All Chapters of Cinta Pertama Uncle Will: Chapter 121 - Chapter 130
158 Chapters
bab 121. setuju dengan tawaran
Tidak seperti yang diharapkan oleh Nikita, William tidak datang sore itu. Apa lelaki itu lupa? Apa mengubah jawabannya? Tetapi William bukan lelaki seperti itu. Dia akan menepati janjinya seperti yang sudah sudah.Namun, yang membuat Nikita cemas adalah William tidak ada kabar sampai malam itu. Hingga membuatnya ketiduran. Padahal William berjanji akan membawanya pulang ke rumah.Hingga keesokan harinya, William datang. Nikita terlihat agak kecewa, dia tak bisa menyembunyikan rauat wajahnya yang sedikit kesal pada William.“Maaf, tadi malam aku ada urusan,” kata William.“Ya, aku juga udah berpiikir begitu,” sahut Nikita tidak menatap wajah William.“Alexandra… tadi malam… “ William tidak melanjutkan ucapannya.“Dia udah sadar?”William menggeleng pelan. “Aku ditelpon oleh dokter, tiba tiba Alexandra mengalami kejang. Jadi aku ke sana sampai malam.”Tak mungkin jika Nikita tidak kecewa, dia merasakan kekecewaan itu. Namun, dia tak bisa memaksakan perasaan William bukan? Bahwa satu sat
Read more
bab 122. kejutan singkat
Satu minggu kemudian Nikita dan William sudah pindah ke rumah baru mereka. Mereka memutuskan untuk tidak pindah ke rumah Nikita, melainkan membeli rumah baru dekat dengan kantor mereka.Kamar Abraham dan Fiona terpisah, itu sudah keputusan Nikita dan William karena amar di rumah itu ada cukup banyak untuk bisa ditempati.Ada dua babysitter untuk mengasuh Fiona dan Abraham. Dua pembantu untuk memasak dan tiga pembantu untuk mengurus rumah mereka.Satu tukang kebun dan satu supir William.Nikita sengaja mempekerjakan banyak pembantu di rumahnya agar rumah besar itu tidak terlalu sepi. Apalagi sebentar lagi dia akan bekerja lagi. Orangtua Nikita sama sekali belum mengunjunginya setelah melahirkan. Dia sendiri tidak terkejut karena ayah dan ibunya sudah tidak peduli dengan hidupnya. Setelah dia memutuskan untuk menikah dengan lelaki pilihannya sendiri.Namun, hari itu Nikita kedatangan tamu yang membuatnya tak pernah dia duga.“Bu, ada tamu. Wanita dan pria paruh baya, sekarang masih ada
Read more
bab 123. keputusan yang sulit
Enam tahun kemudian …William dan Nikita masih hidup bersama karena kesepatakan yang mereka buat enam tahun yang lalu.Fiona terbiasa memanggil mama, dan Nikita pun tidak menolak dengan panggilan itu. Fiona memanggil mama karena Abraham memanggilnya mama.Dan William dipanggil oleh mereka berdua dengan panggilan papa. Keduanya tumbuh tanpa dibeda-bedakan. Meski pada awalnya orangtua Nikita tidak setuju dengan keputusannya merawat anak dari keponakan William. Tapi lambat laun karena Fiona yang lucu dan menggemaskan membuat mereka luluh juga.“Fiona! Abraham! Bus jemputan kalian mau datang! Lekaslah turun!”Keduanya turun didampingi oleh pengasuh mereka berdua. Fiona dengan rambut dikuncir dua sementara Abraham mengenakan seragam sekolahnya di hari pertama.William tersenyum ketika mendapati anak anaknya sudah tumbuh secepat ini.“Pa, katanya mau ke kebun binatang? Kapan Pa? Jangan bohong lagi lho,” rengek Abraham.“Iya, akhir minggu ini ya.”“Papa bohong terus,” sahut Fiona.“Nggak, pa
