All Chapters of Istri Kontrak Mr Billionaire: Chapter 51 - Chapter 60
200 Chapters
Bab 51 Melepas Rindu
“Claudya apa yang kamu lakukan, hah?” sentak Arjuna penuh penekanan dengan suara tertahan.Clau gelagapan sembari menunjuk pintu kamar. Ia tidak lagi memikirkan kemarahan Arjuna, melempar kemeja dan sabuk kepada pria itu.“Sebaiknya kamu keluar sekarang juga. Ibu mengetuk pintu.” Panik Clau menggiring Arjuna mendekati jendela. “Nak, kamu sudah tidur belum? Ibu boleh masuk?” handle pintu bergerak-gerak cukup cepat.Akhirnya Clau menggunakan asal piyama tidurnya dan mengunci Arjuna dalam kamar mandi. Bahkan mewanti-wanti pria itu agar tidak mengeluarkan suara apapun."Aku mohon jangan berisik."Keduanya seperti tertangkap basah melakukan sesuatu. Peringatan Clau ini mendapat pelototan tajam dari suaminya. “Kamu harus membayarnya mahal Clau!” gerutu Arjuna bersembunyi di balik pintu.Merasa situasi dan kondisi telah aman, Clau membuka kunci ganda serta pintu. Menampilkan senyum tipis, menyipitkan mata seolah baru bangun dari alam mimpi. “Boleh ibu masuk?” “Oh iya.” Terpaksa Clau meng
Read more
Bab 52 Pergi Dan Kembali
Arjuna telah mewanti-wanti sejumlah pegawai bahwa ibu mertuanya akan datang ke kantor. Untuk itu ia mengundur waktu rapat dan kunjungan ke pabrik. Setia menanti Laras di ruang kerja, Arjuna sama bimbangnya dengan Clau. Tidak tahu apa yang hendak dibahas ibu mertua.Menjelang siang hari Laras menginjakan kaki di lobi gedung utama Cwell Group. Sebelumnya mengunjungi agen property membayar rumah kecil di pinggir kota. Wanita paruh baya itu disambut hormat oleh front office dan petugas keamanan. Ditemani naik lift hingga Laras bisa menatap pintu besar terukir megah. “Terima kasih Pak.” “Sama-sama Bu. Dibantu sekretaris Tuan Muda Caldwell ya Bu.”Laras menghampiri wanita cantik berpakaian modis tetapi tidak seksi seperti kebanyakan karyawati. Memasuki ruang mewah, terlihat sofa empuk mahal, rak buku, lemari kaca berisi penghargaan serta kaca raksasa dengan pemandangan Kota Zurich.“Ibu?” pekik Arjuna pura-pura tidak tahu.“Oh duduk saja Nak Arjuna. Ibu ke sini hanya sebentar.” Laras mas
Read more
Bab 53 Pulang Ke Mana?
“Kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut.” Terang dokter segera menghubungi bagian laboratorium dan perawat. Arjuna mendorong kursi roda Clau, wajahnya tegang dan panik sama halnya dengan Laras. Wanita paruh baya itu membuntuti menantunya.Tes urine, tes darah dan USG Doppler dilakukan di hari yang sama. Sembari menunggu hasil keluar, dokter memberi pengantar pada bagian opname untuk menyiapkan kamar.Sejak keluar dari ruangan dokter, jemari Clau selalu tertaut dengan Arjuna. Ia tidak mengerti kenapa bisa mengalami gangguan. Menurut dokter ciri-ciri keluhan mirip dengan preeklamsia.“Jangan takut Claudya. Sebaiknya kamu tidur!”“Tidak mau, aku takut … anakku sehat tidak seperti hasil pemeriksaan dokter.” Sanggah Clau terisak menyandarkan kepala di bahu Arjuna.Arjuna mengacungkan telunjuk dan menempelkan ke bibir tipis itu. “Ssstt jangan berisik, kalau ibunya panik. Anak kita bisa sedih dan merasakannya. Aku berjanji melakukan yang terbaik untukmu Clau.” Kata-kata Arjuna itu menyihir
Read more
Bab 54 Cemas
