Lahat ng Kabanata ng Terpaksa Menjadi Sugar Babby: Kabanata 51 - Kabanata 60
116 Kabanata
Tenanglah
Bella saat ini berada di rumah sakit untuk menjalani USG, dan Felix, suaminya, serta Putri, juga ada di sana untuk memberikan dukungan. Mereka duduk bersama di ruang tunggu dengan rasa cemas yang tak terucapkan. Setelah beberapa saat, Bella dipanggil oleh dokter untuk menjalani USG."Nyonya Bella, silakan masuk ke ruang USG. Saya akan memeriksa perkembangan bayi dalam kandungan Anda," ucap Dokter dengan ramah."Terima kasih, Dokter. Aku berharap semuanya baik-baik saja," jawab Bella dengan gugup.Felix menggenggam tangan Bella. "Aku yakin semuanya akan baik-baik saja, sayang. Kita harus tetap positif."Putri juga menggenggam tangan Bella yang lain. "Aku juga yakin, Ma. Bayi kecil pasti sehat dan kuat."Bella memasuki ruang USG dengan perasaan campur aduk. Dia berbaring di tempat tidur dan menatap layar monitor dengan harapan yang tinggi. Dokter mulai melakukan USG dan memeriksa perkembangan bayi dalam kandungan Bella.Dokter yang berpengalaman dengan lembut menggerakkan alat USG di pe
Magbasa pa
Minuman Beracun
Saat Bella sedang tertidur pulas, ada seseorang yang berdiri di sampingnya dengan tatapan yang mencurigakan. Orang tersebut memegang sebuah jarum suntik di tangannya, siap untuk mencelakai Bella. Namun, sebelum dia bisa menyuntikkan cairan beracun pada kulit Bella yang sedang tertidur lelap, tiba-tiba pintu kamar terbuka.Mama Sally, muncul di pintu dengan tatapan curiga. Dia melihat orang tersebut dengan curiga dan segera menanyakan apa yang sedang dia lakukan di kamar Bella."Maaf, tapi apa yang sedang kamu lakukan di kamar Bella?" tanya mama Sally dengan tatapan curiga.Orang tersebut terkejut dan gugup, mencoba untuk menemukan alasan yang bisa meyakinkan Mama Sally. Dia pun segera menyembunyikan suntikan itu."Oh, maaf, Mama Sally. Saya sebenarnya hanya membawakan jus mangga untuk Nona Bella atas permintaan Tuan Felix sebelum dia pergi ke kantor," jawab orang itu dengan gugup yang tak lain adalah seorang pelayan.Mama Sally memperhatikan kegugupan dan ketidaknyamanan di wajah oran
Magbasa pa
ceroboh
Felix pulang ke rumah dengan wajah yang sedikit panik setelah menerima telepon dari mama Sally yang memberitahunya bahwa Bella, istrinya, dalam bahaya. Hatinya berdegup kencang saat dia membayangkan kemungkinan terburuk. Dia segera melangkah masuk ke kamar Bella dan merasa lega ketika melihat Bella sedang duduk di meja makan, sedang makan siang yang disuapi oleh mama Sally, ibunya."Bella, apa yang terjadi? Mama Sally bilang kamu dalam bahaya.?" tanya Felix dengan suara yang masih terengah-engah."Mas Felix, aku baik-baik saja. Mama Sally hanya sedikit khawatir karena aku merasa lelah hari ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Bella dengan tatapan bingung."Tapi tunggu! Bahaya apa yang kamu maksud, Mas?" bingung Bella."Tidak sayang. Mama tadi menelpon Felix untuk segera pulang, dan mengatakan kamu dalam bahaya," sela mama Sally dengan mata kode pada Felix.Melihat itu, Felix mengerti. Dia merasa lega mendengar jawaban Bella. Dia duduk di samping Bella dan menggenggam tanga
Magbasa pa
Pingsan
