Semua Bab Terjerat Cinta Nona Muda Nakal: Bab 51 - Bab 60
72 Bab
BAB || 64
“Sudah aku kirim apa yang kau suruh!” Ujar Roland dengan wajah tidak suka pada kakak nya Jolie.Jolie berjalan ke meja kerja adik nya itu, lalu.." PLeeeeeeetak!" Tanpa ragu Jolie menjitak kepala jenius adik nya itu.“Kau masih berani memasang wajah seperti itu pada ku! Masih syukur kelakuan mu ini tidak aku laporkan pada orang tua kita??!! Kalau sampai mama dan papa tau kau terlibat dalam urusan seperti ini, habis lah riwayat mu Roland!!” Seru Jolie geram.Rasa nya ingin sekali Jolie menjitak kepala adik nya itu sekali lagi. Tapi kalau sampai kepala adik nya kenapa-napa Jolie juga takut.Soal nya kedua orang tua nya tahu nya Roland itu adalah anak mereka yang sangat jenius. Nah kalau mendadak jadi bego karena dianiaya oleh Jolie tentu saja orang tua mereka akan mengamuk pada Jolie.Jadi mau tidak mau Jolie kali ini terpaksa menelan rasa kesal nya pada tingkah Roland.“Kau itu anak orang kaya Roland RC!! Kau tidak perlu bekerja pada mafia seperti mereka! Kalau sampai mereka tahu siapa
Baca selengkapnya
BAB || 65
Sesampainya Emmanuel Ethan di rumah…“Tuan Ethan… " Panggil salah seorang anak buah Ethan pada Ethan yang baru saja turun dari mobil.Ethan memperhatikan sekeliling nya tapi dia tidak melihat tanda- tanda telah terjadi perkelahian di sana.“Apa yang terjadi? dimana mereka?” tanya Ethan pada anak buah nya itu.“Tuan sebaiknya kau masuk dulu. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu.” ucap anak buah Ethan.Ethan yang mendengar hal itu auto berhenti. Ethan menoleh pada anak buahnya dan langsung mengacungkan pistol di pelipis pria itu."Apa kau berkhianat Poll?" Ethan terlihat sudah akan bersiap meledakkan kepala Poll tanpa ragu.Jujur saja, mulai dari dia masuk ke dalam gerbang rumah nya, tiba-tiba saja Jarvis tidak dapat di hubungi. Keadaan lengang tanpa tanda-tanda ada nya perkelahian juga semakin menambah rasa curiga Ethan.Lalu tiba-tiba Poll, salah seorang anak buah nya mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengan Ethan di dalam sana. Kalau bukan sebuah jebakan dari m
Baca selengkapnya
BAB || 66
"Aku rasa, aku sudah tidak punya alasan lagi untuk meragukan diri mu, ayah." Seru Ethan pada akhir nya, sambil menurunkan kedua pistol yang dia pegang.Benjamin Li pun tersenyum dan berdiri, "Kau harus membuat kan ku kopi yang baru." Ujar nya.***Sesampainya di taman belakang, terlihat semua anak buah Ethan termasuk Dom sedang berpesta barbaque."Kenapa kau lama sekali, Ethan? Lihat lah, stok daging nya hanya tinggal segini." Ujar Dom sambil mengangkat piring yang dia pegang."Teman mu ini terlalu sulit untuk percaya dengan orang lain Dom maka kami jadi lama di depan tadi." Cetus Benjamin Li pada Dom."Kau sendiri mengapa kau begitu cepat percaya pada nya?" Sindir Ethan sambil mengangkat satu alis nya."Itu karena dia adalah anak dari kakek ku. Dengan kata lain, dia adalah paman ku." Jawab Dom dengan senyum lebar."Paman?" seru Ethan tidak percaya."Ya! Paman! Dia dan ayah ku bersaudara. EitS! Jangan bertanya mengapa aku tidak mengenal Adaline! Itu semua karena ayah dan ibu Adaline t
Baca selengkapnya
BAB || 67
