All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 31 - Chapter 40
690 Chapters
Bab 31 Kejadian Memalukan
"…" Cintia masih mengira Samuel tidak melihat pesannya, "Jadi untuk apa kamu ke sini?""Makan."Cintia benar-benar kehabisan kata-kata."Kamar mandi di sebelah mana?" tanya Samuel."Di dalam."Karena tinggal sendiri, Cintia tidak memiliki kamar mandi umum bahkan ruang tamu di kamar studionya dibuat transparan tanpa sekat.Samuel masuk ke kamar, melirik Erikson yang tertidur, lalu langsung berjalan ke kamar mandi. Saat Cintia berbalik ingin pergi, tiba-tiba dia teringat sesuatu, tepat saat Samuel akan menutup pintu, Cintia bergegas ke kamar mandi.Samuel mengernyitkan alis dan berkata, "Nona Cintia, ini …."Wajah Cintia sedikit merah. Ketika selesai mandi, Cintia mengganti semua pakaian termasuk pakaian dalam di kamar mandi, dan dia meninggalkannya di sana. Cintia mengambil pakaiannya dan langsung menyembunyikan di belakangnya.Samuel melihatnya dan terlihat tertawa.Setelah mengambil pakaiannya, Cintia berbalik dan langsung pergi …."Nona Cintia." Samuel yang di belakang memang
Read more
Bab 32 Erikson Dijemput Kembali
Selama ini, Samuel tidak pernah mengatakan latar belakang keluarganya, dia hanya memberi tahu namanya adalah Samuel Purnomo."Ya." Samuel mengakui, lalu bertanya, "Kapan kamu mengetahuinya?""Baru saja." Cintia menjawab, "Tapi tidak sulit untuk mengetahuinya. Nama belakangmu adalah Purnomo, yang kedua adalah ayah tunggal, dan yang ketiga adalah dermawan. Satu-satunya hal yang tidak cocok mungkin adalah …."Samuel memiringkan kepala sambil mengangkat alisnya."Kamu jauh lebih tampan dari rumor yang beredar.""Makasih Nona Cintia atas pujiannya.""…" Cintia hanya mengungkapkan sebuah fakta."Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya darimu," kata Samuel secara langsung.Sebenarnya Cintia juga tidak peduli. Mereka tidak berada pada situasi di mana mereka harus saling merendahkan satu sama lain. Hari ini dia bertanya, tetapi itu kebetulan karena tanggal 17 bertepatan dengan ulang tahun Tuan Besar Frans yang ke-70, setidaknya Cintia perlu mengerti untuk apa Samuel memintanya meluangka
Read more
Bab 33 Perayaan Pesta Ulang Tahun Tuan Besar Frans
"Benarkah?""Ya."Besok Tuan Besar Frans akan merayakan ulang tahunnya yang ke-70. Setelah mendapat persetujuan, Erikson dengan senang hati mengikuti Paman John pergi.Cintia dengan cepat mengganti pakaian dan merias wajahnya untuk pergi bekerja.Saat dia memasuki kantor, Owen menyerahkan sebuah undangan, "Tuan Besar Frans dari Grup Purnomo mengundang Anda ke pesta ulang tahunnya besok malam."Cintia mengambilnya dengan santai, membukanya dan melihat namanya yang ditulis tangan di dalam undangan dengan kaligrafi yang tegas, lembut, serta luwes. Tidak tahu mengapa, tetapi dia yakin kalau itu dari Samuel.Pintu kantor tiba-tiba dibuka. Pandangan Cintia tertuju pada Starvy."Kak, aku mencarimu."Cintia meminta Owen ke luar dan meletakkan undangan itu sambil lalu."Meskipun kemarin aku ke luar karena ada urusan, kamu tidak perlu menampilkan pemberitahuan ketidakhadiranku di situs resmi Perusahaan, ‘kan?!" Starvy akhirnya tidak bisa menyembunyikan amarahnya. Segera setelah masuk ker
Read more
Bab 34 Kenapa Cintia Bisa Datang?