Seketika Arjuna dan Clau kompak mengalihkan bola mata kepada Laras. Wajah tegas nan tampan itu tampak biasa saja. Sebab Arjuna yakin pikirannya benar, ibu mertua tetap keras kepala. Sedangkan Clau berharap ibunya tidak memaksa, dan menghentikan semua perselisihan. Ketulusan Arjuna bisa terlihat dan dirasakan oleh Laras.Beberapa detik hening, Laras mengukir senyum tulus kepada Arjuna. Membelai puncak kepala Clau dan memeluk putrinya sangat erat.“Bawalah Clau pulang ke tempat tinggal kalian.” Kening Arjuna dan Clau mengerut, bahkan Clau tercenung tidak percaya. Ia melepas pelukan, menatap lekat-lekat wajah ibunya. “Ibu?” kelopak mata Clau mengedip membuat air mata tumpah.“Kamu sudah menikah memang selayaknya ikut suamimu. Maaf ibu terlalu egois, biarkan saja ibu tinggal di rumah.” Tukas Laras mengyeka pipi montok mulus putrinya.“Tidak … Ibu ikut bersama kami. Tolong jaga Clau selama saya di kantor.” Pinta Arjuna tulus, ia tidak sanggup mengabaikan wanita senja ini hidup sendiria
Read more
Bab 55 Selamatkan Anakku
Sementara di kantor utama Cwell Group, Arjuna tidak bisa duduk tenang. Mendadak telapak tangannya gemetaran, detak jantung berubah lebih cepat. Selalu membenarkan posisi tubuh pada kursi kebesarannya.“Tuan? Anda sehat?” tanya sekretaris presdir sembari menyodorkan segelas air mineral.“Matamu buta? Aku ini sehat tidak penyakitan.” Sanggah Arjuna dengan arogan.Tak lama kemudian Givano turut mendaratkan raga. Napasnya terengah-engah, wajahnya pucat pasi dan keringat bercucuran dari kening. Ia tidak kuasa menyampaikan kabar mengejutkan. Lantas menyerahkan tab kepada rekan kerjanya –sekretaris Arjuna.“Tuan?” panggil wanita itu.“Apa lagi? Kenapa Givano tidak menyampaikan secara langsung?” geram Arjuna semakin menambah rasa gusar dalam dada.“Begini Tuan.” Napas Givano belum sepenuhnya normal. Bahkan harus menepuk bagian dada agar udara dari hidung mencapai paru-paru. “Kunjungan ke desa kaki gunung dimajukan jadi siang ini. Para investor telah berangkat sejak pagi.”Seketika Arjuna meng
Read more
Bab 56 Di Mana Arjuna?
Tiga jam sebelumnya.Kegiatan Arjuna bersama investor cukup padat, ia pun istirahat hanya sekedar minum dan makan. Mega proyek yang dijalankannya benar-benar menarik minat. Hingga sekumpulan investor ingin segera meraih keuntungan dari Cwell.Sore harinya, ketika semua telah berakhir dan investor kembali ke pondok penginapan. Arjuna menyambangi cafe bersama Givano, ia memeriksa ponsel pertama kali yang dilihat pesan dari Nyonya Caldwell.Netra abu-abunya melebar, bahunya tersentak, Arjuna langsung memundurkan kursi dan beranjak dari cafe. Betapa terkejutnya membaca pesan bahwa sang istri tengah berjuang dalam ruang operasi.“Kau pulang bersama pengawal! Aku harus ke rumah sakit.” Gusar Arjuna sembari melangkah lebar.“Siap Tuan. Saya akan hubungi pengelola gedung kalau helikopter segera mendarat kurang dari 2 jam.” Sebagai asisten presdir Givano dituntut selalu sigap tanggap dan tepat waktu. Tidak peduli walau kopi yang dipesannya baru diteguk satu kali.“Bagus. Besok investor hanya j
Read more
Bab 57 Berharap Ini Mimpi
Usai mendapat penangan dari dokter, Clau membuka kelopak mata. Menggerakkan iris coklatnya ke kiri dan kanan berharap semua hanya bunga tidur. Demi apapun, saat ini ia hanya ingin bangun dari mimpi buruk yang menggerogoti.Lelehan hangat nan bening mengalir membasahi pelipis, berjatuhan membasahi bantal bersarung biru. Di ruang rawat presidential suite hanya ada Laras, sedangkan ibu mertua menghilang. Clau yakin pasti wanita paruh baya itu mencari keberadaan Arjuna yang dinyatakan menghilang.“Bu? Arjuna belum datang? Berita itu mimpi kan Bu?” suaranya berubah parau.Laras tercabik-cabik melihat Clau terluka. Masalah yang datang silih berganti menimpa tiada jemu. Dipikir, setelah merestui Clau kembali bersama Arjuna, maka kehidupan manis dan indah menyertai. Rupanya Dewi Fortuna belum berpihak setitik pun.“Nak?” Laras mendekap Clau yang tengah berbaring.“Ibu, tolong bilang kalau aku tidur dari kemarin dan baru bangun hari ini! Tolong Bu.” Pilunya seorang Claudya.Bahkan lebih fatal
