All Chapters of Mengejar Sekretaris Kaya: Chapter 51 - Chapter 60
495 Chapters
Bab 51
Steve melaju dan mengantar Cindy ke Grup Mega. Cindy keluar dari mobil dengan pangsit goreng sambil membungkuk untuk melambaikan tangan padanya.Di sisi lain, Yavon yang datang ke Grup Mega untuk mencari Yogi kebetulan melihat adegan itu, dia mengernyit dan masuk ke dalam perusahaan terlebih dahulu.Wajar kalau dia datang menemui Yogi, bisa langsung naik ke atas tanpa perlu melapor.Yavon mengetuk pintu.Yogi berkata, "Masuk."Yavon mendorong pintu dan masuk.Yogi mendongak dan melirik, lalu berkata lagi, "Duduklah." Yogi sedang menangani sebuah dokumen.Yavon tidak merasa sungkan, dia menggunakan mesin kopi untuk membuat secangkir kopi. Setelah menyesap, dia berkata dengan santai, "Bu Cindy laris manis. Yosua pergi dan Steve datang, aku baru saja melihat Steve mengantar Cindy ke depan kantor. Kapan mereka berhubungan?"Yogi mengangkat kepala, alisnya yang tampan sedikit berkerut.Yavon berkata penuh arti, "Tapi, Bu Cindy memang tipe yang disukai Steve."Steve berpenampilan seperti pri
Read more
Bab 52
Wanita hanya topik obrolan santai di waktu senggang, sekadar untuk melepas kepenatan, fokus mereka tetap pada pekerjaan.Yavon meletakkan kopi dan langsung membicarakan tujuan mengunjunginya hari ini. Mereka berdua mengobrol sepanjang sore.Ketika tiba waktu pulang kerja, keduanya hendak keluar untuk makan, begitu mereka keluar kantor, mereka melihat sekretaris muda itu menyiram setengah gelas air ke wajah Cindy!Tiba-tiba saja Cindy tidak sempat menghindar, air memercik ke wajahnya, lalu mengalir turun di sepanjang dagu halusnya dan jatuh ke pakaiannya.Sekretaris muda itu melempar cangkir dan menutup mulut, lalu berbalik dan lari, dia tampak menangis."..."Cindy bersikap cuek, dia tidak menatap mata orang-orang di ruang kantor, hanya mengeluarkan beberapa lembar tisu untuk menyeka wajah.Yogi sudah memiliki calon sekretaris yang cocok, tentu saja sekretaris muda itu tidak akan dipertahankan lagi, sehingga Cindy meminta bagian HRD untuk memberi tahu dia bahwa dia tidak perlu datang l
Read more
Bab 53
Yogi tiba-tiba berhenti, lalu dengan wajah dingin membuka kancing jas, melepas jas dan melemparkannya ke Cindy, "Pergi beli baju untuk diganti."Cindy tidak menangkap, jas itu terjatuh.Ekspresi Yogi menjadi muram. "Apakah kamu merajuk?"Yavon tanpa sadar mencubit pangkal hidungnya. Ya ampun ....Cindy dengan tenang berkata, "Aku taruh baju ganti di ruang ganti. Kalau bukan karena Pak Yogi, aku nggak perlu mengeluarkan uang untuk membeli baju.""Apa kamu bahkan nggak punya uang untuk membeli baju?" Yogi mengeluarkan kartu dari dompet dan melemparkannya ke tubuh Cindy. Kartu itu pun terjatuh.Mereka sepertinya menemui jalan buntu.Akhirnya, Yavon tidak tahan lagi. Dia mengambil jas dari tanah, menepuk-nepuk debu, memasukkan kartu ke dalam saku dan mengenakan jas itu pada Cindy. "Ahem, ada pusat perbelanjaan di seberang, seharusnya ada baju wanita. Bu Cindy pergi beli baju untuk diganti. Cuacanya dingin, yang penting jangan masuk angin.""Kamu tinggal menggesek kartu, beli saja sepuasnya
Read more
Bab 54
