Semua Bab Sugar Baby Wannabe Sang CEO: Bab 11 - Bab 16
16 Bab
Perjanjian Yang Merugikan
Di dalam foto itu terlihat potret Lalita yang sedang memejamkan mata sambil di cumbu oleh seorang pria dalam berbagai pose. Hanya wajahnya yang terlihat, sementara wajah pria yang sedang menciumnya tidak terlihat sama sekali. Adrian! Tentu saja pria dalam foto itu adalah pria itu. Meski wajahnya tidak terlihat, tapi Lalita jelas mengenalinya.Sepertinya foto-foto itu diambil tadi malam, ketika Lalita tidak sadarkan diri.Lalita sangat syok begitu melihat bagian-bagian tubuh pribadinya di expose begitu saja dalam foto-foto itu. Air matanya meleleh, dia tidak tahan melihat pose dirinya yang terlihat menjijikan.‘Aku harus bergegas ke luar dari sini! Cowok itu benar-benar gila!" batin Lalita.Begitu tangannya sudah menyentuh handle pintu. Suara di belakang mengintrupsinya, membuat langkahnya terhenti dan dunianya terasa akan runtuh seketika.“Jika kamu berani melangkahkan kaki ke luar barang selangkah saja, aku jamin … foto-fotomu itu akan beredar luas di seluruh internet,” ucap Adrian
Baca selengkapnya
Kebebasan Semu
Lalita tidak berani menatap ke arah tubuh Adrian yang sudah tidak memakai penutup tubuh apa pun. Dia memalingkan wajahnya, melihat ke arah lain. Pipinya bersemu semakin merah. Alcohol dan rasa malunya membuatnya bereaksi seperti itu.“Akhhh …,” desah Lalita karena Adrian kini menyerang area lehernya.Adrian mengendus ceruk leher Lalita dengan hidungnya, kemudian bibirnya mulai menciumi seluruh bagian itu.“Tidak mau… lepaskan aku!” pekik Lalita frustasi. Namun Adrian tidak mengindahkannya.Beberapa detik kemudia, Lalita terkulai lemah. Dia tidak sadarkan diri.Adrian yang tidak merasakan perlawanan apapun lagi dari gadis ini pun segera mendongak.“Hey, jangan bercanda?” Adrian menepuk-nepuk pelan pipi Lalita. Namun tidak ada lagi pergerakan atau respon apapun dari gadis itu. Dia hanya terkulai lemas tak berdaya dalam kukungan Adrian.“Sial!” bentak Adrian yang kini gantian frustasi. Gadis ini benar-benar selalu menguji kesabarannya. Dia kemudian meninggalkan gadis yang rohnya seda
Baca selengkapnya
Calon Menantu Idaman
Sementara di tempat lain. Dua orang pria tampan sedang berjalan di tengah lautan manusia di bandara. Mereka sedang menuju sebuah gate pesawat yang akan membawanya terbang untuk melakukan perintah sang kakek. Keduanya sangat tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di atas hidung bangirnya.“Kenapa orang tua itu menyuruhmu melakukan pekerjaan tidak penting ini? Sepertinya dia tahu akhir-akhir ini kau kebanyakan bermain-main.” Komentar Jonathan, asisten pribadi Adrian itu sudah biasa mengatakan apapun yang ingin diucapkan dan Adrian tidak masalah dengan itu. Jonathan bukanlah pegawai biasa. Dia istimewa dan direkrut langsung oleh Adrian. Hubungan mereka terjalin sudah lima tahun lamanya, jadi mereka tidak sekedar atasan dan juga bawahan. Jonatan adalah pria yang sangat bisa diandalkan. Dia bisa melakukan apa saja untuk Adrian ‘APA SAJA’, dan pria itu selalu puas dengan pekerjaanya.“Bagaimana keadaannya, apa dia sudah bangun?” tanya Adrian, dia mengabaikan komentar Jonatan sebelumny
