All Chapters of Perjanjian Nikah dengan Sang CEO: Chapter 31 - Chapter 40
129 Chapters
Bab 31. Penyusup.
Bab 31. Penyusup. Koordinansi yang di lakukan Ervan ditanggapi dengan cepat oleh Pemerintah, Mentri bersama Komjen dan polri yang tak terindikasi ada kaitannnya dengan Mafia melakukan rapat darurat, mereka memindah tugaskan pejabat Negara yang terindikasi melakuakn hubungan dengan para mafia untuk memuluskan penangkapan.Beberapa intel, mereka sebar termasuk menjadi penyusup di dalam lingkaran kelompok Dad. Dalam waktu cepat penyusup dapat berbaur. Semua strategi sudah matang dirancang, tinggal eksekusi. Ervan pun sudah menjadwalkan kapan Arkan bisa bertemu muka dengan Dad dan melakukan kesepakatan. Arkan tak ingin hidupnya tak tenang, oleh sebab itu dia harus mengambil keputusan menemui Dad apapun resikonya."Bos, Dad mau melakukan pertemuan, tapi hanya bertemu empat mata, tak ada pendamping untukmu," ucap Ervan, menyampaikan pesan yang dikirim Dad lewat mata-matanya. "Kapan? " tanya Arkan menghentikan aktifitas tangannya
Read more
Bab 32. pertemuan
Bab 32. pertemuan.Arkan memarkirkan mobil di depan club malam sixteen. Lampu berkelap kelip menyemarakkan suasana. Terlihat dua orang bodyguard berjaga di depan pintu masuk.Sebelum keluar dia memperhatikan beberapa titik, terlihat beberpa orang berjaga. Namun, mereka tak terlihat mata karna memang mereka menyamar. Dua orang Bodyguard yang sedanv berjaga memperhatikan mobil yang baru saja terparkir, penasaran siapa gerangan pemilik mobil mewah yang baru saja terparkir. Dengan seksama mereka memperhatikan pintu mobil, menunggu siapa gerangan yang jeluar dari mobil sport itu. Pintu mobil otomatis terbuka ke atas, sepatu sport hitam keluar menapak pada aspal, tak berapa lama penampakan seorang lelaki dengan tubuh berbalut pakaian hitam kontras dengan warna mobil yang digunakan. Arkan mengibaskan jaket yang digunakan dengan kedua tangannya. Kaca mata hitam masih bertengger di hidungnya, sebatang roko menyala terselip di bibirnya. Dari dalam terlihat beberapa wanita memperhatikan keda
Read more
Bab 33. Penitipan Barang.
Bab. 33. Penitipan Barang "Bos jaringan Dad mengirim kabar, mereka akan menitipkan barangnya lusa. Dari pelabuhan singapura menuju tanjung priok." Ervan melaporkan surat yang diberikan Dad melalui mata-matanya."Skenario sudah dijalankan, tinggal kita tunggu Dad tertangkap, dia sedang berada dijakarta selatan." Ervan terus mengucurkan informasi terkait Dad. "Bos mereka tidak mencuragai cincin yang kau pakai saat itu? " tanya Ervan.Arkan menunjukan jari manisnya, ada guratan bekas cincin melingkar di jarinya. " Aku pakai di jari yang biasa ada cincin ini, mereka pikir cincin itu sudah lama aku pakai. "Kau memang pintar Bos," puji Ervan. "Aku tak butuh pujianmu." balas Arkan cuek, tak menghiraukan wajah Ervan yang seketika masam. ..Saat ini barang titipan sudah berada di gudang milik Dad, yang artinya semua sudah aman terkendali. Dad bahagia bukan kepalang. Dia merayakan keberhasilannya, memasukkan berton-ton narkotika dengan mudah.Music discotik berdentum, susana hingar-bingar,
Read more
Bab 34 Duuhhh....
