Semua Bab Kontrak Cinta Suami Kedua: Bab 41 - Bab 50
155 Bab
41. Tidak Peduli
“Ah, aku hanya bercanda! Bukan kencan maksudku, tapi jalan-jalan biasa.” Dean segera mengubah ucapannya begitu melihat tampang Elena kebingungan. “Kau tahu, aku tidak punya teman untuk diajak pergi.” ‘Cih, alasan saja. Elena tidak suka dengan pria sepertimu.’ Jason merasa sangat mengenal Elena. Dia tahu jika Elena tak akan mau pergi berdua dengan pria yang kurang terbuka dan ragu-ragu seperti Dean. Seperti dirinya di kehidupan pertama, yang gagal menunjukkan keberanian walau hanya bicara dengan Elena. “Oh! Baiklah. Kebetulan aku juga sudah lama tidak nonton,” jawab Elena sambil mengulas senyum. Jason menelan ludah bulat-bulat. Bagaimana mungkin Elena segampang itu diajak pergi pria lain, sementara dirinya telah memiliki seorang suami!? ‘Apa dia tidak menghargaiku!?’ geram Jason dalam hati. Tidak. Bukankah itu lebih baik untuk mereka? Bukankah Jason sendiri yang sengaja membelikan tiket masuk pameran lukisan favorit Elena agar bisa lebih dekat dengan Dean? Lalu kenapa dia harus
Baca selengkapnya
42. Akibat Ulah Johan
“Kau benar. Aku tidak melupakan tujuanku. Kenapa kau mengira aku bohong padamu?” Elena memutar bola mata. “Lalu kenapa kau tidak peduli jika Johan mengambil dana perusahaan untuk investasi pribadi? Kau sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kau bisa mengatakan semua itu kepada Papa Edmund. Johan sudah berbohong saat mengaku memakai dana perusahaan untuk menjalankan proyek.” Jason merasa sedang terjebak. Elena benar-benar jeli menilai situasi. Dia berpikir cepat untuk mencari penjelasan masuk akal. “Kau tidak perlu mengkhawatirkan urusanku. Sebelum menikah denganmu, Papa William sepakat untuk membantuku,’ dalih Jason gugup. Beruntung, Elena percaya begitu saja. Jason bisa bernapas lega setelahnya. “Mari tidur.” Jason merangkul Elena dengan natural, seakan mereka benar-benar pasangan saling mencinta. Namun, Elena segera menyentak tangannya. “Kau tidurlah lebih dulu! Aku akan menjaga tanda itu muncul lagi.” Jason tersenyum miring. “Dan kau punya kesempatan istimewa untuk menci
Baca selengkapnya
43. Pria Terkaya
“Tuan Austin, Anda ....” Elena sampai kehilangan kata-kata karena sangat terkejut melihat pria terkaya itu menunduk sopan di depan Jason dan memanggilnya tuan. “Saya tadi pagi belum sempat menyapa Anda dengan benar, Nyonya. Perkenalkan, saya Austin Grey, sekretaris Tuan Jason.” Austin menunduk ala bangsawan. “Atau bisa dibilang, saya merupakan Presdir Boneka milik Tuan Jason.” Elena memandangi sang suami dengan mulut terbuka. “Bagaimana mungkin?” Dia jelas tahu jika Jason Wright di kehidupan pertama hanya pria biasa yang bekerja di perusahaan keluarganya. Namun, pria itu tiba-tiba menjadi pemilik JG Group? “Tunggu ... Jason Grey? Apakah itu kau? Tidak, namamu Jason Wright.” Elena masih bingung dengan keadaan ini. Banyak sekali pria bernama Jason. Dia tak pernah menduga jika Jason dari JG Group merupakan suaminya. “Nama belakang Grey milik nenekku. Austin anak dari adik mamaku. Dia sepupu iparmu.” Jason tersenyum miring, lalu beralih menatap Austin. “Kau sudah memindahkan barang-b
Baca selengkapnya
44. Bisikan Jahat
