All Chapters of BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM: Chapter 41 - Chapter 50
78 Chapters
Chapter 41
Tanpa basa-basi, Dylan langsung menggesekkan kartu ATM di mesin EDC tersebut.Beberapa detik kemudian....Klik.....Transaksi selesai, struk pun keluar dari alat kecil itu.Penonton terkejut dengan pemandangan yang berada di depan mereka. Seorang pria yang tidak dikenal di kota Valley ini berhasil memenangkan doorprize pelelangan Vista tahun ini yaitu Mall Hera, dia bahkan berhasil membayarnya dengan lunas hanya dalam waktu sekejap.Banyak dari mereka yang sekarang ingin berkenalan dengan Dylan, bahkan para wanita di sana juga langsung jatuh cinta dengannyaMereka beranggapan, Dylan pasti akan segera menjadi keluarga kelas atas di kota Valley."Ini belum selesai Dylan, kita pasti akan segera bertemu lagi di lain kesempatan." kata David Hernandez dengan wajah marah.Dia yang baru saja kalah bertarung dengan pria itu memperebutkan Mall Hera, tidak bisa menyembunyikan wajah gusar karena emosi."Awas kamu Dylan, urusan kita belum selesai.""Aku pasti akan mendatangimu segera." tambah pria
Read more
Chapter 42
Dylan dan Suzy tampak saling memandang dengan tatapan aneh.Beberapa detik kemudian,"Baiklah. Aku setuju jika Suzy juga setuju." jawab Dylan tegas.Suzy pun hanya bisa menganggukkan kepalanya."Aku menyukai pria yang tegas sepertimu, Dylan." tuan Davidson tersenyum ringan."Minggu depan kita akan merayakan pernikahan kalian." tambah pria paruh baya itu.Setelah pembicaraan penting mereka itu selesai, selanjutnya mereka hanya mengobrol santai. Ketiganya membahas seputar kota Valley dan hal lainnya."Oh ya Dylan, karena kamu telah mengalahkan David Fernandez dalam perebutan Mall Hera, kamu harus lebih berhati-hati di masa depan.""Jika melihat watak David Hernandez selama ini, dia tidak akan menyerahkannya padamu begitu saja.""Aku khawatir dia akan menggunakan cara curang untuk mendapatkan Mall Hera darimu." Tuan Davidson tampak sedikit khawatir.Sebagai warga asli kota Valley ini, Tuan Davidso
Read more
Chapter 43
"Jangan berkata seperti itu Tuan Dylan, aku di sini hanya berhati-hati.""Kamu bahkan telah mengalahkan Axe Dragon dengan satu tamparan, tidak ada salahnya jika aku berhati-hati bukan?" kata pria itu dengan nada tenang seolah dia adalah pria paling bijak di dunia."Hati-hati itu hanya untuk orang lemah sepertimu." Dylan memprovokasi kembali."Hahaha..." pria itu tertawa dengan nada sarkasme."Kamu memang pandai bicara Tuan Dylan. Kamu bisa bangga telah mengalahkan Axe Dragon, pria paruh baya itu namun aku jauh lebih kuat darinya." nada sombong terjelas dari seberang telepon.Dylan tidak ingin basa-basi lagi dalam situasi seperti ini, apalagi wanita calon istrinya sedang disandera oleh pria dari Geng Black Tiger itu."Katakan saja terus terang apa keinginan kalian!" kata Dylan mulai tegas.Namun pria dari seberang telepon hanya menjawabnya dengan ada santai."Bagaimana jika kamu menukar Mall Hera dengan calo
Read more
Chapter 44
