All Chapters of Pernikahan Balas Dendam : Chapter 21 - Chapter 30
54 Chapters
Perintah Tuan Abraham.
Alena kembali terbaring lemah dengan selang infus yang kembali terpasang di tangannya. Keadaan Alena kemabli drop akibat luka-lukanya. Ditambah lagi suntikan cairan kalium klorida yang sempat masuk kedalam tubuhnya. Membuat keadaan Alena memburuk. Azam terus menunggu Alena di ruang rawat wanita itu. Azam bahkan tertidur di sofa saking lelahnya. Hingga dering ponselnya membangunkan pria itu dari tidur lelapnya. "Hallo ada apa?" tanya Azam menjawab telponnya tanpa melihat siapa si penelpon. "Anak durhaka! Kembali ke rumah sekarang juga!" Tuan Abraham dengan marah berteriak membentak sang putra. Sontak saja Azam terkejut dan langsung tersadar. "Azam pulang sekarang papah ingin bicara! Tiga puluh menit, papah tunggu di rumah!" tegasnya lagi kembali memerintahkan sang putra untuk segera pulang. Telpon pun ditutup secara sepihak oleh tuan Abraham.Azam hanya menghembuskan nafas panjangnya. Pria itu memang sudah menduga jika sang papah pasti akan menyuruhnya untuk pulang. Azam juga sudah
Read more
Perubahan sikap Azam.
Azam membuka pintu kamar Alena dengan tergesa-gesa. Setelah salah satu bodyguard yang menjaga Alena memberitahukan jika ada dokter yang masih melakukan pemeriksaan. Padahal jam sudah menunjukan pukul 21.30, dan itu sangat tidak masuk akal.Sontak saja pria itu sudah bisa menebak siapa dokter yang ada di dalam. Azam kemudian melangkah cepat kearah Jonatan. Tanpa aba-aba pria itu langsung melayangkan pukulan ke wajah Jonatan."Akhhhh!" erang Jonatan ketika pukulan kuat Azam mengenai wajahnya. Darah segar pun mengalir di sudut bibirnya akibat luka sobek pada bagian itu."Brengsek! Beraninya kau menyusup!" Azam langsung menyeret Jonatan keluar dari ruang rawat Alena. Tak ingin jika sampai perkelahiannya dengan Jonatan mengganggu Alena yang masih belum sadarkan diri."Beraninya kau masuk dan menyentuh istriku!" ucap Azam seraya kembali melayangkan pukulannya ke perut Jonatan."Akhhh!" Jonatan kemabali mengerang kesakitan, memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri.Sungguh Azam begitu mar
Read more
Kenyataan tentang Alena.
Keesokan harinya Alena diperbolehkan pulang. Wanita berparas cantik itu kini sudah terlihat lebih segar. Wajah pucatnya kini sudah terlihat merona. Azam terus menjaga Alena sepanjang malam. Azam bahkan bahkan dengan telaten mengupas buah untuk Alena. Meski pun begitu, pria itu tetap memasang wajah datarnya. Sikap Azam yang begitu hangat malam tadi, justru membuat Alena tak enak hati. Satu sisi ia merasa begitu hangat namun, disatu sisi hatinya merasakan kegundahan. Alena merasa takut jika apa yang Azam lakukan saat ini hanyalah kebohongan. Alena takut jika nantinya yang dilakukan Azam hanyalah sebuah kamuflase untuk mengelabui dirinya. Alena tentu tidak ingin cepat menjatuhan hatinya. Meski tak bisa dipungkiri jika ada rasa yang lain yang menjalar ketika dirinya mendapat perlakuan manis dari suaminya itu. "Hati-hati." Azam berucap lembut pada Alena ketika memindahkan sang istri dari kursi roda ke dalam mobilnya. "Terima kasih," ucap Alena pelan dengan wajah tertunduk. Azam kem
Read more
Sikap Manis Azam.
