Lahat ng Kabanata ng Obsesi Bos Mafia Kejam: Kabanata 21 - Kabanata 30
81 Kabanata
21 : Nomor Asing
“Silakan, selamat menikmati.” Pelayanan kafe itu sangat ramah. Karina tersenyum tipis menanggapi pelayanan tersebut. Setelah pelayanan itu pergi, Karina mulai menikmati cake redvelvet dan milkshake yang ia pesan tadi. Atensi Karina terarah ke ponsel setelah notifikasi masuk dan terpampang di layar kunci. Satu pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Karina mengabaikan pesan itu karena itu dari orang asing. Ia tidak akan merespon pesan dari orang asing. Namun, notifikasi itu muncul lagi. Tapi sekarang, Karina buru-buru membuka layar kunci ponselnya dan membaca pesan masuk itu. Dari : 0001 xxxx xxxx ‘Lama tidak bertemu, upik abu. Kau jadi makin sombong setelah dibeli tuan kaya raya, ya?’ Rahang Karina mengeras. Ia membaca ulang pesan itu berulang kali. Lalu, pesan lainnya muncul.Dari : 0001 xxxx xxxx ‘Apa kuenya seenak itu? Hahaha, aku jadi iri denganmu. Melihatmu senang membuatku sangat marah. Aku jadi ingin mencabik-cabikmu lagi.’ “Cherin…?” Karina bergumam, suaranya sedikit be
Magbasa pa
22 : Trauma
Sedari tadi Karina hanya diam. Matanya memandang jalan dengan tatapan yang kosong. Hal itu membuat Joshua khawatir. Sedari tadi ia terus bertanya, namun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Karina. “Hei... kita sudah sampai.” Joshua memegang lengan kiri Karina dan menggenggamnya lembut. “O-O-Oh, maaf,” kejut Karina. “Aku melamun lagi.” Karina menatap Joshua penuh rasa penyesalan. “Ada apa denganmu, hnm?” Jari telunjuk Joshua menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangan Karina. Karina menggeleng. “Tidak ada, aku mungkin kelelahan saja.” “Haruskah kita pulang saja? Sepertinya kau butuh istirahat.” Joshua benar-benar khawatir dengan keadaan Karina. Karina menggeleng, “Jangan! Aku sudah lama menunggu momen ini. aku tidak mau waktu senggangmu sia-sia.” Karina tersenyum tipis, ia tidak mau Joshua kecewa karena keputusannya. Joshua pun mengangguk setuju, “Kalau kau merasa tidak enak badan, langsung katakan padaku, mengerti?” Joshua mengecup punggung tangan Karina lalu ter
Magbasa pa
23 : Bagaimana Kalau Ku Bunuh Saja Mereka?
“Karina… lama tidak bertemu.” Kaki Karina berhenti di belakang Joshua. Matanya langsung menatap tajam ke arah depan tempat wanita beranggul itu berada, Soraya. Tante Karina yang sudah lama tak ia dengar kabarnya.Kelihatannya tantenya itu hidup dengan baik. Tambah glamor dan tetap menyebalkan untuk dilihat. “Kau terlihat semakin cantik saja, tante iri, loh.” Gigi Karina beradu tajam, bunyi gemerutuk itu terdengar jelas di telinga. Tinju Karina mengepal penuh emosi, dadanya naik turun secara cepat. Ia tidak akan lupa dengan kelakuan buruk tantenya itu.“Kau tidak mau menyapa tante, Karin?” Soraya tersenyum, namun senyumannya terlihat seperti mengancam Karina. “Tidak tau malu,” desis Karina.Senyum Soraya memudar, matanya menatap tajam Karina. Seolah ia tidak takut dengan Joshua yang ada di samping wanita itu.“Apa yang kau katakan, Karina? Siapa yang tidak tau malu di sini?” Soraya menyeringai, ia mendekati Karina lalu berbisik di telinganya halus. “Kau gadis bodoh tidak tau diri,