Read more
Bab 58 Ini Bukan Mimpi
Di rumah sakit, Clau setia menonton televisi, pemberitaan seputar kecelakaan helikopter menjadi topik hangat. Lelehan bening terus menetes, membasahi selimut berwarna biru muda. Jauh di lubuk hati, jika memang benar Arjuna dinyatakan meninggal dunia, ia bersumpah tidak akan menikah lagi. Sebab suaminya hanya Arjuna Bryatta Kreshnik Eberly Caldwell, pria manapun tidak bisa menggantikan sosok arogan itu.“Arjuna … aku kangen.” Cicit Clau.Lelah dan luka paska operasi menemani kepedihannya, belum lagi ASI tidak keluar sama sekali menambah beban Clau. Padahal Laras setia mendampingi, bahkan merelakan waktu istirahat demi mengurangi kesedihan. Tetapi Clau membutuhkan semuanya, dia ingin keluarga yang lengkap. Mengukir bahagia bersama, membesarkan dan merawat buah hati.“Nak, kamu tidak boleh begadang! Ingat pesan dokter, ini semua demi kebaikan kamu dan anakmu.” Peringatan Laras, sebab ibu muda cantik ini enggan memejamkan mata walau malam semakin larut.“Iya Bu sebentar lagi.” “Ayo Nak
Read more
Bab 59 Hal Gila
GrepDekapan itu teramat erat membuat Arjuna sesak napas. Tentunya luka di area punggung tertekan oleh telapak tangan. Ingin rasanya pria berjuta pesona ini mengamuk dan menghempas seseorang.Namun, Arjuna tersentuh dan tidak kuasa mendengar isak tangis. Ia memang arogan dan hanya orang tertentu saja yang bisa menyentuhnya. Tetapi kali ini Arjuna mengizinkan, anggap saja menghibur semua orang dalam kamar.“Tuan … Tuan … Tuan … akhirnya Anda pulang. Saya bisa gila dan mati kalau kehilangan Anda.” Givano menepuk punggung lebar sang Bos.“Kau itu lulusan magister atau hanya sekedar ijazah saja, hah? Cengeng.” Maki Arjuna seraya menjauhkan tubuh berkeringat asisten pribadi.“Arjuna kamu tidak boleh begitu. Givano mencarimu dari kemarin malam.” Clau berucap sembari mengacungkan jari telunjuk serta memasang wajah galak.Semua orang dalam kamar kompak geleng-geleng kepala melihat tingkah Bos dan anak buahnya itu. Meskipun hatinya terenyuh, Arjuna tetap memiliki aura arogan. Tidak tersenyum s
Read more
Bab 60 Dua Pria
Tangan Arjuna mengepal sempurna, wajahnya merah padam, kilat pada mata siap menusuk lawan. Melupakan diri tengah sakit, kepala dan lengan diperban, serta kaki tidak bisa menendang sempurna.Otak Arjuna hanya memerintah pada organ tubuh untuk menyerang dan melumpuhkan Andreas. Ia juga tidak peduli berada di rumah sakit, dilarang bising demi kenyamanan bersama.“Kita kembali ke kamar sekarang, ayo!” ajak Clau.“Tunggu! Aku bukan pengecut.” Tolak Arjuna seraya mengusap punggung sang istri.Kini badan atletisnya telah maju dua langkah mengikis jarak. Arjuna menarik satu sudut bibir, dagunya tampak terangkat, memberi kesan angkuh begitu kental.Tepat pada detik ketiga, kepalan tangan melayang sejajar dengan dada. Secepat kilat Clau menghalau, memeluk erat tubuh sang suami. Wanita cantik ini tidak mau suaminya tambah terluka baik secara fisik atau psikis.“Sayang tolong jangan.” Tegas Clau mengeratkan kedua tangan, lalu berbisik lirih, “Ini rumah sakit, di depan poli anak. Kalian bisa membua
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status