Bella sedang tertidur siang dengan lelap, namun seketika perutnya terasa begitu sakit. Dia terbangun dengan rasa tidak nyaman dan merintih kesakitan, sambil meremas-remas selimut di sekitarnya. Rasa sakitnya begitu intens sehingga Bella bahkan tidak mampu mengambil ponselnya untuk menelepon Felix."Oh Tuhan, rasanya begitu menyakitkan. Apa yang sedang terjadi? Kenapa tiba tiba perutku sakit? aaakkhh!" ringis Bella sambil menggigit bibirnya kesakitan.Bella mencoba untuk mengatur nafasnya dan mencari cara untuk meredakan rasa sakit yang tak tertahankan itu. Dia merasa putus asa karena tidak bisa menghubungi Felix untuk meminta bantuan."Mas Felix, tolong datang cepat. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku." kata Bella di dalam hati.Bella terus merintih kesakitan, berusaha menahan rasa sakit yang begitu kuat. Dia merasa khawatir dan cemas tentang apa yang sedang terjadi pada kandungannya.Beberapa saat kemudian, Bella merasakan kelemahan yang begitu besar sehingga dia tidak bisa lagi
Magbasa pa
Apa Dia Pelakunya
"Setelah saya periksa, zat ini benar-benar sangat berbahaya, hingga mampu menggugurkan kandungan Nona Bella, Tuan." ungkap Dokter Rama dengan serius. Felix dan Mama Sally yang mendengar penjelasan tersebut sangat terkejut. Mereka tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka dengar. Mama Sally bahkan sampai menutup mulutnya dengan telapak tangannya, mengekspresikan rasa syok dan kebingungan yang begitu mendalam."Tunggu sebentar, Dokter. Apa yang Anda katakan? Ada zat berbahaya di dalam janin Bella?" ucap Felix dengan suara bergetar tak percaya."Ya, Tuan Felix. Saat saya memeriksa janin Bella, saya menemukan adanya zat berbahaya yang dapat menyebabkan keguguran. Ini adalah situasi yang sangat serius dan perlu penanganan medis segera."Kebetulan di rumah milik Felix, alat alat rumah sakit sudah lengkap, sehingga Bella tidak harus di bawa ke RS guna pemeriksaan."Oh Tuhan, tidak bisa dipercaya. Bagaimana bisa ada zat berbahaya di dalam janin Bella? Siapa yang bisa melakukan hal sep
Magbasa pa
Panggilkan Dia!
"Pah, Bella terkena racun. Dokter mengatakan bahwa ada zat berbahaya di dalam janinnya yang menyebabkan keguguran," ucap mama Sally dengan suara sedih.Mama Sally berada di kamar dan memberitahu Tuan Johnson, suaminya, tentang apa yang terjadi pada Bella. Tuan Johnson merasa sangat kaget dan terkejut mendengar kabar tersebut. Pikirannya langsung memunculkan curiga bahwa mungkin ada penghianat di rumah Felix."Apa yang mama katakan? Bella diracuni? Bagaimana bisa hal ini terjadi?" kaget Tuan Johnson."Aku tidak tahu, Pah. Ini semua sangat mengejutkan dan mengerikan. Mama merasa ada yang tidak beres di rumah ini," jawab Mama Sally dengan suara sendu.Tuan Johnson merasa curiga dan mulai mempertanyakan keamanan di sekitar mereka. Dia tidak bisa memahami bagaimana seseorang bisa melakukan sesuatu yang begitu jahat dan merugikan kepada Bella dan janinnya.Tuan Johnson: (dengan suara tegas) "Ada yang tidak beres di rumah ini, Mam. Seseorang di antara kita mungkin adalah penghianat. Kita ha
Magbasa pa
menyidang
Felix duduk di ruang kerjanya dengan aura yang dingin, menunggu kedatangan pelayan yang dicurigai oleh Mama Sally. Dia merasa tegang dan penuh perasaan campur aduk saat mengetahui bahwa pelayan tersebut akan segera masuk ke ruangan itu. Tak lama kemudian, pelayan itu memasuki ruangan diikuti oleh Mama Sally yang berada di belakangnya. Felix bisa melihat keringat yang membasahi wajah pelayan tersebut, menunjukkan rasa takut yang dirasakannya saat ini."Silakan duduk, kita perlu membicarakan sesuatu yang penting!" titah Felix dengan suara tegasnya."Ba-baik, Pak Felix," jawab pelayan itu dengan suara gemetar."Kami memiliki kecurigaan terhadapmu, dan kami ingin mendapatkan kebenaran dari mulutmu sendiri. Apakah kamu terlibat dalam meracuni Bella?" tanya Mama Sally dengan suara serius dan tatapan tajam. "Tidak, Nyonya. Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu." jawab Pelayan itu dengan suara tergagap.Felix mengamati dengan tajam, seolah ia tak p
