Все главы Rahasia istri dan ayah ku : Глава 21 - Глава 30
42
Kehebohan pagi
Aku bergerak dengan cepat mencoba untuk mendekati papa dan aku pikir aku pasti akan memberikan bogem mentah padanya saat ini juga, namun sayangnya sebelum aku mengeksekusi apa yang aku inginkan tiba-tiba saja Hanin berbalik dan berteriak."Akhhhhh."Ekspresi wajah istriku begitu terkejut tapi dia tidak melihat ke arah diriku, belum menyadari aku berada tidak jauh dari mereka, pusat mata Hanin tertuju tepat ke arah papa, dan di titik berikutnya istriku itu tiba-tiba saja melakukan sesuatu di luar batas pemikiran ku.Plakkkkkkkk.Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri papa ku, jujur aku masih cukup jauh sekitar beberapa meter, nyatanya Hanin yang meng'eksekusi papaku lebih dulu."Apa-apaan papa?" Hanin meninggikan suaranya, teriakannya sedikit melengking dan dia benar-benar menampilkan ekspresi takut dan juga panik atas kehadiran papa di belakangnya.Papa terlihat ikut terkejut sembari menyentuh pipi kirinya dengan telapak tangan kirinya di mana laki-laki itu seolah-olah ingin berkata t
Читайте больше
Asuransi yang mencurigakan
Aku masih berusaha mengerutkan kening, mencoba mencerna ucapan laki-laki di hadapan ku. Kata asuransi membuat ku agak nya tidak tenang."Ya? Asuransi?" Aku bertanya dengan cepat."Ya pak." Salah satu laki-laki yang menjawab dengan cepat"Maksudnya asuransi siapa? Ibu Melina? Beliau mendiang almarhuma mama saya," Dev terus bertanya, dia jadinya bertanya agak tidak sabaran dan ingin mengetahui apa yang dimaksud oleh kedua laki-laki di hadapannya tersebut.Kata asuransi jelas saja mengganggu dirinya karena setahunya mamanya tidak pernah memasukkan akan mendaftarkan diri mamanya secara pribadi untuk ikut asuransi jiwa dan lain sebagainya. Bahkan sebelum meninggal pun mamanya tidak pernah berpesan kepada dirinya soal asuransi, dia jelas tahu betul tentang itu jadi bagaimana bisa sang mamanya memilih asuransi jiwa tanpa sepengetahuan Dari dirinya. Bayangkan bagaimana Dev tidak terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh salah satu laki-laki dihadapan kepada seseorang ini jadi jelas saja dia
Читайте больше
Seseorang yang bertemu Hanin
"kamu baik-baik saja Dev?" Suara seseorang memecah keadaan, membuat aku yang terus memijat kepala langsung menghentikan gerakan tangan ku. Buru-buru aku menoleh ke sisi kanan, menatap orang yang bertanya pada ku tersebut."Hanya sedikit sakit kepala," aku bicara berbohong, mencoba menghela kasar nafasku.Laki-laki yang bicara pada ku bergerak menuju kearah depan, duduk tepat dihadapan ku sambil membawa 2 cup minuman. Dia duduk, meletakkan minuman dingin di tangan nya tepat dihadapan ku dan dia."Aku pikir kamu tidak baik-baik saja dalam beberapa hari ini, Dev." Lagi laki-laki itu bicara, dia menatap ku untuk beberapa waktu.Kami duduk di sebuah kafe, menikmati secangkir kopi dan sepiring makanan setelah melewati rapat direksi. Sejenak mengambil istirahat sebelum lembur malam ini. Kami mungkin akan pulang hampir tengah malam dan butuh waktu untuk mengisi perut sejenak sebelum bertempur lembur. Waktu hampir menunjukkan pukul 6 sore, adzan magrib tidak lama lagi. Bos cukup baik memberika
Читайте больше
Keramaian di rumah papa