Dylan merasa tidak bisa santai untuk menyelamatkan wanitanya itu.Semakin lama dia menemukan Suzy maka semakin besar pula resiko yang harus dialami oleh wanita itu."Tentu saja aku sudah mendapatkan alamatnya tuan Dylan.""Mereka ada di gedung tua di tepi pantai kota Valley." jawab Axe dengan suara tegas."Baiklah, terima kasih." kata Dylan singkat."Kami juga akan segera pergi ke sana, Tuan Dylan." suara Axe terdengar ditelepon yang masih terhubung.Dylan hendak melarangnya, tapi kemudian dia membiarkannya. Hal ini juga untuk melihat kemampuan dari perusahaan Dragon Safety jika berhadapan dengan musuh secara langsung.Mobil yang dikendarai oleh Dylan itu segera berputar berbalik arah menuju ke pantai kota Valley.Setelah melewati satu jam perjalanan dengan kecepatan tinggi, dia akhirnya sampai di sebuah gedung tua yang berada di tepi pantai.Banyak orang dengan pakaian jas hitam seperti sedang men
Read more
Chapter 45
Dylan akhirnya hanya bisa menahan diri.Dia tidak ingin gegabah menyerang pria itu jika hal tersebut bisa membahayakan keselamatan Suzy dan juga Tuan Davidson.Brody sedikit kaget melihat Dylan masuk ditemani oleh Axe Dragon. Dia tidak menyangka Dylan diperlakukan dengan begitu hormat oleh pria paruh baya yang kekuatannya setara dengannya itu.Namun demikian, kepercayaan dirinya masih tinggi karena ia merasa Geng Black Tiger masih berada di atas Geng Kapak Naga."Ternyata kamu sudah sampai, Dylan." kata Brody dengan tenang.Tentu saja dia mengetahui tentang identitas dan kekuatan dari lawannya itu setelah mendapat misi dari pimpinan Geng Black Tiger untuk menghabisinya."Tapi aku tidak menyangka, kamu juga datang ke sini Axe.""Aku tidak mengira, pria sepertimu sekarang menjadi anjing dari pemuda ini." kata Brody menghina Axe Dragon.Namun kedua orang itu tampak tenang seolah tidak terprovokasi."A
Read more
Chapter 46
Melihat Dylan masih santai dan dapat menghindari serangan Jurus Pisau Kilat miliknya membuat Brody tambah terprovokasi dan lebih emosi."Aku akui kamu memang cukup gesit, Dylan.""Namun bagaimana mungkin kamu bisa menyelamatkan kedua orang ini jika hanya selalu menghindar?" tanya Brody masuk akal.Beberapa detik kemudian, pria wakil pimpinan Geng Black Tiger itu tampak mengeluarkan sebuah pisau berukuran agak besar. Wajahnya menunjukkan bahwa dia siap untuk memulai pertarungan jarak pendek.Namun Dylan tetap tenang dan tidak khawatir dengan senjata di tangan Brody itu."Apa kamu sudah lupa, Brody?""Sudah aku bilang sebelumnya, orang sepertimu tidak berarti apa-apa bagiku." kata Dylan dengan ketenangannya.Mendengar hal itu, Brody menjadi begitu marah seperti ingin menelan pria di depannya itu hidup-hidup.Dia tidak menyangka, pria di depannya ini terlalu sombong."Kalau begitu bagaimana jika kita
Read more
Chapter 47
Brody menatap pimpinan Fredrin dengan mata ketakutan.Dia sadar bahwa pria di depannya itu bisa saja membunuhnya hanya karena dia gagal menjalankan misi mudah menghabisi seorang pria biasa seperti Dylan."Ampun Tuan Fredrin, pria bernama Dylan itu punya kemampuan bertarung yang benar-benar hebat.""Entah kenapa sangat sulit melawan pria itu, bahkan teknik andalanku pun tidak mampu berhasil mengenainya sama sekali.""Sepertinya aku memang bukan lawan dari pria itu." kata Brody terus terang.Dia bahkan tidak segan merangkak kembali mendekat ke arah kaki pimpinan Fredrin itu."Alasan!""Kamu adalah seorang tangan kanan dari pimpinan Geng Black Tiger. Kalah dengan seorang pria yang tidak jelas asal-usulnya itu adalah hal yang sangat memalukan." ejek Fredrin."Aku memang kalah melawan pria itu tuan, demi mengembalikan harga diri Geng Black Tiger maka tolong habisi pria itu dengan tanganmu sendiri untuk membalas dendam." Brody memohon kepada pimpinan Fredrin.Dalam benaknya, jika kemampuann
