Semua Bab Suamiku, Ayah Mantanku: Bab 31 - Bab 40
193 Bab
#31. 1. Malper (Malem Pertama)
"Cie... perhatian banget sih," ujar sebuah suara yang bereaksi atas keromantisan pengantin baru itu. Itu adalah Julia yang membawa seorang pria di belakangnya, pria itu cukup tampan dan sepertinya lebih tua dari Julia, atau mungkin seumuran. Hanya saja Julia yang tampak awet muda, jadi ia keliatan lebih muda dari usianya. "Hai, Lyra! Lita udah kenalan belum ya? Aku mantan istrinya Jackson, alias ibunya Daniel,x ujarnya menyalami Lyra. Lyra pun menyambut salamannya dengan sopan, "Kita sudah pernah berkenalan lama, Bu," ujar Lyra. "Oh iya, tapi dengan status yang berbeda," ujar Julia kemudian melirik Jackson yang tidak nyaman dengan pembicaraan itu. "Jangan panggil saya 'ibu', dong ya... karena kamu udah jadi istrinya Jackson, jadi kamu panggil aku Kakak, gimana?" Lyra agak bingung, tetapi ia mengangguk setuju. "Em, baik Kak." "Dih sok muda," ujar Jackson julid. Julia pun menatapnya kesal, "Heh, sape elu?!" Keduanya melaiukan sedikit perdebatan kecil membuat Lyra tertawa menging
Baca selengkapnya
#31. 2. Malper (Malem Pertama)
"Jangan dipikirin tentang Bibi ya, dia emang begitu," ujar Lyra saat mereka sudah di kamar. "Of course, tenang aja. Aku bukan orang yang baperan kok," ungkapnya. "Bibi emang terkenal menyebalkan di keluarga kami, jadi keluarga kami biasanya juga nggak merasa nyaman kalau dia ada, tapi bagaimanapun dia tetap keluarga kami." Jackson mengerti kekhawatiran Lyra, "Ya, aku paham kok, kamu nggak usah merasa sungkan. Aku biasa diomong macam-macam, bahkan banyak dari colega bisnis yang ngomong gak disaring, macam-macam tentang tapi apapun yang gak mereka tau aslinya. Bagiku, semua itu cuma bagian dari ujian, di mana kita ketemu dengan orang-orang yang nggak penting. Menurut aku, mereka cuma mengharapkan kejatuhan kita, dan selanjutnya mereka bukan orang yang layak untuk kita pikirkan. Ada banyak hal yang layak untuk dipikirkan selain mereka, jadi santai aja." Lyra kagum pada perangai suaminya yang sangat tabah dalam situasi seperti ini. "Oke, daripada gak enakkan, mending kita istirahat."
Baca selengkapnya
#32. Rencana Punya Anak
"Ngomong-ngomong, apakah kalian ada rencana punya anak dalam waktu dekat?" tanya Sulastri dengan wajah gembiranya. Lyra dan Jackson langsung terkejut sampai Lira tersedak gara-gara saking kagetnya. Ia sedang memasukkan makanan ke mulutnya ketika mendengar sesuatu yang mengejutkan seperti itu. Jackson pun dengan segera membantunya dengan memberikan air minum melihat keterkejutan Lyra. Pasti ia belum memikirkan jawabannya, lebih tepatnya mereka berdua belum ada ekspektasi ditanyai soal anak. Sehingga, Jackson langsung menjawab pertanyaan sang ibu mertua dengan halus. "Begini, Bu... sebenarnya saya sendiri dan Lyra sangat ingin dan ada rencana memiliki anak tapi, saya mengerti bahwa Lyra juga baru lulus sehingga saya perlu memberikannya ruang untuk melakukan hal yang Lyra ingin lakukan, seperti halnya wanita seumurannya. Jadi saya tidak ingin Lyra mengabaikan waktu mudanya, saya kira mungkin kami akan menundanya. Meski begitu, kalau Tuhan memberikan lebih cepat dari yang kami perkirak
Baca selengkapnya
#33. Balik ke Jakarta
Lyra dan Jackson bersama keluarga Lyra berangkat ke Jakarta. Awalnya Prio agak protes karena terlalu mendadak dan mereka masih lelah untuk melanjutkan resepsi di Jakarta tapi, mereka pun tidak bisa memberi solusi ketika Jackson sudah berkata bahwa ia sudah mempersiapkan semuanya. Ia juga meminta maaf kalau membuat Prio dan Sulastri, kalau ia membuat kedua mertuanya tidak nyaman. Namun Prio dan Sulastri akhirnya mengerti dan ikut bersama mereka ke Jakarta untuk melakukan resepsi kedua karena pernikahan di kampung tidak semua teman-teman Jackson menghadirinya. Ini juga karena teman-temannya kebanyakan ada di Jakarta dan tidak memiliki banyak waktu untuk libur barang 2 hari untuk menghadiri pernikahan temannya atau rekan bisnisnya. Lyra sekeluarga menikmati perjalanan mereka menggunakan mobil Limousine yang mewah itu. Karena tidak bisa masuk ke jalan sempit sebab terlalu panjang dan jalanan desa yang tak memungkinkan, jadi mobil mewah itu menunggu di pusat kota. Sehingga dari rumah mere
Baca selengkapnya
#34. Honeymoon?
