All Chapters of Pengorbanan Cinta Sang Letnan: Chapter 91 - Chapter 100
148 Chapters
Bab.92. Ilusi
"Mas ...." desahan istrinya terdengar begitu menggoda, membangkitkan gairah Rey. Rey yang terlelap kaget bangun karena merasa sentuhan di bibirnya. Kesadarannya hanya setengah, belum menyadari situasi yang sebenarnya. Gairahnya bangkit karena mengira Lara yang menyentuhnya. Rasa rindu menghadirkan bayangan percintaan mereka sehingga Rey terbawa dalam ilusi yang menggairahkan tanpa menyadari keadaan yang sesungguhnya.Di saat yang bersamaan di kediaman Lara, dia sedang gelisah. Sedari siang dia menunggu telpon dari suaminya namun tak kunjung ada. Hingga larut saat membaringkan tubuhnya kerisauan semakin menderahnya. Rasa cemas yang dirasakan terlalu berlebihan hingga dia memutuskan untuk menelpon suaminya. Jantungnya berdebar tak karuan saat panggilannya tak juga kunjung diangkat.Lara berdiri mondar-mandir di kamarnya, rasa kantuk tidak di rasakan sama sekali, padahal sudah sangat larut. Sejak tadi dia menimbang-nimbang untuk melakukan panggilan ke nomor Rey, berkali-kali pula niat
Read more
Bab 92. Aku juga merasakannya
Rey meneguk salivanya, hal yang ingin dia sembunyikan, sedang Lara tanyakan. Dia tidak bermaksud untuk merahasiakan apapun dari istrinya, hanya saja dia merasa waktunya yang tidak tepat. Dia tahu bagaimana kondisi wanita terkasihnya itu, tidak bijak rasanya jika jujur tentang hal yang baru saja dilakukannya, belum saatnya. Dia akan mengungkapkannya saat mereka bersama.Ponsel Rey bergetar lagi, namun bukan pesan yang masuk tapi panggilan. Rey dengan cepat menyaruk rambutnya yang mulai kepanjangan. Sejak menyamar dia tidak pernah memangkas rambut, selayaknya seorang prajurit. Kemudian merapikan bajunya, mengusap wajahnya berkali-kali. Dia hanya ingin memastikan pada istrinya jika dia baik-baik saja.[Sayang, belum tidur?] sapa Rey.Rey menangkap sorot mata istrinya yang sedang menilik wajahnya.[Mas baik-baik saja' kan?][Mas baik-baik saja, memangnya Mas kenapa sayang.][Entalah, aku merasakan jika Mas tidak baik-baik saja.][Sudah Mas katakan jangan terlalu berpikir yang macam-macam.
Read more
Bab. 93. Dejavu
"Aku hanya bisa menganggapmu seorang adik, tidak lebih dari itu," lanjut Rey.Angela mengatup erat kedua matanya sambil mengigit bibirnya hingga perih."Jika kamu bisa menganggapku sebagai kakakmu, mungkin hubungan kita bisa lebih baik dari sekarang.""Di luar sana, ada lelaki yang telah Tuhan peruntukkan untuk dirimu. Jadilah wanita baik-baik, agar kamu pantas untuk suamimu suatu hari nanti. Yakinlah kamu akan bahagia jika hidup bersama dengan orang yang juga mencintaimu. Jangan siksa dirimu dengan mencintaiku. Kamu berhak bahagia.""Tidurlah, aku tau kamu belum tidur. Maafkan, aku. Sampai kapanpun aku tidak bisa membalas perasaanmu."Rey hendak berdiri, namun tangannya ditarik oleh Angela."Peluklah aku sebentar saja," ujar Angela dengan wajah memohon.Rey ragu, dia tidak ingin memberi harapan pada Angela. Sudah cukup wanita itu menderita karena dia.Rey menggeleng."Anggaplah aku adikmu." Air mata mengambang di kedua netra Angela.Rey membawa Angela dalam pelukannya. Angela dalam
Read more
Bab. 94. Pelukan seorang Ayah
