Istri Culun sang Raja Kampus

Istri Culun sang Raja Kampus

Oleh:  Popyani  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 Peringkat
146Bab
17.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria kaya meminta Dita untuk menikahi putranya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Aditya--si kejam yang sering merundungnya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Dita harus menghadapi Aditya di rumah. Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Aditya pada Dita perlahan berubah menjadi cinta. Sayangnya, sudah ada sosok pria lain di hati istrinya itu. Terlebih, sahabat baik Dita ternyata juga memiliki masa lalu bersama Aditya. Lantas, mampukah Aditya merengkuh kebahagiannya bersama Dita?

Lihat lebih banyak
Istri Culun sang Raja Kampus Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Popyani
Terima kasih bagi yang sudah membaca kisah Aditya, dan Dita. Novel ini sudah tamat yaa.
2023-12-04 07:15:04
0
user avatar
LittlePrincesses Kayyiisaa
sambung lagi please,cerita semakin menarik
2023-11-07 08:31:19
0
user avatar
Popyani
Terima kasih bagi, yang sudah membaca novel ini. Jangan lupa follow akun IG aku, @popy-yanni untuk melihat visual Aditya dan Dita.
2023-10-24 20:46:27
1
user avatar
LittlePrincesses Kayyiisaa
sambung lagi novel sangat best
2023-10-23 16:14:03
0
user avatar
LittlePrincesses Kayyiisaa
boleh buat sambungan cerita nya cepat,sungguh menarik cerita nya
2023-10-23 11:43:59
0
default avatar
Zis
Lanjut….lanjut….lanjut
2023-10-17 11:09:55
0
user avatar
Popyani
Terima kasih bagi yang sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, dan follow akun IG, Author @popy-yanni, untuk melihat visual Aditya, dan Dita. ............
2023-09-29 07:18:45
0
default avatar
Ziesam3
Next next next
2023-09-21 09:37:01
0
default avatar
Ziesam3
Best best bst...️...️...️
2023-09-21 09:34:25
0
user avatar
Popyani
Jangan lupa, tinggalkan komentar kalian
2023-07-18 04:44:00
0
146 Bab
Menikah dengan Musuh
Dita Setiawan masih tidak dapat menyembunyikan wajah syoknya hingga saat ini. Dirinya tidak pernah menyangka akan menikah di umur 21 tahun. Bahkan, ia masih berstatus mahasiswi semester akhir di salah satu kampus terkenal yang ada di kota.Parahnya, suami Dita adalah Aditya Wijaya--pria yang selama ini selalu mem-bully-nya di kampus.Dalam balutan kebaya pengantinnya, wanita itu terus menghantarkan pandangannya pada Aditya yang saat ini tengah berbincang dengan kedua orang tuanya dan beberapa tamu undangan yang hadir diresepsi pernikahan mereka."Ini tidak mungkin, dan aku masih belum bisa dapat mempercayainya, namun inilah kenyataannya. Pria yang aku benci, dan juga sangat begitu membenciku, kini telah resmi menjadi suamiku. Oh Tuhan, apa yang akan terjadi lagi dalam hidup hamba selanjutnya...," lirih Dita, frustasi.Hanya saja, pandangan keduanya tiba-tiba tak sengaja bertemu. Dita pun segera mengalihkan pandangan itu ke arah lain. Terlebih, saat menyadari tatapan Adit begitu tajam
Baca selengkapnya
Sakit hati Dengan Perlakuan Aditya
"Mulai sekarang-jangan memanggilku dengan sebutan Tante lagi!" Mama Nita bersuara dengan tegas--memberikan peringatan pada pada wanita yang baru saja menjadi menantunya itu. Dita seketika tersadar statusnya saat ini. Dengan senyum kikuk, ia pun membalas, "Ma-Maafkan aku-Tan, eh maksudku Mama." Mama Nita pun mengangguk sebelum akhirnya berkata, "Ayo kita masuk ke dalam! Dari tadi Mama mencarimu. Menanyaka mu pada Adit, tapi dia juga tidak mengetahui kau berada di mana." Dita melepaskan senyum palsu di wajahnya. Tidak mengetahui keberadaan Dita di mana? Bukankah tadi mereka bersama? Mendengar itu, perasaan kesal muncul dalam diri perempuan itu. "Ayo-kita ke dalam! Papa, ingin bicara pada mu, dan Aditya,," ujar Mama Nita menyadarkannya dari lamunan dan juga membangunkan rasa penasaran Dita. "Ingin bicara dengan aku, dan Adit?" beo Dita."Ya," sahut Mama Nita dengan memberikan sedikit senyumnya. Segera, wanita itu memegang tangan menantunya dan mengayunkan langkah kaki, hingga Dita
Baca selengkapnya
Hari Pertama Sebagai Suami-Istri