Read more
Chapter 48
Pangeran Leon Xavier menatap David Hernandez dengan tatapan tajam seolah tidak percaya bahwa pria itu akan berkata demikian.Menurutnya memang tidak ada orang yang bisa mengalahkannya jika bertarung melawannya satu lawan satu di kota Valley ini.Bahkan ahli beladiri terbaik pun tidak akan mampu untuk menundukkannya."Aku sudah paham para ahli bela diri di kota ini.""Jika mereka berani melawanku maka aku tidak keberatan untuk mematahkan tangan mereka terlepas dari siapapun yang membuat masalah denganku." kata Pangeran Leon percaya diri."Bukankah aku yany selalu membantu mengatasi masalah mu pada orang yang tidak bisa kamu tangani sendiri, David?" tanya Leon Xavier."Tentu saja, namun sayang sekali aku harus mengatakan ini Pangeran Leon, ada seorang pria baru di kota Valley ini yang mempunyai sedikit kemampuan bertarung namun cukup mengesankan.""Dia bahkan telah mengalahkan Geng Kapak Naga dan membuat mereka b
Read more
Chapter 49
"Tentu saja itu asli." jawab Dylan dengan tenang.Rudy dengan wajah kaget, membawa kartu ATM tersebut dan menggeseknya di mesin EDC.Klik..Transaksi selesai..Bahkan seorang manajer marketing masih gemetaran ketika menyelesaikan transaksi 100 miliar dalam satu kali gesek."Ini tuan kartu Black Diamond Card nya." kata Rudy sambil menyerahkan kembali kartunya kepada Dylan."Nanti notaris saya, Tuan Paul Archer yang ke sini untuk mengurus berkas-berkasnya" kata Dylan dengan tenang Beberapa saat kemudian, dia meninggalkan tempat tersebut di ikuti Azen di belakangnya."Baiklah tuan." sambil menggangguk, Rudy mengantarkan Dylan ke luar gedung.Dalam perjalanan pulang, Azen yang menyetir mobil merasa ada mobil asing yang mengikutinya."Dylan, sepertinya mobil yang di belakang itu sedang mengikuti kita." kata Azen sambil menunjukkan mobil tersebut lewat kaca kecil di atas kepalanya."Biarkan
Read more
Chapter 50
Biasanya lawannya akan hancur hingga menjadi 1000 bagian dengan serangan jarak jauh tersebut.Menyadari dua serangan pamungkas jarak jauhnya gagal total membuat pria seperti Fredrin menjadi jauh lebih marah.Pria itu pun segera mengeluarkan pisau berwarna silver bergagang hitam kemasan.Kali ini dia ingin mengalahkan Dylan dengan pertarungan jarak dekat dalam mode Dewa Senjata Pisau."Kamu cukup hebat bisa menghindari dua serangan jarak jauhku itu, Dylan.""Namun dengan pisau ini, aku telah membunuh banyak raja senjata." kata Fredrin dengan wajah percaya diri."Terserah saja apa katamu." kata Dylan tetap dengan ketenangannya.Fredrin terlihat menghentakkan kakinya ke tanah hingga tanah di bawah kakinya retak seperti jaring laba-laba sebelum ia melompat ke arah Dylan.Ssttt...Sssttt...Sssttt...Pisau diayunkan ke arah tubuh Dylan dengan begitu cepat, mata orang biasa tidak akan dapat melihat serangan ini dengan jelas.Namun Dylan tetap menghindarinya sambil bergerak ke kanan dan ke k
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status