Все главы Penguasa Fisik Tanpa Batas : Глава 41 - Глава 50
343
Bab 41 "Penyembuhan Monyet Emas"
Setelah melihat penyebab kelemahan monyet tersebut, Xue Feng mendekati kepala monyet dengan perlahan."Hey, untungnya kamu bertemu dengan seseorang seperti aku. Jika seorang penguasa elemen air datang untuk menyembuhkanmu, kamu tidak akan tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh," ucapnya sambil meletakkan tangannya di kepala monyet itu yang terus menatapnya seolah-olah berbicara untuk menyembuhkannya.Tanpa berkata-kata, Xue Feng menyelubungi kepala monyet dengan elemen alam, dan seluruh tubuhnya turut diselubungi, menyebabkan ruangan menjadi terang dengan warna hijau keemasan.Monyet itu juga menutup matanya saat merasakan tubuhnya seolah bermandikan oleh sumber energi yang memberikan kekuatan dan kesembuhan pada luka di dadanya.Energi spiritual di dalam ruangan terus berputar di sekitar monyet dan Xue Feng. Ini adalah kali pertama Xue Feng menggunakan banyak kekuatan spiritual elemen alam karena tubuh monyet yang besar dan lukanya yang parah, dia harus menggunakan banya
Читайте больше
Bab 42 "Pertarungan Melawan Barbar Bertato"
Xue Feng melompat turun dari lubang lantai yang dia masuki sebelumnya. Dia melihat sekelompok barbar bertato sedang duduk di bawah pohon besar itu, menatap ke atas dengan tatapan tajam."Heh, apakah mereka menargetkan pohon ini? Atau mereka yang menyerang Jīn Máo sebelumnya?" Xue Feng berpikir keras, matanya menyipit. "Tapi, mereka tidak terlihat cukup kuat untuk melawan Jīn Máo, kecuali jika mereka membuat jebakan untuk menyerangnya. Hmm, aku sudah berniat mencari siapa yang menyakiti Jīn Máo, dan akhirnya mereka muncul," gumamnya dengan senyum dingin yang mengintai di sudut bibirnya.Tiba-tiba, "BOOM!" suara keras bergema di udara. Barbar itu menyerang lagi pohon itu, seolah-olah mereka ingin memastikan bahwa monyet di pohon itu masih ada."Hehehe, kalian sangat ingin mencari mati. Aku harap ada penguasa lingkaran kelima di antara kalian, jika tidak, itu akan mengecewakan aku," ucapnya pelan, suaranya penuh dengan nada menantang.Tubuhnya diselimuti oleh asap putih kebiruan yang mema
Читайте больше
Bab 43 "Melawan Monster Burung Elang"
Saat melihat teknik yang telah ia bayangkan menjadi kenyataan, Xue Feng tersenyum dengan penuh keceriaan dan bertekad untuk melanjutkan serangannya ke arah barbar lainnya."Grawwwrrrr!" Barbar itu mengeluarkan raungan marah saat melihat teman-temannya terkapar tanpa daya seperti mayat.Barbar itu menyerang Xue Feng dengan dua tebasan cakar hitam yang besar. Xue Feng dengan cekatan menendang ke arah cakar tersebut menggunakan teknik gelombang yang terkonsentrasi pada satu titik. Energi gelombang itu terkompresi menjadi bentuk tendangan kakinya dan melesat dengan kecepatan tinggi mengarah ke cakar itu. Dengan suara benturan yang menggelegar, cakar itu hancur dengan mudah saat terkena gelombang tendangan yang kuat. Gelombang tersebut terus melaju dengan cepat ke arah barbar itu, yang berjuang untuk menahannya dengan kedua tangannya. Tubuh barbar itu akhirnya berputar dengan tidak terkendali, seperti barbar sebelumnya yang telah menerima pukulan dahsyat dari Xue Feng."Hahahaha! Pertaru
Читайте больше
Bab 44 "Menjinakkan elang elemen petir dengan daging bakar"