"Mama juga berharap demikian. Kami sangat mengharapkan, kalau kalian berdua bisa saling menerima, walaupun kalian menikah bukan atas dasar cinta," ujar Mama Nita pula. Aditya menghela napasnya dalam-dalam. Bahkan, hembusan napas pria itu terdengar sangat begitu jelas, dirinya benar-benar merasakan sesak di dalam dadanya. Dita seketika menunduk, diam-tanpa bersuara sama sekali. Dia hanya akan menjadi pendengar setia di sini. "Aku ingin, dtinggal berdua dengan Dita," ujar Aditya tiba-tiba.Hal itu membuat Dita yang sedari tadi menunduk diam, seketika mengangkat pandangannya. Tidak langsung menyetujui keinginan sang putra, Papa Herman justru mengalihkan pandangannya pada Dita, "Bagaimana Dita? Apakah kamu setuju dengan keputusan Adit?"Dita tak langsung menyambut pertanyaan yang sang ayah mertuanya ajukan. Rasanya, kata-kata yang hendak dia ucapkan tertahan di tenggorokannya. "Aku....Aku......" ujarnya ragu, dan juga takut-takut. "Dit...Bagaimana kalau untuk sementara kau, dan D
Baca selengkapnya
Menyiapkan Sarapan Pagi Untuk Suami
Setelah selesai mengenakan pakaian, Aditya segera berlalu dari ruang ganti, namun, dia tak menemukan keberadaan Dita di kamar. Tak perduli, Aditya melanjutkan langkah kaki itu, menuju cermin, namun-sekejap menghentikan langkah kaki itu, saat mendapati ada ranjang nya yang sudah terlihat rapi. Raut wajah itu nampak tak biasa, dan kembali melanjutkan langkah kaki itu. Beberapa menit merapikan penampilan nya di depan cermin, Aditya segera berlalu dari dalam kamar, hingga langkah kaki itu dia hentikan, saat suara telepone menyapa gawai nya. Dan pada layar HP nya, dia mendapati nama, SAYANG, yang tak lain adalah Dina-kekasih nya. "Hallo, Yang--." "Dit--, Kenapa kemarin, lo, nggak masuk kampus?!" tanya Dina dengan nada suara nya yang terdengar kesal. Raut wajah Aditya berubah seketika, saat dilayangkan pertanyaan seperti itu oleh Dina. Seandai nya kekasih nya taju, apa yang terjadi dalam hidup nya. "Dit--!" panggil Dina tiba-tiba, saat Aditya tak kunjung menyambut panggilan telep
Baca selengkapnya
Menurunkan Dita di Pinggir Jalan
Dita terlihat berat, untuk bangun dari duduk nya. Kembali membayangkan Aditya yang selalu merundung nya di kampus, dan juga begitu membenci nya. Se malam saja-pria itu mengatai diri nya habis-habisan. "Dita! Ayo!" panggil Mama Nita tiba-tiba. "Iya, Maa--," sahut nya. Dita terlihat bak, orang bodoh. "Ayo-bangun! Aditya, sudah menunggu." Dengan berat hati, akhir nya dia pun bangun dari duduk nya, dan membawa langkah kaki nya ke luar dari dalam rumah. Mama Nita terlihat sangat begitu bahagia. Wanita paruh baya itu terus mengukir senyum di wajah nya, "Semangat Dita!" Dan menantu nya itu, hanya menyambut dengan senyuman kikuk nya. ** ** Dita mengayunkan langkah kaki yang berat, dan saat berada di depan, wanita itu mendapati Aditya yang tengah menunggu nya. Smirk iblis, dengan tatapan membunuh, tercetak jelas di wajah tampan pria itu. Dan itu membuat Dita ragu. "Mau, sampai kapan, kau berdiri di sana?!" tanya Aditya, dengan nada suara nya yang telah mengandung emosi. "Aku, akan nai
Baca selengkapnya
Melepaskan Dita
Walaupun sudah mendapatkan penolakan, Dita tak mau putus asa, sekalipun dia tahu dengan jelas sangat mustahil untuk diri nya bisa masuk, kalau itu sudah berurusan dengan geng dari Aditya. Namun, kuliah pagi ini sangat penting untuk nya, membuat Dita kembali memohon, berharap mereka akan luluh, walaupun dia tidak yakin. Masih dengan tatapan memohon nya, dan juga air mta yang telah jatuh membasahi kedua pipi, Dita kembali meminta pada petugas keamanan itu agar membukakan gerbang untuk nya. "Pak....Saya mohon.....Saya mohon.....Soal nya mata kuliah pagi ini sangat penting, jadi saya minta buka pintu nya, " lirih Dita dengan deraian air mata. Securiti berusia senja itu hanya bisa menatap nanar pada Dita, "Maaf Neng, tapi Bapak...." ujar nya ragu, dan juga takut-takut, membuat Dita hanya bisa meneteskan air mata nya. Semua orang tahu kalau Aditya Wijaya adalah anak seorang konglomerat kaya, dan ayah nya Herman Wijaya merupakan salah satu donatur di kampus itu. Dan mereka pun juga t
Baca selengkapnya
Menutupi Hubungan nya dan Aditya
