All Chapters of Pembalasan Menantu Sampah: Chapter 121 - Chapter 130
155 Chapters
Bab 121 - Peringatan Ryan
Melihat sikap petugas BPOM tersebut, Ryan tahu bahwa Edi sudah melakukan tugasnya dengan baik. Berdasarkan izin yang ada, produk Lotus Skin Care tidak mengandung bahan berbahaya sehingga diberikan izin edar. Bahkan pihak BPOM sudah pernah datang ke pabrik langsung untuk melihat proses pembuatan dan juga memeriksa bahan bakunya. Itu artinya, orang-orang ini bekerja di bawah perintah orang yang memang ingin menghancurkan bisnis Ryan. “Katakan kepadaku, siapa orang yang telah membuat laporan itu?” tanya Ryan kepada Handoko yang tengah bersujud."Ma-maafkan saya Tuan, saya tidak bisa membocorkan identitas pelapor karena itu salah satu prosedur hukum,” ucap Handoko itu menolak memberikan mana pelapor."Kau tahu, aku bisa saja membuatmu dituntut atas tindak pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan dan juga indikasi menerima suap," Ryan tersenyum sinis. "Dan jika itu terjadi, orang-orang yang ada di belakangmu pasti akan membuatmu menjadi kambing hitam."Ryan berjongkok, menepuk p
Read more
Bab 122 - Timur Tengah
Keesokan harinya, berita mengenai tragedi yang dialami oleh keluarga Sugiharto telah tersebar luas di Surabaya. Warga kota menjadi saksi dari berita mengerikan yang mengejutkan mereka, dan rumor-rumor mulai beredar tentang apa yang mungkin terjadi di balik peristiwa ini. Meski begitu, pelaku di balik pembantaian itu, yang sekarang sudah menjadi bagian dari kota dan masyarakat Surabaya, duduk santai di teras rumahnya, menikmati secangkir kopi hitam dalam ketenangan.Ryan, setelah mengantar Alena ke sekolah, merasa sedikit bosan. Ia hanya bisa memandangi langit biru yang cerah tanpa berbuat apa-apa. Waktunya yang sebelumnya terisi dengan kultivasi dan perjuangan bisnis kini terasa agak hampa. Ryan tidak bisa berkultivasi lagi karena hukum dunia yang membatasi tingkat kultivasi hanya sampai Foundation Establishment. Tingkat kultivasi Ryan telah mencapai Core Formation, yang jelas lebih tinggi dari Foundation Establishment. Jika Ryan melakukan kultivasi, maka dunia ini akan menargetkan R
Read more
Bab 123 - Kelompok Teroris
Dari seberang Hotel Babylon Rotana, tampak sekelompok orang yang menutupi wajah mereka dengan kain coklat. Salah satu di antara mereka membawa peluncur roket di punggungnya. Senyum kemenangan tergambar di wajah mereka. Mereka merasa bangga melihat ledakan yang terjadi di Hotel Babylon Rotana. Asap hitam membumbung tinggi dari reruntuhan sebuah kamar hotel yang telah mereka jadikan target.Tak lama kemudian, suara dari Handy Talkie terdengar di mobil Jeep yang terparkir di sisi mereka. "Elang kepada Harimau, Elang kepada Harimau, Ganti!"Seorang dari mereka menjawab, "Harimau di sini, ganti!""Bagaimana keadaan target? Ganti!" tanya seseorang melalui Handy Talkie.Mereka merespons dengan cepat, "Kami berhasil menembak kamar target, ganti!""Bagus! Segera kembali ke markas sebelum pihak pemerintah datang, ganti!""Siap!"Begitu mendapat perintah kembali, ketiga anggota lainnya segera masuk ke dalam mobil. Sementara itu, orang yang membawa peluncur roket sibuk menyimpan alatnya ke dalam
Read more
Bab 124 - Keberadaan Rizal
