Semua Bab 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova. : Bab 51 - Bab 60
196 Bab
Bab 51. Pertemuan Yang Tak Di Sengaja Di Resto.
"Sejak kapan beruang kutub itu peduli pada seorang wanita?"Ben geleng-geleng kepala mendengar ocehan Bosnya itu. Sesaat kemudian, ia mengalihkan pandangannya dari kaca spion mobil ke kaca depan lalu mempercepat laju kenderaannya.Setibanya di resto yang ia tuju, dengan sigap Ben turun dari mobil untuk membukakan pintu bagian penumpang. Setelah Ernest keluar, ia pun melemparkan kunci mobil pada petugas valet resto agar petugas tersebut bisa memarkirkan mobil Ernest di parkiran khusus. Sebagai member premium dari resto Les Jardin, Ernest kebetulan telah memiliki tempat parkir sendiri di setiap kali ia mengunjungi resto ini.Melewati pintu masuk resto, ia yang baru saja membukakan pintu tersebut untuk Ernest-- Langsung bergegas mengikuti Ernest di belakang Bosnya itu. "Kamu sudah makan siang, Ben?" tanya Ernest, ia lalu mengangguk pada seorang pelayan wanita yang datang menyambutnya kemudian membawanya ke sebuah meja yang biasa ia pergunakan.Namun, ketika melihat meja tersebut-- Ernes
Baca selengkapnya
Bab 52. Apakah Kamu Melupakan Posisimu, Rosalia?
Mendengar suara Edward, semua yang berada di sekitar meja Ernest sontak berpaling. Tapi tidak dengan Ernest, ia justru mendengus gusar saat mendengar ujaran sinis yang dilontarkan oleh Keponakan terkecilnya itu."Apa kamu juga ingin bergabung, Ed?" sindirnya.Edward mengulum senyumnya, "Kalau begitu bukankah kita membutuhkan meja yang lebih besar, Paman?" balasnya."Ckk!!" decak Ernest malas sambil merapikan jasnya yang sedikit berkedut, usai melakukan hal itu ia langsung melirik Ben.Ben tentu mengerti arti lirikan dari Bosnya itu, karena itu ia segera berpamitan dan pergi menuju kasir resto. Di hadapan kasir resto, ia meminta pada kasir resto untuk menghubungi sang pemilik resto. Tidak menunggu lama, sang kasir pun menyerahkan telpon resto padanya."Bos ingin berbicara pada Tuan!" ujar sang Kasir."Terima kasih." Ben mengambil telpon yang disodorkan padanya lalu mulai berbicara pada seorang pria yang berada di seberang panggilan. "Tuan Ernest membutuhkan ruangan untuk makan siang de
Baca selengkapnya
Bab 53. Rosalia Sedih?
Tak lama kemudian Ben datang untuk menjemput Ernest dan Rosalia. Ernest segera beranjak dari sofa dengan wajah datar ketika ia menyadari kehadiran Ben tanpa mengacuhkan Rosalia yang tengah termangu di hadapannya. Di saat ia melewati Ben, ia mendengus gusar dan memberi isyarat pada Ben agar membawa Rosalia ke ruangan di mana kedua Keponakannya tengah menunggu ia dan Rosalia di ruangan tersebut."Nanti aku akan menyusul," tukasnya sambil menarik jasnya yang sedikit berkedut agar terlihat rapi kembali.Ben menganggukkan kepalanya, "Baik, Tuan Ernest." Sepeninggal Ernest, ia lalu mengalihkan pandangannya pada Rosalia. Kedua alis tebalnya saling bertautan tatkala ia melihat ekspresi wajah Rosalia yang tampak seolah gadis belia itu telah kehilangan jiwanya. Di hadapannya, saat ini tatapan mata Rosalia terlihat kosong. Gadis belia itu hanya terus menatap meja tanpa bergeming sama sekali.'Apa yang telah Tuan Ernest lakukan padanya?' batin Ben. "Eng, Nona Rose?" ia mencoba menegur Rosalia. D
Baca selengkapnya
Bab 54. Telpon Dari Oliver.