Baca selengkapnya
I Miss You
“Kak …? Ka Adrian?” Suara manjanya sedikit hilang dan berganti dengan kekesalan. Naissa mencebikan bibirnya.Jonathan yang ada di sebelah Adrian melirik kemudian menggelengkan kepala. “Akh, Ya. Ada apa?” tanya Adrian. Sejak tadi entah kenapa Adrian terus-terusan memikirkan Lalita. Membuatnya sedikit hilang fokus. ‘Apa yang sedang dilakukannya sekarang?’.“Jadi, sejak tadi kamu tidak mendengarkanku?” ucapnya dengan wajah yang berubah sendu.Naissa merupakan cucu angkat kakeknya yang sangat dimanjakan. Dia cucu perempuan satu-satunya dari mendiang sahabat kakeknya yang sangat berjasa selama masa hidupnya. Kini Naissa bisa menjadi salah satu artis terkenal pun tidak luput dari campur tangan gerald Respati dan juga Adrian sebagai kaki tangannya.“Maaf, ada sedikit masalah yang mengganggu pikiranku. Kamu siap-siap saja dulu.” Adrian menurunkan tangan Naissa yang masih bergelayut di lengannya. “Aku akan bertemu salah satu klien dulu. Salah satu orang ku akan menemanimu. Kita akan bertemu l
Baca selengkapnya
Gadis Yang Sulit Ditolak
“Rupanya kau masih ingat untuk pulang,” sindir Greyson kakeknya. “Untung saja aku masih memiliki cucu perempuan ini yang selalu menemani hari-hari tuaku.” Kake Grey merentangkan tangannya.Naissa berhambur kepelukan kakeknya. “Kakek jangan galak-galak, nanti kak Adrian tidak mau datang kesini lagi,” ucapnya dengan manja.“Kedua cucu laki-lakiku selalu sibuk, mereka tidak pernah memiliki waktu untuk berkumpul dengan kakek tua ini.” Greyson menghela napas. Salahnya yang selalu keras pada Adrian dan banyak menuntut ini dan itu. Ada sedikit rasa sedih di hatinya karena hubungan diantara mereka hanyalah melulu tentang bisnis. Ada jarak tak kasat mata diantara mereka. Keduanya memiliki karakter yang mirip, sama-sama pria yang keras dan sulit menunjukan kasih sayang satu sama lain.“Makan malam sudah siap, bagaimana kalau kita lanjut acara kangen-kangenan ini di meja makan saja?” Seorang wanita setengah baya menginterupsi mereka. Tampilannya terlihat lebih muda dibandingkan dengan usianya. D
Baca selengkapnya
TERENGGUT!
Jemari lentik Naissa bermain diatas dada Adrian, membentuk pola benang kusut. Sedangkan pandangan matanya mengunci pada mata Adrian.Bibir gadis itu merekah, dia tersenyum kegirangan karena rencananya berhasil. Namun sedetik kemudian ekspresinya berubah."Berhenti!" perintah Adrian penuh dengan penekanan. Matanya terpejam, dadanya naik turun. Dia mencoba menormalkan kembali nafasnya yang kian memburu. Naissa menulikan pendengarannya. "Tidak boleh. Tidak boleh gagal," gumamnya sambil menggelengkan kepala. Bukannya berhenti, gerakan tangannya malah semakin cepat. Dengan gesit dia buru-buru membuka kancing kemeja Adrian."Aku bilang, Hentikan!" Adrian menggenggam pergelangan tangan Naissa kemudian menjauhkan dari tubuhnya."Kenapa … kenapa kak Adrian menolakku?" bisik Naissa lemah sambil menunduk. Kedua telapak tangannya mengepal dengan kuat.Karena tidak urung mendapat jawaban, wajahnya mendongak menatap Adrian dengan mata yang berkaca-kaca. "Apa di matamu aku lebih buruk daripada perem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status