Di ruang pesta yang mewah sudah sangat ramai.Hampir semua kalangan atas di Kota Bandung datang ke pesta ini.Starvy mengikuti Jacob, Claudia, serta Lukas masuk ke ruang pesta dengan ekspresi yang sangat senang.Biasanya pesta Grup Purnomo tidak dapat diikuti oleh perusahaan biasa, bahkan kalau anak orang kaya juga susah menghadiri pesta ini kecuali anak itu mendapatkan perhatian khusus dan kasih sayang dari orang tuanya. Jadi mereka yang hadir hari ini melambangkan status dan kedudukan mereka tidaklah biasa. Bisa dibilang, ini merupakan suatu kehormatan besar!"Starvy!" Miya dari kejauhan memanggilnya."Ayah, aku ke tempat temanku dulu.""Pergilah!" Jacob mengingatkannya, "Lebih perhatikan sikapmu, pesta hari ini berbeda dengan pesta biasanya, jadi jangan bersikap tidak sopan.""Tenang saja, Starvy sejak kecil sudah sangat patuh," kata Claudia dengan bangga.Jacob juga mengangguk dengan senang.Starvy pun berjalan ke arah Miya dengan senang.Di samping Miya ada Rein, saat ini di sekit
Read more
Bab 35 Masuk Tanpa Diundang
"Apa dia menipu staf pengecekan undangan di luar, baru bisa masuk?" Tiba-tiba Miya terpikir akan hal seperti itu.Starvy baru tersadar dan dia merasa ada kemungkinan seperti itu juga.Ketika mereka berdua belum sempat merespons, mereka sudah melihat Rein berjalan ke arah Cintia.Cintia juga masuk ke ruang pesta.Cintia dapat merasakan ada banyak orang yang melihatnya, tetapi dia terlihat sangat tenang.Kalau bukan melihat Rein datang …."Kenapa kamu bisa kemari?" tanya Rein dengan suara kecil."Ini adalah pesta Grup Purnomo, bukan pesta Grup Halim, jadi kamu tidak ada hak untuk bertanya padaku," sindir Cintia."Orang Keluarga Dijaya tidak membawamu kemari, Grup Galaksi juga tidak mungkin mendapatkan undangan dari Grup Purnomo, jadi bagaimana kamu bisa masuk?""Jadi apa yang kamu ragukan?""Cintia, kalau sampai ketahuan kamu masuk ke pesta ini dengan cara menipu, nanti kamu akan sangat malu!" kata Rein dengan kejam.Ekspresi Cintia menjadi masam karena perkataan Rein."Sudahlah!" Tiba-t
Read more
Bab 36 Undangan
"Bukankah dia pacarnya Rein?" Seorang pemuda yang berdiri di samping tiba-tiba berbicara.Karena berteman dengan Rein, pemuda ini pernah bertemu dengan Cintia beberapa kali. Dia tahu kalau Cintia itu cantik, tetapi Cintia terlihat sangat cantik malam ini, membuat orang susah untuk mengenalinya."Apa dia datang bersama dengan Rein? Aku akan memanggil Rein ke sini," kata pemuda ini berbaik hati.Bagaimanapun, semua orang menyukai sesuatu yang terlihat cantik, jadi pemuda ini merasa sedikit kasihan pada Cintia."Tidak tahu apa yang Rein pikirkan. Bisa-bisanya dia suka pada wanita seperti itu!" sindir wanita yang ada di sebelah pemuda itu."Bukankah pertunangan mereka gagal karena terjadi kebakaran? Mungkin Tuhan tidak ingin Rein menyia-nyiakan dirinya untuk wanita itu ...."Cintia yang mendengarnya hanya acuh dan tidak memberikan reaksi apa pun.Cintia sudah terbiasa mendengar perkataan seperti itu, jadi dia tidak mempermasalahkannya lagi.Cintia menundukkan kepalanya dan sedang bersiap u
Read more
Bab 37 Samuel Purnomo
"Hmph!"Cintia memberikan Starvy dan Miya senyuman menghina dan berjalan meninggalkan mereka.Melihat penampilan Cintia yang sombong itu, Miya tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Cukup!" Raut wajah Rein berubah dingin, melampiaskan kekesalannya kepada Miya dan berkata, "Sudah melakukan hal yang salah tapi tidak tahu malu! Starvy, kelakuan buruk Miya jangan kamu turuti."Setelah mengatakan itu, Rein kemudian pergi dengan marah.Kemarahan yang dirasakan Rein membuat matanya ikut memerah.Kenapa tiba-tiba Rein memarahinya? Terlebih lagi, orang yang pertama kali mengusulkan untuk melaporkan Cintia adalah Starvy.Miya bertanya kepada Starvy dengan nada sengit, "Kenapa kamu tidak membantuku menjelaskannya kepada Kak Rein?""Aku, aku ...." Starvy berkata sambil mengeluh, "Aku bahkan belum berkata apa pun tapi kakakmu sudah pergi duluan."Mendengarnya, Miya kemudian pergi sambil menahan amarahnya.Kejadian yang dialami oleh Cintia tidak mempengaruhi jalannya pesta.Banyak pejabat-p