Kembali ke resto, Ben bergegas memasuki resto untuk menemui Ernest. Tapi Oliver dan Edward tidak lagi terlihat berada di resto, dan Ben juga enggan untuk menanyakannya pada Ernest. Sudah menjadi kebiasaannya untuk menunggu Ernest mengatakannya sendiri padanya.Di perjalanan pulang ke Gail Group, akhirnya Bosnya yang terus memasang wajah datar itu pun membuka mulut untuk bertanya padanya, tentang Rosalia."Mengapa dia ingin pulang ke mansion keluarganya, Ben? Apakah dia mengatakan alasannya padamu?" Ernest sengaja berpura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi pada Rosalia. Namun di dalam hatinya-- Ia sempat menebak apakah kepulangan Rosalia ke mansion keluarganya adalah gara-gara ucapannya terhadap gadis belia itu? Jika benar, mengapa Rosalia merasa tersinggung dengan kata-katanya? Bukankah semua yang ia katakan memang benar adanya? "Nona Rosalia hanya mengatakan bahwa dia sedikit kurang sehat, Tuan." Jawab Ben. Ia melirik kaca spion mobil untuk melihat reaksi Ernest terhadap ucapanny
Baca selengkapnya
Bab 55. Hari Keenam.
Keesokan harinya, pagi hari, Rosalia tengah asik berbincang dengan kedua orang tuanya saat seorang pria paruh baya masuk ke ruang tamu mansion. Pria itu adalah tukang kebun yang bekerja di mansion keluarganya, seorang pria berusia 30 tahunan, mengenakan kaos oblong lengan panjang dan celana jeans kodok sebagai seragam kerjanya. Ketika melihat kedua orang tuanya dan juga dirinya, pria itu membungkukkan tubuhnya lalu memberitahu kedua orang tuanya bahwa di halaman mansion ada seorang pria muda yang sedang menunggunya. "Seorang pria muda? Siapa?" tanya Elizabeth penasaran, dan dengan kening berkernyit ia melemparkan pandangannya pada Suaminya. Sama halnya dengan Elizabeth, Alston juga terlihat penasaran atas ucapan tukang kebunnya itu. "Pria itu Tuan Edward, Mrs. Heart. Teman Nona Rose."Mendengar nama Edward disebutkan oleh si tukang kebun, Rosalia sontak menautkan alisnya. "Edward?" tanyanya yang langsung ditanggapi oleh pria paruh baya itu dengan anggukan pelan. "Paman tidak salah?
Baca selengkapnya
Bab 56. Aku Bukan Rose!
Dalam perjalanan menuju mansion Pamannya, Edward mengulum senyum saat merasakan bahwa Rosalia yang sedang duduk di boncengannya berusaha untuk menjaga jarak darinya. Tidak hanya merenggangkan duduknya, Rosalia bahkan lebih memilih untuk mendekap map dan tas tangannya ketimbang memeluk pinggangnya. Tapi, pakaian yang Rosalia kenakan hari ini untuk membalut tubuhnya yang memiliki bentuk hampir mendekati kata sempurna-- Membuat ia sempat tak berkedip kala Rosalia tiba di hadapannya.Well, sebenarnya gadis belia itu tidak mengenakan baju sexy atau gaun indah seperti yang sering dikenakan oleh putri Bangsawan lainnya. Hanya tanktop dengan lapisan luar kemeja yang dipadu padankan dengan jeans tebal merk salah satu brand ternama. Namun, karena semua pakaian itu sesuai dengan sizenya, lekuk tubuh Rosalia tampak semakin sempurna di matanya. Tidak hanya itu, untuk sepatunya-- Rosalia juga memakai booth kulit semata kaki yang bertumit rendah. Hingga tampilan gadis belia itu baginya sangat mirip
Baca selengkapnya
Bab 57. Edward Gail Yang Menakutkan.
"Ssst!! Untuk Tuan dan Nona yang di sana, tolong jangan berisik!"Teguran itu yang berasal dari Penjaga Murbei Library langsung membuat Edward dan Rosalia menutup rapat mulut mereka. "Pergilah, Ed!" Usir Rosalia sekali lagi sambil kembali melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi kosong yang terdapat di Murbei Library.Tapi, dengan santainya Edward mengikuti Rosalia lalu menjatuhkan bokongnya pada kursi yang berada tepat di samping gadis belia itu. Untungnya hari ini Murbei Library tidak terlalu ramai, dan dari 20 deret meja yang terdapat di sini-- Hanya 3 meja saja yang diisi oleh Pengunjung Murbei Library. Kebanyakan dari mereka tampak masih seusia Rosalia."Bukankah sudah kukatakan aku akan pulang sendiri, nanti?" Rosalia lagi-lagi berbicara dan masih dengan suara yang sangat pelan agar ia tidak kembali ditegur oleh Penjaga Murbei Library yang terlihat sesekali melirik ke arahnya dan juga Edward."Aku tidak akan pergi!" balas Edward, "Dan daripada kamu membaca buku tidak bergun
Baca selengkapnya
Bab 58. Lagi-Lagi Bertengkar Dengan Edward.
