Semua Bab Merebut Hati Suamiku: Bab 41 - Bab 50
200 Bab
Ingin Memberontak?
"Kamu ngomong sama siapa itu, Kay?" Adele bertanya seraya menatap seorang pria yang tadi berbincang dengan Kayshilla."Dosenku di kampus yang dulu, dia tanya-tanya aku kuliah di mana, terus tanya juga alasanku pindah karena apa.""Terus kamu jawab jujur kalau di suruh pindah sama Gus Aaraf?" tanya Adele yang membuat Kayshilla mencebikkan bibir.""Ya nggak lah, Del. Ngapain aku omongin, aku tadi cuma bilang kalau cari kampus yang dekat dari kantornya Gus Aaraf. Jadi biar mudah antar jemputnya."Adele tergelak. "Gus Aaraf itu aneh, ya, Kay. Dia cemburu kamu dekat sama laki-laki lain, tapi dia masih menjalin hubungan dengan perempuan lain.""Aku juga nggak tahu mau nya gimana, Del." Kayshilla mengulum senyum saat mengingat suaminya cemburu ketika ia dekat dengan Devano, tetapi senyum itu langsung padam saat mengingat hubungan suaminya dengan Ayrani.Kayshilla masuk ke dalam mobil Adele dan langsung melesat menuju pesantren. Jalanan lumayan ramai lantaran berbarengan dengan anak pulang sek
Baca selengkapnya
Bingung Judul ||
Hari-hari terus berlalu, berganti minggu bahkan bulan. Seorang wanita cantik tengah menengadahkan muka ke arah langit, menghitung sudah berapa kali purnama berganti."Aku besok ada perjalanan ke luar kota, Kay," celetuk Aaraf yang baru saja keluar dari kamar mandi."Memangnya kamu nggak capek, Mas? Hampir satu minggu ini kamu lembur terus, lho." Ia sontak berbalik badan."Nggak papa, toh malam ini bisa beristirahat. Aku nanti akan tidur cepat biar besok nggak lemas."Kayshilla mengangguk, menatap pria tampan yang selama tiga bulan ini masih mengacuhkan dirinya. Aroma wangi menguar memenuhi ruangan, tetapi ia hanya bisa menghirup tanpa mendekapnya.Tiga bulan terkahir ini Aaraf sangat sibuk mengurus perusahaannya, hampir setiap hari ia akan lembur. Sementara Kayshilla, wanita itu semakin tenggelam dalam kesepian."Kamu nggak papa 'kan aku tinggal lagi?""Nggak papa, Mas. Sudah biasa."Aaraf langsung menghentikan gerakan tangan yang tengah mengusap ponsel, pria itu menatap Kayshilla yan
Baca selengkapnya
Pernikahan Ayrani
Ayrani tengah menatap pantulan dirinya dari kaca, ia tersenyum saat menatap bayangannya yang begitu cantik. Riasan minimalis itu tampak menyatu sempurna dengan wajah manisnya."Nduk," ucap Bibi Izza yang baru saja masuk ke dalam kamar."Iya, Bi?" sahutnya.Wanita paruh baya itu langsung memeluk bahu keponakannya. "Mahesa baru saja tiba bersama keluarganya. Berdoa, ya ... semoga ijab qabulnya lancar.""Iya, Bi.""Sekarang kamu harus tenang, jangan mikir macam-macam, takutnya nanti malah pusing. Besok 'kan masih ada acara di Hotel, Nduk."Wanita itu hanya mangut-mangut, ia hampir lupa kalau acara resepsinya besok diselenggarakan di hotel."Nduk ... jadikan pernikahan ini sebagai ibadah. Kamu harus berbakti kepada Mahesa dan kedua orang tuanya, kamu harus mencurahkan banyak kasih sayang kepada mereka."Ayrani mengangguk pelan, ia merasakan telapak tangan sang Bibi mengusap lembut punggungnya."Setelah ini, kalau ada apa-apa dahulukan kepentingan suamimu dan kedua orang tuanya, Nduk. Pama
Baca selengkapnya
Kecemburuan Aaraf
