Semua Bab Mantan Mertuaku, Suami Keduaku.: Bab 41 - Bab 50
109 Bab
MMSK-41
Selesai dengan rutinitas dadakan yang tercetus tiba-tiba. Dari mulai pergi ke Butik membeli gaun pengantin, sampai melakukan tritmen khusus. Selanjutnya Dev membawa sang calon istri ke sebuah Restoran untuk makan malam. Ruang VIP Dev pesan untuknya dan Selena agar suasana makan mereka lebih intim tanpa gangguan dari siapapun. Menu yang dipilih pun sesuai keinginan Selena dan Dev memilih mengikutinya saja. Keduanya makan dengan tenang sesekali Dev memberikan perhatian-perhatian kecil pada sosok manis di hadapannya. Entah mengapa Selena terlihat semakin cantik setelah melakukan tritmen. Aura serta pesona gadis berkulit putih itu semakin terpancar. Sampai-sampai mata Dev enggan beralih pada yang lain. Baginya, memandang Selena merupakan hal yang tidak boleh terlewatkan. Meski demikian, yang menjadi objek pandang Dev, justru merasa kikuk. Selena nyaris tak bisa bergerak bebas sebab seolah-olah Dev terus memerhatikannya. "Apa Daddy gak capek dari tadi liatin Selena terus?" Pertanyaan i
Baca selengkapnya
MMSK-42
"Non ..." Bi Nung masuk ke kamar Selena, setelah sang empunya membukakan pintu. Wanita paruh baya itu menyodorkan paper bag ke hadapan Selena.Manik Selena menyipit. "Ini apa, Mbok?" tanyanya, mengambil alih paper bag ke tangannya, kemudian memeriksa isinya. Dia melihat stelan baju tidur berbahan satin warna merah muda. "Baju tidur?" "Tuan Dev yang ngasih, Non." Mbok Nung nampak menahan senyum, jika mengingat besok adalah hari spesial bagi majikannya yang sudah lama tak merasakan kebahagiaan. "Daddy yang beliin?" Selena mengambil piyama tersebut. "Bagus. Ukurannya juga pas," cicitnya. "Tuan Dev yang milih sendiri," ucap Mbok Nung. "Dipake, Non." "Hmm. Pasti, Mbok." Selena mengangguk. "Mbok tunggu di sini dulu. Aku mau ganti baju dulu, bentar." Setelah mendapat anggukan dari Mbok Nung, Selena lantas bergegas masuk ke kamar mandi untuk mengganti jubah mandi dengan piyama baru. Sementara Mbok Nung membereskan beberapa perlengkapan lainnya yang di kamar tersebut. Beberapa saat kemud
Baca selengkapnya
MMSK-43
Bisa dikatakan jika saat sini ketegangan melingkupi Selena. Berjalan dengan didampingi Pak Farid yang ditunjuk sebagai pendamping membuat gadis berbalut gaun pengantin sederhana itu teringat akan sosok sang ayah. Pandangan Selena mengabur, tertutup cairan hangat yang sebisa mungkin dia tahan agar tidak meleleh. Kesedihan itu pun berganti keterkejutan ketika Selena melihat sang ibu dan saudari tirinya hadir. "Mama? Rania?" gumam Selena. Herlin dan Rania terlihat masam, bahkan rautnya cenderung tidak bersahabat. Apalagi Monica yang begitu sinis menatap mantan menantunya. "Mami?" Selena bergumam lirih, dan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan tatapan mengintimidasi mantan mertuanya itu. 'Rileks Selena. Rileks.' Dalam hatinya, Selena meyakinkan diri untuk tidak merasa tegang serta gugup. Langkahnya pelan tetapi pasti. Tahu-tahu Selena sudah berada di hadapan Dev yang siang ini terlihat berbeda. Tampan dan memesona. "Ayo, Selena." Tangan Dev terulur ke hadapan sang calon istri. So
Baca selengkapnya
MMSK-44