Di tengah keterkejutanku aku mencoba untuk terus mengejar langkah namun sayangnya sayang nya aku kehilangan arah, aku kehilangan jejak dua orang tersebut saat ini.Kemana?.Kepala ku terasa berputar, aku berdiri di pusat perbelanjaan tersebut, menatap ke berbagai penjuru arah, mencari kemana dua sosok orang tersebut. Menelusuri seluruh arah, membiarkan bola mata ku mengitari pusat perbelanjaan tersebut sejak tadi. Dari lantai bawah hingga ke lantai atas. Kemana?.Pertanyaan itu menggantung di kepalaku, aku jelas-jelas melihat kedua orang tersebut Tapi sayangnya perasaan aku mengejar keberadaan aku malah kehilangan mereka berdua dan aku yakin itu adalah Hanin dan juga saudara laki-lakiku. Mataku tidak mungkin salah melihat, aku jelas-jelas melihat kedua orang tersebut tadi. Masih aku mencoba untuk menelusuri pusat perbelanjaan ini, berharap aku akan bisa mendapatkan sosok kedua orang itu dan mempertanyakan ada apa mereka bertemu di tempat seperti ini dan sama sekali tidak bicara padak
Читайте больше
Tragedi berdarah
Begitu memarkirkan mobil, aku buru-buru langsung bergerak keluar dari dalam mobil. Berlarian menyeruak di antara kedamaian dan ingin tahu apa yang terjadi didalam sana. Ini jelas bukan hal yang biasa, jika sampai polisi yang datang di sertai mobil ambulance, jelas saja ini cukup darurat menurut ku."Dev?" Salah satu tetangga memanggil nama ku, seorang wanita paruh baya menatap ku iba.Ada pula bapak-bapak yang bergegas menghampiri ku, juga salah satu tetangga di sini. Kemudian ada pak RT yang juga bergerak mendekati diriku."Ada apa pak?" Aku panik, bertanya ingin tahu.Meskipun aku bertanya dengan ketua RT setempat, tatapan bola mata ku jelas tertuju ke dalam rumah. Beberapa polisi sibuk hilir mudik, ada beberapa orang yang memfoto di sana. Belum lagi orang-orang berpakaian serba putih yang kini bergerak cepat kedalam sana. Hujan mengguyur ibu kota begitu deras, salah satu ibu-ibu mencoba untuk memayungi diriku. Tapi aku berkata tidak usah."Kamu harus sabar." Itu jawaban dari ketua
Читайте больше
Pelaku nya adalah
Aku memundurkan langkah saat tante May menyelesaikan ucapannya."Bagas nyaris memperkosa istri mu, Dev."Bola mata ku terbelalak, aku kehilangan kata-kata."Papa mu pelakunya, tante tidak menyangka. Hanin di dalam, dengan luka di sekujur tubuhnya, papa mu gila, tante..." Wanita itu menghentikan ucapannya.Demi Allah siapa yang tidak terkejut mendengar nya, polisi masih menutupi kenyataan siapa pelakunya tadi, meminta ku melihat kondisi istriku lebih dulu. Saat aku bertanya di mana papa, mereka berkata mereka akan menjelaskan semuanya saat memastikan bagaimana keadaan istri ku saat ini. Di luar sana beberapa polisi mengikuti ku, khawatir dengan keadaan ku."Tante bicara apa?" Aku bertanya dengan tubuh bergetar, bola mata ku menatap tante May dalam balutan ketakutan dan keterkejutan."Hanin hampir di perkosa, di aniaya, di siksa dan nyaris mati, dia tidak baik-baik saja didalam sana Dev," ucap tante May dengan air mata yang mulai berhamburan keluar."Papa mu pelakunya." Ulang tante May
Читайте больше
Satu berita mengejutkan
Aku menutup wajah ku dengan kedua telapak tangan ku untuk beberapa waktu, duduk di sebuah kursi tunggu sejak tadi. Mencoba memikirkan tentang benang kusut yang terus menghantuiku. Kematian papa jelas menjadi momok menyedihkan juga mengerikan untuk aku. "Kita akan memakamkan nya besok saat anak-anak lainnya pulang." Itu yang diucapkan om ku, salah satu saudara papa tadi.Amira sudah di hubungi, adik ku langsung berangkat malam ini menembus keadaan, jarak tempuh beberapa jam dari kota nya tidak menjadi masalah, dia tidak menunggu esok untuk datang. Bungsu kami menangis begitu mendapat kabar papa meninggal, meskipun dia bertanya apa yang terjadi kami memutuskan belum memberitahukan dia takut malah membuat konsentrasi selama di perjalanan hancur juga membuat adik ku terkejut juga histeris atas apa yang dilakukan papa.Aku tidak bisa menghubungi Juna, bahkan paman dan bibi juga sudah mencoba menghubungi nya tapi gagal. Bahkan saudara perempuan mama mencoba menghubungi dia sama saja, pangg
