All Chapters of LEGENDA Pendekar Kejam: Chapter 31 - Chapter 40
150 Chapters
31.
David mencoba berbagai cara, namun ia tidak bisa melakukan apapun dengan energi baru ini. Hal ini membuatnya sangat kecewa dan marah, apa ada yang salah?Menghadapi kondisi yang masih sama, David merasa tidak kesal.'Sial, aku ingin melihat seberapa jauh kamu bisa bersembunyi dariku? Aku akan membongkar semua rahasiamu dan memanfaatkanmu sesuka hatiku.’ Alasannya karena bahwa kultivasi tubuh selalu membawa konsep mengubah kondisi pasca kelahiran menjadi kondisi bawaan.Ketika mencapai kondisi bawaan, orang yang berkultivasi akan memiliki energi baru yang disebut energi bawaan.David memiliki beberapa tebakan di dalam hatinya, tetapi tebakan ini berasal dari banyak metode kultivasi tubuh yang digabungkan menjadi Ide Mustahil yang tidak dapat ia ketahui lagi mana yang kurang, mana yang bagus.Hasil fusi tersebut memberikan hasil yang ajaib dan David benar-benar mendapatkan energi bawaan lebih cepat dari yang ia perkirakan sebelumnya.Masih banyak hal yang harus dieksplorasi tapi waktu
Read more
32.
Penemuan sisik siluman ular yang tiba-tiba sangat mengejutkan bagi penduduk desa di Desa Lembayung Kuning. Tak seorang pun ingin berdiam diri dan menunggu kematian mereka.Meminta bantuan dari Desa terdekat hanyalah langkah awal, dari Desa Urban Kuning akan ada beberapa diskusi dan pada akhirnya mereka juga akan meminta bantuan dari klan atau sekte yang lebih besar dan lebih kuat, yaitu di kota Turah.Butuh waktu setengah hari dari Desa Lembayung Kuning ke Desa Urban Kuning dan butuh waktu satu hari lagi dari Desa Urban Kuning ke kota Turah.Kemunculan tiba-tiba para seniman bela diri pengembara yang mendengar cerita itu, tentu saja merupakan kabar baik bagi penduduk desa dan mereka memperlakukan para seniman bela diri ini dengan sangat ramah.Mempertimbangkan keselamatan seluruh desa dan hidupnya sendiri, Lestari Kumala berubah pikiran dan memilih untuk membantu David."Hem, Kamu bisa masuk dulu." Dia memperlebar pintu masuk dengan mendorong pintu dan memberi isyarat kepada David un
Read more
33.
Setelah makan malam, David dengan wajah tak peduli, tenang menatap Lestari Kumala.Tidak perlu baginya untuk berbicara atau repot-repot dengan permintaan selanjutnya, ia yakin gadis itu paham maksud tatapannya.Lestari melihat ekspresi David, sempat ingin bertanya, dan dia sadar apa yang ingin dikatakan David dan membuka mulutnya. "Pergi ke sana dan pilih kamar mana saja yang kamu suka."Setelah menganggukkan kepalanya, David berjalan menuju arah yang ditunjuk Lestari. Setelah meninggalkan meja makan, David tidak bisa lagi menahannya."Euh.." David membuka mulutnya tanpa suara, ia merasa enek dengan rasa sisa makanan di mulutnya. Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa aneh ini, bahkan sekalipun itu minuman soda dari kehidupan sebelumnya."Jika hanya rasanya saja, tak masalah, tapi perutku masih terasa enek.”David tidak berdaya dan hanya bisa mengeluh dalam hati.'Mungkin besok aku harus mengambil tugas memasak. Demi kesehatan tubuhku dan supaya tidak mempengaruhi pencernaanku.’Da
Read more
34.