Read more
Bab 38 Ibu
"Lalu mau bagaimana lagi?" kata Rein dengan nada sindiran lalu melanjutkan, "Dia tetap Kalangan, Kelas, Bawah!"Cintia tidak mengatakan satu patah kata apa pun dan memandang Rein dengan tatapan acuhnya. Samuel yang berjalan menghampiri mereka dari arah tengah ruang pesta dengan tiba-tiba, membuat mata Cintia sedikit bergerak.Rein yang menyadari itu memperdalam senyum sarkasmenya.Pada saat yang sama, beberapa teman Rein yang juga berjalan menghampiri keduanya, menyadari kalau orang yang berjalan bersama dengan 'Samuel Purnomo' tadi berjalan ke arah Rein.Mereka berpikir kalau orang itu akan membicarakan sesuatu kepada Rein dan mereka ingin ikut dalam pembicaraan itu untuk membangun hubungan dengan Samuel."Rein, dia siapa?" tanya seorang pemuda.Pemuda ini bertanya karena merasakan aura yang begitu kuat dari Samuel dan dia tidak begitu yakin identitas Samuel yang sebenarnya.Rein melirik sekilas ke arah Samuel dan berkata dengan nada yang menghina, "Dia mantan petugas pemadam kebakar
Read more
Bab 39 Negosiasi
Cintia membawa Erikson pergi ke bagian ujung ruang pesta.Pengawal yang diutus oleh Tuan Besar Frans juga mengikuti mereka, tetapi menjaga jarak agar tidak terlalu dekat.Tuan Muda Erikson tidak akan suka kalau diikuti terlalu dekat.Cintia kemudian memilih beberapa kue yang bisa dimakan oleh Erikson."Kakak, apa kamu membawa anak itu ke sini?" Starvy yang sedang memakan kue bersama Miya terkejut.Baru saja amarah mereka sedikit mereda, tetapi mereka bertemu lagi dengan Cintia!"Starvy, ayahmu pasti memberitahumu kalau pesta malam ini bukanlah pesta biasa pada umumnya. Aku tidak berani jamin kalau aku akan diam saja saat kamu menimbulkan masalah untukku!" ancam Cintia.Raut muka Starvy berubah mendengar ancaman Cintia, dia tentu saja tidak berani memprovokasi Cintia secara langsung.Akan tetapi, Miya tidak merasa takut kepada Cintia. Miya yang tidak sengaja melihat Jimmy masuk ke ruang pesta, tidak memedulikan Cintia dan Starvy dan dengan segera berjalan menghampiri Jimmy.Tujuan utama
Read more
Bab 40 Samuel Purnomo yang Asli
Melihat penampilan Lily yang angkuh membuat rona wajah Miya berubah.Kemampuan apa yang dimiliki Lily sampai dia bisa menghadiri pesta malam ini? Apa mungkin dia datang untuk menyanyikan lagu untuk Tuan Besar Frans, untuk membanggakan diri karena berhasil mendapatkan peran dalam drama televisi dari Media Furama?Walaupun Miya tidak memiliki posisi yang tinggi di dunia hiburan, Miya tidak perlu memedulikan orang lain karena latar belakang keluarganya, termasuk Lily Triadi.Miya tidak tahu berapa banyak negosiasi 'Bawah tangan' yang dilakukan oleh Lily untuk mencapai 'Lily Triadi' yang saat ini. Kemampuan apa yang dipunyai Lily untuk bisa menghina Miya seperti ini?"Nona Miya, tolong jaga harga diri Anda," kata Jimmy sambil menyerahkan kembali kertas itu kepada Miya dan pergi meninggalkannya.Badan Miya bergetar karena amarah.Starvy yang berada di dekat Miya merasa ketakutan untuk menghampiri Miya. Tidak hanya takut memprovokasi Miya, Starvy juga takut kalau Miya akan melampiaskan amara
Read more
PREV
123456
...
69
DMCA.com Protection Status