Sugar Baby Wannabe Sang CEO

Sugar Baby Wannabe Sang CEO

Oleh:  EnaCassie  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
16Bab
460Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lalita hanya gadis biasa yang hidupnya lurus-lurus saja. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Adrian Respati, kehidupannya berubah 180 derajat! Dengan surat perjanjian, salah satu pria terkaya sekaligus paling berbahaya di kotanya itu menariknya, hingga Lalita mempertaruhkan prinsip yang dipegang sejak dulu. “Berhenti,” mohon Lalita, "ini tidak benar." "Relax, beb. Jika kamu tidak menurut, kamu justru akan menerima konsekuensinya," bisik Adrian sambil menyeringai.

Lihat lebih banyak
Sugar Baby Wannabe Sang CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Febyanti
Yuhu semangat...
2023-09-06 13:50:30
1
16 Bab
Pria Cabul
“Selamat siang, selamat datang di toko kami,” sapa Lalita dengan antusias kepada sepasang pengunjung yang baru saja masuk ke dalam tokonya. Dia senang karena pengunjung wanita yang baru datang itu merupakan salah satu pelanggan VIP di tokonya. Pelanggan wanita itu berjalan melenggang dengan dagu yang terangkat sambil mengedarkan pandangannya mengamati sekitar. Namun, ekspresinya berbeda dengan pria yang ada di sebelahnya. Entah kenapa sedari tadi pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis yang sejak tadi berbicara antusias sambil menunjukan barang ini dan itu. Hingga akhirnya pandangan mereka bertemu. Mata dengan tatapan setajam elang itu bertemu dengan doe eyes milik Lalita. Hanya sepersekian detik pendangan mereka terkunci sebelum akhirnya Lalita terkesiap. Mata bulatnya mengerjap-ngerjap, sedikit salah tingkah setelah beradu pandang dengan pria yang ada di depannya. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Mari, Kak Celin.” Lalita kemudian mengarahka
Baca selengkapnya
Rencana Licik
Deretan wanita cantik bertubuh tinggi semampai, dengan body yang aduhai kini sedang berdiri berjajar. Mereka hanya memakai pakaian dalam super seksi. Mereka juga berlenggak-lenggok dengan percaya dirinya. “Kayanya gue juga kalau punya body kaya mereka-mereka gitu, bakalan PD abis meski dilihat jutaan mata cuma pake kancut doank,” ucap teman Lalita dengan pandangan penuh kekaguman dan iri dengki. “Duuh, buka dikit, jos,” gumam temannya satu lagi sambil tetap fokus memelototi pemandangan indah di depannya. Air liur di mulutnya bahkan hampir saja akan menetes ketika menyaksikan model-model cantik itu. “Dasar mesum!” Lalita menoyor kepala Randy. “Hati-hati tuh, bola mata lo bentar lagi jatoh,” sindirnya lagi. “Please deh, jangan kebanyakan ngimpi, mereka pake begituan dibayar ratusan juta. Nah, elo. Kalo pake gituan, gue jamin bakalan di kira cewek stress yang frustasi karena susah jodoh.” Lalita menyampirkan tangannya di pundak Icha sambil sebelah tangannya lagi menunjuk salah satu m
Baca selengkapnya
Pria Cabul Itu Lagi?
