All Chapters of Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding: Chapter 21 - Chapter 30
319 Chapters
21. Merampas Elang Sayap Perak.
Hong Yi menganggukan kepalanya, kini ia memahami dengan baik penjelasan dari gurunya. Hal ini juga dibuktikan dengan pertarungan jarak dekat yang belum pernah ia lakukan, kecuali bersama gurunya. Beberapa hari kemudian, Bai mulai akrab dengan Hong Yi setelah beberapa saat berbincang santai. Hingga ditengah peristirahatan mereka mengumpulkan energi Qi, Luo Xiang merasakan beberapa aura menuju ke arah mereka. "Apa kau merasakannya?" Bai bertanya tanpa memperdulikan rombongan yang akan berhenti tepat diatas langit keberadaan mereka. "Yaa... Tapi aku juga tidak perduli!" Luo Xiang menatap Hong Yi yang tengah mencoba menekan aura tubuh racunnya. "Sudah kuduga... Kau sebenarnya cukup jenius untuk mempelajari sesuatu yang sulit bagi Kultivator biasa..."Menatap dengan bangga, tiba tiba matanya teralihkan keatas langit setelah mendengar suara elang sayap perak melengking diudara. "Tidak ada habisnya orang orang bodoh yang mencari kematiannya sendiri...," gumam Luo Xiang. Swuuuush! Swuuus
Read more
22. Tiba digurun hantu.
Elang yang ditunggangi Bai memberontak hebat, bahkan keseimbangan tubuh Elang itu terus goyah. "Rasakan ini! Terbang yang benar! Apa kau tidak bisa melihat aku bahagia bisa menaikimu!"Ingin membalas perlakuan sang Elang, Bai memukul pelan kepala Elang tersebut. Hingga Elang yang marah mulai menggoyangkan tubuhnya cukup cepat. Woooosh! Bai terjatuh dari punggung sang Elang. Sontak Elang milik Bai terlihat seperti kegirangan melihat orang usil itu terkena karmanya. "Sialaan! Akan kuberi pelajaran kau!"Swuuuush! Sebelum jatuh menyentuh permukaan tanah, muncul sepasang sayap biru dipunggung Bai. Karena kesal, Bai mengejar Elang tunggangannya dan hendak memberikan pelajaran. Swuuuush! Swuuuush! Keduanya kejar kejaran dengan kecepatan yang tinggi kearah gurun Hantu. Melihat tingkah keduanya ini, Luo Xiang sedikit terhibur meski beban pikirannya begitu besar. "Mereka berdua terlihat sangat cocok!"Satu minggu menaiki elang sayap perak, setelah melewati puluhan kota dan desa. Akhirny
Read more
23. Kekacauan dimulai 1.
Mengetahui siapa pemberi kabar itu, Luo Xiang sedikit terkekeh geli. Karena menurutnya, Dewa Bintang tidak perlu melakukan hal yang sebodoh itu. Namun ia juga berterimakasih, karena bagaimanapun kabar yang diberikan Dewa Bintang ini merupakan awal perjalanannya kembali menjadi Dewa. "Mari kita kembali..." Bai tiba tiba merasa tidak tertarik untuk memperebutkan api Phoenix Flame ditengah tengah ribuan kultivator yang sedang berusaha. Mendengar ini Luo Xiang mengangguk mengerti akan kekhawatiran dari Bai. "Yier, apa kau mau menuruti permintaan guru?" tanya Luo Xiang serius. "Apa itu guru?""Meski tangga Bintang dapat meningkatkan pelatihan tubuh, namun dengan kondisi perebutan api Phoenix Flame saat ini. Pasti akan menjadi pertumpahan darah yang mengerikan... Jadi guru memintamu untuk kembali ke klan Luo bersama senior Bai...""Tidak aku ingin melindungi guru..."Luo Xiang menggelengkan kepalanya sembari mengelus rambut halus milik Hong Yi. "Percayalah pada guru."Bai yang tidak
