Semua Bab Wanita Misterius di Kamar CEO: Bab 41 - Bab 50
340 Bab
Bab 41 Aku Tidak Berani!
Malam itu, Alex akan menghadiri acara penting, jadi dia ingin langsung mengantar Shiera ke Perumahan Taman Eden.Namun, Shiera ingin kembali ke asrama, dia ingin bertemu dengan Rachel!Sebenarnya, setelah Shiera tiba di rumah Keluarga Blackthorne, Rachel telah meneleponnya berkali-kali. Setelah akhirnya berhasil terpisah dari Alex, dia segera menelepon Rachel kembali.Rachel segera mengangkat teleponnya, lalu berkata dengan nada terkejut, "Kenapa kamu tidak mengangkat teleponku? Di mana kamu?""Aku ada di bawah asrama, tadi aku sedang bersama Tuan Alex, jadi aku tidak berani mengangkat teleponmu!" balas Shiera dengan cemas.Tampaknya, sampai saat ini, Shiera masih belum pulih dari konflik di rumah Keluarga Blackthorne.Rachel segera membalas, "Naik ke atas sekarang juga.""Apakah kamu ingin aku membawakan makanan?" tanya Shiera."Tidak perlu, aku tidak ada nafsu makan!" ujar Rachel.Mendengar Rachel tidak ada nafsu makan, Shiera merasa tidak enak dan segera berlari ke atas.Kedua teman
Baca selengkapnya
Bab 42 Haruskah Aku Peduli?
Lihatlah pakaian yang dikenakan Shiera!Dia seperti anak dari keluarga kaya yang telah diusir dari rumahnya untuk mencari pengalaman di dunia luar. Lihat saja sudah tahu ini adalah busana edisi terbatas.Rachel bertanya karena bingung, "Kenapa kamu mengenakan pakaian seperti ini? Ke mana kamu pergi?""Ke rumah Keluarga Blackthorne,” jawab Shiera."Tuan Alex membawamu untuk bertemu orangtuanya?" tanya Rachel dengan nada terkejut.Sepertinya pernikahan antara Alex dan Shiera hanyalah tontonan bagi Keluarga Blackthorne.Rachel selalu tahu tentang konflik internal di Keluarga Blackthorne, hal ini membuatnya semakin khawatir tentang anak ini.Pertemuan orangtua? Shiera merasa bingung, apakah ini bisa disebut sebagai pertemuan dengan orangtua?Tatapan dari keluarga itu seolah-olah ingin mencincang Shiera.Shiera mengangguk dan membalas, "Ya, bisa dibilang begitu!""Kenapa tidak makan bersama?" tanya Rachel."Mana ada nafsu makan? Aku sudah bersyukur karena bukan aku yang dimakan!" Shiera men
Baca selengkapnya
Bab 43 Coba Kamu Lihat
Rachel dan Shiera merasa seperti napas mereka terhenti! Pikiran keduanya dipenuhi suara gemuruh yang keras, seperti suara ledakan!Kata 'diperbaiki' itu seolah mengoyak saraf mereka berdua!Kevin mengambil air dari pantri kantor dan melihat Rachel dan Shiera masih berdiri di tempat yang sama.Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Ada apa?"“Apa?” Shiera tersentak.Napasnya semakin terengah-rengah.Gawat! Ini gawat! Ini benar-benar gawat!Kevin berkata, "Aku ingin kamu lihat apakah itu sudah bagian yang benar."Apakah masih harus memastikan bagian yang diperbaiki itu benar atau tidak? Tentu saja tidak perlu!Mereka sudah merusak salinan itu. Jika ada yang lain, Kevin pasti akan mengetahuinya.Rachel menepuk bahu Shiera dan Shiera hanya membalas dengan napas tersengal, "Aku pergi ke toilet dulu, segera kembali!"Kevin mengangguk dan pergi ke dalam.Ketika hanya tersisa Shiera dan Rachel, mata mereka bertemu dan melihat wajah satu sama lain begitu pucat di bawah lampu yang redup ini,
Baca selengkapnya