“Gue nggak salah alamat kan, ya?” gumam Lalita sambil melihat kembali alamat yang tadi di kirim oleh nomor adiknya. Dia belum masuk parkiran, saat ini dia hanya menepikan motornya di pinggiran trotoar depan club Holyshit.Lalita kemudian menelpon kembali nomor adiknya dan untungnya langsung tersambung tanpa harus menunggu lama.“Saya sudah di depan, kalian di mana?” tanya Lalita.“Adik kamu ada di dalam. Langsung masuk saja, orang kami akan menunggumu di pintu masuk.” Setelah mengatakan itu, sambungan telepon pun langsung ditutup.Mulut Lalita masih terbuka karena akan mengatakan sesuatu tapi buru-buru di urungkannya setelah tahu sambungan teleponnya sudah terputus. Dia hanya bisa memandangi ponselnya dengan kesal sambil sedikit mencebikan bibir merah alaminya.“Buset deh, padahal kan gue belum selesai ngomong. Lagian kenapa mesti ke dalem sih,” rutuk Lalita.Lalita kemudian menyalakan kembali motornya dan masuk ke area parkir. Dia sempat kebingungan karena tidak ada satupun motor yan
Baca selengkapnya
Kesepakatan
“Aku tidak akan lapor polisi jika kalian mau bertanggung jawab dan mau membayar ganti rugi. Terutama dia,” tunjuk Adrian pada Lucky yang kini langsung bersembunyi di balik punggung Lalita.“Dia yang membawa motor itu dan menabrak mobilku,” lanjutnya lagi.Lalita syok, pantas saja mereka bisa menabrak. Setahunya, adik laki-lakinya itu belum lancar membawa motor. Kenapa bisa adiknya berani berkendara di jalan raya begitu. Lalita langsung berbalik dan menatap sengit pada adiknya.“Tadi aku di suruh bawa motor Ilham karena dia habis minum. Tapi aku beneran nggak sengaja melakukan semuanya,” cicit Lucky begitu mendapatkan tatapan intimidasi dari kakaknya.“Kamu—” Lalita kehabisan kata-kata. Dia meremat tangannya sendiri karena gemas sekaligus kesal pada adik satu-satunya itu.“Aku tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja jika kamu tidak bersedia membayar uang ganti rugi,” ucap Adrian yang kini sudah berada di sebelah Lalita.Lalita menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatin
Baca selengkapnya
Malam Yang Sangat Mendebarkan
Gadis ini gemetar? Apa ini pertama kali dia mendapatkan sentuhan dari pria? Adrian buru-buru menepis pikiran itu. Mana mungkin ada gadis selugu itu di jaman sekarang. Tangan Adrian bergerak kembali. Turun menyusuri leher Lalita dengan perlahan, membelainya hingga terus turun melewati area dadanya dengan pelan-pelan sekali. Debaran jantung Lalita sudah seperti orang yang sedang lari maraton, dia tidak bisa mengontrolnya. Deru nafasnya mulai memburu dan dadanya terlihat naik turun. Tangan Lalita kini sudah mengepal sangat erat. Wajahnya pun sudah mulai memanas. Dia sangat ingin segera lari dari ruangan itu dan menendang pria di depannya agar menyingkir dan berhenti menyentuh tubuhnya. Lalita kemudian melihat jam di pergelangan tangannya, ternyata waktu yang mereka lewati baru sepuluh menit saja berlalu. Membuat dia sangat kesal, kenapa waktunya disini seolah berjalan lambat sekali. “Waktu kebersamaan kita masih lama, waktu pagi masih terlalu jauh,” ucap Adrian kemudian menarik waja
Baca selengkapnya
Pelanggan VVIP
“Tempat itu dipenuhi oleh pria gila, hacim…,” rutuk Lalita diselingi dengan bersin-bersin.“Lo juga hampir aja gue sangka orang gila. Tengah malem ngetok pintu kamar kos gue dengan penampilan yang sangat-sangat mengerikan,” ucap Icha sambil geleng-geleng kepala.Semalam Lalita memang tidak pulang ke rumahnya. Dia tidak mau membuat ibunya syok dengan penampilannya. Tapi dia malah membuat sahabatnya syok karena berdiri tengah malam di depan kosnya dengan baju super seksi dan rambut acak-acakan habis diterpa angin karena membawa motor tanpa helm. Dia terlalu terburu-buru sehingga menjatuhkan helmnya ketika akan dia pakai dan tidak sempat mengambilnya karena helmnya menggelinding lumayan jauh. Lalita langsung tancap gas menuju kosan Icha. Alhasil, kini dia terkena flu dan masuk angin karena mengendarai motor di tengah malam tanpa jaket dan helm. Dia hanya memakai baju super seksi hasil curiannya itu.Semalam dia diburu oleh dua pria sekaligus. Lalita berpura-pura jadi wanita murahan yang
Baca selengkapnya
Jebakan Pria Berkuasa
