Semua Bab Pengorbanan Cinta Sang Letnan: Bab 101 - Bab 110
148 Bab
Bab 101. Bayangan yang menggoda
Setelah Lara berlalu, Seseorang keluar dari tempat persembunyiannya. Ternyata yang sedang memperhatikan Lara sejak tadi memang Rey. "Kamu akan baik-baik saja dengan Alex, sayang, daripada dengan mas." Rey menatap ke arah jalan yang tadi dilalui Alex dan Lara dengan wajah sedih.Sudah dua hari lalu dia kembali ke kota itu, tapi tidak menemui Lara. Rey sudah memutuskan untuk menyerahkan semua bukti ke markas dan merelakan Lara. Namun buktinya belum diserahkan disebabkan jendral yang mengutusnya sedang tidak berada di tempat. Dia tidak bisa menyerahkan bukti itu sembarangan pada siapapun.Keputusannya sudah bulat, dia tidak akan membuat Lara ikut merasakan dan memikul beban keluarganya. Dia akan melakukan apa saja agar wanita yang dicintainya itu bahagia, bukan hidup dalam bayang-bayang aib keluarganya yang sebentar lagi terkuak.Rey kembali ke apartemennya, begitu sampai di kamar langsung menghempas tubuhnya ke ranjang, tanpa melepas seragam yang dikenakannya. Harinya terasa sangat be
Baca selengkapnya
Bab 102. Hasrat Menggebu
Rey keluar dari bathtub setelah berendam, walau enggan untuk beraktifitas tapi tetap paksakan dirinya, karena ada pekerjaan yang masih harus diselesaikan.Rey tercenung, layar laptop di depannya sudah menggelap sejak beberapa menit lalu, dia barusan mengecek pekerjaan di Papua yang ditangani teamnya. Juga menghubungi sang jendral. Setelah dua hari kemarin sangat sulit berkomunikasi dengan beliau. Masih tiga hari lagi sang jenderal baru akan kembali.Lelaki tegap itu merenggangkan tubuhnya lalu bangkit membereskan mejanya kembali dan memadamkan laptopnya, kakinya hendak mengayun ke dapur ketika mendengar pintu berbunyi. Dengan sigap Rey bergerak, menenteng laptop dan barang lainnya lalu menyelinap secepatnya ke kamar yang biasa dipakai oleh Alex.Rey tahu siapa yang datang, pasti itu istrinya, karena kuncinya hanya ada pada mereka berdua, yang dipegang oleh Alex, Rey berhasil mengambilnya tanpa sepengatahuan Alex dua hari lalu.Dia belum ingin seorangpun dari mereka mengetahui kedata
Baca selengkapnya
Bab 103. Berpisah
"Mas?!" teriak Lara ketika dia kaget bangun.Dia melihat ke arah jendela,sinar matahari menyeruak dari balik tirai. Hari sudah pagi. Lara terlihat bingung, dengan kesadarannya yang masih setengah dia mengumpulkan ingatannya."Aku tidak bermimpi kan?" tanya Lara panik.Dia kuatir jika percintaan semalam dengan suaminya itu hanya mimpi. Itu artinya Rey belum kembali. Lara memindai seisi ruangan. Tidak ada jejak suaminya sama sekali. Terselip kecewa yang mendalam, netranya berembun. Dia begitu merindukan suaminya sampai terbawa dalam mimpi yang begitu nyata."Mas jika kamu belum kembali kenapa terasa begitu nyata," monolog Lara, dengan jantung berdebar.Lara menyibak selimut."Mas!" panggil Lara sambil berjalan menuju ke kamar mandi, kosong tidak ada orang. Lara tidak ingin mempercayai jika itu hanya mimpi. Dia kembali menuju ke balkon, masih juga kosong. Dengan langkah cepat Lara menuju ke pintu. Pintu itu terkunci dari dalam jadi tidak mungkin suaminya berada bersamanya semalam. Ang
Baca selengkapnya
Bab 104. Melepasmu jalan terbaik
