"Urusan Iblis Sesat urusan belakangan. Yang ada di dekat kita, adalah urusan yang baru," kata Dewa Pemarah tanpa menoleh pada Dewi Pedang. Anehnya, kendati kata-kata itu tak bisa dicernakan secara langsung, si nenek berkonde seperti mengerti maksud orang."Kau betul, Orang Tua Pemarah! Urusan Iblis Sesat urusan belakangan! Kalau sudah tahu urusan membentang di dekat kita, mengapa tak segera bertindak?""Sontoloyo! Gelap kedua mataku memandang hingga tak tahu apa yang harus dilakukan!" sahut Dewa Pemarah tetap dengan nada membentak dan kedua mata melotot."Kalau memang begitu adanya, mengapa tak segera kau lihat siapa dia adanya?" sahut Dewi Pedang sambil menatap tajam pada Dewa Pemarah. Lelaki kurus berambut dikuncir ekor kuda itu melotot merasa diperhatikan.Dia mendengus lulu berkata, "Sontoloyo! Urusan menatapku urusan belakangan! Sebaiknya...." Habis kata-katanya, mendadak saja tangan kanannya digerakkan ke arah samping.Wussssh!Angin y
ปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-20 อ่านเพิ่มเติม