Lahat ng Kabanata ng Istri Culun sang Raja Kampus: Kabanata 51 - Kabanata 60
146 Kabanata
Jeni Menghasut Dina
Dita yang terus memberontakkan tubuh nya, membuat Aditya sempat kesulitan saat membawa wanita itu menuju mobil nya, Namun-lewat kerja keras nya, akhirnya Aditya dapat membawa gadis berkacama mata itu ke dalam mobil. "Aku ingin turun!" hardik Dita-dengan nada penuh emosi, dan akan menurun kan ke dua kaki nya, dari dalam mobil. Namun, gadis itu urungkan saat Aditya ber suara."Apa-mau, gue cium?!" ancam Aditya, yang membuat nyali Dita menciut, dan seketika wanita itu duduk tenang. Memutari mobil nya, Aditya membawa tubuh itu pada kursi kemudi. Saat akan melajukan kendaraan roda empat nya, pria itu mendapati Dita yang belum memasang sabuk pengamannya. Mendesah pelan, dengan segera mendekat pada Dita. Dan apa yang Aditya lakukan, membuat Dita seketika mengambil ancang-ancang, dan memberi jarak antara diri nya, dan pria itu. "A-apa, yang akan kamu lakukan?" tanya Dita terbata, dan wajah nya yang nampak gugup.Tak menyambut, Aditya-segera memasang sabuk pengaman, dan mendapati apa yang
Magbasa pa
Tidak Mencintai Namun Belajar Menerima
Sepanjang perjalanan, Dita setia membisu, membiarkan diri nya-tenggelam, dalam apa yang tengah menjadi beban pikiran nya. Apa yang terjadi hari ini, membuat nya sangat sulit untuk mempercaya-nya, walaupun itu memang nyata.Aditya pernah mengatakan, akan menceraikan diri nya suatu saat nanti, dan menikahi Dina, wanita yang sesungguh nya, dia cintai. Namun-justru yang terjadi, membuat nya sulit untuk percaya. Pria itu meng-akhiri hubungan nya, dengan Dina, dan yang membuat Dita-masih belum bisa mempercayai nya, Aditya berziarah ke makam kedua orang tua nya, dan memperkenalkan diri nya sebagai menantu, dan seorang suami. "Apa-yang lo, pikirkan?!" tanya Aditya tiba-tiba, yang membuat lamunan Dita membela seketik. Memalingkan pandangan nya pada Aditya, dan tertawa garing."He--he---he--, aku tidak memikir kan apa-apa," sahut Dita, yang memilih untuk berbohong, sebab tidak ingin Aditya bertanya panjang lebar.Namun, Aditya tidak percaya begitu saja, "Apakah-kamu, tidak yakin-kalau aku ben
Magbasa pa
Jeni Mempengaruhi Arman
Dalam suasana seperti ini, membuat suasana canggung begitu-terasa untuk Dita. Gadis berambut hitam itu-berusaha ingin melepaskan tengan nya dalam genggaman Aditya, namun-cengkraman tangan pria itu terlalu kuat. "Kita-mau ke mana?" tanya Dita ragu, sebab langka kaki mereka, sudah sedikit jauh dari taman. "Ikut-saja. Kamu pasti akan menyukai nya," sahut Aditya-dengan langka kaki yang terus-dia ayunkan, dan apa yang pria itu ucapkan, berhasil memancing rasa penasaran Dita. Dan, rasa penasaran yang kini bersemayam dalam diri nya, membuat Dita pasrah, saat Aditya terus menarik tangan nya. Hingga beberapa menit kemudian, kini mereka telah tiba disebuah danau kecil. Dita terperangah, menatap penuh kagum, pada pemandangan indah di depan nya. Mengayun kan langka kaki nya menuju bibir danau, menyaksikan kunang-kunang yang beterbangan di sekitar nya," ini sangat indah," gumam nya-menatap Aditya, dan kembali memalingkan pandangan nya ke depan. Dan, Aditya yang mendapati kebahagian Dita, hanya
Magbasa pa
Aditya Menyebut Jeni Wanita Murahan