Magbasa pa
Memata-Matai
Felix tersenyum penuh misteri, menciptakan rasa penasaran di wajah Mama Sally. Dia memutuskan untuk mengungkapkan identitas mata-mata yang telah dia tempatkan untuk mengawasi pelayan yang dicurigainya."Mama, aku punya seseorang yang menjadi mata-mata di rumah kita. Seseorang yang akan membantu kita mengawasi pelayan yang kita curigai," ucap Felix dengan senyuman penuh misteri."Siapa dia?" Kemudian Felix membisikan sesuatu di telinga mama Sally, membuat wanita itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Pelayan itu berjalan dengan hati-hati menuju gudang, merasa takut dan tegang. Setelah sampai di sana, dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada bosnya, memberitahukan bahwa dia baru saja dihadapkan oleh Felix. Dalam pesan tersebut, pelayan itu mengungkapkan rasa takutnya bahwa Felix akan menghukumnya dan mengetahui tentang kejahatannya. ( Bos, tadi saya dihadapkan oleh Tuan Felix. Saya sangat takut bahwa dia akan menghukum saya dan mengetahui tentang kejahatan yang saya laku
Magbasa pa
Bella Mulai Berakting
Salma pulang larut malam setelah menghabiskan waktu di luar rumah. Saat dia masuk ke dalam rumah, Tuan Johnson, ayah mertuanya, menyindir Salma tentang tanggung jawabnya sebagai istri yang tidak memenuhi tugasnya terhadap Felix."Apakah ini seorang istri yang baik?" sindir Tuan Johnson. "Pergi pagi, pulang malam. Sepertinya harta anakku tak cukup membiayai hidup glamornya."Mendengar sindiran tersebut, Salma merasa kesal dan muak dengan komentar yang tidak pantas tersebut dan selalu memekakkan telinganya. Namun, dia memahami pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga suaminya, sehingga dia harus berpura-pura menjadi menantu yang baik di hadapan mertuanya."Maaf, Pah, jika aku pulang larut malam. Ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan di luar rumah," jawab Salma dengan raut wajah sedih dan tenang.'Ciih! Mulutmu macam kaleng bekas saja mertua menyebalkan!' geram Salma dalam hati."Sebagai seorang istri, tugasmu adalah memenuhi kebutuhan suamimu, Salma. Jangan lupakan kodra
Magbasa pa
Menggoda
Malam ini Salma memakai gaun seksi, lalu dia berjalan ke arah kamar Felix. Salma berinisiatif untuk menggoda suaminya. Salma akan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. "Kau akan menjadi milikku, dan rencana keduaku, akan berjalan lancar," lirih Salma dengan senyuman menyeringai.Felix sedang duduk di tepi ranjang dan terkejut melihat kedatangan Salma di kamarnya. Pria itu kesal, tapi Salma tak perduli."Selamat malam, sayang," ucap Salma dengan senyuman nakal."Salma? Apa yang kamu lakukan di sini? Keluar!" marah Felix, tak suka melihat keberadaan Salma di kamarnya.Salma tersenyum manis saat Felix terkejut melihatnya. Dia bahkan tak perduli saat Felix mengusirnya, malah berjalan mendekat. Dalam gaun seksi yang dipilihnya dengan sengaja, Salma ingin membangkitkan gairah suaminya. Meskipun Felix terlihat sedikit kesal dengan kejutan ini, Salma tidak mempedulikannya. Dia ingin mengambil inisiatif sebagai seorang istri yang penuh gairah.Salma menghampiri Felix dengan langkah
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status