Bab. 34 Duuhhhh....Setelah melampar pakai itu, Evellyn menaruh kedua tangannya di pinggang lalu mendekati lelakinya yang masih duduk dengan wajah datar. Tanpa aba-aba Ia naik keatas pangkuan suaminya dan menciumi wajah suaminya dangan ganas. "Dasar mesum," ucap Evellyn disela-sela ciumannya pada seluruh wajah suaminya yang hanya diam pasrah. Dia kesal suaminya sering mempermainkannya. Arkan tertawa keras melihat tingkah istrinya. Ting nong... Suara bel berbunyi. Evellyn menghentikan aktifitasnya ia pun turun dari pangkuan suaminya, mengambil hijab berjalan ke pintu depan melihat siapa yang datang. Tanpa menunggu lama Evellyn langsung membuka pintu, tenyata kedua mertuanya datang. Setelah mertua masuk ia mencium tangan kedua mertuanya. Arkan masih duduk ditempat semula. Ayah Ibunya, langsung menghampiri keberadaan Arkan. Lelaki itu pun bangun menghampiri kedua orang tuanya. Namun kedua orantuanya terperanjat kaget, mereka terperangah melihat wajah anaknya juga keadaan disekitar y
Read more
Bab 35 Trauma itu
Bab 35 Trauma ituRumah sudah sepi Evellyn mencari-cari keberadaan suaminya. Namun tak dia dapatkan."Aksa, Ka Arkan dimana?" tanya Evellyn pada adiknya. "Sudah masuk kamar, Ka," jawab Aksara. Evellyn langsung menuju kamar. Dan mengetok pintu kamar mandi, karna tak ada tanda ada orang di dalam kamar mandi."Sayang...." Tanpa menjawab, Arkan membuka pintu kamar mandi lalu menarik tubuh Evellyn kedalam, yang langsung menubruk dada bidang Arkan.Karna kaget Evellyn berteriak kencang. Tak berapa lama pintu kamar diketuk ibunya. "Eve... Kamu tak apa-apa, Nak," tanya Ibu terdengar panik. Evellyn gelagapan dia mengelap air shower yang jatuh kewajahnya, "Tak Apa-apa, Bu." Evellyn melonggokkan wajahnya keluar pintu kamar mandi agar Ibu mendengar suaranya. "Ya sudah, kalau tak apa-apa." Terdengar langkah kaki ibu menjauh. Arkan yang melihat wajah Evellyn panik, hanya tertawa tanpa suara. "Sayang... Jangan macem-macem di sini! malu!" ucap Evellyn berbisik, "Di sini bukan di rumahmu yang b
Read more
Bab 36 Bingung kan?
Bab 36. Bingung kan?Ervan si lelaki metropolis tersenyum melihat ponselnya. Dua wanita kini dalam genggamannya. Dan dia mencintai kedua wanita ini, mereka saling melengkapi, Ervan yakin jika memiliki mereka berdua hidupnya akan sempurna. Dia berpikir dia tidak selingkuh, dan dia ingin menikahi kedua wanita ini. Toh Ervan pun belum pernah menyentuh kedua wanita ini, Ia ingin menghalalkan kedua nya. Sekarang yang jadi problemnya adalah bagaimana dia akan menyampaikan pada kedua wanita ini. Dan siapa dulu yang akan dia nikahi, mau kah kedua wanita ini dinikahi berbarengan. Dan Ervan sangat yakin kedua wanita ini mau berbagi suami, karna beberapa kali mereka pergi bertiga, sepertinya Indah dan Lirna klop, mereka tertawa dan bercanda saat pergi bertiga. Secara finansial Ervan sudah memikirkan dengan matang, dia membuka beberapa usaha, agar kedua wanitanya bisa terjamin secara finansial, hati pun, Ervan berfikir dia mampu berbuat adil
Read more
Bab 37 Jalan-Jalan Ala Rakyat Jelata.
Bab 37. Jalan-Jalan Ala Rakyat Jelata. Wanita itu mahluk yang paling absurd, pikir Arkan, bahkan yang menurut Arkan bukan masalah akan menajadi masalah untuk Evellyn. dan Ervan menginginkan dua wanita sekaligus. Oh my good... Arkan meraup mukanya, entah apa yang akan terjadi pada sahabatnya nanti, saat keduanya merajuk, Arkan nyengir-nyengir sendiri membayangkan wajah Ervan yang kusut tak bergairah. Oh, no. Jika Ervan seperti itu, siapa yang akan dia andalkan. Arkan mengacak rambutnya frutasi. Dan dia segera tersadar." kenapa Ervan yang mau punya istri dua dia yang pusing," pikir lelaki tampan itu menyadari kebodohannya yang mengurusi urusan orang lain. Sore ini Arkan kembali berada di ruangan yang pernah dia datangi, berbincang bersama seorang wanita cantik berparas ayu, yang memiliki tutur kata lembut. Bahkan si Dokter ayu ini rela mengcancel beberapa janji dengan beberapa pasien begitu Ervan membuat janji dengannya. Arka
Read more
Bab 38 Pilih Salah Satu.
