All Chapters of Legenda Pukulan Halilintar: Chapter 71 - Chapter 80
236 Chapters
71. Rahasia di Kantor Blacksmith
Anggota Pasukan Langit sudah mendapatkan layanan dari pencatatan soal senjata mereka. Pada dasarnya, mereka tetap mendapatkan senjata yang sama seperti sebelumnya. Hanya saja, lebih diperkuat untuk bahan, dan juga artefak sihir yang dimasukkan dalam senjata mereka.Berbeda dengan dua orang yang sejak awal tidak memiliki senjata, yaitu Aji dan juga Gayatri. Gayatri diarahkan oleh pejuang Jiro untuk tetap menggunakan senjata yang sesuai untuknya. Meskipun saat ini dia bisa menciptakan senjata energi, tapi senjata asli bisa jadi membantu saat dirinya kehabisan energi. Senjata unik juga penting, dalam kondisi tertentu yang membutuhkan kemampuan tambahan.Usulan dari Aji, Gayatri agar membuat senjata berupa jarum besar yang terbuat dari bahan yang kuat dan tajam. Senjata itu disinkronkan dengan sebuah pengendali dari sebuah cincin artefak pengendali. Kenapa demikian, hal itu kata Aji bisa untuk mengalahkan orang-orang dengan kemampuan rendah tanpa harus menghabiskan energi. Senjata itu aka
Read more
72. Rahasia Nasura dan Tuan Malam
Rakuta sangat heran, dia bahkan tak tahu hendak menjawab apa pada pertanyaan mendadak dari pendekar muda anggota dari Pasukan Langit itu. Rakuta sendiri adalah sosok yang sangat mengagumi para pendekar kebenaran.Namun, dia sendiri adalah orang yang amat mencintai senjata dan membuat senjata. Soal pertanyaan yang cukup mengejutkan baginya adalah, kenapa pemuda ini bisa mengetahui banyak hal soal senjata yang dibuat oleh kantor Blacksmith milik Bangau Emas.Rakuta sendiri dulu mempunyai kantor Blacksmith sendiri, karena banyak terlilit hutang, maka perguruan Bangau Emas mengajaknya bergabung. Kemampuannya memang luar biasa dalam pembuatan senjata. Dia direkrut Bangau Emas. Sebelumnya, dia tidak diakui orang dia pun membuktikan kemampuannya pada Drakos yang saat itu masih menjadi pemimpin dari perguruan Bangau Emas.Rakuta dipercaya sebagai kepala Blacksmith dan tugasnya terus membuat senjata dan mengarahkan para pembuat senjata.Rakuta menceritakan kisahnya itu pada Aji, dia menyebutka
Read more
73. Segel Gulungan
Nasura tergopoh-gopoh dengan cepat menuju ruang rahasianya. Kancing bajunya bahkan ada yang belum terpasang di bagian bawahnya, dia pun membenahi kancing itu sambil terus mempercepat langkahnya. ’Ada apa lagi ini, sepertinya bahaya!’ pikir Nasura dan dia pun membuka pintu pertemuan rahasia itu.Nasura masuk, ”Tuan Malam! Dimana anda?” dia menengok ke kanan dan ke kiri, ruangan itu sangat tertutup dan juga hanya terdapat meja, beberapa kursi dan lemari kayu.Nasura mendekat kearah meja dan dia pun duduk di kursi, ”Tuan Malam pasti tengah pergi lagi, menakutkanku saja sehingga aku sudah buru-buru kesini.”Nasura bersantai, dia mengangkat kaki kanannya miring ke kaki kirinya.”Enak sekali kau bersantai!” suara pelan namun penuh dengan ancaman itu membuat Nasura kaget dan hampir jatuh dari kursi. Dia langsung menengok ke samping, dan di sana sudah duduk seorang lelaki yang memakai tudung kepala dan penutup mulutnya. Matanya yang tajam menimbulkan kengerian sendiri pada Nasura.”Maafkan..,
Read more
74. Terus Mencari Bukti