Di saat Ethan masih terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa, Adaline telah terbangun dari tidur nya di rumah apung Ethan.Di tatap nya seisi rumah itu dengan seksama."Ethan memiliki banyak sekali fasilitas dan terlihat sangat berkuasa tapi mengapa Ethan memilih jauh keluarga nya?"Dalam kesunyian nya di rumah apung itu, Adaline tiba-tiba teringat akan adik dan ibu Ethan."Apa aku telpon saja Amber, untuk mengulik sedikit tentang Ethan?" Gumam nya pelan sambil menimbang-nimbang apakah dia perlu menelpon Amber atau tidak."Tapi kalau aku telpon, apa Ethan tidak akan Marah pada ku?" Seru Adaline yang kemudian menjadi bimbang"Telpon tidak ya??" Ulang nya lagi sambil berpikir."Telpon? Tidak? Telpon? Tidak?" Adaline semakin bingung dalam menentukan keputusan yang akan di ambil nya.Secara saat ini dia sangat ingin tahu akan hal itu, tapi sisi lain dia takut Ethan marah jika dia menelpon Amber."Itu kan kalau aku ketahuan?!! Kalau tidak ketahuan, aku rasa tidak akan ada masalah." Seru
Baca selengkapnya
BAB || 68
Scene pun kini berpindah ke kamar Amber yang belum tidak tahu kalau sang ibu tadi sempat pingsan sesaat.Amber tengah sibuk curhat tidak jelas dengan Adaline di telpon."Jadi kau dan Erlan itu dijodohkan?" tanya Adaline yang malah ikut larut dalam curhat nya Amber dan lupa tujuan awal nya dia menelpon Amber."Begitu lah. Aku dan Erlan dijodohkan oleh keluarga kami. Aku sebenarnya tidak keberatan dengan Erlan. Dia baik. But permasalahan nya adalah aku ingin kuliah Adaline. Aku ingin merasakan hidup bebas seperti gabis lain." Ucap Amber dengan sebuah hembusan nafas yang sangat berat."Orang tua mu seperti nya sedikit keterlaluan Amber. Masa dari kecil hingga sebesar ini kau selalu di home-schooling kan." Cetus Adaline yang ikut-ikutan kesal."Bukan orang tua ku Adaline tapi paman ku. Paman ku lah yang memutuskan aku untuk home-schooling sedangkan ibu ku sebenarnya tidak keberatan aku mau sekolah di mana pun. Tapi paman ku lah yang paling melarang aku sekolah di luar." Ungkap Amber."Ala
Baca selengkapnya
BAB || 69
Saat Adaline dan Ethan tengah berbicara serius, di sebuah gedung terlihat Dom juga tengah berbicaras serius dengan seorang wanita."Aku tidak akan melakukan hal yang buruk pada adik mu. Aku hanya ingin bicara empat mata saja dengan nya. Jadi kau bisa menunggu kami di luar." Usir Dom dengan cara yang sangat halus mengusir Jolie dari ruangan itu."Tidak bisa. Aku akan tetap menemani mu selama sesi tanya jawab ini berlangsung." Tolak Jolie lugas."Kalau kau tetap ada disini maka adik mu ini tidak akan mau buka suara! Dia pasti merasa akan ada yang melindungi nya. Itu hanya akan memperlama kerjaan ku!" Seru Dom."Kau seperti nya berpikir terlalu jauh tuan Dom. Tapi asal kau tahu, adik ku ini bukan sejenis remaja pada umum nya. Dan kami bukan lah keluarga normal seperti pada umum nya." Terang Jolie."Kalau kau mau informasi yang keluar dari mulut bocah ini adalah informasi yang sebenarnya maka libatkan aku. Karena kalau tidak maka kau hanya akan korban perkataan bohong nya saja." Ungkap J
Baca selengkapnya
BAB || 70
"Kenapa orang-orang yang menyerang rumah Ethan sampai saat ini belum juga kembali?" Tanya Beldiq pada orang kepercayaan nya yang bernama Tony."Aku masih mencoba untuk menghubungi mereka tuan Beldiq." Jawab Tony yang memang sampai saat dia berbicara dengan Beldiq dia masih mencoba untuk menghubungi orang-orang nya yang pergi untuk menyerang rumah Ethan.Tapi sama saja dengan sebelumnya. Orang - orang itu tikda dapat dia hubungi."Seperti nya penyerangan kita gagal tuan." Ujar Tony yang kini sudah menyerah untuk menghubugi anak buah nya."Sial!" Beldiq menggebrak meja dengan sekuat tenaga."Kenapa bisa seperti ini?!! Kenapa kita bisa kalah melawan bocah ingusan seperti Emmanuel Ethan?" seru Beldiq sangat marah.Dengan kekalahan nya ini, Beldiq merasa harga diri nya yang telah di kalahkan oleh Ethan. Dan dia tidak bisa menerima hal itu."Lalu bagaimana tuan? Apa kita harus mengirimkan anak buah kita yang lain nya untuk menyerah Ethan sekali lagi?" Tanya Tony.Beldiq mengangkat tangan ya
