“Aku tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai!” teriak Miranda, air matanya mengalir deras di pipinya yang mulai kemerahan. Di hadapannya, sang ibu, Desi, menatapnya dengan wajah penuh kelelahan. “Miranda, kamu seharusnya bersyukur mendapat restu dari keluarga mereka. Kamu tahu, mereka sudah banyak membantu kita! Ibu bekerja sebagai pembantu di rumah mereka, dan majikan Ibu sangat menghormati Ibu. Sekarang, mereka ingin menjadikanmu menantu. Apa salahnya membalas kebaikan mereka?” “Tapi kenapa harus aku yang dikorbankan, Bu? Aku sudah punya seseorang yang sangat aku cintai,” isaknya, tubuhnya gemetar menahan gejolak di dadanya. Bayangan Cleo, kekasihnya, memenuhi pikirannya, dan ia merasa dadanya semakin sesak. Desi mendesah panjang. “Ibu mohon... Tolong terima permintaan ini. Lihatlah ayahmu yang terbaring lemah di rumah sakit. Kamu pikir orang miskin seperti kita bisa membayar biaya pengobatan selama berhari-hari? Kalau bukan karena majikan Ibu yang menanggung semu
Last Updated : 2023-08-02 Read more