Alam bawah sadar milik Alicia seolah terbangkitkan, matanya bercahaya dan dia seperti berada di dunia astral. Semua tempat berwarna putih. Di sana ada sosok yang tengah berdiri dan tersenyum padanya.Itu adalah kakeknya, Yonan.”Aku akan menunjukkanmu kekuatan terkuatku, ini akan menjadi kekuatanmu.”Alicia tak percaya dengan apa yang dilihatnya, kakeknya menunjukkan kekuatan di depannya. Dia memperhatikan secara seksama, dari tiap step yang dilakukan oleh kakeknya Yonan. Saat Alicia mencoba berbicara dengan kakeknya, Yonan, dia tidak mendapatkan tanggapan apapun.Seolah, itu adalah bentuk yang tidak bisa berkomunikasi dan hanya sebatas monoton. Seperti seseorang yang bicara sendiri pada muridnya, tapi muridnya hanya memperhatikannya saja. Kekuatan yang ditunjukkan Yonan sangat luar biasa. Kekuatan ledakan dan juga aliran energi pernapasan dan lainnya semua melengkapi.Di tambah di akhir gerakan, kakek tua Yonan itu memakai sebuah pedang. Dia mempraktekkan kekuatan seorang penyihir ya
Read more
75. Pasukan Langit Sudah Diintai
Aji segera menuju ke kediaman sementara para anggota Pasukan Langit. Di sana, dia disambut oleh Lao dan Gayatri di gerbang masuk. Tidak ada apa-apa dengan mereka?”Kenapa, apa ada sesuatu yang penting?” Aji menjadi penasaran.”Ikut kami, Aji,” itu adalah Lao, Aji pun menurut dan mereka bertiga masuk di ruang dalam tempat mereka diberikan sebuah kediaman selama menunggu senjata mereka jadi. Para anggota Pasukan Langit yang lain masih menjajal dan mencoba senjata baru mereka, sekaligus berlatih di lapangan latih beladiri di kota Linggar Emas.”Begini Aji, aku merasakan energi gelap mengelilingi kota Linggar Emas, bahkan perguruan Bangau Emas juga,” Gayatri memelankan suaranya.Aji mengerti, kemampuan Gayatri saat digunakan, dan dia memahami ada energi gelap para pasukan dari Lord Demon di seluruh kota Linggar Emas. Aji juga merasakannya, dia hanya merasakan energi kegelapan memang ada di kota Linggar Emas. Namun, dia tak mau menakuti yang lainnya.”Entah kamu percaya atau tidak, energi
Read more
76. Laporan Penting dari Jiro
Pejuang Jiro kembali, beberapa hari dia menghilang dari para anggota Pasukan Langit. Dia mengatakan bosan kepada para muridnya yang diajarinya teknik-teknik bela diri. Para anggota Pasukan Langit sedang dibuatkan senjata, dan tentu saja pejuang Jiro mengambil kesempatan itu untuk pergi berkeliling sambil menunggu para muridnya mendapatkan senjatanya.Lima hari, Pejuang Jiro tak kelihatan dan akhirnya dia menemui para anggota Pasukan Langit di kediaman yang telah disediakan oleh kota Linggar Emas.”Kalian semua sehat bukan? Apakah makanan di sini mengenyangkan kalian semua?” sapaan akrab dari pejuang Jiro itu seperti mereka tidak bertemu bertahun-tahun lamanya. Para anggota Pasukan Langit pun tersenyum semuanya. Mereka sudah menciptakan keakraban dalam diri mereka dengan sang guru yang mengajari mereka.Para anggota Pasukan Langit memberikan salam pada gurunya, mereka semua menghormati pejuang Jiro sebagaimana mereka menghormati guru mereka. Momen seperti ini membuat Aji tersenyum samb
Read more
77. Rakuta Menjadi Target Pembunuhan
Pintu kamar Nasura diketuk oleh seorang pelayannya, ”Tuan... Tuan..., ada seorang wanita yang cantik datang katanya dipesankan untuk anda. Apakah dia boleh masuk?”Nasura kaget sejenak, bagaimana bisa ada yang memesankannya seorang wanita? Memang dia sudah beberapa hari tidak keluar kemana-mana. Bahkan, dia sendiri ketakutan karena pesan dari Tuan Malam bahwa dirinya tidak boleh keluar menemui siapapun.Tapi, itu adalah wanita? Apakah mungkin Tuan Malam merasa kasihan sehingga dia mengirimkan wanita agar aku betah dan tidak keluar dari kediaman? Begitu pikiran Nasura.Dia pun mengintip sedikit dari jendelanya, dia melihat pelayan itu bersama seorang wanita. Tubuhnya yang indah terlihat, sungguh kecantikan yang mempesona ditutupi dengan jaring transparan yang menutupi wajahnya. Tak peduli lagi, Nasura yakin kalau itu adalah wanita yang dikirimkan oleh Tuan Malam sehingga dia betah berada di kediamannya.Dia pun segera beranjak dan membuka pintu itu, semakin berdebar dadanya melihat bib