Baca selengkapnya
BAB || 71
Ethan membaca pesan yang Erlan berikan. "Ternyata dia bersungguh-sungguh dengan perkataan nya waktu itu, kalau dia akan berpihak pada Adaline." seru Ethan dalam hati yang teringat akan perkataan Erlan pada Ethan saat mereka hanya berdua saja di rumah Amber tempo hari.#Flash Back On."Berhenti lah mendekati istri ku, Erlan. Dan aku peringatkan juga agar kau tinggalkan saja Amber jika kau memang tidak mencintai nya." Ujar Ethan dengan seulas senyum.Namun senyum itu tentu saja bukan dia tujukan pada Erlan melainkan pada Adaline yang sedang melihat aneka kupu-kupu di taman bersama Amber."Apa kau cemburu, Ethan?" tanya Erlan dengan sebuah senyum tipis di wajah nya.Ethan melirik Erlan dengan lirikan yang tidak enak di lihat." Menurut mu?" seru Ethan tajam dan dingin."Hahaha, sungguh suami yang posssif!" Ejek nya."Terserah kau mau mengatakan apa. Yang pasti jauhi mereka berdua." Ujar Ethan, penuh ancaman."Kau tidak bisa memerintah ku seenak mu, Emmanuel Ethan. Aku bukan kacung mu!" Ba
Baca selengkapnya
BAB || 72
Beberapa hari pun berlalu. Serangan demi serangan pun datang silih berganti menyerang Adaline dari dalam perusahaan.Mulai dari beberapa proyek yang hampir saja gagal sampai beberapa kerja sama yang hampir terlepas. Dan semua itu sudah pasti tidak lepas dari andil nya Beldiq.Ya, Beldiq lah yang telah merencanakan semua itu.Namun untung nya, Erlan telah menempat seorang mata-mata di antara tim pembelot nya Beldiq."Kalau seperti ini terus maka yang akan di rugikan adalah perusahaan yang ujung-ujung nya adalah para karyawan." Ujar Erlan pada Ethan ketika dia, Ethan dan Adaline bertemu untuk membicarakan kondisi perusahaan yang sedang gonjang ganjing karena ulah Beldiq."Erlan benar." Timpal Ethan."Kita harus menghentikan Beldiq. Dan satu-satu nya cara menghentikan Beldiq adalah membuktikan Beldiq adalah orang yang mendalangi kematian ibu mu Adaline." Sambung Ethan."Tunggu! Apa kau bilang tadi Ethan? Beldiq apa? Dia mendalangi apa?"Erlan yang terkejut mendengar apa yang diucapkan ol
Baca selengkapnya
BAB || 73
#Sesaat sebelum Adaline melakuan ide gila nya."Apa suasana di pantai selalu seperti ini Erlan?" tanya Amber dengan tatapan yang sama sekali tidak lepas dari pemandangan yang sangat indah di depan nya, yakni ombak yang menggulung di lautan lepas."Hmm.. Aku kurang tahu Amber. Sebab kalau sedang tsunami seperti nya suasana nya pasti lah tidak sama." Jawab Erlan sambil bergurau."Nenek- nenek terjun payung pun juga tahu kalau sedang tsunami suasana nya pasti akan berbeda." Sungut Amber dengan wajah bete pada Erlan. Karena jelas-jelas apa yang dia tanyakan saat ini adalah suasan pantai yang normal seperti saat ini. Bukan suasana pantai yang sedang di terpa tsunami.Amber pun mengerlingkan mata dengan kesal. Sedari tadi dia mencoba membangun suasana pembicaraan yang enak dengan Erlan, ujung- ujung nya selalu saja berakhir dengan banyolan khas bapak-bapak yang keluar dari mulut Erlan."Ya, ampun! Aku baru tahu kalau seorang wanita cantik maka wajah nya tetap cantik." Ucap Erlan yang tiba-
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status