All Chapters of Hasrat Cinta Om Leo: Chapter 41 - Chapter 50
164 Chapters
Bab 41. Ada Hantu di Kamar
"Om Leo yakin, aku harus ikut?" Alana ragu mendengar keputusan Leo yang mengatakan bila kepergiannya kali ini, dia harus ikut."Ya," jawab Leo sembari memandangi layar laptop karena dia harus mempelajari lebih mendalam tentang pekerjaannya kali ini."Om, sebenarnya aku di rumah saja tidak apa-apa. Aku berani, kok." Alana tidak ingin mengganggu pekerjaan Leo. Karena dengan ada dirinya di sana, dia khawatir Leo tidak fokus pada pekerjaan dan kehadirannya malah menjadi beban.Leo mengalihkan pandang menatap lekat Alana dengan tatapan teduh. Bibirnya pun tersenyum manis. Dia mengerti apa yang Alana cemaskan, makanya menolak ajakannya."Tidakah kamu ingin belajar berbisnis? Kelak kamu harus mengambil alih dan memimpin perusahaan yang ditinggalkan oleh orangtuamu." Mendengar perkataan Leo, wajah Alana langsung murung dan sedih."Om, aku tidak mau mengambil alih perusahaan itu. Cukup Om Leo saja yang menjalankan semua itu. Aku tidak mau. Aku mau jadi istri Om
Read more
Bab 42. Main Belakang
"Berapa lama lagi?" Damian mulai gelisah dan tidak tenang.Leo pun sama. Sekali lagi melihat benda pipih bundar di pergelangan tangannya. Sudah satu jam lebih lamanya mereka menunggu Alana sejak gadis itu meninggalkan kamar Leo. Alana mengatakan akan mandi dan bersiap karena mereka harus pergi ke Perusahaan Angkasa setelah sarapan. Namun, sampai detik ini Alana tidak menunjukkan akan segera menemui mereka."Biar aku panggil," ucap Damian. Kesabarannya setipis tisu dan tidak bisa menunggu lebih lama lagi."Eits!" Leo segera mencekal lengannya dan menahan langkah Damian. "Aku suaminya, aku yang berhak masuk ke dalam kamar Alana," ucap Leo setelah Damian memberinya tatapan tajam dengan mata bergerak ke atas dan bawah melihat tangan dan wajah Leo."Hah?" Mata Damian membuka sangat lebar, bahkan mulutnya pun melongo mendengar Leo mengaku kalau dia adalah suami Alana secara terang-terangan. Sesaat kemudian wajah tercengang itu berubah menjadi wajah menggoda dengan sedikit mengejek.Leo m
Read more
Bab 43. Bagaimana Kalau Barter?
"Saya minta maaf kalau kedatanganku menemui tuan Dirly dianggap menyalahi aturan bagi Tuan Leo. Hanya saja maksudku baik untuk perusahaan ini. Perusahaan ini masih harus berkembang dan mereka membutuhkan orang yang tepat untuk membawa kepada kesuksesan," ucap Ferdi. Lagi-lagi menyombongkan diri dan merendahkan kemampuan Leo. Leo masih terdiam dengan sikap elegan dan penuh wibawa menunggu sampai pria itu puas meluapkan semua bualannya. Bahkan Leo menanggapi dengan sikap tenang, dingin dan santai. Sesekali bibirnya tersenyum, tapi hatinya memberi tanggapan penuh cibir atas semua yang dikatakan Ferdi."Tuan Leo, saya tau Anda adalah orang sukses, pandai dan juga cerdas. Bahkan perusahaan yang ada di bawah naungan Anda, semua menjadi sukses. saya akui itu. Namun, Anda juga harus bisa mengukur kemampuan Anda sendiri. Anda juga harus tau jalur yang tepat untuk bisnis Anda. Anda tidak memiliki pengalaman dalam bidang ini. Jadi, saya sarankan agar Anda tidak memaksakan diri!" Kembali Ferdi
Read more
Bab 44. Diikuti Mobil Tidak Dikenal