Read more
78. Pertarungan dan Kepercayaan
Lao duduk di hadapan Nasura yang kini terlihat ketakutan, matanya kesana kemari dan melihat sosok lelaki dan wanita yang kini menahannya itu.”Aku tidak tahu apa-apa Tuan, tolong lepaskan aku!” Nasura memohon dan memelankan suaranya. Sepertinya dia juga takut pada sesuatu.”Katakan saja dan kami akan melindungimu, kamu pasti akan diburu oleh mereka. Dan, mereka akan membunuhmu bukan?” ucapan Lao itu langsung membuat Nasura gemetaran. Benar saja, jika ketahuan maka dia pasti akan dibunuh langsung oleh Tuan Malam.”Apa yang kalian sembunyikan di sekitar kandang kuda? Katakan dan kami akan membawamu selamat dari ancaman para pendekar kegelapan. Kami akan melindungimu dari Drakos.”Mata Nasura membelalak dan menatap mata Lao, dia kaget, darimana dia tahu semua hal yang sudah disembunyikan rapat-rapat. Soal kandang kuda yang luas itu, bagaimana bisa dia memperoleh informasinya? Artinya, bukan dia yang memberitahu tetapi sudah diselidiki oleh para pendekar bela diri.Nasura menjadi ketakuta
Read more
79. Pertempuran di Kandang Kuda
1 Jam sebelum perang pecah.Dua orang lelaki dengan stealth tinggi, dan tanpa bisa dideteksi melompat dari pohon. Mereka berada di genting sebuah rumah yang sangat luas, meskipun cukup berantakan. Itu adalah tempat luas di ujung perguruan Bangau Emas. Di sana juga menjadi tempat kandang bagi kuda-kuda dari pemerintahan kota Linggar Emas.Melihat penjagaan ketat tentu saja menjadi hal biasa, di mana di tempat yang luas ini adalah tempat kuda yang terbilang banyak jumlahnya dan menjadi alat transportasi bagi prajurit. Namun, jika para penjaganya terlalu waspada dan bahkan tidak memperbolehkan orang biasa masuk ini menjadi hal lain.”Kamu yakin ini tempatnya, Pejuang Jiro?” Aji bertanya sekali lagi, ada tiga tempat yang memang sudah dikabarkan oleh Aaman, jika itu menjadi tempat persembunyian senjata masal yang begitu banyak jumlahnya.Di ujung timur ada kandang kuda yang luas dan tanpa terjamah orang luar, kedua di ujung barat ada desa yang ditinggalkan dan diapit dua gunung. Serta, ket
Read more
80. Misi Melindungi Nasura
”Lumayan Bocah! Ha.. ha.. ha.., sayangnya kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!” lelaki kekar nampak maju, dia baru saja melihat tiga anak buahnya bahkan roboh, dengan sekali pukulan oleh pemuda bermata tajam itu.Dia mengambil sebuah senjata dari punggungnya, cahaya menyala pada senjatanya dan itu adalah kapak dengan dua mata tajam yang berkilauan. Diselimuti dengan energi gelap, ditambah energi yang keluar dari tubuh kekar itu juga mulai mengeluarkan asap gelap. Itu adalah kekuatan dari pendekar kegelapan.Aji pun tersenyum dan masih dengan sikapnya yang siaga, setelah menjatuhkan tiga orang sebelumnya.”Sebelum kamu pergi ke alam langit! Aku akan mengatakan namaku Bocah,” tenaga gelap mengalir dan memenuhi kepak di tangan kanannya. Kapak itu seperti cahaya berkilauan kegelapan, mirip mendung yang ditimpali halilintar.”Namaku adalah Tamuraaaaaa!” sambil berteriak, lelaki kekar bernama Tamura itu melompat dan mengangkat kapak besarnya. Dia siap memotong tubuh Aji dengan ke
Read more
PREV
1
...
678910
...
24
DMCA.com Protection Status