Johan tertawa tak percaya. “Apa otakmu terganggu? Kau gila!? Aku datang mencari Tuan Austin. Enyahlah dari sini!” Bukan kali ini saja Jason mengabaikannya. Johan sudah terbiasa tak ditanggapi. Namun, kali ini berbeda. Dia sangat terganggu melihat Jason masih bebas berkeliaran di rumah yang seharusnya menjadi miliknya. “Kalau tidak ada urusan denganku, kau bisa pergi dari sini sekarang juga.” Jason lagi-lagi tak menanggapi ucapan Johan dan malah mengusir dirinya, seolah dialah pemilik rumah itu. Johan masih belum paham dengan situasi. Johan tak ingin bertemu Jason, tetapi harus bertemu dengan Austin dan memohon padanya sekali lagi. Dan dia tak mau Jason melihat dirinya mengemis kepada Austin. Harga dirinya bisa jatuh sekali lagi. Lebih parahnya, Jason bisa menceritakan perbuatannya kepada Elena. Johan beranjak dari kursi. Dia memanggil pengawal yang ada di pintu, tetapi tak ada yang menyahut panggilannya. “Panggil Tuan Austin sekarang juga! Jangan jadi orang serakah dan tak tahu
Baca selengkapnya
45. Mengizinkan Istri Kencan
Elena sebenarnya juga menikmati ciuman Jason. Bibirnya telah merindukannya. Akan tetapi, dia memang belum sikat gigi. Karena itu, dia menolak pada awalnya. ‘Ah, aku sudah berkumur dengan cairan pembersih mulut. Tidak apa-apa.’ Elena pun menyerah dan mulai membalas ciuman panas sang suami. Dia tersentak tatkala Jason menyentuh kewanitaannya. Mulanya, Elena tak ingin Jason menyentuh area intimnya. Namun, gerakan liar di bawah sana, membuat dirinya terlena. Di saat Elena hampir mencapai puncak kenikmatan, Jason tiba-tiba berhenti bergerak. Bibir itu tak lagi melumatnya, lidahnya ditarik mundur. ‘Tidak ... jangan berhenti sekarang ...,’ pinta Elena dalam hati. Elena dapat melihat bola mata Jason bergerak liar, seakan baru tersadar dari perbuatannya. Dia menduga bahwa pria itu akan berhenti menyenangkan dirinya. Elena lantas menarik tengkuk Jason. Mengikatnya dengan kedua lengan agar pria itu tak menjauh. Malu, Elena menutup mata dan bersikap seolah Jason masih menciumnya. Giliran E
Baca selengkapnya
46. Diakui
‘Bukankah dia Jason?’ Elena setengah tak percaya melihat Jason memakai kumis palsu dan pakaian tebal di tengah cuaca panas. Jason menghindari tatapan Elena. Dia gegas memutar kepala dan menatap wanita di sebelahnya, seakan mereka telah lama mengenal. “Kau baik-baik saja? Pakailah sendok ini, aku mengambil dua sendok karena selalu menjatuhkannya sepertimu,” ujar wanita di sebelah Jason. Bagus. Wanita itu secara tak langsung membantunya. Jason mengangguk-angguk tanpa suara. “Ada apa Elena?” Dean ikut melihat Jason. “Ah, tidak apa-apa. Kupikir, aku melihat seseorang yang aku kenal.” Elena memutus pandang dari pria itu. ‘Apakah aku salah? Bukan hanya Jason yang memiliki warna mata hijau.’ Dia memiringkan sedikit kepala sambil mengamati bentuk badan Jason dari belakang. Karena tertutup mantel tebal, Elena tak bisa memastikannya. Namun, tinggi pria itu sama dengan Jason. “Apa kau mengatakan bahwa kau punya suami hanya karena tidak menyukaiku?” Dean tampak kecewa. Elena kembali foku
Baca selengkapnya
47. Ketahuan
“Sial!” umpat Jason. Hanya dalam sekali kedipan, orang itu menghilang. Jason berjalan tanpa arah sambil mengamati orang-orang. Dia beberapa kali salah menghentikan orang bertudung yang memiliki warna yang sama dengan jaket orang itu. ‘Di mana orang itu!? Kenapa bisa menghilang sangat cepat!?’ Jason menyerah tatkala melihat jam di pergelangan tangannya. Dia segera kembali ke mobil, melaju dengan cepat kembali ke rumah. Beruntung, Jason lebih dulu sampai rumah sebelum Elena. Saat dia membuka pintu, taksi yang membawa Elena pun telah berhenti di depan gerbang. Selagi Elena berjalan menuju rumah, Jason lari terbirit-birit ke dalam kamar. Dia membuka baju dan celana dengan gerakan cepat, lalu menyembunyikan ke kolong ranjang. Langkah Elena terdengar karena pintu kamar tak tertutup. Jason panik melihat sekeliling kamar untuk mencari-cari sesuatu yang dapat memperlihatkan kesibukan. Namun, Elena telah membuka pintu. Jason langsung melemparkan badan ke atas ranjang. Menyentak selimut de