"Candaan Mas garing, tau nggak," Lara tertawa sumbang dengan senyum terpaksa, terlihat sangat kaku. Bibirnya bergetar. Kedua netranya yang memanas bergerak-gerak memindai bola mata Rey."Garing?""Candaan Mas nggak lucu sama sekali!" Pandangannya mulai berkabut, oleh genangan di pelupuk matanya hingga Lelaki di depannya tampak seperti bayangan buram."Apa maksud Mas kita akan berpisah karena Mas ada tugas lagi? Jika seperti itu tidak masalah bagiku Mas, aku sudah bilang aku akan menerima apapun konsekuensinya aku tau jika Mas itu milik negara, bukan hanya milikku. sekalipun Mas pergi bertugas bertahun-tahun aku akan tetap menunggu sampai Mas kembali."Rey mengalihkan wajahnya dari tatapan Lara."Aku akan mengurus perceraian kita," tegas Rey, berusaha menekan rasa di dalam dadanya."Jika Mas sedang ngeprank aku, Mas berhasil. Jadi kumohon hentikan Mas, jangan memporak-porandakan hatiku seperti ini." Terdengar dengan jelas getaran dalam suaranya. Lara masih berharap jika Rey sedang meng
Baca selengkapnya
Bab 105. Memaafkanmu
"Aku tetap tidak mau Mas. Percuma Mas bicara apapun, aku tetap tidak mau."Lara langsung memeluk Rey dengan erat."Aku tidak mau pisah. Mas tidak bisa memaksakan hal itu padaku. Mas tau dengan jelas tidak ada perceraian di agama kita. Jikapun membatalkan pernikahan yang telah terjadi, tidak akan semudah itu, dan aku tidak akan pernah menyetujuinya." "Jika itu mengenai keselamatanmu, tentu saja akan dipertimbangkan oleh gereja. Mas akan mengurusnya.""Mas! Mas berpikir aku dalam bahaya jika bersama Mas, lalu apa Mas tidak berpikir bagaimana aku tanpa Mas, apa aku akan baik-baik saja?" Wajah Lara terlihat marah saat mengatakannya. Dia sudah jengkel Rey tetap mempertahankan kemauannya. Wajahnya kembali melembut, dia sedikit berjinjit mengalungkan tangan pada leher Rey. "Aku tetap menunggu Mas, di saat semua orang tidak yakin Mas akan datang tepat waktu, di hari pernikahan kita.""Aku percaya Mas jodohku, Tuhan pasti akan tetap menyatukan kita dalam pernikahan. Aku tetap menunggu sa
Baca selengkapnya
Bab 106. Lara menghilang
Angela tersenyum sumringah, langsung berlari menabrak lelaki di depannya yang masih mematung.Sementara Lara berusaha memasang telinganya di pintu, rasa penasarannya timbul, saat mendengar suara perempuan. Ingin segera membuka pintu itu dan melihat siapa yang sedang bersama dengan suaminya. Jantungnya tiba-tiba berdebar, tidak suka jika suaminya berdekatan dengan perempuan lain.Lara memutus kegalauannya dengan memindai seisi ruangan kamar itu. Dia melihat labtop di atas ranjang, rasa penasaran semakin menggodanya. Dia tahu jika labtop itu terhubung dengan CCTV. Lara membukanya namun terkunci dengan sandi. Dia mencoba masuk dengan tanggal lahir Rey, gagal. Lalu mencoba dengan tanggal lahirnya, gagal juga. Sesaat dia terdiam memikirkan sandi yang tepat.Lara mengetik nama lengkapnya dan tanggal kelahirannya, langsung terbuka. Senyum kemenangan terbit di bibirnya.Mata Lara membola saat melihat siapa yang sedang berada dengan suaminya."Kak Charlie, aku sangat merindukanmu," isak Angel
Baca selengkapnya
Bab 107. Bersama Alex
Sementara itu Alex yang baru memarkir motornya di basement apartemennya, langsung menuju ke unitnya.Dia terkejut saat dari jauh melihat seseorang yang sedang terduduk di depan pintu. Matanya menyipit memastikan."Lara?" Alex terkejut saat melihat Lara yang sedang duduk memeluk lututnya dengan wajah tertunduk.Lara mendongak dengan wajahnya yang basah dan mata yang membengkak."Hei, ada apa?" tanya Alex dengan nada kaget. Dia meraih tubuh Lara untuk berdiri.Dengan cepat Alex merogoh sakunya mencari kartu, menempelnya dengan segera, begitu pintu terbuka langsung membawa Lara masuk."Ada apa? Apa terjadi sesuatu dengan Rey?" Alex semakin penasaran, bukan mendapat jawaban dari Lara tapi istri sahabatnya itu malah semakin terisak. Langsung menarik Lara ke dalam dekapannya, sambil menepuk-nepuk pundak Lara menenangkannya. Alex membiarkan Lara melepas tangisnya, agar lebih tenang. Percuma juga dia menanyakan saat ini jika keadaan Lara terlihat masih syok."Ada apa?" tanya Alex lagi.Dia
