Ridwan yang melihat Zahra sudah berkaca-kaca kemudian memeluknya erat. "Mas ada di sini, Mas gak mati, Ra!" jawab Ridwan. Zahra mengangguk dalam pelukan Ridwan, "Aku takut,"Ridwan kemudian mengusap lembut kepala Zahra. "Aku tidak bangun selama depalan hari, dokter meminta Mas benar-benar bedrest agar tidak terkena yang ke empat!" lanjut Ridwan. Zahra kemudian melonggarkan pelukan dan menatap Ridwan dengan intens. "Jangan merasa bersalah, Jangan menyembunyikan sendiri, Jangan serangan jantung lagi, Mas!" kata Zahra. Ridwan mengangguk sambil tersenyum, "Iya, Sayangku!" "Maafkan aku ya, Mas! Aku marah-marah tanpa bertanya terlebih dahulu!" kata Zahra pelan karena merasa bersalah. Ridwan kemudian mengecup bibir Zahra singkat, "Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas yang salah, Sayang!".Mendengar jawaban Ridwan Zahra menjadi lega, entah dorongan dari mana Zahra mendekatkan wajahnya pada Ridwa
Read more