Tidak ada yang perlu dibicarakan Cindy selama makan, jadi Cindy berkonsentrasi pada makanannya.Jadi, saat Melly bertanya terus pada Yogi, Cindy menghabiskan semangkuk sup ayam, dua kepiting, tiga udang goreng, beberapa irisan foie gras, ikan gabus dan tumisan rebus ....Yavon berpikir, Cindy memiliki nafsu makan yang bagus.Yogi juga melihat ke arah Cindy, baru pertama kali dia tahu Cindy kuat makan. Mereka yang tidak tahu akan mengira Cindy sudah lapar selama beberapa hari. Dia makan dengan sangat serius hingga dia bahkan tidak melirik orang.Yogi tiba-tiba berkata, "Apakah kamu sudah selesai makan?"Cindy mendongak dan melihat bahwa Yogi sedang menatapnya, Yogi memang bertanya pada Cindy. Cindy pun menyesap es jeruk, "Ada perintah apa, Pak Yogi?"Yogi berkata, "Antar Nona Melly pulang."Cindy tidak punya mobil, mana bisa mengantar orang?Namun, dia tidak ingin membantah Yogi, jadi dia mengambil kesempatan ini untuk pergi, "Oke."Melly pun bersedia pergi dengan Cindy, Melly mengambil
Read more
Bab 55
Melly sangat gembira. "Benarkah? Oke!" Melly melompat-lompat kegirangan, lalu berkata, "Kalau begitu Kak Cindy, aku nggak jadi pulang denganmu. Sampai jumpa di perusahaan besok."Cindy mengangguk.Yogi langsung pergi.Cindy menghadap ke jalan dan terus menunggu mobil online sambil berpikir dengan tenang. Sejak kapan Cindy dan Melly menjadi sahabat karib? Melly dan Yogi sudah jadi pacar?Ternyata posisi "pacar Yogi" tidak terlalu sulit untuk didapatkan.Yona bisa, Melly bisa.Pada akhirnya, satu-satunya orang yang menemaninya selama tiga tahun dan masih belum memiliki status adalah Cindy.Haha.Namun, Cindy tak menyangka "nafsu" Yogi begitu besar.Keesokan harinya, Cindy pergi ke perusahaan. Dia tidak hanya melihat Melly tapi juga sekretaris muda itu di ruang sekretaris.Sekretaris muda itu menghampiri Cindy dengan bangga. "Pak Yogi meminta aku kembali. Dia bilang aku berkontribusi pada perusahaan, nggak akan memecatku. Dia menyuruh seseorang untuk nggak mengambil keputusan sendiri."Wa
Read more
Bab 56
Cindy mengangkat kepala dan melihat sekretaris muda itu. Sekretaris muda itu berkata sambil tersenyum, "Bu Cindy, tolong diurus secepatnya. Akan segera digunakan."Cindy membuka dokumen itu dan membaca. Itu adalah kontrak Charleon. Cindy menutupnya dan berkata, "Kamulah yang mengurus kontrak ini dari awal. Aku hanya ikut serta dalam negosiasi terakhir."Sekretaris muda itu menyilangkan tangan di dada dan berkata, "Tapi, Pak Yogi bilang kamu adalah sekretaris utama, semua dokumen di kantor sekretaris berada di bawah kendali kamu.""Kalau begitu, minta Pak Yogi yang bilang sendiri, kalau dia memintaku untuk mengurus dokumen ini juga, aku pasti akan bertanggung jawab." Cindy langsung melempar dokumen itu ke tempat duduknya dan menjatuhkan gelas yang dia letakkan di sudut meja.Sekretaris muda itu sangat marah, "Kamu!"Cindy hanya membalas kelakuannya.Melly mengerjap, dia menghampiri dan berinisiatif mengambil gelas termos Cindy yang terjatuh ke lantai, lalu meletakkannya kembali di sudut
Read more
Bab 57
Saat melewati toko es krim, Melly dengan manja meminta Yogi membeli es krim untuknya. Quinn juga mengatakan bahwa dia haus dan ingin makan. Yogi mengangguk dan membiarkan mereka memilih.Yogi melihat kerucut renyah dan samar-samar ingat Cindy menyukainya, jadi dia mengambil satu. Namun, dia berbalik dan melihat Cindy membuka tutup cangkir termos yang dibawanya dan sedang minum air."..."Bukannya Cindy tidak suka es krim, tapi menstruasi terakhir Cindy sangat menyakitkan. Dia menduga keguguran sudah merusak rahimnya, jadi dia memutuskan untuk menjaga kesehatan. Dia tidak makan dingin atau es, hanya minum teh kurma setiap hari.Yogi melemparkan kembali es krim itu ke lemari es tanpa ekspresi.Melly berseru pelan, es krimnya meleleh dan menodai jarinya. Melly menyeka dua kali dengan tisu, tapi masih merasa lengket dan tidak nyaman, "Apa ada kamar mandi di sini?""Ada, di sana, belok saja sudah sampai." Penanggung jawab mal memberi tahu. Melly membuang es krim itu. "Kak Yogi, aku pergi cu
