All Chapters of Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar: Chapter 21 - Chapter 30
196 Chapters
21. Gerakan Bawah Rok
Hari sudah gelap, Valerie segera berganti baju. Di makan malam keluarga ini, meski hanya mereka berempat, Vania selalu tampil wah.Valerie ingin mencoba bergaya seperti kakaknya. Rapi dan cantik. Leo bilang bahwa dia juga seorang Arka, setidaknya Valerie harus mencoba style nyonya Arka sesekali. Valerie memegangi lehernya yang dicumbu Leo tadi sore, membuatnya ingin sekali disentuh seperti itu lagi. Sekarang Valerie ingin mencoba gaun lain yang Leo belikan. Gaun hitam dengan area bahu lebih tertutup. Ia ingin melihat reaksi Leo. Apakah masih takjub seperti tadi?Valerie tersenyum geli. Astaga, apa yang kau pikirkan Valerie? Gadis itu tidak ingin semakin menumbuhkan rasa pada Leo.Dengan cepat ia bersiap, lalu turun ke tangga dan langsung menuju meja makan. Inah dan Pak Sena sudah ada di sana. Keduanya terpukau melihat penampilan Valerie hari ini.‘’Wah, Non Valerie cantik sekali,’’ seru Pak Sena lebih dulu.Inah berdecak. Melirik kesal Pak Sena karena pujiannya dicuri lebih dulu. Me
Read more
22. Ayo Ke Ranjang
‘’Sayang,’’ Vania terus saja memohon agar ia bisa pergi berdua dengan Vira.Pikiran tentang Leo yang memang begitu mencintai Vania langsung membuat Valerie merasa sakit.Leo terpaku, diam memandangi Vania dan Vira bergantian. Entah apa yang sedang pria tampan itu pikirkan. ‘’Atau kalau kamu kurang percaya, biar mama ajak Valerie sekalian. Kalau perlu Inah dan Pak Sena.’’Wajah datar Leo langsung mencair. Tertawa untuk ide itu. Jangan bawa Valerie. Leo membutuhkan istrinya yang lain di sisinya. ‘’Yakin bawa semua pasukan? Aku sendirian, Sayang.’’‘’Iya juga ya,’’ Vania tampak berpikir ulang. ‘’Pak Sena yang supirin. Aku bawa Inah untuk bawa barang-barangku soalnya banyak banget, Sayang. Tapi Valerie tetap di rumah. Khawatirnya kamu butuh apa-apa, Mas. Nanti panggil dia saja, ya.’’ Baguslah. Memang itu yang Leo mau. Padahal Vania berpikiran lain. Menganggap Valerie tak lebih dari sekedar pembantu yang bisa disuruh-suruh. ‘’Tapi jangan malam-malam pulangnya, Ma. Leo khawatir Vania k
Read more
23. Kamu Tadi Malam Ngapain Aja?
Suara ketukan membangunkan Valerie. Saat dibuka, senyum Vira yang mengembang menjadi pemandangan utama. Astaga. Valerie refleks menoleh ke dalam kamar dengan wajah khawatir. Syukurlah Leo sudah tak ada di dalam. Sangking lelahnya melayani Leo, Valerie sampai tak tau kapan suaminya itu menyelinap pergi.‘’Mama?’’‘’Ini sudah jam berapa? Ayo sarapan.’’Valerie melirik ke penunjuk waktu, sudah jam sembilan ternyata. Pantas saja Vira sampai membangunkannya.‘’Mama tunggu di bawah ya.’’Valerie mengangguk. Segera masuk ke dalam kamar mandi. Badannya terasa remuk. Valerie memegangi leher dan dadanya, percintaan mereka semalam masih membekas dalam ingatan. Bahkan Valerie masih bisa merasakan sentuhan-sentuhan nikmat yang dilakukan Leo.Mas.Valerie mengulum senyum. Semalam itu benar-benar indah.Astaga. Sudah berapa lama dia berdiam diri di kamar mandi? Ayo Valerie, kamu harus mandi. Wanita itu memukul kepalanya dengan kekehan geli. Mulai sekarang, tak ada lagi Valerie dengan pakaian kumuh
Read more
24. Menggilir Istri