Kayshilla memasuki kediaman dengan langkah tergesa. Ia ingin segera meledakkan tangisnya di kamar mandi, tempatnya meraung dalam diam selama tujuh bulan ini. Terkadang Kayshilla berpikir, apa tidak ada sedikit saja bahagia untuknya?Tok! Tok! Tok!Wanita itu tersentak dan langsung menghapus kasar air matanya, ia kemudian melangkah menuju pintu dan menarik engsel."Ada apa, Mas?" tanyanya saat mendapati Aaraf berdiri menjulang di depan pintu.Tanpa menjawab sepatah katapun, pria itu langsung menarik Kayshilla masuk ke dalam pelukannya. Kayshilla yang mendapat perlakuan seperti itu jelas saja bingung, tetapi tubuhnya tidak memberontak sama sekali saat Aaraf mengeratkan pelukan."Maafkan aku, Kay. Aku memang belum bisa melupakan dia, tapi percayalah kalau aku selalu berusaha. Saat tengah berusaha, terkadang nggak semulus dugaan. Tapi aku terus mencobanya, Kay."Hening! Kayshilla tidak bergeming. Ia sebenarnya tahu kalau hubungan yang dijalin selama lima tahun tidak akan mudah dilupakan
Baca selengkapnya
Hujan Sore Hari
"Suka tadi sama es krimnya?" tanya Aaraf seraya terus fokus pada kemudi.Kayshilla mengangguk."Kalau suka, aku bisa membelikannya setiap hari.""Nggak usah, Mas. Nanti kalau setiap hari malah bosan.""Baiklah kalau begitu. Lalu, sekarang? Mau mampir ke mana lagi?""Langsung pulang saja, Mas."Ujung netra Aaraf melirik kepada Kayshilla yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Namun, ia tidak sakit hati, pria itu sadar bagaimana kekecewaan Kayshilla.Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, akhirnya mobil itu sudah sampai di pesantren. Kayshilla langsung turun tanpa menunggu suaminya. "Nduk?"Kayshilla yang hendak masuk ke dalam kamar langsung menghentikan langkah saat suara Umik memanggil, wanita itu menoleh dengan senyum manisnya. "Iya, Mik," sahutnya."Dari mana?""Habis jalan-jalan sama Mas Aaraf, Mik"Wanita peruh baya itu terkekeh mendengarnya. "Kalian ini manis banget, sih, sering menghabiskan waktu berdua. Umik jadi inget saat masih menjadi pengantin baru dulu, Nduk," uja
Baca selengkapnya
Kehidupan Baru
Dua minggu kemudian...Mahesa dan Ayrani melakukan perjalanan bulan madu ke Bali, pasangan itu juga mengajak Zaki dan Izza untuk ikut serta. Meskipun dua paruh baya itu awalnya menolak, tetapi karena paksaan dari Mahesa, akhirnya Zaki luluh dan menurut."Paman nanti nggak akan ganggu kalian?" tanya Zaki saat mereka baru saja tiba di hotel.Mahesa hanya terkekeh mendengar pertanyaan yang sudah puluhan kali Zaki lontarkan. "Paman, Mahesa sudah bilang berkali-kali kalau kami malah senang Paman dan Bibi mau ikut. Mana ada kami terganggu." Pria itu mengalihkan pandangannya kepada Ayrani. "Iya 'kan, Dek?" tanyanya."Iya, benar. Paman dan Bibi tidak usah merasa gimana-gimana, ya. Pokoknya Paman dan Bibi nikmati saja liburan ini. Ini sebagai ungkapan terima kasih karena Paman dan Bibi sudah menikahkan kami."Zaki terenyuh, begitu pula dengan Izza yang langsung menggenggam tangan keponakannya. "Terima kasih banyak, Nduk. Bibi memang belum pernah ke Bali, ini pengalaman pertama yang sangat meny
Baca selengkapnya
Duka Ayrani
Tanpa terasa sudah satu minggu Mahesa dan Ayrani menghabiskan waktunya di Bali, akhirnya pasangan itu memilih untuk pulang. Selama di sini Ayrani tidak banyak pergi keluar, ia setiap hari mual dan muntah parah. Sehingga Mahesa lebih memilih berdiam diri di kamar menemani wanita itu. Begitu pula dengan Zaki dan Izza yang lebih memilih menghabiskan waktu bersama keponakannya."Aku mau beli jus lemon, Mas," celetuk Ayrani saat melihat penjual jus dipinggir jalan."Biar Bibi yang jalan ke sana, Nduk. Kamu tunggu saja di mobil.""Nggak usah, Bi. Ayrani mau beli sendiri, lagian itu nggak antri kok.""Mau aku temani?" tawar Mahesa.Ayrani menggelengkan kepala. "Nggak usah, Mas. Nggak tahu kenapa aku pengen saja beli sendiri," sahutnya."Ya sudah, hati-hati kalau begitu, Dek."Ayrani kembali mengangguk, selanjutnya ia lantas keluar dari mobil dan berjalan menuju penjual jus buah. Entah kenapa lidahnya terasa pahit, sehingga ia ingin sekali makan dan minum sesuatu yang asam.Saat tengah asyik