Read more
24. Kekacauan dimulai 2.
"Entahlah... Yang pasti aku harus mendahuluinya!"Keduanya memberikan opini terkait Luo Xiang yang melatih ketahanan tubuh dibawah tekanan gravitasi yang mengerikan. Hingga, dalam waktu satu hari keduanya harus menyerah setelah berada dianak tangga ke dua puluh, kini mereka mencoba membiasakan tekanan gravitasi mengerikan itu. 'boooms!'Tiba tiba, ledakan kecil terdengar didalam tubuh Luo Xiang. Hal ini membuat Luo Xiang kesal atas tindakan ketidak sabarannya api Pelahap Langit. "Sialan... Kau bisa diam tidak?!" ucap kesal dalam hati Luo Xiang. Karena menganggu pelatihan, Luo Xiang akhirnya memutuskan untuk melangkah ke anak tangga terakhir. Wuuuung! Anak tangga terakhir bergetar yang dibarengi dengan tembakan sinar keatas langit yang gelap pada malam hari. Meski telah berhasil menaiki anak tangga terakhir, kini Luo Xiang harus berjalan kedepan sejauh lima meter lagi. Swoooosh!Ditengah tengah menahan tekanan gravitasi, api hitam muncul menari nari berkobar di tubuh Luo Xiang. S
Read more
25. Menjadi buronan nomor satu di Benua Langit.
Swuuush! Baaaams! Baaams! Baaams! Ratusan energi meledak diatas langit. Gelombang energi yang saling bertabrakan terus terjadi hingga membuat seluruh wilayah gurun Hantu bergetar hebat. Hanya hitungan detik, korban dari banyak pihak telah berjatuhan. Swuuush! Swuuush! Wei Yun muncul bersama Luo kang Yan menghentikan langkah Luo Xiang. "Berikan kami api Surgawimu...," Wei Yun berkata dingin sembari menatap tajam Luo Xiang. "Kami? Api Surgawi itu harus menjadi milik klan Luo...,*Kerutan wajah terlihat, Luo Xiang menatap Luo Kang Yan yang sedikit mirip dengan wajahnya. " Kau berasal dari Domain Pedang?" tanya Luo Xiang. "Sadar diri juga kau... Berikan padaku api Surgawimu itu, setelah ini keselematanmu akan terjamin..." "Jika itu kamu mampu..."Swuuush! Bergerak zig zag, Luo Xiang meninggalkan Luo Kang Yan bersama Wei Yun tanpa menyerang. Namun tiba tiba, seuliet energi Qi berbentuk telapak tangan dengan cepat menghantam Luo Xiang dengan telak. Baaaams! Baaaams! Menyeimbangkan
Read more
26. Apa kota Cang He ingin musnah?
Merasa kepergian pelayan tersebut membawa kabar buruk, Luo Xiang menyebarkan kesadaran Jiwa Dewanya. Wuuung! "Tidak ada yang perlu aku takutkan..."Merasa tidak adanya ancaman disekitarnya, Luo Xiang akhirnya bisa tidur sejenak untuk melepaskan lelahnya. Dua jam kemudian. Swuuuung! Tiba tiba muncul segel formasi mengurung penginapan yang ditinggali Luo Xiang. Terbangun dengan rasa kesal, kerutan wajah terlihat saat melihat formasi itu ternyata hanya mengurung kamarnya. Kraaack! Bwoooong! Seperti kejutan, penginapan yang ia tinggali langsung hancur setelah segel formasi aktif. Terlihat ratusan prajurit kota Cang He mengepungnya, tidak hanya prajurit. Banyak komandan, dan Kultivator lain yang melihat penangkapan ini. Tidak merasa melakukan kesalahan, Luo Xiang masih bersikap tenang. Lalu menatap tajam jendral yang ada dihadapannya. "Apa aku terlihat seperti pencuri? Kenapa kalian ingin menangkapku?""Bukan... Tapi kau buronan nomor satu, jika aku melelangmu... Pasti kota Cang H
Read more
27. Kemarahan Luo Xiang.
Seminggu telah berlalu begitu cepat, hingga selama perjalanan, Luo Xiang mencoba menekan rasa kekhawatirannya. "Apa kau bisa lebih cepat lagi?" tanya Luo Xiang sambil mengelus bulu Phoenix dengan lembut. Kyaaat! Kyaaat! Menganggap majikannya sendiri, Phoenix itu mengangguk dan segera mempercepat terbangnya. Hingga dua hari kemudian. Swuuuush! Akhirnya Luo Xiang tiba di klan Luo. Wajahnya seketika berubah menjadi datar, aura pedang yang begitu kuat bergejolak hebat disekitar tubuhnya. Bwoooong! "Sudah kuduga!""Siapapun yang menyentuh keluargaku akan mati!"Dhuuuuaar! Aura pedang yang lebih kuat menyebar, seperti gelombang pisau yang membelah udara. Bahkan hanya dengan aura pedang, bangunan disekitar Luo Xiang hancur tanpa sebab. Namun beberapa saat kemudian, matanya tertuju pada sebuah surat yang tertulis dengan darah pada tembok yang ada dihadapannya. 'Jika kau ingin mencari keluargamu... Datanglah ke sekte Naga Iblis... Aku menunggumu, secepatnya... 'Pesan itu tertulis deng