Bab 44 Mulai Curiga
Kadir dan Handi akhirnya pergi!Di dalam kantor hanya tinggal Shiera dan Kevin saja. Kevin melihat Shiera dengan tatapan yang dalam dan tajam. Shiera mulai berkeringat dingin dan tidak berani membalas tatapan tajam Kevin.Dengan suara gemetar, dia berkata, "Ehm, kalau sudah tidak ada yang perlu aku lakukan, aku akan pulang dulu.""Apakah kamu benar-benar menghabiskan dua jam di dalam kamar Tuan Alex?" tanya Kevin dengan penuh curiga.Jantung Shiera berdetak kencang. Selama dua jam itu, memang tidak ada yang masuk ke kamar Alex, tetapi pada saat yang sama, Shiera juga tidak pernah meninggalkan kamar itu.Mungkin Kevin hanya sekadar bertanya, tetapi pertanyaan itu membuat Shiera begitu gelisah. Dengan suara tersendat, Shiera menjawab, "Iya, karena ... karena pada malam itu, Tuan Alex muntah beberapa kali, jadi aku harus terus membersihkannya."Ruangan itu dipenuhi keheningan.Shiera merasa kakinya hampir mati rasa karena tegang, dia sangat takut Kevin akan terus menanyakan hal-hal ter
Baca selengkapnya
Bab 45 Kamu Harus Tetap Kukuh
Ketika keduanya hendak berbicara lebih lanjut, ponsel Shiera berdering. Saat melihat siapa yang menelepon, ternyata itu adalah panggilan dari Alex. Shiera merasa jantungnya berdebar-debar, dia melemparkan pandangan cemas ke arah Rachel sebelum mengangkat telepon. "Tuan Alex!" sapa Shiera.Dalam satu detik, Shiera berubah menjadi asisten yang profesional.Rachel memberikan isyarat dengan gerakan bibirnya, berharap Shiera dapat tetap berakting dengan baik. Kalau tidak, kekayaan keluarga mereka akan terancam.Di ujung telepon, Alex bertanya dengan nada serius, "Di mana kamu?"Shiera menjawab, "Aku di depan pintu kantor."Alex hanya membalas, "Tunggu."Tanpa meminta penjelasan lebih lanjut atas kenapa Shiera ada di kantor, Alex langsung mengakhiri panggilan telepon.Rachel mendekati Shiera dan bertanya, "Itu dari Tuan Alex, ‘kan?"Shiera mengangguk, "Ya."Setelah insiden sebelumnya, Shiera semakin bingung tentang cara menghadapi Alex. Apakah Shiera harus meminta maaf terlebih dahulu atau
Baca selengkapnya
Bab 46 Manusia Tidak Seharusnya Berbohong
Tidak disangka Alex akan datang sendiri untuk menjemputnya, tidak tahu apakah ini adalah berkah atau malapetaka bagi gadis ini.Ketika Alex mendekati dia, hati Shiera merasa sedikit tegang!Dia menundukkan kepala dengan hormat dan menyapa, "Tuan Alex."Alex bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"Saat Alex berbicara, Shiera mencium aroma alkohol yang tajam di tubuhnya.Apa yang Shiera lakukan di sini? Dia ke sini untuk melihat bagaimana perbaikan rekaman video Kevin berjalan.Sebelum Shiera bisa menjawab, Kevin berjalan keluar dari gedung kantor. Dia melihat Alex dan bertanya, "Apakah kamu bertemu dengan Tuan Carl malam ini?"Alex mengangguk, "Ya."Kevin menatap Shiera, dengan kilatan di matanya. Lalu, dia berkata kepada Alex, "Handi dan Kadir baru saja pergi, apakah kamu ingin melihat video itu?"Mendengar Alex akan melihat video tersebut, napas Shiera menjadi terengah-engah!Wajahnya juga berubah menjadi pucat tanpa kendali!Apa yang dirinya katakan kepada Kevin tadi? Dia mengatak
Baca selengkapnya
Bab 47 Kamu Tidak Mandi Malam?