‘’Bawa Tomi, Elsa dan Harun ke Jakarta. Selebihnya aku serahkan pada kalian. Aku butuh sepuluh orang untuk bekerja.’’Di dalam kamar, Vania sibuk menyusun barang-barang yang dibeli kemarin ke dalam lemari. Sedangkan Leo, berkutat di depan laptopnya sambil menelepon kesana kemari. Leo memang lelaki pekerja keras. Relasi bisnisnya terbilang sangat banyak. Rencananya, Leo akan merekrut beberapa orang karyawan untuk kantor baru di Jakarta. Sedangkan kantor di Kalimantan, akan diurus oleh orang yang selama ini Leo titipkan kepercayaan untuk mengurus job desknya. Yaitu kakak laki-laki Leo, Rendi. Dan dalam beberapa hari lagi Rendi akan terbebas dari double pekerjaan karena Leo akan mengambil alih tugasnya lagi. Perusahaan keluarga harus tetap berjalan. Ada karyawan yang harus digaji dan istri cantik yang harus dinafkahi.Vania mengamati Leo seraya tersenyum. Kesyukuran karena mendapatkan sosok suami sempurna seperti Leo tak putus-putus Vania panjatkan pada yang di atas.‘’Sayang, mau aku
Read more
25. Ngidam
‘’Huweekkk…’’‘’Huwekkkk…’’Suara dari luar mengganggu Vira yang terbangun di jam lima pagi. Kala Vira sampai di balkon lantai dua, cahaya dari dapur menjadi satu-satu penerangan yang hidup di saat lampu di dalam rumah dalam keadaan mati semua. Sosok Valerie tengah bersimpuh sambil memegangi bak sampah, mendorong nuraninya sebagai ibu untuk menghampiri si anak bungsu. ‘’Mas, sana. Ini bau,’’ kata Valerie sebelum kembali memuntahkan isi perutnya.Kening Vira bergaris-garis. ‘’Mas?’’ Mengira bahwa Valerie tengah sendirian, ternyata Valerie bersama seseorang.Pemandangan Leo tengah memegangi rambut sambil mengusap punggung Valerie adalah hal yang begitu rancu di mata Vira.‘’Ada apa ini?’’Terkejut? Jelas? Jantung Leo bahkan terasa sakit karena Vira yang tiba-tiba sudah berada di lantai satu.‘’Leo mau ambil minum, Ma. Tapi gak sengaja ketemu Valerie di sini,’’ Leo menjelaskan. Sangat tenang seolah-olah begitulah kejadian yang sebenarnya.Ekspresi menyelidik Vira mencair seketika. Wa
Read more
26. Hampir
‘’Mas.’’ ‘’Ada apa? Masih kurang?’’ Kalau betul itu yang diinginkan Valerie, mau tak mau Leo harus memanjat lagi. Tapi sepertinya bukan tambahan pepaya yang Valerie mau. Melihat Valerie tiba-tiba memegangi perut, kemudian beralih ke mulut, membuat Leo sangat cemas. Di mana selanjutnya Valerie bersimpuh di lantai seraya memegangi bak sampah. Astaga. ‘’Huwekk…’’ ‘’Val, kenapa?’’ Leo memindai keadaan rumah, khawatir jika seseorang terbangun. Tapi tak dipungkiri bila seseorang akan datang. Baik itu cepat atau lambat. Tapi itu belakangan. Leo akan mengurusnya nanti karena Valerie lebih membutuhkannya saat ini. ‘’Huwekkk…’’ ‘’Mas ambilin minyak angin?’’ Valerie melambai tak mau. Leo bingung harus bagaimana untuk menghentikan Valerie yang terus saja muntah-muntah. Keheningan bila dipadukan dengan suara berisik setitik saja, maka bisa membangunkan seisi rumah. Vania juga hamil. Tapi tak sekalipun Leo pernah melihat Vania begini. Tanda tanya besar menyelimuti pikiran Leo yang baru
Read more
27. Cari Istri Baru
Tidak butuh waktu lama untuk mencapai pusat perbelanjaan. Inah mendorong troly di belakang Valerie dan Vira. Etalase lauk dan perdagingan menjadi tempat persinggahan pertama. Vira mengambil cumi-cumi dan udang. Sedangkan Inah memilih Ikan segar. Sekarang tak hanya Valerie saja yang kecanduan menu seafood. Tapi juga semua orang di rumah. ‘’Ma, Valerie ke area buah-buahan,’’ Karena tak tahan dengan bau amis. ‘’Mau Inah temenin, Non?’’ ‘’Gak usah. Kamu di sini aja temenin mama.’’ Inah mengangguk bertepatan dengan ponsel di tas Valerie yang berdering. Leo menelepon seperti tau bahwa Valerie sedang sendirian. ‘’Ya, Mas? Kenapa?’’ sahut Valerie pelan sambil cepat-cepat menjauh dari Inah dan Vira. ‘’Mas rindu.’’ Degh. Padahal baru berjumpa di rumah. ‘’Mas ke sana, ya?’’ Valerie menghembuskan napas berat. Tapi Valerie tak menampik bila kata-kata Leo membuatnya senyum-senyum sendiri. ‘’Tidak bisa, Mas. Ada mama.’’ Menoleh ke belakang pada dua orang yang kini berpindah ke tempat per