Read more
28. Luo Xiang Vs Wei Yun.
Hal ini membuat Tao Ling harus pasrah tubuhnya dijadikan samsak tinju bagi pemuda didepannya. "Ke-kenapa sekte ku mengalami kesialan sebesar ini!" Salahkan atas hal yang seharusnya tidak kau lakukan!" membalas ucapan Tao Ling, Luo Xiang memberikan tinju terakhirnya. Baaaams! Tinju telak yang disertai energi Qi membuat Tao Ling terpental dan harus membuat tubuhnya terbenam didalam tanah. Mulai bangkit, Tao Ling hanya bisa diam menunggu kematiannya yang akan tiba. "Sebelum kematianku... Sebenarnya Kultivasimu di tingkat apa?" tanya Tao Ling tidak percaya bahwa Luo Xiang adalah praktisi Yuan bintang lima. "Coba tanyakan saja pada raja neraka!"Swuuuush! Slaaaash! Sebuah energi Qi berbentuk pedang kecil muncul di jari Luo Xiang melesat kearah kening Tao Ling. Seketika Tao Ling tewas, dan harus mengubur rasa penasarannya yang tinggi. Tidak melihat keberadaan keluarganya, Luo Xiang segera menyebarkan jiwa Dewanya. Swuuuush! Swuuush! Baaaams! Namun tiba tiba energi kuat melesat kea
Read more
29. Masa koma.
'Baaams!''Baaams!'Hanya hitungan detik, aura Kultivasi Luo Xiang meningkat menjadi tahap Dao Master bintang tiga. Kenaikan ranah Kultivasi yang begitu pesat membuat keempat tetua saling pandang sejenak. "Sepertinya dia menggunakan jurus rahasia...""Hati-hati... Sebelumnya dia mampu mengalahkan lima tingkat diatas ranahnya!"Alis Wei Tian berkedut, setelah merasakan aura Luo Xiang terus meningkat. "Bocah ini..."*Di sisi lain, kakek tua di samping Yun Rou sangat terkejut melihat kenaikan tingkat kultivasi pemuda itu dengan cepat. "Sepertinya kita tidak perlu membantu!..""Guru apa kau rasa dia masih mampu mengalahkan mereka?"Kakek tua itu mengelus elus jenggot panjangnya, setelah itu kedua bahunya terangkat. "Entah..."*"Sudah sejauh ini... Meski aku harus membayar harga yang mahal, tapi semua ini akan segera berakhir...," nada suara Luo Xiang berubah menjadi dingin, sepasang sayap hitam keemasan muncul di punggung Luo Xiang. Swuuuush! "Aku tidak percaya kau dapat mengalahk
Read more
30. Memutuskan bergabung kedalam sekte Naga Langit.
Berjalan memasuki kamar anaknya, Luo Lan terkejut setelah melihat anaknya terbaring lemah diatas kasur. "Xi-xianger..." tangis Luo Lan seketika pecah. Disisi lain, tepatnya di alam bawah sadarnya. Luo Xiang melihat beberapa kejadian selama menjadi Dewa Pedang. Meski kejadian ini bukan terkait hukuman mati, namun sebuah ingatan tepat dimana ia menusuk Shi Shi yaitu Dewi Bunga membuatnya segera tersadar dari masa komanya. "Aaaakkh!" memekik keras, Luo Xiang sedikit terkejut melihat ibunya telah menangis didepannya, dan juga ada wanita berjubah Naga, serta pria tua yang belum pernah ia temui sebelumnya. Masih terbayang bayang melihat kejadian kekasihnya terbunuh oleh pedang miliknya sendiri. Luo Xiang seketika termenung, hingga sebuah pelukan hangat membuat Luo Xiang segera tersadar ibunya sangat mengkhawatirkan kondisinya. "Ibu..." sapa hangat Luo Xiang. "Maafkan ibu nak... Jika bukan karena ibu lemah, hal seperti ini tidak mungkin pernah terjadi huhu...""Apa yang dikatakan ibu?
Read more
PREV
123456
...
32
DMCA.com Protection Status