"Ra, aku ke sana dulu ya." Lyra hanya mengangguk, sehingga kini ia ditinggalkan oleh Jackson ketika Jackson memilih untuk menemui rekan-rekannya. Sementara ia sendiri dan beberapa keluarga Jackson yang sepertinya bukan keluarga inti--sebab mereka tidak terlihat saat Jackson memperkenalkannya saat pertemuan keluarga-- datang menghampirinya. "Hai, selamat ya, udah jadi istrinya Jackson," ujar si Tante Lyra tersenyum saja, "Iya. Terima kasih Tante," ujarnya seadanya. Ia bingung harus bagaimana, sebab Ia tidak mengetahui karakter orang itu, takut menyinggung atau sikapnya salah di mata orang tersebut. "Oh ini istrinya Jackson? Saya kira pembantunya, soalnya tadi saya mengira begitu pas kita ketemu di Toilet, kan?" ujar Tante-tante yang lebih glamour lagi. Lyra mengingat wajah itu, wajah yang ia lihat di toilet dan langsung menyebutnya dan mengira bahwa ia pembantu Jackson, padahal jelas Ia memakai gaun putih dan biru muda yang sudah pasti mahal dari Jackson. Lagi-lagi ia hanya ters
Baca selengkapnya
#35. Beneran Honeymoon
"Nenek nggak mau tahu, kalian harus berangkat!" Jackspn hanya bisa memejamkan mata sejenak, kemudian menerima tiket dari neneknya yang sudah ia persiapkan dengan rapih beserta hotel dan destinasi yang akan mereka kunjungi. "Emang kami anak kecil yang mau kara wisata, disiapin gini?" protes Jackson menggerutu. "Gak usah protes, sana asih tau istrimu!" Jackson tak bisa lagi menolaknya, tekad neneknya sekuat baja. Mana mungkin ia bisa melawannya, lagipula melawanpun percuma. ••• Lyra memegang gagang kursi penumpang yang ia duduki itu sangat kencang. Ia belum terbiasa menggunakan pesawat, memang pernah sekali bersama teman-teman SMA saat melakukan wisata ke Bali, tapi itu sangat kacau karena ia akhirnya mabuk dan tidak bisa menikmatinya. Sekarang ia mengulangnya bersama dengan Jackson, ia tidak yakin apakah ia akan pusing lagi atau tidak, tapi ia mencoba untuk memejamkan mata agar tidak merasakan apa-apa. Awalnya Jackson ingin melakukan perjalanan dengan jet pribadi tapi, sang nene
Baca selengkapnya
#36. Jackson Tersiksa
"Anjing! Bokap lo beneran honeymoon ama si cewek udik?!" kaget Yohan.Daniel baru saja mau memberitahu mereka tentang ayahnya yang sudah menikah dengan Lyra, ditambah lagi mereka sedang honeymoon. Tentu saja geng Daniel dan juga geng Tiara shock mendengarnya. Tentu mereka sangat tahu bahwa Lyra adalah mantan dari Daniel tapi, mengapa tiba-tiba menjadi istri dari ayah Daniel?Mereka kira itu hanya sebuah rencana dari ayah Daniel untuk menggertak anaknya, tetapi semua itu malah menjadi kenyataan dan sekarang Daniel malah menikah dan sedang menikmati bulan madu seolah mereka adalah pasangan yang benar-benar saling cinta."Liat di postingan Bokap lu yang malah diblur mukanya mantan lu," Ayu teman Tiara."Iya njir! Bukannya bangga yah jadi istri orang kaya," ujar Yudha."Iya, semalu itu Bokap lo sama Lyra, Niel?" tanya Jihan geng Tiara. "Gak deh menurut gue, mungkin Lyra yang minta, kan?" tanya Randy pada Daniel.Daniel pun mengangguk, sehingga hal itu membuat Taira terusik karena seolah
Baca selengkapnya
#37. Terpaksa Pulang
