Waktu berlalu seolah-olah menertawakan Luis. Hidupnya terasa muram, sementara sekelilingnya nampak tersenyum. Dari seluruh wajah di tempat ini, hanya Luis yang senyumnya tidak tulus sepenuh hati. Hari ini seharusnya menjadi hari yang ditunggu setiap pasangan, melancarkan kemajuan baik dalam hubungan mereka. Namun, Luis merasa pertunangan ini adalah ajang penyiksaan. Ketika mengedarkan pandangan, semua tamu, anggota keluarga, serta Charlotte, semuanya riang. Dalam hati Luis menangis, tetapi sebagai laki-laki ia pantang menjatuhkan harga diri menitikan air mata di depan banyak orang. Untuk itu, ia menumpahkan emosi terpendam seorang diri di kamar miliknya, di rumah besar keluarga Arias.Pintu kamar terkunci dari dalam, sinar rembulan menerobos masuk melalui jendela besar. Luis duduk di atas karpet, bersandar pada sisi ranjang, tertunduk menyesali perbuatannya siang ini. Menyematkan cincin di jari manis Charlotte secara resmi adalah kesalahan terbesar, membuatnya mencoreng nam
Magbasa pa