Melihat perilaku Ryan, Jenderal Besar Ghazi mengangguk puas. Ia kemudian melihat ke arah Dhafir dan berkata, "Jadi, bagaimana hasilnya?"Dhafir, masih penuh semangat dari pujian Jenderal, menjawab, "Ini hasil rekamannya, Jenderal!" Ia mengeluarkan ponsel pintarnya dan menunjukkan video yang merekam ledakan di Hotel Babylon Rotana.Ghazi menonton video tersebut dengan senyum jahil di wajahnya. Adegan di mana roket meledakkan kamar yang dihuni oleh Ryan, membuat Ghazi gembira. "Seorang Great Master pasti akan tewas jika terkena ledakan seperti ini. Kerja bagus, Dhafir."Dhafir merasa bangga mendapat pengakuan dari Jenderal. Ia langsung menunduk dengan penuh hormat dan kefanatikan. "Terima kasih Jenderal!"Ryan, yang masih menyamar sebagai Faaruuq, berusaha untuk tidak menarik perhatian. Namun, di balik kedamaian tampak di wajahnya, dalam hati, ia terus merenung. 'Jadi, bukan kebetulan kamarku menjadi target mereka. Mereka telah mengincarku sejak awal. Tapi bagaimana mereka tahu bahwa ak
Read more
Bab 125 - Membebaskan Rizal dan Rahmad
Di tengah malam yang gelap, sosok bayangan buram bergerak dengan cepat menyusuri jalanan desa yang sunyi. Lampu jalan yang remang-remang tidak cukup terang untuk mengungkap identitas orang ini. Sinar bulan sabit yang sejuk hanya memperkuat bayangan semakin mendekat ke tujuannya.Setelah beberapa menit perjalanan diam-diam, bayangan itu berhenti dan merunduk di balik semak-semak yang tumbuh di pinggir jalanan. Di depan pintu sebuah rumah ladang yang tampak usang, dua orang pria bersenjata AK-47 berdiri berjaga. Mereka tertawa dan mengobrol, tidak menyadari bahaya yang mengintai.Bayangan itu adalah Ryan, yang bersembunyi di semak-semak. Ia melihat situasi dengan cermat. Dalam gelap, Ryan mengaktifkan kemampuan mata batinnya, membiarkan indra-esensinya merasuki rumah ladang tersebut. Dalam sekejap, ia mampu merasakan keberadaan dan keadaan di dalamnya.Berdasarkan pengamatan Ryan, di dalam rumah ladang tersebut ada lebih dari seratus tahanan. Setelah memastikan bahwa hanya ada dua penja
Read more
Bab 126 - Membawa Kabur Latisha
"Faaruuq! Apa yang sedang kau lakukan di sini!" bentak Ghazi. Ia lalu mendorong tubuh wanita yang menindihnya dan segera mengambil pistol dari bawah bantalnya.Ryan tetap diam, wajahnya masih terlihat tenang. Tidak ada jejak kepanikan atau ketakutan pada dirinya.Sambil menodongkan pistol, Ghazi menatap Ryan yang masih memakai wajah Faaruuq dengan tajam. "Kenapa kau diam saja!"Dor!Peluru tajam melesat dengan kecepatan kilat, mengiris angin dan bergerak menuju dahi Ryan. Bagi orang biasa, bahkan seorang Grand Master pun, peluru seperti itu akan menjadi akhir hidup mereka. Namun, Ryan bukan orang biasa.Dang!Bagaikan menghantam besi tebal, peluru itu langsung terpantul melubangi plafon di atasnya. Hal itu membuat Ghazi terkejut. "Tidak mungkin! Kamu bukan Faaruuq! Siapa kau sebenarnya?!"Ryan tetap diam, namun matanya berkilat menghina, seakan sedang melihat seorang badut di pesta ulang tahun. Ia kemudian mulai mengumpulkan energi Qi di tangan kanannya, membuat aura berwarna hijau me
Read more
Bab 127 - Musnahnya Kelompok Teroris Ghazi
"Kalian mencariku?" suara Ryan menggema di tengah malam yang gelap, menggegerkan semua anggota teroris yang berkumpul di sana.Saat semua orang melihat ke arah sumber suara itu, mereka semua terkejut. Di sana, Ryan yang masih menggunakan wajah Faaruuq, berjalan mendekati Ghazi dengan santai. Ia melewati semua anggota teroris di sana, seakan-akan semua anggota teroris di sana hanyalah bayangan yang tidak berarti.Namun, setiap langkah yang diambil Ryan memicu kebakaran yang mengerikan. Api hijau memenuhi tubuh beberapa anggota teroris yang dilewatinya. Api hijau menyala begitu terang, menyelimuti tubuh para anggota teroris di dekatnya. Jeritan-jeritan kesakitan yang nyaring mengisi malam, menciptakan pemandangan yang mengerikan. Pemandangan tersebut membuat para anggota teroris lain yang berkumpul di depan rumah Ghazi menelan ludahnya. Mereka bergitu terpaku melihat kejadian ini. Di mata mereka, Ryan bukan lagi manusia biasa. Ia adalah jelmaan iblis yang naik dari neraka, datang untu