Baca selengkapnya
48. Menangkap Kail
“Apa Papa sedang mengigau?” Jenna terkekeh pelan. Tak ada yang lebih lucu dari gurauan William. Jenna jelas-jelas pernah menyelidiki latar belakang Jason Wright. Sebelum merayu Johan, dia lebih dulu tertarik kepada Jason. Selain lebih tampan dan berkarisma, Elena telah memilih Johan lebih dulu. Karena itu, Jenna menginginkan Johan supaya kakaknya tahu bahwa dirinya lebih spesial di mata semua orang. Jenna pun tak menyesali keputusan mengundang Johan ke dalam pelukannya. Sebab, Johan memiliki segalanya dan mudah untuk dimanfaatkan hanya dengan menyuguhkan tubuhnya. Dan setelah cukup lama mengenal Johan, Jenna mulai menumbuhkan kasih sayang kepadanya. Biarpun akhir-akhir ini, Jenna kesal karena Johan kehilangan banyak hal. Johan kalah telak dari Jason, yang kini justru menjadi presiden direktur di perusahaan William. Juga kehilangan perusahaan dan sebagian besar hartanya.Entah Johan punya uang atau tidak, Jenna pun tak tahu.“Papa William tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia
Baca selengkapnya
49. Penguasa yang Sesungguhnya
Elena pikir, Jason menyesal bertukar peluh dengannya. Mungkin, Jason menyesal karena melanggar kesepakatan mereka. Dia tak tahu Jason tengah menangis sebentar. Dia kira, tubuh Jason bergetar oleh kenikmatan, bukan tangisan. Dia pun tak mengerti perasaan Jason yang kini diliputi rasa bersalah yang begitu besar. “L-lagi pula, kesepakatan itu … tidak tertulis dalam kontrak kita.” Elena berusaha mendorong Jason yang masih berada di atasnya ke samping. Jason menghapus air mata dengan sarung bantal. Namun, dia tetap belum mau menunjukkan wajahnya. “Menyingkir dariku, Jason, … kau berat!” Elena merasa lega tatkala Jason berguling memunggungi dirinya. Kaki Jason mencoba menarik selimut, tetapi Elena menjauhkan kain tebal di bawah kakinya itu. Dia perlu mendengar sekali lagi dan memastikan bahwa pendengarannya tidak salah. Jason mengatakan bahwa mencintai dirinya. Namun, mengapa Jason malah menghindar bicara dengannya? “Dingin, Elena, jangan ambil selimutnya.” Jason membenamkan wajah ke
Baca selengkapnya
50. Tak Tahu Malu
“Tidak ... tidak mungkin.” Johan menggelengkan kepala. “Dia hanya pecundang yang tidak bisa apa-apa.” Tak ada yang mendengar ucapan Johan. Semua orang pun sibuk membicarakan Jason hingga aula pesta menjadi gaduh. Jason menggosok tengkuk dengan canggung. “Kau tidak seharusnya mengumumkan di sini. Aku tidak suka menarik perhatian semua orang,” ujarnya. “Kenapa tidak? Tidak banyak juga yang terkejut,” balas Austin. Rupanya, banyak pebisnis besar yang tahu fakta itu. Mereka menepis bantahan orang-orang yang meragu karena mengenal Jason Wright sebelumnya. “Akhirnya terbongkar juga. Tuan Austin sepertinya ingin mendominasi acaraku,” celetuk George sambil tertawa. ‘Tuan George juga tahu? Jadi, benar-benar hanya aku yang tidak diberi tahu?’ batin Elena kecewa. Sebagai istri Jason, Elena merasa tak dianggap. Dia memang sudah tahu sejak mereka menguasai kediaman Wright. Namun, tetap saja, semua orang tahu lebih dulu. Hampir setengah tamu undangan pun tak terkejut oleh berita itu. Tentuny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status