Magbasa pa
24 : Tidak takut padamu
“Dari mana kau tau tentang Soraya?” Joshua menembak Rebecca langsung dengan pertanyaan sesaat ia tiba di ruangan kerja Rebecca.Mata Rebecca terlihat berbinar saat melihat Joshua mendatanginya secara langsung. Ia berlari kecil menghampiri Joshua namun menahan diri untuk tidak memeluknya. “Kak Josh, kapan kau datang? dan kenapa tidak mengabariku?” Seolah tidak mendengar pertanyaan pertama yang Joshua lontarkan. Joshua menatap tajam Rebecca. Tatapan itu seperti sedang menguliti Rebecca. Namun, Rebecca tidak takut lagi dengan sorot mata tajam yang Joshua berikan untuknya. Sudah terlalu sering jadinya terbiasa.“Jawab pertanyaanku, Rebecca Barnard!” tegas Joshua.Rebecca merotasi bola matanya malas. Joshua selalu tau apa yang ia lakukan. Rebecca berdecak sebal. Kapan laki-laki ini akan berpihak padanya. “Bukan urusanmu!” Rebecca marah, suaranya meninggi.“Tentu ada, kau mengganggu Karina melalui benalu itu, tentu kau juga akan berurusan denganku, mengerti?!” Joshua menekan setiap kalim
Magbasa pa
25 : Menginginkanmu
“Kau tau? Seseorang mengikutiku hari ini.” Gia membuka suara setelah beberapa menit diam memikirkan kejanggalan hari ini. Joshua menghentikan kegiatan mengetiknya dan berpaling mentap Karina. Wanita itu sedang sibuk menatap langit-langit ruangan kerja Joshua dengan tangan yang ia taruh di dagunya. Karina sedang mengabaikan tugas kuliahnya sekarang. Joshua tersenyum tipis. Karina sudah sangat nyaman berada di ruangan Joshua. Ia bahkan hampir setiap hari datang ke kantor Joshua untuk sekedar mengerjakan tugas. Padahal, dia bisa melakukannya di rumah. “Siapa yang mengikutimu?” tanya Joshua, ia bangkit dari kursinya, berjalan perlahan mendekati Karina secara diam-diam. “Entahlah, aku tidak lihat wajahnya. Aku hanya lihat kamera yang muncul dari jendela kaca, siapa orangnya aku tidak tau.” Gia masih memandang langit-langit dengan perasaan bingung. Ia mencoba menerka-nerka, tapi tidak dapat jawabannya. Tangan Joshua menyingkirkan laptop dari perut Karina. Secara tiba-tiba ia mengangkat
Magbasa pa
26 : Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
Karina menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Matanya menatap nanar ke arah Elliot yang sedang memakai pakaiannya di pinggir kasur. Karina sungguh tidak menyangka Elliot akan sanggup melakukan ini terhadap dirinya.“Tidak perlu sedih, Nona. Anda memang di takdirkan untuk menjadi wanita murahan. Tidak perlu sedih, terima saja takdir anda.” Elliot mengencangkan sabuknya lalu menatap Karina dengan seringaian di bibir.“Saya kira, anda baik karena mau menolong saya. Ternyata, kau sama saja.” Karina menatap benci Elliot, tangannya gemetar, sudut matanya perlahan meneteskan bulir bening.Elliot mencemooh Karina melalui tatapan matanya, ia tidak mengira ternyata Karina adalah wanita bodoh yang bisa dengan mudah ia pengaruhi. Ia akan bisa lebih mudah menhancurkan wanita ini.“Nona, tidak ada manusia yang baik di dunia ini. sekalipun itu orang tuamu.” Elliot berjalan mendekat, bibirnya perlahan berbisik di telinga Karina dengan nada datar. “Kau terlalu lemah dan bodoh. Jadi, kau tida
Magbasa pa
27 : Ku Ingin Dia Enyah!
