Lahat ng Kabanata ng Permainan Rahasia Istriku: Kabanata 11 - Kabanata 20
28 Kabanata
11. Cosplay
Tentu saja Cassandra langsung menurut, wanita itu segera masuk ke dalam ruangan yang lebih mirip disebut dengan sebuah kamar. Ruangan itu memang biasa dipakai Randa untuk beristirahat kala pekerjaan kantor tengah menumpuk dan lelaki itu malas menyetir mobil untuk pulang ke rumah. Pandangan mata wanita cantik nan seksi itu menelisik ke seluruh sudut ruangan kemudian tertuju pada sebuah baju yang tergeletak di atas ranjang empuk.Langkah kaki Cassandra terus terayun semakin mendekat ke arah ranjang, mata wanita itu seketika membelalak sempurna kala melihat pakaian kerja yang telah disiapkan oleh Randa untuknya. Sebuah lingerie kostum ala anak SMA yang roknya sangat pendek dan atasan super ketat yang sengaja dibuat berlubang pada bagian puncak kedua buah melon kembar miliknya, lengkap dengan sebuah G-string renda tipis yang sebenarnya sama sekali tak akan berfungsi untuk menutupi area intinya. Namun, hanya berfungsi sebagai pemanis yang akan membuat penampilannya nampak semakin menggoda
Magbasa pa
12. Dicabut Lagi
Cassandra seketika melebarkan mata karena panik, bagaimana jika tiba-tiba orang yang berdiri di depan pintu masuk ke dalam dan melihat keadaan mereka yang saat ini tengah polos sembari bermain kuda-kudaan. Dengan terpaksa Randa harus kembali mencabut benda pusaka yang sudah hampir masuk setengahnya. Terlihat raut kekesalan luar biasa di wajah tampan yang muali terdapat sedikit kerutan meski sama sekali tak mengurangi kesempurnaan parasnya.Dengan buru-buru Randa memakai pakaian celananya kembali. Sedangkan Cassandra memilih berlari untuk bersembunyi di bawah kolong meja kerja milik Randa. Lelaki itu duduk di kursi kebesarannya dengan wajah kesal karena gairah yang harus ia tunda, sedang pintu ruangannya juga belum berhenti diketuk."Masuk!" perintah Randa dengan suara dingin, menyuruh orang yang berdiri di depan pintu untuk segera masuk ke dalam dan menyelesaikan urusannya agar bisa segera kembali bermain dengan wanita pujaannya."Maaf, Pak. Tapi pintunya dikunci dari dalam." Suara it
Magbasa pa
13. Polisi
Hari telah beranjak sore, mengantarkan indah gurat rona senja untuk melukis langit jingga. Pertanda jika sinar sang bagaskara akan segera berganti bersama terang bulan dan ribuan gemintang. Dengan sebuah senyum yang mengembang di bibir, Alfian mulai memacu mobilnya menuju kantor Randa, tenpat di mana sang istri bekerja. Meskipun sejujurnya, kata-kata Dira tadi siang terus terngiang di telinga dan memercikan sebuah rasa penasaran yang mengundang curiga di hati Alfian. Namun, lelaki itu tak mau gegabah untuk menanyakan semuanya dan malah membuat Cassandra tersinggung. Rasanya juga tak masuk akal jika ia langsung percaya pada Dira dan menuduh Cassandra begitu saja tanpa adanya bukti yang kuat. Apalagi Cassandra yang ia kenal adalah wanita polos dan juga menantu yang sangat baik untuk Bu Yuni.Lelaki itu kembali menyungingkan senyum manis kala melihat sang istri yang sudah berdiri di depan lobby kantor untuk menunggu kedatangan dirinya. Wanita itu langsung masuk dan mengecup punggung tang