Dita-telah kembali berada di dalam kamar nya, bersama Aditya. Wanta itu-kini sudah membaringkan tubuh nya di sofa, yang biasa menjadi tempat tidur nya. Iseng membuka aplikasi hijau nya, Dita mendapati sebuah pesan yang dikirim oleh Arman.{Malam, Dit--, udah bobo, belum?} Sepenggal kalimat perhatian, berhasil mengembangkan senyum bahagia di wajah Dita. Tanpa, menunggu lama lagi-gadis berambut hitam itu, langsung membalas pesan, yang Arman kirimkan untuk nya. {Belum. Kak, Arman juga belum tidur-ya. Padahal ini sudah jam 11 malam.} Usai menekan anak panah, Dita menunggu dengan gelisah, berharap Arman-segera membalas nya. Hingga sedetik kemudian, sebuah pesan kembali masuk di dalam aplikasi WA nya.{Belum. Soal-nya belum ngantuk. Bagaimana kabar nya? Udah lama, nggak ketemu.}Senyum kembali mengembang di wajah Dita, setelah membaca pesan yang baru saja Arman kirimkan, "Sudah-lama? Bukankah, beberapa hari yang lalu, kami baru saja bertemu?"gumam Dita, dengan senyuman yang terus mengem
Magbasa pa
Ditolak
KampusSebuah mobil mewah-memasuki kawasan area-kampus Bima Bangsa. Masuk nya-mobil mewah itu ke dalam area kampus, membuat pandangan para mahasiswa kampus elite itu, seketika teralihkan, sebab sudah tahu-siapa pemilikdari mobil mewah itu.Salah satu nya-Dina, yang saat ini tengah melewatkan waktu nya, bersama Rara-sahabat baik nya, di depan gedung kampus, di mana ada-sebuah taman kecil di sana. "Din, ada-Adit!" ujar Rara, yang seketika mengalihkan pandangan Dina. Gambaran kesedihan terlihat jelas di wajah wanita muda itu, saat menyadari-kalau Aditya bukan kekasih nya lagi. Begitu sakit, sebab merasa-Aditya, cinta Aditya pada nya-palsu. Masih-membawa pandangan nya pada mobil-dari sang mantan e-kasih, hingga sekejap raut wajah Dina, maupun Rara berubah, setelah mendapati-Aditya, yang ke luar dari dalam mobil, bersama Dita. Mendung yang tadi nya-menyelimuti wajah itu, hilang tanpa sisa, sebab kini berganti-dengan amarah yang teramat sangat.Berat-menurunkan kedua kaki itu, namun, sang
Magbasa pa
Kecemburuan Aditya
Dita mengayunkan langka kaki nya-pelan, menyusuri lorong panjang-yang akan membawa gadis itu menuju gerbang kampus. Hari-hari nya yang dilalui Dita terasa sunyi, sejak Jeni mendiamkan nya, apalagi hari ini Lisa tidak masuk kampus. Dan-jika-bertanya, kenapa Dita tidak bersama Aditya, padahal pria itu adalah suami nya? Jawaban nya, Dita sama sekali tidak perduli, dengan apa yang Aditya lakukan. Langka kaki yang tengah Dita ayunkan, harus dgadis itu hentikan, saat dari jauh-diri nya mendapati Dina, yang berada di depan nya. "Dina--," gumam Dita pelan, dengan pandangan yang terus dia bawah, pada gadis muda itu. Tak-ingin terjadi pertikaian lagi, seperti hari kemarin, Dita memutuskan untuk berbelok arah, guna menghindari Dina. Namun, alunan langka kaki itu Dita hentikan, saat tiba-tiba saja Dina bersuara pada nya, "Tinggalkan-Aditya!" Dita bersuara dengan tegas, namun kata-kata yang dia lontarkan penuh akan amarahdi dalam nya. Dita-masih mematung di tempat nya, dengan tubuh masih set
Magbasa pa
Bercinta Dengan Dita
Ada apa dengan nya? Aditya sendiri pun tak mengerti, namun-suasana hati nya saat ini, benar-benar sedang tidak baik-baik saja. Api-amarah yang saat ini bersarang di dalam nya, membuat Aditya memutuskan menghabiskan waktu nya di kolam renang, yang berada tepat di bawah balkon kamar nya. Menyelam-sedalam mungkin, hingga beberapa menit lama nya. Kembali muncul di permukaan, dengan napas nya yang memburu. Mengusap kasar wajah itu, tercetak jelas kebencian dari sorot mata nya, saat bayangan kebersaan Dita, dan Arman-kembali melintas dalam pikiran nya. Senyuman Dita, kebahagiaan wanita itu-saat bersama Arman, membuat api yang sudah ada di dalam diri Aditya, kian membara. Aditya memutuskan untuk menyudahi aktifitas mandi nya, saat mendapati senja yang sudah menyapa. Melilitkan handuk di pinggang nya, lelaki tampan itu- menjangkau ponsel nya yang tersimpan di atas meja. Sebuah pesan dalam berupa kiriman gambar, masuk ke dalam aplikasi hijau, dan Aditya segera membuka nya. Gambar-gambar k