Azam langsung bergegas pergi menuju kafe XX. Tempat dimana Zen ingin bertemu dengannya. Sepeninggal Zen dari kediaman Azam, rupanya pria itu menemukan informasi dari Juan orang suruhannya. Ternyata wanita yang dicari Azam selama ini benar berada di Jakarta.Azam memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pria itu begitu tak sabar ingin mengetahui siapa dan dimana keberadaan cinta masa kecilnya itu. Azam sudah menunggu selama 10 tahun mencari keberadaan gadis masa kecilnya itu. Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit. Akhirnya Azam sampai juga di kafe XX. Sepanjang perjalanannya, Azam terus tersenyum senang. "Tuan, silahkan duduk." Zen langsung Azam mempersilahkan untuk duduk."Terima kasih, jadi bagaiman dimana dia Zen?" ucap Azam penuh antusias. "Tuan ternyata ada keluarga yang berasal dari Jakarta yang telah mengadopsi gadis itu. Dan ternyata dia juga berkuliah di universitas Bhakti Bangsa tempat Nona Alena berkuliah, hanya itu informasi yang bisa saya sampaikan Tuan. Maaf." Z
Read more
Azam memasak.
Alena langsung tertunduk takut, melihat Azam yang menampilkan wajah datarnya. Pria itu terlihat diam saja sedari tadi. Membuat Alena benar-benar takut dan tak enak hati."Baik tunggulah beberapa menit aku akan memasaknya untukmu," ucap Azam kemudian. Setelah beberapa saat pria itu terdiam. Azam akhirnya buka suara. Pria itu akhirnya menyanggupi permintaan Alena.Rupanya diamnya Azam, sebeb pria itu tengah berpikir keras. Dirinya yang sama sekali tidak bisa memasak, berpikir bagaimana cara membuat nasi goreng seafood untuk Alena. Karena Azam tahu jika permintaan Alena saat ini, pasti karena wanita itu tengah merasakan ngidam.Setelah berpikir keras akhirnya, Azam mendapatkan satu cara. Cara bagimana agar dirinya bisa memasak nasi goreng seafood untuk Alena. Azam akan mencari resep nasi goreng seafood dan bagaimana cara memasaknya lewat aplikasi YT.Sementara Alena, sempat tercengang saat mendengar perkataan Azam. Wajahnya langsung ia angkat menatap wajah Azam. Mencari kebenaran akan ka
Read more
Nasi Goreng Buatan Azam
Azam berjalan dengan langkah lebar dengan membawa sepiring nasi goreng yang ia buat di tangannya. Azam tersenyum menghampiri Alena yang tengah duduk di kursi meja makan.Sementara, Alena pun sama, ia menyambut kedatangan sang suami dengan senyum yang sangat manis. Alena Sudan tak sabar ingin mencicipi dan memakan habis nasi goreng seafood yang sudah sangat ia inginkan sedari kemarin. Ditambah lagi, Azam'lah yang telah memasaknya. "Nasi goreng seafood pesanan Nona Alena datang," ucap Azam meletakan nasi goreng tepat di hadapan Alena. Pria itu berkata dengan begitu formal layaknya pelayan restoran untuk menggoda Alena. "Terima kasih." Alena menjawab seraya tertunduk malu. Sungguh wanita itu benar-benar tak menemukan sosok Azam yang selama ini begitu kejam padanya. Azam yang sekarang benar-benar berbeda. Laki-laki kejam bak iblis itu kini, seolah berubah menjadi sosok malaikat yang berhati lembut. Tatapan yang biasanya tajam pun, kini berubah teduh. "Ayo makan dan beri nilai untuk ma
Read more
Berubah Haluan
Suara dari arah belakan Azam terdengar begitu mengejutkan. Azam pun langsung berbalik dan menatap si pemilik suara. "Bi Nani," ucap Azam terkejut melihat Bi Nani yang sudah berdiri di belakangnya. "Tu-Tuan maaf, apa itu susu untuk—" Bi Nani beratnya dengan wajah yang masih tak percaya. Wanita itu sampai tabisa melanjutkan kata-katanya saking kagetnya."Iya Bi ini untuk Alena," ujar Azam cepat langsung memotong perkataan Bi Nani. Azam tak punya pilihan lain jika ia berbohong pada Bi Nani pun percuma. "Jadi Nona Alena dia sedang hamil Tuan?" Bi Nani kembali bertanya dengan hati-hati."Iya Bi, tapi dia sendiri tidak tahu, jika dia sedang hamil. Aku sengaja tidak memberitahunya karena ...," ujar Azam mencoba menjelaskan tentang keadaan yang sebenarnya. Termasuk kebenaran tentang Alena yang tidak tahu menahu tentang kehamilannya. "Saya tahu Tuan, saya tahu alasan Tuan, tapi saya rasa Non Alena tidak seperti itu." Bi Nani mencoba menyakinkan pada Azam jika Alena tidak seperti yang pria i
Read more
Memulai Hubungan Baru.
Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari. Alena menggeliatkan tubuhnya ketika merasakan tangan besar memluknya dari belakang. Alena sontak terkejut namun, buru-buru wanita itu membekap mulutnya. Tak ingin jika suaranya akan membangunkan pria di sampingnya ini.Azam terlihat tertidur begitu pulas memeluk tubuh Alena. Iya, pria yang memeluk Alena adalah Azam. Azam pulang jam setengah dua belas malam. Pria itu kemudian langsung membersihkan diri dan langsung tidur di samping Alena.Azam memeluk tubuh Alena, pria itu merasakan kenyamanan saat dirinya memeluk tubuh Alena. Benar kata Zen, mungkin ia memang harus merubah cara balas dendamnya pada Jonatan.Azam sudah memikirkan saran dari Zen untuk mulai membuka hatinya untuk Alena. Azam juga sudah bertekad. Akan memberikan calon anaknya kehidupan yang harmonis penuh cinta kelak di masa depan.Alena terus menatap wajah Azam yang terlihat begitu damai. Meski sudah beberapa kali ia berhubungan intim dengan Azam. Namun, kali ini Alena baru bisa m
Read more
Perhatian Azam
Titin akhirnya kembali ke rumah Azam. Titin ternyata tidak di perbolehkan keluar dari kediaman Azam sebelum rencana Karen berhasil. Wanita licik itu rupanya ingin melenyapkan Alena dan bayi yang ada dalam kandungannya. Menggunakan Titin sebagai pelantaranya."Titin dari mana kamu!" tegur Bi Nani melihat Titin yang tengah mengendap-endap masuk. "Bi, Bi Nani ya ampun ngagetin aja, ini em ... Saya habis dari pasar Bi." Titin tergagap namun, Karen rupanya sudah menyiapkan segalanya. Karen memberikan sejumlah uang untuk Titin. Wanita licik itu menyuruh Titin untuk berbelanja kebutuhan dapur. Agar tidak ada yang curiga, ketika pagi-pagi sekali Titin kembali. Benar saja, Bi Nani hanya mengangguk pelan seraya pergi begitu saja. Setelah Titin menyodorkan keranjang belanjaannya. Bi Nani pun kembali berkeliling rumah, mengecek pekerjaan para pelayan. Sementara, Titin wanita itu bisa bernafas lega dan melangkah pergi menuju dapur. Titin kemudian mengeluarkan semua belanjaannya. Terakhir pelaya
Read more
Azam Penuh Tanda Tanya.
Selesai menelpon Bi Nani, Azam kemudian menelpon Zen sang asisten. Pria itu menyuruh Zen untuk keruangannya segera. "Permisi Tuan, apa Anda perlu sesuatu?" ucap Zen seraya melangkah menghampiri Azam. "Zen belikan susu merek XX, rasa coklat." Azam langsung memerintahkan Zen untuk membeli susu merek XX. Seketika Zen menyerengit heran. Pria itu langsung paham jika suatu yang Azam maksud adalah susu untuk ibu hamil. "Zen kau mendengarkanku!" tegur Azam melihat Zen hanya terdiam sedari tadi. "I-iya Tuan saya mendengar. Em ... Tapi bukankah susu itu adalah susu untuk ibu hamil Tuan?" Zen tak kuasa lagi menahan keingin tahuannya mengapa bosnya itu menyuruhnya membeli susu untuk ibu hamil. "Zen bisakah untuk saat ini kau jangan bertanya dulu, turuti saja perintahku," ucap Azam dengan nada dingin. Membuat Zen terdiam tak lagi bertanya. "Baik Tuan, permisi." Zen mengangguk patuh kemudian bergegas pergi. Azam menghela nafas panjangnya. Pria itu bukan tidak ingin memberi tahu Zen tentang
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status