Magbasa pa
14. CCTV
Mata Alfian memincing penuh selidik kala melihat kehadiran Randa yang tiba-tiba muncul begitu saja. Lelaki itu mulai merasakan kejanggalan, jalan ini tak searah dengan rumah Randa. Namun, bagaimana bisa pria paruh baya itu tiba-tiba ada di sini? Mungkinkah Randa sengaja mengikuti mereka, sedangkan Cassandra hanya diam. Wanita itu tak kalah terkejutnya dengan sang suami. Jantung Cassandra berdetak tak beraturan, takut jikalau sang suami akan semakin menaruh curiga padanya.Lelaki gagah itu membuka kacamata yang dipakaianya. Membuat sang polisi tersenyum sungkan. Tentu saja Randa bukan orang asing di mata polisi berpangkat rendah seperti polantas yang tengah menahan Alfian dan Cassandra. Kekayaan dan koneksi bisnis Randa membuatnya dikenal akrab oleh orang dari berbagai kalangan."Ada apa ini, Pak? Kenapa anda menahan karyawan saya?" Suara dingin dan penuh wibawa milik Randa membuat pria berseragam cokelat itu menunduk sungkan."Mereka berhenti di area yang dilarang parkir, Pak. Selain
Magbasa pa
15. Makan Malam Bersama
Dira hampir saja menekan tombol send ke nomor handphone Alfian ketika akal sehatnya kembali berfungsi. Gadis itu mengurungkan niatnya, mengingat Cassandra bisa saja menyangkal keaslian video panas itu dengan mengatakan jika semuanya adalah editan, dan membuat Dira semakin terpuruk karena Alfian pasti akan membencinya. Bahkan, kemungkinan besar akan menuduhnya sebagai pengganggu rumah tangganya. Ia juga yakin jika sahabatnya pasti akan langsung menelan mentah-mentah kebohongan sang istri karena sebuah kata cinta. Dira kembali memutar otak, memikirkan bagaimana cara untuk menghancurkan Randa dan Cassandra."Sepertinya Alfian harus melihat sendiri semua kenyataannya, baru ia bisa mempercayai video ini. Aku harus cari cara lain agar dia menyadari kebusukan istri sialannya itu," gumam Dira kemudian merebahkan tubuhnya dengan mata nanar menatap ke arah langit-langit kamar. Pikirannya melayang, mengingat semua kelakuan biadap Randa dan wanita simpanannya sampai membuat sang mama meregang nya
Magbasa pa
16. Teror Dari Dira
Bersenang-senanglah Cassandra, suatu saat nanti aku juga akan menghancurkan kebahagiaanmu dan Randa. Sama seperti kamu memporak-porandakan hidupku dulu.DiraCassandra mematung, tak habis pikir dari mana Dira bisa mendapatkan nomor teleponya. Lalu, apa maksudnya ancaman ini? Apakah gadis itu akan berusaha membongkar semua rahasianya kepada Alfian agar pernikahanya hancur. Tidak, Cassandra tak akan membiarkan hal itu sampai terjadi. Ia akan melakukan sesuatu untuk menghentikan niat Dira.Wanita cantik itu kembali beranjak dari ranjang, menuju ke kamar mandi dan memutuskan untuk menuntaskan sendiri hasratnya kemudian berganti dengan piyama dan merebahkan diri sembari memeluk tubuh sang suami."Aku sangat mencintai kamu, Mas!" bisik lembut Cassandra yang mungkin tak akan terdengar oleh telinga Alfian yang sudah terlelap sedari tadi.******Keesokan harinya Cassandra terbangun, wanita itu terkejut mendapati sang suami yang sudah tak ada di sampingnya. Namun, semua itu segera terjawab sete