Baca selengkapnya
108. Pakai Hati
"Maafin Mas, pasti kamu salah paham dengan kedatangan Angela," ucap Rey mengusap bibir Lara yang basah sembari duduk di sampingnya.Lara mengambil ujung bajunya dan membersihkan bibirnya. Dia sengaja melakukan itu, demi menunjukan kekesalannya. Lara teringat jika dia sedang memarahi suaminya itu. Kenapa juga tadi langsung dengan cepat membalas ciuman Rey. Seharusnya dia marah bukan sebaliknya. Lara merutuki tindakannya yang dianggap bodoh karena di hati kecilnya dia tidak bisa memarahi suaminya. Padahal sudah jelas-jelas Rey bermesraan dengan wanita lain."Jijik tau, habis nyentuh perempuan lain, langsung nyosor aja!""Jijik tapi kok langsung ditanggapi tadi."Lara mendelik dengan wajah tajam."Mas kok tau aku di sini!"Rey terkekeh, tentu saja Alex yang memberitahunya. Istrinya pasti sedang cemburu berat sampai tidak memikirkan hal itu.Rey mendekat dengan menyeret tubuhnya mengarah ke Lara tetapi istrinya itu menghindar, semakin menjauhkan dirinya. Rey tersenyum simpul menanggapi ti
Baca selengkapnya
Bab 109. Obat penenang
Lara kaget bangun saat mendengar suara musik yang menghentak, walau tidak begitu kuat tapi nyatanya mampu mengembalikan dia pada dunia nyata. Dia mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan yang tampak berbeda dengan kamar mereka, lalu menyadari jika masih berada di tempat Alex."Mas!" Lara menggoyangkan tangan Rey yang membelit tubuhnya."Hhmm.""Mas bangun Mas, ini udah malam.""Kita nginap aja di sini, sayang.""Tapi ...."Rey kembali meraih pinggang Lara dan memeluknya dengan erat."Sangat nyaman meluk kamu, sayang," bisik Rey mesra di telinga Lara dengan suaranya yang serak."Iya, Mas tapi ...." bibir Lara dipagut lembut oleh Rey."Kamu lapar?" Rey langsung bangun saat teringat mereka belum makan seharian."Bukan itu Mas, nggak enak di tempat Alex kita malah ngurung diri seharian di kamar aja.""Nggak papa, hanya Alex. Dia ngerti kok, masih pengantin baru.""Malu Mas, dia tau kita lagi ngapain aja seharian di sini" Lara sudah tau tengilnya Alex gimana.Rey terkekeh."Kita mandi dul
Baca selengkapnya
Bab 110. Masih teka-teki
Lara membantu mengancingkan kancing baju dinas yang sedang dikenakan suaminya hingga selesai. Rey menarik kedua tangan Lara lalu menciumnya dengan mesra."Jika sempat Mas akan balik jemput kamu, tapi kalau nggak, kamu ngantor sendiri nggak papa kan? Banyak yang harus Mas selesaikan hari ini.""Nggak papa kok Mas, biasanya juga sendiri."Lara menjauhkan dirinya lalu menatap suaminya dengan seksama dari ujung kepala sampai kaki. Rey tampak gagah dalam balutan seragam loreng darah mengalir, dengan sepatu lengkap, dan baret merahnya. Tubuhnya terlihat jangkung dan tegap, sangat berkharisma."Seganteng ini kah suamiku," tutur Lara speechless dengan penampilan suaminya.Rey tersenyum menarik Lara dalam pelukannya."Secantik ini kah istri Mas, walaupun belum mandi.""Ihh, ngeledek ya." Lara mencubit gemas pinggang Rey. "Siapa yang ngeledek sih, emang bener kok, belum mandi aja secantik ini apalagi kalau sudah mandi, beuhh nggak ada duanya, bikin Mas nggak bisa berpaling." "Dasar gombal!" W
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status