Read more
Bab 58
Si eksibisionis itu ditangkap oleh satpam dan diserahkan ke kantor polisi untuk diproses.Melly sangat ketakutan dan menangis dengan sangat menyedihkan. Dia merasa sangat kotor, dia ingin berganti pakaian dan mandi. Dia tidak mau melepaskan Yogi dan bersikeras untuk ditemani Yogi.Oleh karena itu, pemeriksaan hari ini terpaksa dihentikan, mereka mencari hotel terdekat, membuka kamar untuk Melly mandi.Yogi menyuruh seseorang untuk membeli pakaian untuk Melly.Melly merengek, "Aku nggak ingin orang lain, aku ingin Kak Cindy yang beli. Aku nggak percaya orang lain. Aku nggak mau memakai pakaian jelek!"Yogi memandang Cindy, Cindy mengerti, "Aku pergi beli."Mata Yogi menatap wajah Cindy beberapa detik sebelum berkata, "Ada toko pakaian di seberang hotel. Kamu beli dulu, nanti tagih pembayaran ke perusahaan."Cindy mengiakan, berbalik dan mengambil dua langkah, lalu terdengar pria itu berkata lagi, "Kalau kamu perlu, kamu juga bisa beli."Cindy menoleh tanpa sadar, tapi Cindy melihat Mell
Read more
Bab 59
Cindy tetap tenang, "Sebagai sekretaris, mempersiapkan segala kemungkinan dengan baik, nggak mungkin salah."Yogi, "Apa kamu sangat mengharapkan sesuatu terjadi antara aku dan Melly?""Apa yang ingin dilakukan Pak Yogi, nggak ada hubungannya denganku."Yogi menatap wajah Cindy beberapa detik, lalu berjalan ke arah Cindy.Cindy tidak tahu apa yang akan dia lakukan, Cindy secara intuitif merasa bahwa dia kesal jadi Cindy mundur tanpa sadar.Untung saja Melly sudah berganti pakaian dan keluar. "Kak Yogi, aku sudah ganti baju."Cindy langsung berkata, "Aku antar Nona Melly pulang dulu."Melly menggelengkan kepala dan menolak, "Nggak, Kak Cindy, aku baik-baik saja. Aku bisa lanjut kerja.""Jangan dipaksakan.""Kita sama-sama bertemu kejadian itu, Kak Cindy nggak menangis, aku nggak boleh manja lagi. Aku ingin belajar dari Kak Cindy, aku juga harus berani!" Melly sangat serius.Yogi tidak melihat siapa pun, dia langsung berjalan keluar, "Kembali ke perusahaan."Sesampainya di perusahaan, Cin
Read more
Bab 60
Cindy berjalan ke pintu ruang teh dan mendengar kata-kata ini.Cindy berhenti.Melly menjawab, "Jangan mengadu domba!""Kalaupun Kak Yogi dan Kak Cindy benar-benar ada hubungan khusus, aku akan bersaing secara adil dengan Kak Cindy! Kalau kamu juga menyukai Kak Yogi, kamu juga bisa bersaing denganku secara adil. Aku yakin, aku nggak lebih buruk dari kalian. Pada akhirnya, Kak Yogi pasti akan bersamaku!"Cindy berbalik dan pergi.Melly memang gadis yang baik, tapi Quinn yang tidak berhasil meminta tangan Cindy untuk mengatasi Melly, malah mengadu domba Cindy dengan Melly. Sebaiknya Quinn tidak melakukan apa pun, kalau tidak, Cindy tidak akan sungkan kepada Quinn.....Sepulang kerja malam harinya, Cindy melihat Steve di ruang tunggu di lantai satu.Setelah berpikir sejenak, dia menghampiri untuk menyapa, "Profesor Steve.""Nona Cindy." Steve berdiri dari sofa.Cindy menebak, "Apakah kamu datang menjemput Nona Melly? Saat turun, aku melihat Melly berbicara dengan rekan-rekannya. Dia seha
Read more
PREV
1
...
45678
...
50
DMCA.com Protection Status