All Chapters of Mengejar Sekretaris Kaya: Chapter 21 - Chapter 30
495 Chapters
Bab 21
Kalau ditanggapi, maka akan jatuh dalam siklus tanya jawab yang aneh.Cindy tidak harus bagaimana menjawab pertanyaannya.Cindy menghindari topik, "Pak Yavon mengurusnya, seharusnya Tuan Muda Yosua dan Pak Travis akan baik-baik saja. Aku pergi dulu."Sikapnya tenang seperti sedang berhadapan dengan orang asing.Yogi memandangnya dengan acuh tak acuh, setelah Cindy berbalik dan mengambil dua langkah, Yogi berkata, "Sudah seminggu, suasana hatimu belum membaik?"Cindy terdiam, dia mengerti bahwa Yogi mengira dia telah difitnah di rumah sakit hari itu, dia emosi sesaat sehingga melampiaskan emosinya seperti itu. Waktu telah berlalu, jadi sudah waktunya untuk tenang.Faktanya, ketika mengingat kembali masa itu, Cindy juga merasa bahwa dia terlalu emosional dan melampiaskan semua keluhan yang dideritanya dari Yogi. Di mata Yogi, dia mungkin hanya seorang badut.Cindy tidak ingin berkata apa-apa. Dia telah mengundurkan diri, bisa dikatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan lagi. Dia tidak
Read more
Bab 22
Cindy terkejut pada detik pertama dia tertangkap, dia menoleh dengan tajam dan menatap mata Yosua yang bersinar."Aku heran kenapa musik di ponselmu sama persis dengan di tempatku, kamu pasti ada di sini. Kamu bohong!""..."Cindy menggigit ujung lidahnya.Sisca sedang menemui klien di sini dan mengiriminya pesan yang mengatakan bahwa Sisca sedikit mabuk dan memintanya untuk menjemput Sisca. Sisca biasanya tidak akan meminta bantuannya. Dia takut terjadi sesuatu pada Sisca, jadi dia segera datang.Namun, Sisca tidak menyebutkan nomor ruangannya, dia tidak tahu Sisca berada di ruangan mana. Dia menunggu balasan Sisca, lalu Yosua meneleponnya.Dia sedang tidak mood untuk menjelaskan terlalu banyak pada Yosua, jadi dia berbohong tentang kedatangan tamu di rumah, tapi ....Cindy cemberut, dia terpaksa mengatakan yang sebenarnya, "Tuan Muda Yosua, aku menunggu temanku."Akan tetapi, tadi dia bilang sedang menjamu kerabat di rumah, sekarang dia bilang sedang menunggu teman di luar. Yosua tid
Read more
Bab 23
Cindy mengambil gelas anggur dan meminumnya satu per satu, setelah tiga gelas anggur berturut-turut, dia kenyang, lalu membalikkan gelas anggur tersebut.Cindy tersenyum, "Sudah kuminum, Tuan Muda Yosua, ke depannya akan menemui jalan lancar dan keberuntungan. Aku memang ada urusan mendesak hari ini jadi nggak bisa menemani. Maafkan aku."Mata Yogi menjadi kelam, Cindy berbalik dan pergi.Dia minum dengan cepat, berbicara dengan cepat dan pergi dengan cepat. Semua orang belum sempat bereaksi, jadi tentu saja mereka tidak menghentikannya. Setelah dia pergi sebentar, mereka pun bergumam, "Membosankan."Cindy memang ingin menjadi membosankan.Dia sudah terjerumus dalam keadaan sulit itu. Dia tidak bisa keluar dari ruangan tanpa minum. Hanya tiga gelas, setelah minum maka akan menyelesaikan masalah dan tidak menunda dia untuk menemukan Sisca. Kenapa tidak minum?Perlawanan membutuhkan keteguhan, tapi penyalahgunaan keteguhan tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan menambah kesenangan
Read more
Bab 24