Читайте больше
Mama dan rahasianya
Aku jelas saja terkejut dan mengernyitkan kening ku saat mendengar apa yang diucapkan oleh Satrio, ucapan laki-laki sama yang jelas saja mengajukan diriku tapi aku tidak bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi. Sebab pertanyaan yang dilontarkan oleh Satrio benar-benar luar biasa membuat aku shock.23 tahun aku nyaris melupakan semua tentang hal itu."Bisa jelaskan maksud mu, Sat?" Aku bertanya pada laki-laki itu dan mencoba untuk mencari jawaban atas ucapannya yang berkata tentang wanita yang terlibatkan 23 tahun yang lalu bersama papa."Aku pikir sebelum kematian mama mu, salah satu keluarga dari wanita itu mendatangi mama, Dev." Lanjut Satrio lagi kemudian.Kebetulan aku meminta seseorang untuk menyelidiki tentang kematian mama, soal asuransi yang datang membuat aku gelisah. Salah satu orang yang bisa ku andalkan masih merupakan ipar Satrio, dan Satrio yang bekerja sebagai seorang pengacara aku pilih untuk ikut terlibat didalamnya jadi wajar saja jika Satrio mengetahui lebih cepat
Читайте больше
Mencecar pertanyaan
Juna adalah saudara laki-laki ku, dia terlihat diam saat aku berkata,"Kau tiba di sini jauh di luar ekspektasi ku."Alih-alih menjawab, laki-laki tersebut lebih memilih mendekati ku, menampilkan satu ekspresi rumit yang bisa jadi salah satunya mencerminkan sebuah kekhawatiran. Meskipun jujur saja aku tidak pernah bisa menebak ekspresi laki-laki yang kini berdiri dihadapan itu.Juna, dia sejak kecil hingga dewasa begitu tertutup, meskipun bersaudara aku dan dia tidak benar-benar begitu dekat. Kecuali dengan Amira Juna baru terlihat lebih dekat. Apalagi sejak sekolah menengah pertama Juna memilih hidup terpisah, karena sejak awal Juna sudah tinggal jauh dari jangkauan rumah. Dia ditempatkan di sekolah luar kota, memilih ikut dengan salah satu om dari pihak papa dengan alasan terlalu repor dan sulit jika harus ke sekolah mondar-mandir dengan jarak tempat yang jelas tidak dekat. Kadang saat pulang dia lebih memilih mengurung diri di kamar, sedikit sekali melakukan interaksi bersama kami
Читайте больше
Sosok misterius
kembali ke sisi Dev dan Juna.Aku masih menunggu jawaban dari Juna, menatap saudara laki-laki ku tersebut dengan seksama. Ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Juna. Apakah dia akan bicara jujur tentang kedatangannya atau dia akan mencoba untuk menutupinya dengan sebuah kebohongan demi kebohongan. Aku ingin mendengar jawabannya, menunggu dengan sedikit tidak sabaran."Sejak pagi tadi," dan Juna menjawab cepat, tanpa ada sedikitpun keraguan menjawab pertanyaan ku tadi."Apa?" Akhirnya aku bertanya kembali, menaikkan ujung alisnya untuk beberapa waktu, cukup tidak percaya dengan apa yang diucapkan Juna."Aku sampai sejak pagi, sengaja belum kembali ke rumah papa karena ada urusan yang harus aku selesaikan." Lanjut Juna lagi."Maaf jika belum sempat memberitahukan pada mu dan papa soal tibanya aku." Sejenak aku mengeratkan rahangku, nyata nya Juna sama sekali tidak panik ketika menjelaskan tiba nya dia, raut wajahnya terlihat begitu biasa dan tidak menyimpan sedikitpun kepanik
Читайте больше
Предыдущий
12345
DMCA.com Protection Status