"Alana, sebaiknya kamu tidak usah ikut saja!""Om?" Alana mengerutkan wajah melakukan protes atas larangan Leo.Dia juga melepaskan tangan dari tengkuk Leo, lalu berjalan menjauh dan duduk di tepi tempat tidur dengan hempasan kesal. Sekali lagi matanya menatap tajam dan kesal. Bahkan saat Leo menyusul dan duduk di sampingnya, mata Alana tetap tajam."Bagaimana kalau setelah aku menyelesaikan pekerjaan ini, kita pergi liburan ke luar negeri? Aku akan menemanimu jalan-jalan sampai puas?" "Om, aku tidak mau jalan-jalan. Aku hanya mau ikut denganmu. Bukankah kamu sendiri yang meminta aku belajar? Lagi pula kalian sudah setuju menggunakan ideku. Kenapa sekarang kamu melarang aku ikut?"Leo melarang Alana ikut dengannya ke Perusahaan Mega Karya. Padahal di awal dia mengajak Alana dengan alasan agar keponakan sekaligus istrinya itu belajar bekerja. Namun, setelah melihat Ferdi tertarik pada istrinya, Leo berubah pikiran. Dia tidak akan melibatkan Alana lagi dalam pekerjaan ini.Leo menghela
Read more
Bab 45. Menjadi Jelek
"Leo, ada apa?" Damian turut cemas.Leo melihat Damian dengan sorot mata cemasnya."Mereka diikuti orang tidak dikenal." Dirly yang menjawab pertanyaan Damian.Kebahagiaan dan kemenangan yang baru saja dinikmati dengan cepat berubah menjadi suasana tegang dan mencekam. Hati Leo tidak tenang mendengar berita tentang Alana dalam bahaya. Dia pun segera menghubungi nomor Alana, tapi tidak tersambung. Sebaliknya, nomor Alana tidak bisa dihubungi setelah beberapa kali mencoba."Dirly, kamu tau kira-kira ke mana Siska membawa Alana?" Damian pun tidak tenang."Mereka tidak mungkin kembali ke hotel," jawab Dirly.Dia yakin Siska, sekretarisnya itu tidak mungkin membawa Alana kembali ke hotel bila sudah tau ada yang mengikuti mereka. "Siska tidak mungkin memberitahu mereka tempat tinggal kalian," sambungnya lagi.Leo dan Damian saling beradu pandang. Mata keduanya sama-sama lekat sedang memikirkan cara yang harus mereka tempuh untuk menemukan keberadaan Alana.Hingga keduanya sama-sama menger
Read more
Bab 46. Tidak Mengenalmu
"Nona Alana sudah di hotel," ucap Dirly menyela kegelisahan dan kecemasan mereka.Damian dan Leo langsung menoleh dan memberi Dirly tatapan lekat. Bahkan Damian langsung menepikan kendaraan dan berhenti."Apa kamu bilang?" Leo semakin menajamkan mata dan mengeraskan wajah pada Dirly. Bukan marah, melainkan ingin mendengar lagi."Siska bilang, mereka ada di hotel," ucap Dirly.Tubuhnya sedikit meringsut gemetar karena cara Leo menatapnya seperti singa kelaparan. Kabar baik saja, pria di depannya memberi ekspresi menakutkan. Apalagi mendengar kabar buruk? Sudah pasti Leo langsung melahapnya utuh-utuh.Damian juga memberi tatapan lekat dan tajam padanya, seolah dia telah melakukan kesalahan hingga perlu diadili."Aku ... aku hanya memberitau apa yang Siska kirimkan padaku," ucap Dirly sembari menunjukkan pesan dari Siska pada Leo. Suaranya sedikit bergetar.Leo langsung merampas ponsel Dirly dan langsung menghubungi nomor Siska."Sial!" makinya kembali menunjukkan kemarahan. Panggilannya
Read more
Bab 47. Pesta Perayaan
"Jadi, Anda dan nona Alana?" Dirly dan Siska saling beradu pandang. Mereka tercengang ketika Alana membongkar status pernikahan mereka sebagai suami istri. Alana marah dan cemburu ketika Leo menggoda telah menghubungi Asti dan meminta sekretarisnya itu datang."Emm ... begini." Leo mencoba mencari dan menyusun kata-kata untuk menjelaskan. "Bisakah kalian merahasiakan ini semua?" tanyanya tampak ragu.Dirly dan Siska mengernyitkan alis. Mereka belum paham dan tidak mengerti."Begini." Damian mencoba menyela untuk membantu Leo dan alana. "Karena Alana masih kuliah, maka mereka tidak ingin merahasiakan ini sampai Alana lulus," jelas Damian, lalu mengarahkan mata pada Leo."Ah, benar." Leo setuju dengan penjelasan Damian.Alana hanya mengulas senyum ketika Siska melihatnya dengan sorot mata meminta penjelasan.Meski sedikit merasa aneh, tapi penjelasan Damian bisa diterima oleh Dirly dan Siska. Mereka pun berjanji akan merahasiakan status pernikahan Leo dan