Desa Urban Kuning.Utusan dari Desa Lembayung Kuning, yang terdiri dari dua orang pria dewasa, akhirnya mencapai tujuan pertama mereka."Akhirnya, kita sampai juga di Desa Urban Kuning. Ayo lebih cepat," seru salah satu dari mereka, ketika melihat desa di kejauhan dan menghela nafas lega.Mereka berangkat menjelang tengah hari, sehingga kemungkinan bagi mereka untuk mencapai Desa Urban Kuning sebelum malam tiba mustahil.Saat mencapai gerbang desa, mereka dihentikan oleh seorang penjaga."Berhenti! Apa tujuan kalian?" tanya penjaga itu.Kedua utusan itu, tanpa banyak basa-basi, segera menceritakan maksud sebenarnya perjalanan mereka dari Desa Lembayung Kuning.Setelah mendengar tujuan kedatangan mereka, penjaga itu pun segera menemui rekannya yang sedang beristirahat.Meskipun seharusnya ada dua orang yang menjaga gerbang setiap saat, peraturannya agak longgar. Oleh karena itu, penjaga malam sering kali bergantian, yang satu beristirahat sementara yang lain berjaga.Penjaga tersebut k
Read more
35.
"Ceritakan tentang orang hilang yang terjadi di desamu," pinta penjaga itu, berdiri tegak dengan mata setajam elang yang sedang memburu mangsanya.Orang-orang di dunia ini sangat sensitif terhadap rumor dan cerita hantu, dan mereka cenderung percaya takhayul. Karena banyaknya kejadian dan fenomena yang tidak dapat dijelaskan, pemikiran mereka secara alamiah melindungi mereka dari rumor negatif yang beredar di sekitar mereka.Dalang yang memimpin, menjaga ketenangannya dan tidak terlihat cemas seperti temannya. "Aku akan memberitahumu tentang hal itu setelah kita sampai di rumah kepala desa. Karena kami juga akan menyampaikan informasi ini kepada kepala desa, akan lebih efisien jika kita menyampaikannya sekaligus."Utusan yang gelisah itu berhasil menenangkan diri, meskipun dia masih ragu apakah akan mengungkapkan kebenaran atau tidak. Dalang menyadari bahwa mengungkapkan kebenaran berpotensi menimbulkan konsekuensi yang tidak terkendali, yang dapat membahayakan nyawanya sendiri. Ba
Read more
36.
Setelah memberi Weni istirahat yang diperlukan untuk menenangkan diri, Wildan memanggilnya, meminta pendapat adiknya tentang misi mereka hari ini."Adik, haruskah kita akhiri pencarian kita sekarang? Baiknya kita akan beristirahat sejenak di desa dan kembali setelah istirahat malam."Mendengarkan pertanyaan dari Wildan, Weni terdiam dan, dengan wajah masam, mulai memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh kakak seniornya.Setelah merenung sejenak, Weni akhirnya memberikan jawabannya."Yah, karena ular sebesar itu bukanlah binatang buas biasa, dia tidak akan meninggalkan hutan tanpa tujuan tertentu. Terlebih lagi dengan ukurannya, dia seharusnya memahami bahaya jika bertemu dengan seniman beladiri.""Lagipula, setelah kita menelusuri seluruh area tempat sisik ular itu ditemukan dan bahkan masuk ke dalam hutan, kita tidak dapat menemukan jejak yang ditinggalkan oleh ular sebesar itu."Ini adalah hasil dari pencarian yang mereka lakukan setelah memasuki hutan dan melakukan pencarian di sek
Read more
37.
Ketika matahari sudah terbit di langit dan penduduk desa telah meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke ladang, David masih tertidur lelap di kamarnya, dengan gembira mengejar kupu-kupu dalam mimpinya.Saat sinar matahari menyentuh wajahnya, hidungnya bergerak-gerak, dan ia akhirnya terbangun dari tidurnya.Kelelahan akibat penggunaan Qi yang berlebihan telah sembuh, berkat fisiknya yang luar biasa melampaui seniman beladiri pada tahapnya.Masih berbaring di tempat tidurnya dengan mata terbuka lebar, David tergoda kembali ke alam mimpi, sembari berkelana dalam analisa akan kelemahannya dalam berkultivasi di pagi yang damai.Saat kabut mimpi menghilang, ia mulai mengingat kejadian malam tadi.Segera, ia menoleh untuk melihat selangkangannya tanpa menggerakkan tubuhnya. "Tidak ada rasa sakit atau perasaan lain" ia menegaskan, dan melanjutkan menganalisa kejadian malam tadi.Tidak butuh banyak usaha atau waktu bagi David untuk memahami semuanya dan menarik beberapa kesimpulan.Tentu saj
Read more
38.