"Aku sudah melakukan keinginanmu, Dev. Aku harap, kamu gak lupa sama janjimu yang akan membebaskan Darwin," ucap Monica, pada mantan suaminya yang duduk di hadapannya. Dev melirik Marvin yang duduk bersebrangan meja dengannya. Memberikan kode jika dia sudah melaksanakan perintah sesuai atasannya itu. "Lusa kamu bisa jemput dia," jawab Dev. Monica pun seketika menghela lega dengan jawaban Dev. Akhirnya, dia bisa melihat putra semata wayangnya bebas. "Terimakasih." "Setelah ini, aku harap anakmu itu gak berulah lagi. Peringatkan dia, Monica." "Hmm, akan kuusahakan, Dev." "Sebaiknya, dia lebih menghargai Selena. Karena sekarang dia adalah istriku." Kata-kata yang terucap dari mulut Dev selanjutnya, cukup membuat raut Monica mengeras hingga mengepalkan tangannya kuat-kuat di bawah meja. Ternyata, rasanya sesakit ini melihat pria yang dulu begitu mencintainya, sudah memiliki pendamping hidup yang baru, pikir Monica. "Aku masih gak ngerti Dev, kenapa kamu nikahin Selena? Kenapa kamu
Baca selengkapnya
MMSK-45
Seorang gadis yang baru saja resmi menjadi istri mantan mertuanya, kini terlihat tengah duduk bersandar dengan tidak tenang. Maniknya tak lepas menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat itu. Suara gemericik air terdengar jelas di telinganya. "Daddy masih mandi. Kalau ... aku tinggal tidur aja, kira-kira gimana, ya? Tapi ... aku takut nyinggung perasaan Daddy." Selena bergumam resah, menimbang-nimbang apa yang hendak dia lakukan detik ini. "Oh, ya ampun ...." desahnya frustrasi sambil meraup wajah. Bukannya dia mau pura-pura lupa atau tidak menganggap pernikahannya dengan Dev. Hanya saja, Selena masih butuh waktu untuk membiasakan diri dengan situasi yang terjadi baru-baru ini. Selena pun sadar akan kewajibannya sebagai seorang istri. Apalagi malam ini adalah malam pengantin mereka. "Aku harus gimana?" Dia memeluk lengannya sendiri sebab mendadak sekujur tubuhnya meremang, ketika kata-kata Dev terngiang di telinga. Menelan ludah rasanya susah payah untuk Selena. "Daddy itu laki
Baca selengkapnya
MMSK-46
Pagi ini mungkin adalah pagi terindah dalam hidup Dev. Bisa menatap puas wajah cantik seorang gadis muda yang kini berstatus sebagai istrinya. Dalam tidur pun Selena terlihat sangat cantik bak malaikat. Polos dan lugu. Kali pertama setelah dia memutuskan tak akan lagi membuka hati untuk seorang wanita. Rasanya masih sulit dipercaya. Dev tidur seranjang dengan Selena. Perempuan yang mampu membangkitkan getaran di dalam dadanya. Perempuan yang berhasil mengetuk pintu hatinya. Bibir Dev sontak mengulum senyum, lalu tak bisa menahan diri untuk tidak menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajah Selena. Jarinya dengan sangat pelan menjumput supaya tidak menggangu kenyenyakan tidur sang istri. Namun, pergerakan pelan itu nyatanya membuat sang pemilik rambut merasa sedikit terusik. Selena menggeliat, membuka sepasang kelopak matanya perlahan-lahan. Samar-samar pandangannya melihat sosok yang menatapnya tanpa berkedip. Bola matanya sontak membulat saat menyadari jika itu adalah Dev. Gadi
Baca selengkapnya
MMSK-47
Sudah hampir dua jam Selena bolak-balik ke balkon kamar inapnya hanya untuk sekadar membuang rasa bosan. Dia pun sudah berkali-kali mengecek ponsel di genggaman kalau-kalau Dev—suaminya mengirim pesan. "Kenapa Daddy gak balik-balik, ya?" gumam Selena sambil menatap layar ponselnya yang sedari tadi tidak menyala. "Apa aku susul aja, ya?" Daripada menunggu dengan tak sabar, gadis itu pun memutuskan untuk pergi menyusul sang suami. Selena membuka pintu kamar, dan tahu-tahu ada Mbok Nung yang berdiri entah sejak kapan."Loh, Mbok?" Manik Selena menyipit pada perempuan paruh baya yang selama ini sudah sangat baik padanya. Mbok Nung memasang senyum sungkan, menatap Selena dengan tatapan kagum. Gadis di hadapannya ini memang benar-benar sangat cantik. Terlebih, perilakunya juga sangat sopan dan baik. Pantas saja, Dev—sang majikan kecantol dan tanpa ragu langsung memperistri Selena. "Maaf, Non. Mbok disuruh Tuan ke sini buat nemenin Non Selena," ujar Mbok Nung. "Nemenin aku?" "Iya. Tuan