Saat Jackson dan Lyra jalan-jalan di pantai, tiba-tiba ada telepon masuk dari asisten Jackson yang mengatakan bahwa Daniel melakukan kekacauan di perusahaan hari ini. Karena Daniel adalah anak CEO jadi tiada yang berani untuk melakukan sesuatu karena takut dimarahi atau bertentangan dengan anak si pemilik perusahaan itu. Jackson pun hanya bisa menghela nafas dan langsung menjadwalkan penerbangan ke Indonesia. Setelah itu, ia melihat ke arah Lyra yang khawatir dengan isi telepon itu. Maka, Jackson pun menyampaikan penyesalannya pada sang istri. "Maaf ya, kita harus pulang secepatnya." "Kenapa?" tanya Lyra panik. "Dia buat ulah ...." "Apa yang dia lakukan?" "Mengacaukan ruanganku di kantor beserta data-data perusahaan sebagai bentuk protes, kita harus beres-beres sekarang karena aku udah nyiapin jet untuk dua jam ke depan." Lyra pun menurut dan mereka kembali ke hotel untuk beres-beres. Lyra merasa aneh dengan temperamen Daniel yang berubah drastis semenjak mereka putus, lebih tep
Baca selengkapnya
#38. Hidup Bareng Mantan
Pagi hari yang cerah, Lyra sudah bangun sejak subuh dan membangunkan Jackso untuk sholat. Awalnya Lyra kira Jackson akan maeah karena ia tidak terlihat seperti orang yang menjalankan sholat lima waktunya. Untung saja kini ia tau bahwa Jackson mau dibangunkan dan sholat subuh. Ia mencoba untuk membantu para pembantu menyiapkan sarapan, tetapi Bi nani bilang tidak perlu karena itu sudah tugas mereka. "Tapi gak papa kali Bi, aku bantu apa gitu ...." Bi Nani menggeleng, "Maaf, Tuan pasti marah kalau biarin Nyonya Lyra ikut ngerjain kerjaan rumah." "Loh, terus aku ngapain?" tanya Lyra bingung. "Nyonya duduk aja, tapi biasanya saya nyiapin baju kantornya Tuan, mungkin Nyonya bisa melakukan apa yang saya lakukan sebelumnya?" tawar Bi Nani. Lyra pun ragu tetapi ia kembali ke kamar. Klik! Akan tetapi saat di kamar ia malah melihat pemandangan yang sangat mengejutkan, salahnya karena tidak mengetuk pintu. Roti sobek milik Jackson terpampang jelas di sana, Lyra sontak memejamkan mata, ia
Baca selengkapnya
#39. Dibully Mantan
Lucunya Lyra menawarkan perkenalan terlebih dahulu pada Daniel. Tentu Daniel yang akan pergi pun jadi tidak meneruskan tindakanny, lalu berbalik kembali melihat Lyra yang tersenyum padanya. 'Apa-apaan itu? Jadi dia mau kami menjadi orang asing?' batun Daniel terkejut. Padahal mereka adalah pasangan yang selalu dipuji-puji di luaran sana, yang didoakan sampai ke pelaminan. Daniel tak habis pikir apa yang Lyra pikirkan sampai memiliki nyali sebesar itu. Hingga kemudian, ia mengulurkan tangan dan diterima oleh Lyra. "Salam kenal, aku Lyra." "Ya, tau ... haruskah aku memanggil kamu Mama?" tanya Daniel santai dan menyindir. "Terserah aja kalau kamu berkenan," balas Lyra. Jujur saja, ia tidak ingin melakukan hal itu karena merasa bertanggungjawab. Daniel memang kurang kasih sayang dari seorang ibu, kalaupun Daniel masih membencinya ia tidak perdul, yang ia perdulikan adalah fakta bahwa ia sekarang merupakan istri dari ayahnya. Sehingga Ia memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan ana
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
20
DMCA.com Protection Status