Cindy berkata, "Aku memang bukan siapa-siapa, tapi kukira prinsip ini sangat sederhana dan mudah dipahami, para bos juga nggak mungkin nggak mengerti.""Alasan kedua perusahaan membicarakan kerja sama pasti karena saling menguntungkan. Kalau suasana terlalu buruk dan kerja sama nggak berhasil, selain merugikan perusahaan Sisca, itu juga nggak ada manfaatnya untuk Bos, bukankah begitu?"Ini memang benar.Kerja sama terbentuk karena kedua belah pihak sama-sama untung, tidak ada yang mengambil keuntungan secara khusus. Hanya saja laki-laki punya sifat buruk seperti itu, mereka suka menggunakan kontrak untuk mempersulit gadis muda dan menyentuhnya, tapi sebenarnya tidak sampai benar-benar membatalkan kontrak.Seorang pria di sebelah memandang ke arah Cindy dan tiba-tiba berkata, "Sepertinya aku pernah melihatmu. Kamu ... sekretaris Pak Yogi, 'kan?"Ekspresi orang lain sedikit berubah. "Pak Yogi yang mana?""Tentu saja Pak Yogi dari Grup Mega."Untuk sesaat, orang-orang di meja itu memandan
Read more
Bab 25
Setelah ditandatangani, Cindy memegang kontrak di satu tangan sambil memapah Sisca yang hampir tidak bisa berjalan dengan tangan lainnya, lalu mengikuti Yosua keluar dari ruangan.Yosua melihat ke kiri dan ke kanan di koridor, tapi tidak menemukan Yogi. Dia menggaruk kepalanya lalu berbalik dan bertanya, "Apakah kamu dan temanmu baik-baik saja?""Nggak masalah. Terima kasih, Tuan Muda Yosua." Cindy mengucapkan terima kasih yang tulus. Biarpun bersikeras untuk meminum kedua gelas anggur terakhir, dia masih bisa meminumnya, tapi pasti akan nggak nyaman. Yosua memang membantunya.Ini pertama kalinya Yosua ditatap oleh Cindy dengan tatapan yang tulus. Yosua merasa agak malu dan tersenyum. "Sama-sama, jangan sungkan, yang penting kamu mempertimbangkan dengan serius untuk bekerja denganku."Cindy menyatakan dia pasti akan mempertimbangkan dengan serius.Setelah menolak tawaran Yosua untuk mengantar mereka, Cindy memapah Sisca pergi.Yosua merasakan kepuasan setelah berbuat baik dan dihargai
Read more
Bab 26
Ketiga wanita itu duduk di kursi belakang, jadi Yogi duduk di kursi sebelah sopir.Cindy tidak punya pilihan selain membatalkan pemesanan taksi online.Yona bilang ingin mengantar mereka, mereka benar-benar setuju, sekarang dia yang merasa gelisah.Dia hanya ingin memamerkan statusnya dan dia yakin dengan karakter Cindy, Cindy pasti tidak akan masuk ke dalam mobil, tapi dia melakukan kesalahan.Namun, teringat bahwa Yogi membiarkan Cindy masuk ke mobil karena dia yang memintanya, dia merasa agak bangga.Mobil mulai melaju.Yona sekali lagi teringat hubungan bertahun-tahun antara Cindy dan Yogi, dia diam-diam mengangkat kepala untuk melihat Yogi lewat kaca spion. Dia melihat Yogi sedang duduk di kursi depan dengan memejamkan mata dan tertidur, tidak ingin peduli dengan siapa pun, dia pun menghela napas lega.Mobil sangat sepi, tidak ada yang bicara, Sisca yang duluan kehilangan kesabaran.Dia memang membenci Yogi, tapi Yona adalah pihak ketiga, mengganggu hubungan orang lain adalah lain
Read more
Bab 27
Sopir mengetahui peraturan Yogi, jadi dia dengan tenang menaikkan jendela mobil, tidak membiarkan kedua orang di belakang menguping lagi.Cindy menarik tangannya dan berkata dengan asing, "Mana berani merepotkan Pak Yogi."Sikap Yogi juga cuek "Apa kamu nggak banyak merepotkanku?"Cindy tidak berpikir bahwa dia pernah merepotkan Yogi, dia juga tidak punya tenaga untuk berdebat dengannya saat ini, "Singkatnya, hubungan kita saat ini nggak cocok."Yogi mengejek, "Memang apa hubungan kita?"Cindy merasa sangat lelah sekarang, Yona tidak ingin dia bertemu dengan Yogi, dia juga tidak ingin bertemu dengan Yogi.Berada di ruang yang sama dengan Yogi membuatnya merasa tercekik.Cindy berkata, "Pak Yogi, aku masih ingin muntah, aku nggak mau naik mobil lagi. Di sini sangat dekat dengan tempat tinggal kami. Aku akan berjalan pulang sendiri. Kalau kalian nggak keberatan, tolong antar Sisca ke gerbang kompleks."Yogi tidak tahu cara membujuk orang dan tidak punya kesabaran, jadi hanya berkata, "Ma