"Pokoknya intinya mereka tidak boleh menikah, titik!" "Tidak bisa begitu, kamu tidak bisa memutuskan sesuatu semaumu saja. Aku bisa menerimanya jika kamu punya alasan yang jelas dan masuk akal.""Daddy, aku mau menikah dengan Devin."Rey langsung mengalihkan pandangannya ke arah Angela."Bukannya kemarin kamu mengatakan jika dia tidak mencintaimu, lalu kenapa sekarang kamu malah ngotot tetap menikah dengannya, alasan kamu kemarin sudah cukup kuat untuk Daddy putuskan hubungan kalian.""Alasan apa?" Victoria semakin penasaran, dia merasa telah melewatkan sesuatu yang besar."Devin tidak mencintai putri kita.""Benar begitu, Dev?"Tanpa suara Rey menganggukkan kepalanya."Jika kamu tidak mencintainya lalu kenapa mau bertunangan dengannya?" tanya Victoria heran."He's gay!" sambar Hengky cepat.Itu adalah alasan yang tepat saat ini baginya untuk membatalkan pernikahan Angela dan Devin, pikir Hengky. Walaupun Hengky sudah tahu gay itu hanya alasan Rey saja. Dia juga sudah tahu tentang Lar
Read more
Bab 95. Charlie Reynhard
Rey kecil berlari mendekat saat mendengar suara yang familiar memanggilnya. Seorang wanita cantik menghampirinya. Tangan kecil Rey terangkat melindungi matanya ketika cahaya matahari menyilaukan pandangannya, ia mendongak menatap ke arah wanita di depannya yang sementara menunduk meraih tangannya yang kecil."Kakak nggak nakal Mom, dedek yang lari lalu jatoh." bela Rey kecil."Kamu kalau masih nakal lagi, mommy biarkan kamu diculik orang," ujar wanita itu seraya melepas genggaman tangan Rey kecil dan menjauh darinya.Rey kecil menjerit-jerit ketika wanita itu pergi meninggalkannya."Mommy ...." teriak Rey kecil histeris."Dev, kamu baik-baik saja."Rey tersentak saat merasakan guncangan di tubuhnya. Dia menatap Linglung ke arah Victoria. Sementara Victoria yang sejak tadi diserbu perasaan aneh juga, berusaha tenang menyembunyikan perasaannya. Dia melihat sesuatu di diri Rey yang mengingatkannya pada masa lalu."Tante, apa Tante tidak kenapa-napa?" tanya Rey kuatir saat merasakan tan
Read more
Bab.96. Kepastian
[Halo?!] [Ah, iya tunggu saja nanti aku pulang, baru kita bahas tentang hal itu.][Yah sudah kami tunggu.][Okey.] Panggilan langsung terputus.Hengky menatap ponselnya dengan pandangan kosong, pikirannya berkecamuk."Apa terjadi sesuatu?" tanya Rey yang melihat Hengky seperti orang yang sedang tertimpa masalah yang besar."Ah, ti-tidak. Istri dan putriku memintaku untuk lunch bersama." Hengky tergagap, orang yang akan menjadi pusat bahasannya nanti, saat ini sedang berada di depannya."Oh, kalau begitu saya pamit.""Tidak masalah, masih satu jam lagi. Duduk dulu kita berbincang sebentar. Rasanya tiap kali ketemu saya tidak ada waktu luang untuk mengenal diri anda lebih jauh."Rey terkekeh."Tidak ada hal yang menarik dari diri saya untuk dibahas. Saya pemula yang baru terjun, rasanya belum punya banyak pengalaman yang bisa di sharing. Masih perlu banyak belajar dari anda."Senyum Hengky terkembang."Jika saja dari dulu kita bertemu, saya akan mengajarkan semuanya kepada anda," uja
Read more
Bab. 97. Masa lalu
"Besok pagi aku tunggu beritanya, Mas.""Siap, Ndan." Rey menaruh ujung tangan di dahinya, dengan sikap memberi hormat pada Lara.Istrinya itu tergelak.[Udah makan, Yang?]Lara mengangguk.[Kamu masuk kantor hari ini? Maaf Mas tidak sempet bilangin Alex untuk ngijinin kamu.][Nggak papa Mas, lagian aku memang harus masuk, banyak kerjaan menumpuk.][Semalam telat tidurnya, nggak pusing?] tanya Rey kuatir.[Bangun tadi agak pusing tapi sekarang tidak lagi, setelah aku kerja. Malah nggak tenang kalo nggak kerja Mas.][Ya, sudah nggak papa jika memang seperti itu, tapi kalo memang rasa nggak nyaman istirahat aja. Kalo kamu nggak kerja juga nggak papa kok, Mas masih bisa nafkahin kamu.][Bukan masalah nafkahnya, Mas. Tapi aku udah biasa kerja, kalo ngganggur gitu, malah bengong aja di rumah, mendingan kerja. Untuk masalah uang, yang dari Mas berlebihan malah.][Ya, udah pokoknya apa yang adek mau Mas dukung, sayang.]Lara tersenyum haru, suaminya itu selalu ingin membuatnya bahagia dalam