Dita merasa ada yang aneh dengan sikap Aditya hari ini, yang membiarkan diri nya untuk masuk, sebab biasa nya pria itu akan membully nya habis-habisan, sebelum membiarkan diri nya begitu saja. Walaupun terselip rasa penasaran, namun-dalam diri Dita merasa lega, sebab dia tidak harus melewati perundungan dari pria, yang di juluki, RAJA KAMPUS itu. Membawa langka kaki nya setengah berlari, kini Dita telah tiba di depan kelas nya. Dan-saat tiba di depan ruangan, wanita itu mendapati proses belajar-mengajar yang sudah ber jalan. Memberikan ketukan, hingga mengalihkan pandangan Miss Rose, yang saat ini tengah menerangkan mata kuliah. Raut wajah wanita asing itu-seketika berubah-begitu mendapati kedatangan Dita,"Kamu!" gumam nya, dengan tatapan yang tajam pada Dita. "Pagi Miss," sapa Dita pelan, akibat rasa takut nya. "Pagi!" sahut nya datar, dan kembali bersuara, "Bisakah, kamu tidak selalu seperti ini?!" lanjut Miss Rose, dengan nada suara nya yang kini telah berbalut emosi. "Maafka
Baca selengkapnya
Perlawanan Dita
Raut wajah Jeni berubah seketika, dengan tatapan yang semakin dia tajamkan pada Dita setelah mendengar apa yang baru saja wanita itu katakan. Dan menurut nya Dita nampak sedikit aneh. Dan Dita yang menyadari kalau saat ini Jeni tengah menatap nya dengan tak biasa-segera bersuara, "Ke--Kenapa kamu menatap ku seperti itu?" tanya nya terbata, dan terlihat jelas sedikit pias yang memenuhi wajah nya. "Kamu nampak aneh hari ini." Wajah pias, dengan senyuman kikuk nya seketika memenuhi wajah Dita-mendengar kata-kata yang baru saja terucap dari bibir Jeni,"Aneh, bagaimana? Bahkan wajah ku masih sama." "Wajah mu memang tidak ada yang berubah. Namun-tingkah mu nampak aneh. Sebab tidak biasa nya kamu menolak saat aku akan tidur di rumah mu." Dita menelan susah payah ludah nya, dengan penuturan yang baru saja terucap dari bibir Jeni, "Aku beberapa hari ini menginap di rumah Bibi ku, jadi hal itu lah yang membuat aku tidak mengijinkan kamu menginap di rumah." Kedua alis mata Jeni bertaut. Raut
Baca selengkapnya
Arman
Dita mengayunkan langkah kaki nya setengah berlari, saat berlalu dari taman. Tidak pernah terbayang di dalam diri wanita itu, kalau dia akan melakukan perlawanan pada seorang Aditya Setyo Wijaya, setelah ber tahun-tahun pria itu merundung nya di kampus. Sangat sulit untuk di jabarkan, bagaimana suasana hati seorang Anandita saat ini. Takut, senang, rasa nya campur aduk. Merasa diri nya sudah berlalu jauh, Dita menghentikan langkah kaki nya ,dengan napas yang ter-engah-engah. Memijak kan diri nya di sana, Dita berusaha untuk menenang kan diri nya dari rasa yang tak menentu itu. "Dita---," panggil seseorang tiba-tiba. Dita memaling kan pandangan nya pada asal suara. Menegak kan tubuh nya, setelah mendapati kedatangan Jeni. "Kamu baik-baik saja?" tanya Jeni-dengan kekhawatiran telah memenuhi wajah nya, saat mendapati ada sesuatu yang tak biasa dari sahabat nya itu. Menghembuskan napas nya dalam-dalam, Dita berusaha untuk menahan gemuruh di dalam dada nya, "Aku, baru saja bertemu d
Baca selengkapnya
Menjemput Dita
Suara pura-pura batuk, membuat pandangan Dita, dan juga Arman ter-alihkan. Dan di sana ke dua nya mendapati Jeni, yang datang dengan membawa se gelas minuman dingin, dan makanan ringan. Wanita muda itu meletakkan minuman di atas meja, sembari menyimpulkan senyuman di bibir nya, senyuman yang tersimpan sebuah makna di dalam nya. "Seperti nya, aku datang di waktu yang tidak tepat," ujar Jeni, masih dengan memasang senyum penuh arti. "Nggak! Itu hanya perasaan kamu saja," sahut Dita cepat, namun-wanita itu tak dapat menyembunyikan wajah nya yang nampak memerah, akibat malu dengan apa yang terucap dari bibir Jeni. Jeni hanya menyambut nya dengan senyuman. Mengalihkan pandangan nya pada sang Kakak, yang juga tengah mengukir senyum di wajah tampan nya. Setelah beberapa menit kemudian. "Dit, ngomong-ngomong sekarang kamu tinggal sama siapa? Sebab Papa mu baru saja meninggal," tanya Arman. Raut muka Dita berubah seketika. Ntah, sampai kapan dia akan menutupi kenyataan tentang diri
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status