“Silakan masuk,” ucap seorang pria tampan dan terlihat masih muda. Usianya mungkin baru sekitar awal tiga puluhan. Setelan mahal yang di pakainya membuatnya terlihat sangat eksklusif sekali.Bu Maelani langsung memasang senyum genitnya begitu melihat pria tampan itu.Mereka pun masuk ke dalam apartemen mewah yang masih minim dekorasi itu. Sepertinya ini apartemen baru yang tidak pernah dihuni sebelumnya. Di sana hanya ada perabotan inti saja. Tidak ada pajangan atau apapun yang menandakan bahwa tempat itu berpenghuni sebelumnya.“Silakan di minum,” pria tampan tadi menyodorkan dua botol air mineral pada mereka. “Maaf, ini hari pertama kami di sini, hanya ada air putih dan bir saja. Apa mau menukarnya dengan bir?” tawar pria tadi.“Tidak, ini sudah cukup,” ucap Lalita cepat. Dia melihat bu Maelani akan membuka mulutnya tadi. Lalita takut wanita yang sedikit centil itu akan menukar minuman mereka dengan bir.“Minumlah, sebentar lagi Tuan Respati akan segera datang,” ucap pria itu.Lalit
Baca selengkapnya
Morning Syok
Sinar Mentari pagi yang menerobos masuk melalui jendela mengusik tidur Lalita. Dia merasakan silau saat akan membuka mata. Perlahan dia mengerjap-ngerjap untuk memperjelas pandangannya.Mata Lalita langsung melotot kaget begitu sadar kalau dia sedang berada di kamar yang asing baginya. Pantas saja kasurnya tiba-tiba terasa berubah menjadi lebih nyaman dan empuk dibandingkan kasur miliknya yang biasanya.‘Semalam aku berada di apartemen ini hanya berduaan bersama laki-laki mesum yang memiliki dendam padaku. Lalu aku tiba-tiba mengantuk sampai tidak sadarkan diri …. Degh! Ini tidak benar. Sesuatu yang buruk pasti terjadi padaku! Minuman itu, pasti ada sesuatu di dalamnya.’ Lalita mencoba mengingat-ngingat semua rentetan peristiwa yang terjadi padanya kemarin. Iya kemarin, karena hari kini sudah berganti bukan?“Tunggu dulu, Lalita. Jangan panik. Tarik nafas dalam-dalam, lalu hembuskan dengan perlahan,” gumamnya pada diri sendiri. Dia terus melakukan itu sampai rasa paniknya perlahan mu
Baca selengkapnya
Dangerous!
Tanpa aba-aba, Adrian langsung menurunkan wajahnya dan meraup bibir Lalita.Ciumannya sangat lembut dan penuh kehati-hatian. Dia menikmati setiap tekstur dan rasanya. Ciumannya kali ini berbeda sekali dengan ciuman yang dilakukannya pada malam itu yang sedikit kasar.Lalita yang merasa terpana tanpa sadar menerima ciuman pria itu begitu saja.Sebelumnya, Lalita belum pernah berciuman seperti ini dengan pacarnya. Entah kesambet setan apa atau dia terhipnotis dengan pesona Adrian. Kali ini pria itu memberinya rasa yang berbeda. Gerakannya halus dan terkontrol.Oh, tidak. Lalita salah karena memujinya.Semuanya berubah saat lidahnya mulai masuk dan ikut bermain. Lidah itu merangsak masuk menggoda Lalita untuk ikut bermain. Membuat Lalita terbuai oleh permainannya dan tanpa sadar malah membalasnya. Lalita mengikuti naluri tubuhnya dan mencoba mengimbangi Adrian.Pipi Lalita merona, dia malu karena ketahuan menikmati permainan panas yang diciptakan oleh Adrian. Dia terbawa suasana, laki-lak
Baca selengkapnya
Ibu ... Aku Diculik!
'Bukankah dia sangat kaya raya, seharusnya uang segitu tidak begitu besar untuknya ‘kan?’ protes Lalita dalam hati.Salah satu yang membuat Adrian semakin marah pada Lalita sebenarnya adalah selain kabur darinya, Adrian tidak terima Lalita malah bercumbu dengan pria lain. Dengan pria yang selalu menjadi saingannya dalam hal dan aspek apapun.Adrian dan Evan sama-sama di gadang-gadang akan menjadi pewaris dari seluruh kerajaan bisnis dari keluarganya masing-masing. Sejak duduk di bangku SMA sampai kuliah pun mereka selalu berada di sekolah yang sama. Entahlah, sebenarnya mereka tidak memiliki masalah pribadi satu sama lain. Tetapi karena perselisihan kakek mereka, otomatis keduanya pun secara tidak langsung jadi selalu bersaing sejak dulu. Demi kebanggaan sang kakek, pada akhirnya mereka pun secara alami jadi selalu bersaing. Setelah mengatakan itu, Adrian benar-benar pergi dan mengurung Lalita di apartemen itu.“Astaga, apa lagi kali ini? Mana aku tahu kalau pria yang aku cium sembar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status