Read more
Bab 98. Terkuak
"Aku tidak membuangnya ... maksudku, aku tidak berniat untuk membuangnya. Semua terjadi diluar rencanaku dan aku kehilangan dia.""Katakan apa yang terjadi waktu itu!" Rahang Hengky mengetat dengan mata yang membara menahan amarah."A-aku ...." Victoria menelan ludahnya dengan susah payah. Rahasia besar yang selama ini disimpannya, memang sudah saatnya untuk terungkap.Hengky masih menunggunya untuk menjelaskan. Selama bertahun-tahun Hengky menyangka jika Charlie Reynhard hilang karena diculik. Ternyata istrinya sendiri yang berusaha untuk menyingkirkan Rey. Hengky percaya begitu saja karena di saat berita kehilangan Rey, Victoria orang yang paling terpukul."Aku ... memang berniat memberikannya pada kenalanku tapi waktu itu dia belum sempat datang. Jadi aku meninggalkan Charly di tempat kami janjian.""Jadi selama ini Charly tinggal bersama temanmu dan menganggap orang itu orang tuanya, gitu?""Ti-tidak, bukan seperti itu."Kening Hengky terangkat. Mengusap wajahnya kasar, dengan t
Read more
Bab 99. Fakta
Tubuh Rey merosot ke lantai. Berkali-kali dia mengusap wajahnya dan kembali memperhatikan foto di tangannya. Namanya tertulis jelas dibalik kertas itu.'Anugerah TerindahCharlie Reynhard & Angela'Begitu tulisan yang tertera dibalik lembar kertas yang sedang dipegangnya."Tidak mungkin!" Rey menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali."Tidak mungkin aku anaknya?" gumam Rey dengan raut tak percaya."Aku bukan bagian dari mereka," tolak Rey sangsi dengan fakta yang ada, dia berharap ada kesalahan.Bagaimana mungkin, orang yang dicari-cari selama hidupnya adalah seorang teroris. Orang yang sangat ingin dia jumpai, nyatanya adalah musuh negara. Orang yang harus dia benci dan dia basmi. Dia adalah seorang prajurit, yang menjunjung tinggi nilai kesetiaan, berpegang erat pada sumpahnya.Rey memang sangat ingin bertemu dengan keluarganya tapi bukan dengan kenyataan seperti saat ini, ayahnya adalah target operasi dari misinya. Tugas Rey membasmi mafia dan teroris, dia garda terdepan dalam me
Read more
Bab 100. Merindukanmu
Sudah dua hari Lara tidak bisa menghubungi Rey. Kegelisahan melanda, membuat pikirannya tidak fokus untuk kerja.'Mas apa kamu baik-baik saja, tolong telpon aku Mas. Kumohon, aku sangat mengkhawatirkanmu," gumam Lara sambil memandang dirinya di depan cermin toilet di kantornya, dia baru saja selesai makan siang.Lara membetulkan kembali rambut, lalu merapikan pakaiannya, setelah itu keluar dari sana, menuju ke ruangannya. Berjalan melewati Alex yang sedang menatap ke arahnya."Ada apa?" tanya Alex."Ada apa?!" Lara bertanya balik dengan raut heran."Kamu seperti orang yang berbeban berat."Lara mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, di dalam ruangan itu ada empat meja, dan penghuninya sekarang menoleh ke arah Lara begitu mendengar ucapan Alex."Ah, ada-ada aja kamu, terlalu sok tau," balas Lara dengan mengubah mimik wajahnya menjadi ceria.Sebegitu kelihatannya kah jika pikirannya sedang terganggu, baru dua hari tidak bisa menghubungi suaminya dan dia sudah uring-uringan. Rey
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status