Magbasa pa
Berbohong Karena Takut Ketahuan
Membiarkan beberapa detik milik nya-masih terbenam di dalam sana, setelah mencapai puncak dalam perjalanan bercinta nya bersama Dita, akhir nya Aditya mencabut pusaka itu. Menatap pada milik Dita, yang basah, bercampur darah, dan juga, cairan dari nya. Seringai tercetak di sudut bibir Aditya, bangga sebab telah mengambil kegadisan, dari istri nya. Menyandarkan tubuh nya pada dinding bathube, menatap pada Dita-yang masih bersandar, dengan kondisi nya yang berantakan. Senyuman kembali tercetak di wajah Aditya, saat mendapati tanda-tanda merah-yang dia ciptakan, pada sekujur tubuh Dita. Apa lagi payu darah wanita itu, yang nampak ada sedikit luka, akibat gigitan kecil dari nya. "Kau-masih hanyut, dalam permainan kita?!" Suara Aditya-berhasil membuat Dita, kembali pada dunia nya. Membuka kedua mata nya pelan, kembali menyadari-apa yang baru saja terjadi. Segera menyambar kain-yang menggantung pada bibir bathube, dan menutupi tubuh polos nya. Dan-apa yang Dita lakukan, membuat Aditya sek
Magbasa pa
Memamerkan
Kembali di posisi intim bersama Aditya, membuat Dita malu. Jelas masih hangat terasa, tentang kejadian tadi malam. Selama ini-hubungan nya, dan Aditya, hanya sebuah status, tanpa ada nya kemesraan sama sekali, layak nya-pasangan suami-istri pada umum nya. Namun, semalam kedua nya telah melakukan penyatuan. Sangat merasa canggung, dengan suasana pagi ini, Dita setia melemparkan pandangan nya ke arah luar, menikmati indah kota J, di pagi hari."Apa dia masih kesal, sama, gue? Sebab sedari tadi, dia hanya diam saja," gumam Aditya dalam hati. Sesekali pria berwajah tampan itu, melirikkan mata nya menatap Dita. Merasa di-abaikan oleh wanita itu, Aditya berpura-pura batuk. UHUUKUHUUKUHUUKApa yang Aditya lakukan, berhasil mengalihkan pandangan Dita, walaupun wanita itu, hanya sekedar melirik saja, dan itu tertangkap oleh diri nya. "Lo, marah sama-gue?""Marah?" sahut Dita, yang kini membalikkan wajah nya penuh pada pria di sebelah nya."Iya. Dari tadi, lo hanya diam saja, dan terus me
Magbasa pa
Rencana Jeni
Tengah tak menentu suasana hati itu-atas apa yang terjadi dalam hubungan nya, dan Aditya. Dita memilih menghabiskan waktu nya di taman, setelah mengikuti satu mata kuliah. Mengayunkan langka kaki nya menuju taman. Namun-saat memijakkan kedua kaki nya taman itu, Dita mendapati keberadaan Jeni, yang tengah membaca buku, dan hanya se-orang diri. Merasa ini moment yang tepat bagi nya, untuk membereskan masalah nya, dan wanita itu, Dita segera membawa langka nya, menuju Jeni, yang sama sekali tak menyadari kedatangan nya. Begitu fokus, membaca sebuah novel karya Khalil Gibran. Mendapati ada nya bayangan yang menuju pada nya, Jeni seketika mengangkat wajah nya. Raut wajah itu berubah, setelah mendapati kedatangan Dita. Segera bangun, dan melangkah pergi. Namun, alunan langka itu-harus dia hentikan, saat tiba-tiba saja Dita bersuara pada nya, "Aku ingin berbicara dengan mu!" Membalikkan tubuh nya menghadap pada Dita, menatap pada wanita itu, "Aku rasa, tidak ada yang perlu di bicarakan!" s
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status