Satu jam kemudian, di halaman mansion Ernest. Rosalia bergegas turun dari boncengan Edward dan segera berlari kecil memasuki mansion di saat Edward sedang mengunci motornya. Melewati pintu masuk, ia melepaskan helm dari kepalanya lalu memberikannya pada Anne yang berada tak jauh dari ambang pintu, seakan kepala pelayan mansion Ernest itu telah tahu kapan dia akan tiba. "Nona, Tuan telah meminta anda untuk ke kamar Tuan jika anda telah datang." Kata Anne sopan. Rosalia mengerutkan keningnya, 'Apa aku tidak salah dengar?' pikirnya. Ia yang tadinya sedang melangkahkan kakinya bahkan langsung menghentikan langkahnya kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Anne. "Kapan Tuan Ernest mengatakannya?" tanyanya pada wanita paruh baya itu. Dengan sikap profesionalnya sebagai kepala pelayan, Anne pun melangkah menghampiri Rosalia. Ia juga memanggil seorang pelayan yang kebetulan lewat lalu memberikan helm yang Rosalia titipkan padanya. Baru setelah itu ia melangkah kembali mendekati gadis beli
Baca selengkapnya
Bab 59. Apa Yang Terjadi Pada Rosalia?
"Kamu brengsek, Edward Gail!!" teriaknya. Usai meneriaki Edward, Rosalia pun berlari menaiki anak tangga menuju ke lantai 2.Edward yang ditinggalkan, hanya diam sambil menyentuh pipinya yang telah ditampar oleh Rosalia tadi. Di saat ia mengangkat wajahnya, ia melemparkan tatapan sayu pada Rosalia yang terburu-buru ingin masuk ke dalam kamarnya. Tapi gadis belia itu tampak berhenti sejenak di depan kamar kemudian menggerakkan lengannya ke arah pipinya seolah sedang mengusap air mata. Menyaksikan hal itu, Edward kembali mengepalkan kedua tangannya dengan sangat keras hingga kuku-kukunya melukai telapak tangannya. Namun rasa sakit pada telapak tangannya itu sama sekali tidak ia hiraukan. "Brengsek!! Kamu memang pria brengsek, Edward!!" gumamnya pada dirinya sendiri. Setelah melihat Rosalia masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras, Edward langsung membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan mansion. Tanpa diketahui olehnya, pertengkarannya dengan Rosalia-- Ternyata telah
Baca selengkapnya
Bab 60. Aku Sudah Pernah Melihat Tubuhmu!
"Aku sudah pernah melihat tubuhmu tanpa tertutup oleh sehelai benang pun.""Tapi waktu itu aku sedang mabuk," cicit Rosalia sambil mengerucutkan bibirnya. Ernest tidak mengacuhkan kata-kata Rosalia itu dan terus menatap gadis belia itu dengan kekesalan yang hampir memuncak. "Masih tidak mengganti pakaianmu? Apakah kamu ingin agar aku yang menggantikannya?!" geramnya, ia bahkan mendelikkan matanya pada Rosalia yang menurutnya sangat keras kepala dan sangat sulit untuk diatur. "I-itu tidak perlu!" Dengan cepat Rosalia beranjak dari atas sofa, ia juga mencengkram erat handuk yang sedang membalut tubuhnya. Kemudian mengelilingi meja yang berada di depan sofa dan melewati Ernest. "Ke mana?!" lontar Ernest dingin. Padahal ia baru saja meminta Rosalia untuk segera mengganti pakaiannya, namun gadis belia ini justru beranjak dari sofa. "Ke kamar mandi, apa kamu pikir aku sudah stres sehingga begitu saja membuka pakaianku di hadapanmu? Jangan lupa! Kamu adalah seorang pria dewasa!""Kamu ju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status