Sedari tadi Joshua terus memperhatikan gelagat aneh yang Karina tunjukkan. Wanita itu lebih sering melamun dan tidak menyentuh sarapannya. Sendok yang ia pegang hanya digunakan untuk mengaduk tapi tidak ia suapkan ke dalam mulut.Perlahan Joshua beranjak dari tempat duduknya dan mendekati kursi tempat Karina duduk. Ia mengusap kepala Karina lembut, ia tidak pernah meliat Karina melamun sepanjang ini di meja makan.“Kenapa makanannya tidak dimakan?” tanya Joshua dengan saura yang lembut.Karina tersentak dan langsung tersadar dari lamunannya, ia otomatis langsung mengelakkan kepalanya dari sentuhan tangan Joshua. Wanita itu terlihat takut tapi ia mencoba menutupi rasa takutnya dari Joshua.“Hei, ada apa? kenapa kau menghindariku?” Joshua bingung dengan aksi yang Karina tunjukkan.Karina menggaruk tengguknya pelan, “O-O-Oh, maaf, aku kira siapa,” cicit Karina.Joshua menelisik ekspresi Karina yang terlihat sedikit aneh dan mencurigakan, “Katakan! Apa yang kau sembunyikan dariku?” desak
Magbasa pa
28 : Ayo, Menikah
“Kau ini bicara apa?” Cherin berkilah. Vivian berdecak sebal, jelas-jelas ia lihat Cherin dengan sengaja menjulurkan kakinya untuk menyandung kaki Karina agar dia terjatuh. Tapi dia masih berkilah dan tidak mau mengakui kesalahannya.Yang benar saja, kalau seorang penjahat mengakui kesalahannya penjara akan penuh.“Sudahlah, Vivian.” Karina menahan lengan Vivian, ia tidak ingin ada keributan yang terjadi di tempat ini. Semua mata melihat ke arah mereka.“Kau akan diam saja setelah dijatuhkan seperti ini? Dia itu sengaja,” amuk Vivian.Cherin sedikit goyah. Ia tidak menyangka kalau ada orang yang akan membela Karina. Kalau dulu saat di SMA dan di rumah, Karina tidak ada yang membela jadi Cherin bisa melakukan apapun yang ia inginkan terhadap wanita itu. “Caramu menjatuhkan orang lain sangat kuno, kau tau?!” Vivian masih tersulut emosi, ia bahkan sudah memasang kuda-kuda untuk menyerang Cherin. “Kau menuduhku tanpa bukti!” Cherin tidak terima, ia berteriak cukup keras dan menyita pe
Magbasa pa
29 : Malam Panas Lainnya
“Jadi, kau akan menikah?” Suara rendah Kalista membuat Karina menundukkan kepala karena takut. Sementara Joshua tampak sangat tegas dan bersungguh-sungguh.“Ya, walau ayah sudah tidak ada, setidaknya aku memberitahu mu. Aku tidak sedang meminta izin, hanya memberitahu.” Suara Joshua terdengar sangat tegas.Gigi Kalista saling beradu, ia selalu tidak suka dengan sikap arogan Joshua. Laki-laki itu setiap kali berbicara membuat Kalista sedikit naik darah.“Baiklah, tidak ada masalah dengan itu.” Kalista acuh tak acuh. Walau sebenarnya ia sedikit kecewa dengan keputusan Joshua untuk menikah. “Kau yakin, Nyonya?” Satu alis Joshua naik.“Tentu, aku yakin!” tegas Kalista. Ia kemudian melihat ke arah Karina yang sendiri tadi hanya diam, “Aku hanya kasihan dengan nona itu, dia mendapat laki-laki sepertimu. Dia pasti sudah dijebak olehmu, makannya dia setuju untuk menikah denganmu.” Perkataan Kalista mengundang tawa Joshua. Ia tertawa cukup keras karena ucapan ibu tirinya itu, “Kau harus menj
Magbasa pa
30 : Menikahlah Denganku
“Bukannya kau harus membawanya ke dokter gigi? Aku bisa menemaninya,” celetuk Joshua. Kalista menoleh ke arah Joshua. Pria itu sengaja tersenyum menggoda, ia ingin membuat Kalista tidak nyaman dengan kehadirannya. Selalu ingin Kalista merasa dirinya tidak punya power apa-apa untuk melawan laki-laki brengsek ini.“Terima kasih atas tawarannya, tapi Leon akan baik-baik saja!” tegas Kalista. Ia tentu tidak ingin Leon dekat-dekat dengan pria itu.Karina dibuat bingung dengan keadaan saat ini. Joshua tampak ingin terlihat lebih dominan di depan Kalista. Ia sering menekan Kalista dengan kata-kata yang ia lontarkan. Karina hanya bisa diam dan menggaruk belakang lehernya, ia tidak mengerti konsep keluarga ini. Kalista terlihat sangat muda untuk disebut sebagai ibu tirinya Joshua. Karina sendiri hampir keceplosan memanggilnya, Kakak.“Karina, makanannya dimakan, sayang. Jangan melamun!” Joshua menyuapi Karina dengan makanan menggunakan sendoknya.“hmm… Aku bisa sendiri, Josh.” Karina terkejut
Magbasa pa
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status