Read more
Bab 28
Saat Cindy bangun, hari sudah subuh.Sakit kepala akibat mabuk membuatnya sangat tidak nyaman, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerang.Saat ini, suara dingin terdengar di sampingnya, "Air ada di meja samping tempat tidur di sebelah kiri."Ini ... suara Yogi?Cindy segera membuka matanya. Di kursi sebelah tempat tidur, Yogi menyilangkan kaki sambil menatapnya."Kenapa Pak Yogi ada di sini?" Kemudian, Cindy menyadari dirinya sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus di punggung tangannya. Dia sedikit bingung, "Ada apa denganku?"Yogi berkata dengan tenang, "Kamu nggak ingat apa yang terjadi tadi malam?""Aku ingat aku minum terlalu banyak dan mabuk. Perutku mual dan sangat sakit. Aku merasa sangat nggak nyaman, tapi cukup pulang dan istirahat saja. Apa perlu ke rumah sakit?Dia memiliki firasat buruk, "Apa lagi yang terjadi padaku?"Ekspresi Yogi tidak jelas. "Keguguran."Cindy tertegun sejenak, lalu merasakan jantungnya berdebar kencang.Wajahnya yang tadinya pucat
Read more
Bab 29
Setelah diinfus, perawat mencabut jarumnya. Cindy mengangkat ponselnya dan menjawab pesan WhatsApp Sisca yang menanyakan kondisinya.Sisca berangkat kerja, tidak mudah bagi pekerja untuk mengambil cuti.Cindy menjawab bahwa dia baik-baik saja dan siap untuk pulang, tapi sebenarnya dia ingin tidur lebih lama lagi. karena perawat tidak mendesaknya pergi, jadi dia menutup matanya.Dia tidur sampai tengah hari ketika dia menerima telepon, "Siapa ini?"Penelepon sangat tidak puas, "Cindy, ini aku. Kenapa kamu bertanya siapa aku setiap kali aku meneleponmu? Apa kamu nggak menyimpan nomorku?""Tuan Muda Yosua?""Ya!"Cindy berkata, "Maaf, Tuan Muda Yosua, aku belum sempat simpan.""Ih, nggak apa-apa! Aku nggak picik. Ingatlah untuk menyimpannya nanti." Yosua sangat tertarik pada Cindy. "Oh ya, WhatsApp aku juga menggunakan nomor ponsel ini. Kamu tambahkan saja. Kita bisa ngobrol saat bosan."Cindy menjawab, "Baiklah. Apa ada perlu, Tuan Muda Yosua?""Nggak ada apa-apa. Aku ingat kamu banyak m
Read more
Bab 30
Cindy menghabiskan makanannya tanpa berbicara, dia juga mengambil keputusan untuk menjauhi Yosua agar tidak sering bertemu dengan Yogi.Setelah makan, Yosua ingin mengantarnya pulang, Cindy tidak menolak.Cindy menambahkan akun WhatsApp Yosua di dalam mobil. Akun WhatsApp Yosua langsung dilewati tanpa perlu verifikasi. Dia membuka profil Yosua dan akhirnya melihat lampiran foto di profil yang dibicarakan Yona.Yosua ternyata melampirkan foto bersama mereka dengan teks seperti itu.Itu terlalu ambigu.Sesampainya di depan gerbang kompleks, Cindy bertanya, "Tuan Muda Yosua, bisakah kamu menghapus foto di profil?"Yosua tidak mengerti, "Kenapa harus dihapus?""Itu nggak pantas dan akan disalahpahami orang.""Benarkah? Menurutku itu cukup bagus."Cindy lembut tapi bersikeras, "Lebih baik hapus saja."Yosua berdecak dan mengangkat ponselnya, "Oke, kamu mau hapus, akan kuhapus. Aku akan mendengarkanmu."Cindy berkata, "Terima kasih, Tuan Muda Yosua."Setelah menghapus dan meletakkan ponselny
Read more
PREV
123456
...
50
DMCA.com Protection Status