David jadi bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika seseorang yang telah terpengaruh oleh keterampilan pertama, mengejar keindahan ilusinya, juga menjadi sasaran keterampilan kedua, membuat keindahan itu mengejar mereka.Sedikit menggigil di tulang belakang David saat ia mengabaikan pikiran aneh ini dan beralih ke masalah berikutnya.Sementara itu, David harus memikirkan langkah selanjutnya.Jurus pertama melibatkan serangan melalui mata, jurus kedua melalui kelima indera, dan jurus ketiga harus melewati semua indera ini dan langsung menargetkan pikiran musuh.David menamai jurus ketiga ini, [Kunjungan Mimpi].Setelah memperoleh ketiga keterampilan ini, David menyadari sesuatu.'Jika aku terus menciptakan teknik kultivasi setiap kali aku tidur, akan ada banyak? Bagaimana dalam satu bulan? Tiga bulan? Bagaimana dalam satu tahun? Bagaimana dengan sepuluh tahun?’David menggelengkan kepalanya dengan cemas. Sepertinya David harus bisa memberikan prioritas utama nantinya.David sekarang m
Read more
39.
David mengamati dengan seksama gadis yang secara mental tidak stabil ini. Dia menyerupai binatang buas yang mengambil bentuk manusia, atau mungkin lebih tepatnya, gunung berapi aktif yang mengambil bentuk manusia.Emosi yang melonjak seperti angin panas yang berhembus ke wajah David.Terpikir untuk melepaskan tangan Lestari Kumala melintas di benak David. Tidak hanya itu, tetapi ia juga ingin untuk mengembalikan kewarasan ke kepala Lestari Kumala.David memilih untuk menahan keinginan untuk melakukan kekerasan, menyadari bahwa ia masih harus tinggal di tempat ini. Menemukan tempat tinggal lain hanyalah masalah kecil, tapi rasa malas seperti dirinya, David memilih untuk tetap tinggal disini.Pikirannya bergejolak, dan David merasa ingin berlindung di bawah naungan pohon hijau yang menjulang tinggi.[Pohon Hijau di Bawah Langit Cerah.]Meskipun David awalnya mengembangkan teknik kultivasi ini untuk memperoleh teknik gerakan yang mumpuni, ia segera menemukan bahwa teknik ini menawarka
Read more
40.
Meninggalkan rumah Lestari Kumala, David berjalan sambil meregangkan tubuhnya.Alasan David kembali ke desa asalnya adalah untuk melihat kembali kesempatan yang terlewatkan yang telah ia tolak karena persyaratannya yang konyol dari sistem.Orang tua yang sakit, pengemis tua, wanita sekarat, musim dingin yang keras, panen yang gagal, orang hilang secara misterius, dan akhirnya, saudara perempuan yang hilang.Yang terakhir telah diselesaikan, dan hadiahnya adalah sekarung besar harta dan barang berharga lainnya. Ada juga seorang gadis muda yang namanya David yang lupa tanyakan.Dengan tujuan yang sudah dipikirkannya, David pun berangkat untuk bertemu penduduk desa yang ia kenal.David dengan mudah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan dan terus berjalan menuju tempat favoritnya di desa.Tempat itu berada di tepi desa, sebuah pohon tua dengan tinggi sedang dan cabang-cabang yang kokoh. David dengan mudah memanjat pohon itu dan duduk di dahannya.Dari atas sana, ia bisa melihat p
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status