Merasakan mangsanya tiba-tiba duduk di atas tubuhnya, helang itu sangat marah! "Kreekkkkkk!" ia memutar tubuhnya untuk menjatuhkan Xue Feng yang sedang memegang bulunya.Monster helang itu juga merasakan energi asing mencoba memasuki tubuhnya. Sebagai monster yang cerdas, menundukkan monster itu tidaklah mudah. Helang itu bergerak dengan lincah, memaksa Xue Feng untuk mempertahankan cengkeramannya pada bulunya.Tiba-tiba, tubuh monster helang itu mengeluarkan desisan yang terasa akrab bagi Xue Feng. Ia melihat elemen petir memancar keluar dari tubuh helang itu!"Apa ini elemen petir?! Akhirnya!" Xue Feng tertawa terbahak-bahak melihat elemen yang sudah lama ia cari.Monster helang itu semakin marah saat mangsa itu tertawa ketika ia mengaktifkan elemen terkuatnya. Tanpa menunggu, ia melingkupi Xue Feng dengan elemen petir dan menyerangnya dengan setrum!Xue Feng terlihat tersengat oleh petir yang terus berputar-putar di sekitar tubuhnya, disertai dengan bunyi petir. Namun, ia tidak mel
Читайте больше
Bab 45 "Pertemuan Yang Ajaib ketiga monster"
Xue Feng memperhatikan dua kucing itu, yang tampaknya terpaku pada elang yang berbaring di luar zona nyaman mereka. Mereka merayap perlahan menuju elang tersebut.Elang yang berbaring itu mengangkat kepalanya, menatap dua kucing yang mendekatinya. Ia tampak terkejut saat melihat kedua kucing itu. "Keeeer-r-r!""Nyammmm!" Yan-Wu juga mengeluarkan suara imut, seperti membalas tanggapan terhadap suara helang itu.Kemudian, kedua kucing itu berlari-lari mengelilingi elang tersebut, seolah-olah mereka bertemu dengan kerabat yang sudah lama tidak mereka temui. Elang itu pun bangkit, mengibaskan sayapnya yang besar, sehingga debu-debu berterbangan di sekitar ruangan itu.Xue Feng berdiri dengan bingung, memperhatikan perilaku aneh mereka semua. Mengapa ini berbeda dari yang aku bayangkan? Apakah mereka saling mengenal?Ketiga makhluk itu tampaknya saling menyapa dan berbicara dengan riang, meski dengan bahasa mereka masing-masing. Bagaimana mereka bisa saling memahami? Setelah suara "keeeer
Читайте больше
Bab 46 "Yan-Wu dan Xiao-Hui masuk hutan untuk bertarung!"
Xue Feng melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamarnya, siap untuk memulai latihan tingkat keempat yang kritis."Sensasi gigitan semakin kuat sekarang. Apakah tulangku akan berubah saat mencapai tahap keempat? Sebaiknya aku tetap tenang dan mengkonsolidasikan tahap ketiga terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi," pikirnya sambil menggertakkan giginya, menahan rasa tidak nyaman.Meskipun dia berusaha tetap tenang, rasa gigitan seakan dilakukan oleh ribuan semut semakin meningkat. Bayangan semut hitam kecil dengan gigi halus menggigit tulangnya terus muncul dalam pikirannya.Rasa sakit itu membuatnya ingin berhenti berlatih untuk sementara waktu dan menenangkan pikirannya yang terganggu. Namun, dia menyadari pentingnya waktu latihan ini. Seperti sebelumnya, dia merasakan sensasi menyakitkan ketika mencapai tahap kritis latihan.Xue Feng menganggap ini sebagai bagian dari latihan yang menguatkan mentalnya. Dia harus bertahan, tidak peduli apa yang terjadi sekaran
Читайте больше
Bab 47 "Misteri Ritual Darah dan Ancaman Tersembunyi"
Saat Xue Feng bingung dengan situasi yang terjadi, dia mendengar suara "BOOM!" yang bergema di dalam hutan, menandakan adanya pertempuran. Asap merah menyelimuti lingkungan dan angin terus membelai seluruh bagian hutan terdekat.Xue Feng memerintahkan Zi-Dian untuk berhenti, lalu turun dari pohon terdekat untuk melihat situasi di bawahnya. Karena asap merah menyelimuti area tersebut, Xue Feng tidak dapat melihat adegan pertempuran dengan jelas. Suara pertarungan itu berasal dari monster dan manusia. Kebanyakan monster menggunakan kekuatan fisik, sementara manusia mengandalkan kekuatan spiritual, namun Xue Feng dapat menggunakan keduanya. Jadi, dia yakin dengan apa yang didengarnya. Dengan keraguan, Xue Feng melompat ke pohon terdekat dengan pertempuran, dan berusaha mencari sudut pandang yang lebih jelas. Suara benturan seperti "CRACK!" atau "BANGGGG!" yang sesekali terdengar memecah kesunyian hutan, meningkatkan kesan sengit pertempuran di tengah asap merah yang menyelimuti mereka.