Alex dan Shiera tiba di Perumahan Taman Eden.Setelah mereka turun dari mobil, sopir segera pergi dengan mobilnya.Awalnya, Shiera ingin meminta sopir untuk mengantarnya kembali ke asrama, tetapi melihat punggung Alex yang dingin, dia tidak berani berkata apa-apa dan hanya bisa mengikuti Alex dengan patuh.Ketika mereka tiba di rumah.Alex melihat Shiera dan berkata, "Kapan kamu akan membawa barang-barangmu ke sini?"Hati Shiera sontak berdebar-debar!"Apakah aku benar-benar harus tinggal di sini?" Shiera masih merasa ragu.Shiera benar-benar tidak ingin ....Melihat Alex di depannya, Shiera semakin tegang.Setelah berinteraksi dengan Alex begitu lama, Shiera sangat khawatir kalau suatu saat dirinya tidak akan bisa bertahan dan mengungkapkan semua yang terjadi malam itu.Ada kilatan tajam di mata Alex.Melihat reaksi ini, Shiera cepat-cepat mengangguk, "Baiklah, aku akan memindahkan barang-barangku besok."Alex tidak berkata apa-apa lagi. Dia melepaskan mantelnya, meletakkan ponselnya
Baca selengkapnya
Bab 48 Kehangatan Dalam Kedinginan
Suara yang keras itu membuat Alex merenggutkan alisnya.Dia langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi!Shiera ada di dalam sana dan jantung kecilnya berdebar kencang. Suara Alex terdengar dari luar, "Kenapa?"Mendengar suara Alex, tubuh Shiera sontak membeku!Shiera memejamkan mata dan menggigit bibirnya dengan gugup, Lalu, dia memberanikan diri untuk menjawab, "Tuan Alex, aku tidak punya handuk mandi!"Kesunyian memenuhi ruangan.Shiera ingin merobek lidahnya sendiri.Seandainya Alex tidak tahu betapa cerobohnya Shiera, pria itu mungkin akan mengira Shiera sedang mencoba untuk menggodanya dengan cara ini. Namun sekarang, kecerobohan Shiera semakin membuat Alex pusing.Alex bangkit, pergi ke ruang tamu dan membawa handuk mandi baru ke depan pintu kamar mandi. Dia mengetuk pintu dan berkata dengan nada rendah, "Buka pintu."Shiera membuka pintu kamar mandi dengan sedikit celah, yang terlihat hanya tangan mungil yang muncul. "Terima kasih," ujar Shiera.Meskipun tahu Shiera memiliki tu
Baca selengkapnya
Bab 49 Kak, Minta Uang
Hati Shiera berdebar kencang! Merasakan napas pria itu semakin tak terkendali, Shiera semakin ketakutan. "Jangan, Tuan Alex!" ujar Shiera.Dengan satu usaha keras, Shiera melepaskan diri dari cengkraman kuat Alex dan melompat keluar dari pelukannya.Alex yang sedang mabuk, menjadi benar-benar sadar karena gerakan Shiera yang mendadak itu.Suhu hangat di matanya mereda, digantikan oleh kesan dingin yang tidak asing. Alex memandang Shiera dengan tatapan yang dingin, membuat Shiera semakin gugup. Shiera memanggil dengan lemah, "Tuan Alex."Satu panggilan itu membuat Alex semakin sadar.Dengan suara berat, Alex berkata, "Pergi tidur."Tidur?Mendengar kata “tidur,” Shiera semakin cemas. Dia bertanya dengan suara gemetar, "Tidur di mana?"Tampaknya, apa yang terjadi sebelumnya begitu mengejutkan, sehingga Shiera masih belum pulih sepenuhnya.Mendengar pertanyaan bodoh Shiera, kehangatan di mata Alex memudar. Terutama ketika melihat betapa ketakutannya Shiera, seiris senyuman yang tidak d
Baca selengkapnya
Bab 50 Perlakuan Berbeda
"Kalau kamu bekerja keras, kamu pasti bisa mendapat pekerjaan!" kata Shiera dengan suara dingin.Bagi Shiera, bukan karena susah mencari pekerjaan, tetapi Vincent sepertinya terlalu ambisius, sama seperti yang Rachel katakan. Saat ini Vincent masih dalam masa magang, tetapi dia sudah mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan mau membayar seorang magang sebesar dua puluh juta setiap bulan? Semua orang juga harus mulai dari nol untuk mencapai yang lebih tinggi.Vincent mulai tidak sabar mendengar nada dingin Shiera dan berkata, "Bukankah aku sedang mencarinya? Kenapa kalian semua terus memaksaku?""Siapa yang memaksamu? Itu sesuatu yang harus kamu lakukan!" Kata “memaksa” membuat Shiera kesal.Jika kamu punya keberanian, jangan minta uang dari keluarga. Siapa yang tidak perlu bekerja keras untuk hidup saat dewasa? Mereka bukan keluarga yang berkecukupan. Berhasil menempuh pendidikan berarti mereka sudah setengah jalan menuju masa depan yang cerah.Namu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
34
DMCA.com Protection Status