Read more
Bab 48. Karena Mabuk
"Alana!""Emmm." Alana mendesah kesal atas penolakan Leo.Leo berusaha menahan diri dan melepaskan dari ciuman Alana. Namun, saat niat itu hendak dilakukan, Alana malah semakin menarik wajahnya sehingga ciumannya semakin mendalam.Alana sama sekali tidak memberi waktu dan kesempatan pada Leo memiliki pikiran untuk menghentikannya. Semakin ada pergerakan menyudahi, semakin Alana memperdalam sesapannya dan akhirnya Leo pun tidak kuasa menolak kenikmatan yang diberikan Alana. Tidak dipungkiri, dia adalah pria normal yang memiliki gairah membara. Mendapat sentuhan hangat dan juga ciuman memburu, jelas saja gejolak dan ombak dalam dirinya segera bergulung saling bentur batu karangnya, seakan ingin merobohkan benteng pertahanan yang selama ini dijaga dan perkokoh."Alana?" Leo memperhatikan wajah lelah Alana. Napas gadis di bawah kukungan tubuhnya itu dangkal dan pendek setelah melakukan cumbuan panjang bersamanya. Bibirnya tersenyum lebar. Dengan lembut dibelainya wajah Alana, menyingki
Read more
Bab 49. Pulau Tersembunyi
"Minggir, Om! Aku kebelet!"Alana sama sekali tidak peduli dengan cara Leo menatap tubuh seksinya. Dengan langkah sempoyongan, Alana mendorong tubuh Leo yang menghalangi jalannya masuk ke dalam kamar mandi."Alana!" teriak Leo. Leo segera berpaling dengan tangan menutup rapat wajah kagetnya. Bagaimana tidak kaget? Setelah Alana mendorong dan memaksa masuk, gadis itu dengan tenang dan cueknya menurunkan celana dalamnya dan langsung duduk di atas closed. Bukan hanya cuek, wajah Alana pun dihiasi senyum tipis, senyum lega, pada akhirnya sesuatu yang membuat perutnya sakit keluar. Namun, mata Alana masih tertutup.Leo hanya bisa mendengus kesal melihat tingkah konyol keponakan sekaligus istrinya di saat mabuk. Dalam hati dia berjanji tidak akan pernah membiarkan Alana menyentuh minuman beralkohol lagi, apalagi sampai mabuk."Bagaimana kalau dia mabuk saat tidak bersamaku? Mau jadi apa anak itu?" gumamnya kesal sembari mengeringkan rambut dan memakai pakaian.Sembari menunggu Alana keluar
Read more
Bab 50. Menemukan Bukti
"Maaf, Tuan. Wanita itu terlalu lihai mengendarai mobil dan mengecoh kami.""Kalian yang terlalu bodoh!" bentaknya lagi. Bahkan satu tamparan mendarat pada wajah dua pria yang telah gagal menjalankan perintah yang diberikan pada mereka. "Mengatasi dua wanita lemah saja, kalian tidak becus!" sambungnya dan terus memaki."Tuan, wanita yang bersama wanita itu bukan wanita biasa. Dia pernah memenangkan kejuaraan mobil balap," ucap salah satu pria memberanikan mengangkat wajah, lalu kembali tertunduk setelah berbicara. Tubuhnya gemetar dan siap menerima satu tamparan lagi karena sudah berani menjawab."Pembalap katamu?" "Benar, Tuan. Dari informasi yang kami dapat, wanita itu pernah memenangkan kejuaraan balap mobil, tapi karena orangtuanya tidak mengijinkan dia menekuni olah raga ini, makanya dia meninggalkan dan memilih bekerja di Perusahaan Angkasa," imbuh yang lain membenarkan informasi yang dikatakan temannya."Sial!" Pria itu semakin marah.Di dalam persemb
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status