Read more
Bab 128 - Kesedihan Latisha
Mendengar pertanyaan Ryan, Ghazi hanya mampu mengeluarkan suara-suara gemetar. "Bu-bunuh aku … a-aku mohon …" serunya dengan suara penuh ketakutan.Penampilan Ghazi benar-benar telah berubah. Ghazi yang dulu merasa tinggi dan arogan, kini tampak menyedihkan. Tubuhnya lemas, lunglai tergeletak di atas tanah. Wajahnya yang dulu penuh dengan rasa superioritas, sekarang basah oleh air mata yang tak henti mengalir, membasahi jenggotnya yang lebat. Buih tampak keluar dari mulutnya, menandakan betapa kerasnya ia menahan rasa sakit yang diterimanya. Matanya terlihat kosong, seakan-akan mentalnya telah hancur.."Hei, jangan begitu," Ryan menggelengkan kepalanya. "Aku sudah berbaik hati memberimu kesempatan hidup, tapi kenapa kamu sekarang malah ingin mati? Dasar aneh …"Walau begitu, Ghazi sepertinya sudah tidak dapat menangkap ucapan Ryan lagi. Ia berulang kali mengucapkan hal yang sama, memohon pada Ryan untuk segera mengakhiri hidupnya.Wajah Ryan yang tadinya penuh dengan kemanusiaan, mend
Read more
Bab 129 - Arin Dalam Masalah
Tanpa menunggu waktu lagi, Ryan langsung mengangkat panggilan wanita yang pernah menyelamatkan hidupnya itu. “Halo Arin?”“Hai Ryan,” sahut Arin. Suara Arin yang lembut terasa sangat menenangkan hati ketika didengar, memunculkan seulas senyum di wajah Ryan. “Apa kabar? Sehatkan?” tanya Ryan.Sekilas Arin terkekeh mendengar suara Ryan. Ini kali pertamanya Arin meneleponnya setelah Ryan keluar dari rumah sakit. Ryan dan Arin pernah beberapa kali berkirim pesan melalui aplikasi chat, tapi sudah satu bulan lebih mereka tidak bertukar pesan. Maka dari itu, Ryan sedikit terkejut saat Arin meneleponnya.Suara tawa Arin sarat akan kesedihan, namun sekeras mungkin wanita itu menyembunyikan perasaannya. "Sehat dong, aku mau bilang selamat dan terima kasih sama kamu.""Mungkin ini sudah agak terlambat, tapi …" Arin menghela nafas dan melanjutkan kalimatnya, "Selamat atas launchingnya produk skin care kamu dan terima kasih banyak atas krim anti-aging yang kamu berikan. Apalagi krim ini sangat co
Read more
Bab 130 - Kabar Terbaru Dian
Mendengar ucapan Arnold, Ryan mengerutkan dahinya, "Apa yang terjadi? Jelaskan secara perlahan!"Mengambil nafas panjang, Arnold kembali berkata, "Bos, saya baru saja mendapat informasi dari Hendra. Istri Bos–Dian, akan melangsungkan pernikahan bulan depan."Informasi ini bagaikan petir di siang bolong. Emosi Ryan meluap, energi Qi yang tersimpan di dalam tubuhnya mendadak menyeruak keluar. Api Surgawi di dalam Dantian Ryan ikut merasakan fluktuasi emosi Tuannya, membuat kekuatan mereka meresap keluar, menciptakan udara panas dan dingin.Semua itu membuat pesawat bergetar dan menciptakan turbulensi udara. Alarm tanda bahaya terus berbunyi di dalam kokpit. Pilot pesawat terus berusaha mengendalikan pesawat agar tidak jatuh."Bos! BOS!" Arnold berteriak dari ujung telepon. "Apa Bos mendengarku?"Suara Arnold langsung menyadarkan Ryan dari kondisinya. Ia pun langsung menekan kembali kekuatannya, mengembalikan keadaan kembali normal. "Maaf Arnold, aku agak terkejut dengan informasi yang k
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status