Magbasa pa
17. Are You Ready?
Alfian yang baru saja dibuat kesal oleh Dira memilih untuk segera menyelesaikan proposalnya. Tak sabar menanti jam makan siang yang bersamaan dengan waktu meetingnya. Lelaki itu tetap yakin, jika Cassandra akan datang bersama Randa.Akhirnya saat yang ditunggu telah datang. Sekarang sudah waktunya makan siang, Dira juga sudah menunggu Alfian di lobby untuk menuju ke sebuah restoran tempat mereka akan melakukan pertemuan dengan perusahaan Randa. Gadis itu kembali menunjukan senyum mengejek kala sang sahabat datang dengan wajah datar."Are you ready for kecewa?" tanya Dira dengan pandangan mengejek."Ibu Dira Anindita, tolong berhenti mengejek saya. Saya yakin tidak akan kecewa, bisa kita berangkat sekarang? Karena saya sudah sangat rindu dengan istri saya yang cantik jelita." Wajah Alfian kini benar-benar masam, baginya candaan dari Dira sama sekali tak lucu.Keduanya melangkah menuju mobil Dira yang sudah menunggu bersama dengan sopir kantor di depan lobby. Tak ada percakapan di sepan
Magbasa pa
18. Sakit
Seperti hari-hari yang sudah mereka lewati sebelumnya, Cassandra dan Randa baru saja menyelesaikan permainan mereka di ruangan kerja Randa saat sore mulai datang. Namun, Cassandra yang hendak pergi ke kamar mandi tiba-tiba merasakan pusing yang luar biasa, kepalanya terasa begitu berdenyut hingga memilih untuk kembali menghenyak di ranjang dengan tubuh polos."Sayang, kamu kenapa?" tanya Randa dengan wajah panik karena melihat raut pias wanitanya.Cassandra masih terus memegangi kepalanya yang semakin terasa berputar, "Kepala aku pusing banget, Mas. Bisa tolong bantu aku ke kamar mandi nggak?"Randa mengangguk, dengan sigap lelaki itu membantu wanitanya untuk membersihkan diri. Tak lupa memakaikan baju dan juga mengeringkan rambut Cassandra. Apalagi jam pulang kantor juga telah tiba, pasti sebentar lagi Alfian akan datang untuk menjemput sang istri."Cassandra, sekarang kamu bereskan make upmu sendiri ya. Aku tidak ingin suamimu curiga jika kamu keluar dengan wajah yang masih berantak
Magbasa pa
19. Hamil Anak Siapa
Bu Yuni yang memang sudah merasa tak sabar untuk segera melihat hasil tes kehamilan sang menantu segera mendekat. Menghampiri Cassandra yang masih menyembunyikan benda mungil itu di balik punggungnya. Wanita itu tak mengerti, harus bahagia ataukah harus sedih setelah melihat dua garis merah yang tergambar jelas pada benda mungil di tangannya."Sayang, bagaimana hasilnya? Garis dua atau garis satu? Ibu sudah penasaran sekali." Suara lembut Bu Yuni membuyarkan segala lamunan wanita cantik itu. Dengan tangan gemetar, Cassandra menyerahkan tespek di tanganya kepada sang ibu mertua.Seketika rona kebahagiaan tergambar jelas di wajah yang mulai menunjukan garis keriput karena termakan usia. Alfian ikut mendekat, penasaran dengan hasil tes kehamilan sang istri."Bagaimana, Bu? Apakah Cassandra benar-benar hamil?" tanya Alfian pada sang ibu yang masih memandangi benda mungil di tanganya seraya menyunggingkan sebuah senyuman."Lihat Alfian, ada dua garis merah. Ini tandanya Cassandra benar-ben
Magbasa pa
20. Drama Ngidam
Fokus pandangan mata Alfian langsung tertuju ke arah sisi ranjang yang kosong. Lelaki itu langsung bangkit dari posisinya, kepalanya celingukan mencari sosok sang istri yang tak lagi berada di sampingnya. Entah ke mana perginya wanita cantik itu."Cassandra, kamu di mana, Sayang?" Alfian setengah berteriak memanggil nama sang istri. Namun, sama sekali tak ada jawaban. Hanya sayup-sayup terdengar suara tangisan, Alfian mulai mengayun langkah kaki untuk mencari sumber suara itu, hingga menemukan sosok Cassandra yang tengah menangis di balkon kamar sembari memeluk lutut. Sama persis seperti kejadian tadi ketika wanita cantik itu menangis karena ingin memakan mi ayam yang sebelumnya ia lihat di media sosial.Alfian menggaruk tengkuk yang sebenarnya tak terasa gatal, menatap sang istri yang masih meyembunyikan wajah di antara kedua lutut, "Kok perasaanku jadi nggak enak begini, jangan-jangan akan ada drama ngidam lagi ini."Tanpa diduga, ternyata Cassandra mendengar suara sang suami yang t
Magbasa pa
PREV
123
DMCA.com Protection Status