Читайте больше
Bab 48 "Sang elang petir, menunjukkan kekuatannya"
Bunyi petir yang keluar dari tubuh Zi-Dian menggelegar dan berfrekuensi tinggi. Xue Feng terkejut saat tubuh elang itu tiba-tiba menghilang.Xue Feng membulatkan mata saat melihat kilatan petir dan kecepatan menghilangnya elang. Zi-Dian belum pernah menunjukkan kekuatan petir seperti ini sebelumnya!"BOOM!" ledakan terdengar dari bawah.Xue Feng berdiri di atas pohon, memandang ke arah suara ledakan. Zi-Dian, elangnya, melawan sekelompok monster mayat hidup dengan kekuatan petir.Setiap serangan Zi-Dian disertai suara desis petir yang menggetarkan tubuh monster mayat hidup. "BOOM!" ledakan terdengar saat kekuatan petir Zi-Dian mengenai monster tersebut.Xue Feng terus memperhatikan gerakan Zi-Dian dengan seksama. Ia melihat elang tersebut dengan cepat menghindari serangan monster mayat hidup dan menyerang mereka dengan kekuatan petir yang mematikan."BOOM! BOOM! BOOM!" ledakan petir bergema di sekitar mereka. Xue Feng merasa seolah-olah menyaksikan pertempuran epik antara elang dan mo
Читайте больше
Bab 49 "Kota mengeluarkan misi"
Kota Bulan. Sementara itu, di depan gerbang Kota Bulan, sekelompok orang sedang berkumpul. Terdiri dari anak muda dan beberapa orang paruh baya, mereka tengah berbincang dalam kelompok-kelompok mereka.Tepat pada saat itu, beberapa gadis dan dua monster berwarna abu-abu dengan postur hampir dua meter melangkah perlahan menuju pintu gerbang kota. Kedatangan mereka menarik perhatian semua orang, atau lebih tepatnya, dua monster abu-abu itu menimbulkan kecurigaan dan rasa penasaran."Hahaha. Lihatlah, semua orang menatap Yan-Wu dan Xiao-Hui. Yan-Wu, kamu akan menjadi terkenal mulai hari ini. Jangan lupakan kami setelah kamu mendapatkan banyak penggemar, oke?" ucap Xue Fei pada Yan-Wu sambil mengelus-elus bulunya. Yan-Wu mulai mengangkat kepalanya dengan bangga, sadar bahwa banyak orang yang memperhatikannya."Yan-Wu sepertinya sangat menikmati perhatian. Tapi berbeda dengan Xiao-Hui yang tampak acuh tak acuh terhadap sekelilingnya," ujar Xue Mei sambil tersenyum."Ngomong-ngomong, apaka
Читайте больше
Bab 50 "Pertemuan Si elang dan si monyet"
"Kueekkkk!"Elang raksasa dengan leluasa melintasi langit, membawa seorang penunggang yang gagah tegak di atas punggungnya. Angin bertiup kencang, membelai rambut perak sang penunggang yang terlihat dalam keheningan.Xue Feng, yang menaiki elang sejak awal, kini duduk di atasnya sambil menyandarkan dagunya pada tangannya. Matanya terfokus pada angin yang melaju terbang, merasakan energi aneh yang menyertai perjalanannya."Hmm... Apa ini energi yang aku rasakan? Tidak ada teknik gelombang atau energi spiritual yang menghalangi udara saat terbang," gumam Xue Feng, merenungkan fenomena tersebut.Xue Feng baru menyadari bahwa ada energi di sekitar tubuhnya yang menolak angin. Ia merasa kaget karena seharusnya ia merasakan hambatan saat angin bertiup pada tubuhnya sejak awal menaiki elang Zi-Dian.Energi itu tidak terlihat oleh mata kasar, tapi saat ia berkonsentrasi, ia melihat getaran kekuatan yang terus melawan angin yang melaluinya. Xue Feng merentangkan tangan di depannya dan dapat me
Читайте больше
Предыдущий
1
...
34567
...
35
DMCA.com Protection Status