Baca selengkapnya
Masa-masa Berat Kehamilan
"Kay." Aaraf menarik tangan Kayshilla sehingga membuat langkah wanita itu terhenti. "Dengarkan aku dulu," ucapnya lagi."Semua keluarganya meninggal, dan mertuanya tidak mau menampung Ayrani. Aku tidak tega melihatnya dengan keadaan seperti itu, Kay. Dia akan tinggal di ndalem seperti sebelum menikah dulu."Hening! Kayshilla masih tidak bergeming."Ini bukan keputusan sepihak, Kay. Saat mengurus jenazah Paman Zaki dan Bibi Izza, aku dan Abah yang membuat keputusan ini."Kayshilla membalikkan tubuhnya. "Abah ikut dalam keputusan ini?" tanyanya.Aaraf mengangguk dengan tatapan serius."Aku kira ... kamu akan menikahi Ayrani," ucap Kayshilla lirih."Aku nggak pernah berpikiran seperti itu, Kay. Aku dan Abah hanya kasihan, dia nggak punya siapa-siapa di sini."Kayshilla tampak menimbang-nimbang, sebenarnya ada rasa iba pada Ayrani. Namun, ia khawatir suaminya semakin sulit melupakan wanita itu. "Kalau kamu berpikir aku akan melanggar janjiku, aku akan bicara agar Abah menempatkannya di s
Baca selengkapnya
Kaindra Yusuf Mahesa
Ayrani langsung dilarikan ke rumah sakit malam ini juga, ia didampingi semua keluarga Abah yang mencemaskannya. Tampak dari air mata semua orang yang tidak mau berhenti mengalir sedari tadi.Wanita itu langsung dibawa menuju ruang operasi dikarenakan kondisinya yang sudah memperihatinkan. Satu jam berselang, seorang Dokter perempuan paruh baya keluar dan langsung membuka masker menampakkan wajah berwibawanya."Dokter!" Umik langsung bangkit dan menghampiri sang Dokter. "Bagaimana kondisi putri dan cucu kami, Dok?" tanyanya lagi dengan suara parau."Syukurlah bayinya selamat, Bu. Jenis kelaminnya laki-laki, lahir lengkap tanpa kurang satupun, dan pastinya sangat tampan. Namun, dikarenakan kondisinya yang prematur, jadi beratnya hanya dua kilogram, dan kami akan membawanya ke ruang NICU setelah ini agar mendapat perawatan sampai pulih," jelas Dokter panjang lebar yang langsung disahuti ucapan syukur dari semua orang."Lalu, bagaimana kondisi Ibunya, Dok?"Senyuman yang sedari tadi mengh
Baca selengkapnya
Diculik
Lima bulan berlalu, perut Kayshilla semakin membesar. Wanita itu merasakan seluruh badannya mudah lelah bahkan suasana hatinya sering berantakan. Ia menjadi malas pergi ke mana-mana lantaran merasa berat membawa perut, alhasil Aaraf mengurus cuti istrinya di kampus untuk masa enam bulan.Namun, entah kenapa hari ini Kayshilla ingin sekali mengunjungi pusat perbelanjaan bersama Adele. Ia tiba-tiba merindukan sahabatnya, sehingga tanpa membuang waktu ia langsung menelpon Adele dan memintanya datang ke sini."Halo, Kay?" sapa Adele di seberang telepon."Kamu lagi apa, Del? Sibuk nggak?""Nggak, sih. Aku 'kan jarang ada pekerjaan kalau di rumah, lagian Papa juga nggak nyuruh ke Perusahan.""Nganggur, dong?" tanyanya dengan nada girang."Iya," jawab Adele sekenanya."Ke sini saja, Del. Aku tiba-tiba ngidam ke mall sama kamu."Hening! Hanya terdengar helaan napas dari seberang telepon. Entah apa yang saat ini dipikirkan oleh Adele, mungkin ia juga bingung dengan sikap sahabatnya yang tiba-ti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status