Bab 38. Pilih salah satu. Ervan terdiam di parkiran mobil, dari kedua wanita ini siapa dulu yang akan Ia jemput. Kalau dari jarak, lebih dekat rumah Lirna dengan cafe. Namun, dia tak ingin dijemput belakangan."Gak apa aku kerumah Indah dulu, pokoknya aku gak mau di jemput belakangan," Ketus Lirna tadi melalui sambungan telpon. Pun demikian dengan Indah dia tak Ingin di jemput belakangan. " Aku gak mau tau, Pokoknya aku gak mau dijemput belakangan," terdengar nada kesal ditelinga Ervan. Ervan duduk di depan setir dan mengambil gawainya, jari-jarinya lincah mengetikkan sesuatu pada gawai digenggamannya. Setelah selesai dia melajukan mobil, bibirnya terlihat tertarik kebelakang, senyum muncul pada bibirnya. "Ervan Attarazka, tak ada masalah yang tak dapat aku selesaikan," gumamnya bangga.Ervan sampai lebih dulu di tempatnya ingin membawa kedua gadisnya. Lelaki itu sudah menunggu di depan restoran. Ervan mengenakan ja
Read more
Bab. 39 Kamu Pasti Bisa.
Bab 39. Kamu pasti bisa. Arkan memindik masuk ke dalam rumah, rupanya Evellyn sedang memasak, tumben belum selesai pikir Arkan. Lelaki tampan itu masih berjalan mendekati wanitanya dengan memindik, terlihat Evellyn mematikan kompor dan mencuci tangannya. Rambutnya diikat cepol, lehernya terekspos indah. Dengan perlahan Arkan melingkarkan tangan nya pada perut ramping istrinya dari belakang dan berkata, " Masak apa, Evee...."Dengan gerakan sigap Evellyn menyikut perut Arkan, gerakan yang beberapa kali Dina ajrkan untuk melindungi diri. Aduuhhh... Lelaki maskulin itu memgerang sedikit memundurkan tubuhnya. Namun, tak jua mengendorkan pelukan."Iiihhhh... Kebiasaan, ngagetin," ucap Evellyn kesal membalikkan badannya dan memukuli Arkan yang pasrah menerima pukulan juga cubitan yang dilayangkan Evellyn. "Seneng ya, kalo aku jantungan, biar bisa cari lagi yang lebih cant-." Evellyn tak dapat melanjutkan ucapannya karna Arkan tak m
Read more
Bab. 40 Berakhir atau Lanjut.
Bab 40 Berakhir atau lanjut. "Sayang, aku cuma bercanda, ampuuun, udah adzan nanti kesiangan," Evellyn memberontak menggeleng-gelengkan wajah saat Arkan mencoba menciuminya. Arkan bangun dan membopong istrinya menuju kamar mandi, kebiasaannya sebelum solat selalu mandi pagi.Evellyn meraba bekas luka di bagian perut suaminya ketika menggosok tubuh Arkan."Sayang, kamu terluka." Evellyn mengelus luka tersebut. "Tak apa nanti juga sembuh," ujar Arkan. "Maaf ya, sayang," ucap Evellyn lagi.Setelah selesai melakukan ibadah kepada Tuhannya. Arkan naik lagi keatas tempat tidur." ko tidur lagi? Emang libur? "Sini."Arkan menjentikkan jarinya menyuruh Istrinya mendekat. "Aku mau bikin kopi." Seperti biasa lelaki itu tak ingin di bantah. Arkan diam, memandang istrinya yang sedang melipat mukena.Evellyn seoalah abai pada tatapan suaminya dia berlalu ke arah pintu tetapi dengan sigap Arkan lonc
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status