Read more
bab 124. masih 17 tahun
Ketika hendak pulang dari kantor, tiba tiba saja William mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit.Biasanya William mendapatkan telepon dari rumah sakit mengabarkan keadaan Alexandra. Terakhir kali dia menerima kabar jika Alexandra mengalami kejang hebat.Lalu kali ini apa lagi?“Apa?” William bertanya seakan tak percaya.“Saya akan ke sana sekarang.”William pun bergegas menuju rumah sakit begitu diberitahu bahwa Alexandra sudah dapat menggerakkan tangannya.Hal yang sangat William nantikan karena setiaknya Alexandra memiliki kesempatan untuk mau melanjutkan hidupnya.Begitu sampai di rumah sakit, di dalam kamar Alexandra, dokter sedang memeriksa Alexandra. Mereka terlihat senang atas apa yang dialami oleh Alexandra. Hingga punggung salah satu dokter yang menutupi bayangan Alexandra menyingkir lalu terlihat Alexandra membuka matanya.William menyeruak masuk, dia melihat Alexandra tengah menatap ke atas langit langit kamarnya.“Bagaimana dokter?” tanya William.“Karena sudah lebih d
Read more
bab 125. dua hati dua pilihan
Sampai di rumah William menunjukkan wajahnya yang mencemaskan Alexandra. Nikita yang melihat raut wajah William yang tak biasa pun bertanya kepada lelaki itu. Namun, William yang sedang kalut tidak mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya.“Will.” Nikita menyentuh bahu William, memijatnya membuat lelaki itu lebih sedikit rileks.“Ya? Kamu bilang apa tadi, maaf aku nggak denger.”“Kamu lagi ada masalah?”William mengenggam tangan Nikita, menarik tubuh wanita itu hingga berdiri di depannya.“Alexandra sudah sadar,” kata William.Nikita terkejut. Wajahnya seketika menegang.“La… lu?”William menggelengkan kepalanya.Nikita lalu memeluk William. Memeluknya sangat erat seolah tak mau kehilangan lelaki itu.Perjanjian tetaplah perjanjian, dan semuanya akan berakhir begitu Alexandra sadar. Nikita tak bisa mengubahnya sewaktu-waktu atau mengingkarinya.“Kalau kamu mau memberikan Fiona pada Alexandra, kamu harus kenalkan dia dulu. Biarkan Fiona dekat dengan Alexandra,” kata Nikita pelan.“Ma
Read more
bab 126. dua hati dua pilihan (2)
“Kita pertahankan bayi itu.” Ucapan dari William membuat Nikita tidak dapat berkonsentrasi saat ini.Kalimat yang keluar dari mulut William membuatnya terus memikirkannya.“Lalu aku harus bagaimana? Jika aku lahirkan anak ini sementara kamu akan pergi?” gumam Nikita.“Bu?” Sekertaris Nikita memutus pikiran Nikita. “Meeting akan segera dimulai,” ucapnya.“Oh ya, aku akan segera ke sana.”Nikita pun membereskan mejanya. Buru buru ke ruang rapat meninggalkan pikirannya tentang William sebentar.Sementara itu, siang itu ketika istirahat makan siang. William memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Alexandra.Begitu masuk ke ruangan yang baru Alexandra, keponakannya itu sedang makan disuapi oleh pengasuh yang disiapkan oleh William tadi pagi.Karena Nikita belum bisa mengerjakan apapun sendiri, jadi William akan memberikan pengasuh pada Alexandra sampai gadis itu bisa mandiri.“Om!” serunya dengan senang. Wajahnya sudah lebih ceria dan cerah. Meski tubuhnya masih kurus.
