Dalam hening ruangan rawat inapnya, Lena tenggelam dalam keputusasaan menghadapi kehamilan yang dinyatakan telah mencapai usia 8 minggu. Pertanyaan yang tak kunjung usai menghantuinya, "Kenapa keadaan ini bisa terjadi padahal aku sudah sanvat berhati-hati dalam mengatur jadwal kesuburan dan waktu tidur bersama Oliver."Air mata Lena mengalir tanpa henti, melambangkan benih kebencian yang tumbuh di dalam hatinya untuk Oliver. Padahal sudah susah payah dia menekan kebenciannya pada pria itu karena dia ingin pulang tenang, tapi kejadian ini membuatnya benar-benar terpukul."Aku tak pernah menginginkan bayi ini," gumam Lena nelangsa.Dengan wajah yang berurai air mata, Lena menatap nanar langit-langit kamarnya ini. Rasanya seperti terkena petir di siang bolong, Lena tak pernah menyangka kalau dirinya akan mengandung darah daging Oliver."Sudah 8 minggu lamanya dia tumbuh, kenapa selama ini aku tak menyadarinya. Padahal aku benar-benar sudah sangat berhati-hati," dengan kasar, Lena menyeka
Baca selengkapnya