Read more
28. Transaksi Janji
‘’Sampai kapan kau akan menghindariku, Valerie? Pada akhirnya kita akan hidup bersama hingga dunia berhenti berputar.’’Jantung Valerie bergemuruh membaca pesan Nathan. ‘’Kamu kenapa kayak orang ketakutan gitu, Nak?’’ Vira menyadari gestur aneh Valerie. Selain terlihat gelisah, napas Valerie juga memburu tak teratur. ‘’Ingatkah kau tentang janji kita?’’Degh. Pesan Nathan kembali menyentil ketenangan Valerie.‘’Val, kamu kenapa sih?’’Valerie melirik Vira sejenak. Mereka sudah dalam perjalanan pulang dan duduk bersebelahan di dalam mobil.‘’Enggak, Ma. Valerie tadi kayaknya salah ngambil pepaya. Sepertinya yang diambil belum terlalu matang.’’‘’Mati Inah. Pasti Non Vania nanti marah-marah,’’ sungutnya di kursi belakang.Vira tertawa lalu membelai wajah manis Valerie.‘’Kamu kok parno banget sih sama Vania? Padahal kalian lahir dari rahim yang sama. Tapi sifat kalian sangat berbeda. Jangan khawatir, nanti biar mama bilang pepayanya udah mama makan.’’‘’Hhuh, selamat Inah. Nyonya Vir
Read more
29. Mas Mau Hisap
Mobil Leo sampai di depan gerbang. Cukup lama Leo dan Rendi yang berniat ingin menyapa sang adik ipar, Vania, berada di luar. Tidak biasanya Pak Sena lambat membukakan pintu besi itu bila Leo telah membunyikan klakson. Satu pintu gerbang memang sudah terbuka lebar. Tapi mobil Leo hanya bisa masuk bila dua daun pintunya terbuka. Jadi Leo putuskan untuk menunggu, sambil menatap hujan deras yang membasahi mobilnya kini. Mungkin Pak Sena sedang mengambil payung, pikirnya. Sedangkan Rendi, asik menikmati jutaan bulir tetesan air yang membuat udara terasa dingin.‘’Leo, kayaknya aku gak jadi kenalan sama adiknya Vania,’’ Tiba-tiba saja Rendi berkata.Dari awal Leo memang tidak menyukai nama Valerie dibawa-bawa. Tak Leo sangka ternyata Rendi sempat memiliki keseriusan terhadap istri keduanya. Tapi syukurlah Rendi sudah berubah pikiran.‘’Kan sudah ku bilang bahwa aku tidak mau adik iparku jadi kakak iparku,’’ jawab Leo sambil tertawa.‘’Ya ngapain, orang ternyata sudah punya kekasih,’’ Masi
Read more
30. Untuk Sekali Saja
‘’Mas, pelan-pelan…’’ Valerie meringis merasakan kuatnya remasan Leo. ‘’Sakit, ya? Kalau dibeginikan sakit tidak?’’ Mencecap seluruh permukaan yang membesar dengan penuh nafsu. Valerie menggeleng. Tak lama mendesah, menikmati. ‘’Mas…’’ Tapi selanjutnya, ‘’Nyeri, Mas,’’ Valerie meringis lagi. Melihat betapa menggodanya istri sirinya itu, Leo mengecup bibir Valerie, basah dan panas. Sementara tangannya bergerilya di bawah sana. Rasanya Valerie ingin menjerit saat ciuman Leo turun ke leher. ‘’Mas…’’ Beginikah rasanya dicumbu Leo? Inikah yang dirasakan Vania saat ia mendengarnya dari kamar sebelah? ‘’Val, balas ciuman mas.’’ Valerie menggeleng malu. Meski sedikit kecewa, tapi tetap tak menghentikannya menyerang Valerie. ‘’Naikkan kakimu di pinggang,’’ perintah Leo. Valerie manut. Leo mencengkram bokongnya. Valerie mengalungkan tangan di leher Leo agar tidak jatuh. Keduanya larut dalam suasana pagi hari yang cerah. Maklum saja, semalam Leo tak bisa memberi jatah pada Vania kare
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status