Read more
bab 127. Pilihan hati
“Will! Kamu nggak sarapan!” tanya Nikita ketika melihat William pergi begitu saja pagi itu.“Nanti saja, ada masalah di rumah sakit!” jawab William, dia berjalan dengan tergesa-gesa sambil mengenakan jasnya.Pagi itu dia dikejutkan dengan telpon dari pengasuh Alexandra.“Pak, nona Alexandra tidak ada di kamarnya,” katanya tadi sesaat William mengangkat teleponnya.“Nona Alexandra sepertinya kabur saat saya menyiapkan sarapan untuknya.”Sontak setelah mendengar hal itu William langsung bergegas menuju ke rumah sakit.“Aku akan ke sana sekarang.”William tahu apa yang ada di dalam pikiran Alexandra saat ini. Gadis itu pasti merasa terbuang setelah tahu jika William masih mempertahankan pernikahannya dengan Nikita. Padahal sudah hampir enam tahun berlalu.William juga tau jika Alexandra akan pergi lagi jika dia tidak dapat mencegahnya. Dan kemungkinan untuk Alexandra mau kembali padanya sangatlah tidak mungkin.Sesampainya di rumah sakit kamar Alexandra terlihat kosong. Pengasuh Alexand
Read more
bab 128. kejujuran William
“Turunlah,” bujuk William.“Om pergi saja. Aku udah nggak mau liat Om Will lagi.”“Alex… aku tau kamu mendengar semuanya, kan? Pembicaraanku dengan Evan beberapa hari yang lalu?”Alexandra tidak menjawab. Kakinya bergerak mundur membuat William ketakutan.“Alexa, jangan melakukan hal bodoh lagi!”“Aku udah nggak peduli lagi …”Kaki Alexandra kehabisan pijakan. Tubuh gadis itu limbung ke belakang, membuat William sontak maju ke depan untuk menangkap tangan Alexandra. Akan tetapi, dia tidak dapat meraih tangan ibu dari Fiona itu.“Alexa!” teriak William.Orang orang di belakangnya pun ikut berteriak karena terkejut. William melihat keadaan di bawah, tapi dia bisa bernapas lega karena pihak rumah sakit sudah memberikan alas pelindung sebelum Alexandra melompat ke bawah.Tanpa menunggu lama, William pun menuruni tangga lagi untuk melihat keadaan Alexandra.Alexandra yang pingsan langsung dibawa ke UGD. Meski tidak cidera tapi William tetap saja khawatir dengan kondisi keponakannya itu sa
Read more
bab 129. melepaskanmu
Siangnya… Alexandra yang sedang duduk dan menatap pemandangan kolam ikan di depannya mendengar suara langkah mendekat.Ketika dia menoleh dia melihat Nikita sedang berjalan ke arahnya dan pengasuh pamit untuk pergi sebentar.Alexandra membuang wajahnya. Tak mau memandang Nikita.“Aku tau kamu marah padaku, kan?” tanya Nikita.Alexandra diam.“Kamu sudah tidak muda seperti dulu lagi, ALexa.”“Apa Om William yang menyuruhmu ke sini?”Nikita tertawa kecil. “Bukan. Aku datang karena ingin melihatmu.”“Kamu sudah melihatku, jadi sebaiknya kamu pergi,” katanya dengan dingin.“Kalau kamu masih seperti ini, William akan terus melamun di rumah. Aku nggak mungkin membiarkannya, kan?”“Tck!” Alexandra mendecakkan lidahnya. “Sekarang kamu sangat peduli padanya ya.”“Karena meski bagaimanapun aku istrinya, dan dia adalah ayah dari anakku, Abraham.”“Kamu mau pamer kalau kamu sudah punya anak dari om Will? Aku udah tau.”“Lalu bagaimana dengan anakmu? Apa kamu sudah tau? Atau kamu pura pura tidak t
Read more
bab 130. bukan begini mauku
Untuk pertama kalinya sejak Nikita menikah dengan William, baru kali ini dia memandang anaknya penuh dengan tanda tanya besar.Nikita adalah anak perempuannya yang cerdas dan jarang membuat kesalahan besar. Namun, mengapa kali ini dia membuat keputusan seperti ini?“Kamu yakin ingin bercerai dengan William?” tanya ayahnya ketika Nikita datang menemui ayahnya. “Lalu bagaimana dengan Abraham? Kamu tidak kasihan dengan anak itu?”“Tentu saja aku kasihan padanya, tapi sepertinya aku harus berpisah dengannya.”“Apa ada masalah? Dia berselingkuh? Atau dia menginginkan hal lain darimu?”“Bukan, bukan seperti itu. Aku lah yang sudah bosan dengannya. Jadi aku yang memutuskan untuk bercerai.”Ayah Nikita berdiri dengan gusar lalu memandang anaknya tak mengerti.“Dulu aku menentang hubunganmu dengannya, tapi kamu nekat ingin menikahinya.“Lalu saat kalian sudah bersama sampai bertahun-tahun dan aku mulai menyukai William. Kamu malah ingin berpisah dengannya? Ada apa denganmu Nikita?”Nikita tak
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status