Baca selengkapnya
MMSK-48
"Mam!" Darwin langsung menghambur memeluk Monica begitu keluar dari jeruji besi yang beberapa hari ini mengurungnya. "Darwin." Monica memeluk putra satu-satunya dengan penuh haru. "Kamu ... baik-baik aja'kan?" tanyanya, seraya mengurai pelukan. Tatapannya meneliti lekat-lekat, memastikan jika Darwin tidak mengalami suatu hal yang buruk di dalam sel yang sangat bau itu. "Aku baik-baik aja, Mam," ucap Darwin. "Bener? Gak ada yang jahatin kamu 'kan di dalem situ?" Sekilas Monica melarikan pandangan pada empat orang penghuni tahanan yang satu sel dengan Darwin. Ke empat orang tersebut memberi tatapan aneh padanya. 'Menjijikan!' batin Monica bergidik geli. "Hmm, Mam." Darwin menengok sekilas ke balik punggung sang ibu. "Mami ke sini sama siapa?" tanyanya."Mami ke sini sama Marvin." Hidung Monica mengendus aroma tidak sedap yang melekat di pakaian Darwin. "Kamu gak mandi berapa hari, sih? Ayo, kita ke hotel. Abis itu langsung mandi." Reflek Darwin mengangkat kedua lengannya, lalu meng
Baca selengkapnya
MMSK-49
Mood yang semula baik-baik saja seketika berubah menjadi sangat buruk karena pertemuannya dengan sang mantan suami. Meski Selena sudah berusaha abai dengan kata-kata pedas yang bermakna sindiran dari Darwin. 'Selamat, ya, udah berhasil menjadi nyonya Dev. Semoga kebahagiaan yang kamu dapet dari hasil merebut bisa bertahan lama.' Kenyataannya, dia tak pernah merebut siapa pun. Dev-lah yang melamarnya secara tiba-tiba. Dev-lah yang memintanya untuk menjadi pendamping. Apa semua itu salahnya? "Kenapa orang itu seenaknya kalo ngomong. Bener-bener ngeselin!" Selena bergumam di dalam mobil, dan tentunya seketika menarik perhatian Dev yang duduk di sampingnya. "Kamu ngomong apa, Selena?" tanya Dev, mengalihkan pandangannya sejenak dari layar Macbook. Selena menoleh. "Ah, enggak ngomong apa-apa, kok, Dad." Dia berkilah, tetapi Dev tahu jika istri mudanya ini sedang dilanda kesal. Dev meletakkan benda persegi di tangan ke sisinya, kemudian menghadap Selena. Pria itu lalu menebak, "Kamu .
Baca selengkapnya
MMSK-50
Apartemen yang biasa hanya dihuni seorang diri, kini nampak berbeda karena hadirnya penghuni baru. Suasana pun menjadi lebih hangat ketika sepasang pengantin baru itu duduk bersama di satu meja sambil menikmati hidangan santapan malam.Momen ini sangat Dev rindukan setelah sekian lama hidup menyendiri tanpa pendamping. Apalagi dia ditemani oleh istri yang masih sangat muda dan cantik. "Gimana hari ini? Apa sudah sesuai keinginanmu?" tanya Dev membuka obrolan setelah menghabiskan satu porsi menu buatan Selena yang cukup lezat. Salmon grill dengan siraman saus jamur. Selena tersenyum seraya mengangguk. Dia menjawab, "Hmm. Selena rasanya puas banget, Dad. Apalagi waktu liat Rania kepayahan bawain barang belanjaan aku." Dia menusuk potongan salmon menggunakan garpu, lalu memasukkannya ke mulut. Senyum yang terukir cukup mewakili moodnya hari ini setelah seharian mengerjai kakak tirinya. "Baguslah kalau kamu senang," ujar Dev, meraih gelas air lalu meminumnya. Saat Selena meminta izin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status