Share

Bab 21

Penulis: Tante Sinta
Kalau ditanggapi, maka akan jatuh dalam siklus tanya jawab yang aneh.

Cindy tidak harus bagaimana menjawab pertanyaannya.

Cindy menghindari topik, "Pak Yavon mengurusnya, seharusnya Tuan Muda Yosua dan Pak Travis akan baik-baik saja. Aku pergi dulu."

Sikapnya tenang seperti sedang berhadapan dengan orang asing.

Yogi memandangnya dengan acuh tak acuh, setelah Cindy berbalik dan mengambil dua langkah, Yogi berkata, "Sudah seminggu, suasana hatimu belum membaik?"

Cindy terdiam, dia mengerti bahwa Yogi mengira dia telah difitnah di rumah sakit hari itu, dia emosi sesaat sehingga melampiaskan emosinya seperti itu. Waktu telah berlalu, jadi sudah waktunya untuk tenang.

Faktanya, ketika mengingat kembali masa itu, Cindy juga merasa bahwa dia terlalu emosional dan melampiaskan semua keluhan yang dideritanya dari Yogi. Di mata Yogi, dia mungkin hanya seorang badut.

Cindy tidak ingin berkata apa-apa. Dia telah mengundurkan diri, bisa dikatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan lagi. Dia tidak perlu memahami hati Yogi seperti sebelumnya.

Cindy tidak melihat ke belakang, melainkan terus berjalan.

Yogi memandangi Cindy yang berjalan dengan pincang, ekspresinya tidak berubah, tapi tampak lebih dingin.

Tidak lama kemudian, Yavon keluar dari kantor polisi bersama Yosua dan Travis. Dia memberi mereka pelajaran sambil berjalan.

"Kalian sudah tua, tapi masih dibawa ke kantor polisi karena berkelahi. Apakah kalian siswa SMP? Kurasa kalian minta dihajar ayah kalian!"

Travis memohon belas kasihan, "Kak Yavon, terima kasih banyak. Jangan biarkan ayahku tahu hal ini, kalau nggak, kakiku akan patah."

"Nggak masalah kalau nggak ingin aku beri tahu, lain kali pikirkan baik-baik sebelum melakukan sesuatu. Kita semua mengenal satu sama lain, kenalan lama yang tumbuh bersama. Apa perlu berkelahi?"

Keluarga Casandra memiliki latar belakang yang baik, karakter yang baik dan kemampuan yang baik, sehingga paling memenuhi syarat untuk menggunakan nada ceramah seperti itu.

"Aku tahu, aku tahu." Travis melihat sekeliling tapi tidak melihat Cindy. Dia tidak berani bertanya, hanya menggaruk kepala dan pergi lebih dulu.

Yosua berlari menuruni tangga dan bertanya langsung kepada Yogi, "Kak Yogi, di mana Cindy? Apakah dia pergi? Aku ingin mengucapkan terima kasih secara langsung. Untungnya, dia memanggil kalian. Kalau nggak, masalah ini kalau ketahuan ayahku, dia akan memblokir kartuku lagi!"

Yogi tidak menjawab, Yosua juga tidak merasa malu, hanya terus mengoceh, "Sial, ini pertama kalinya aku masuk kantor polisi. Nggak tahu siapa yang menelepon polisi. Sungguh sial!"

Segera dia mengusulkan dengan antusias, "Ayo pergi ke bar Kak Locky untuk bersenang-senang malam ini, untuk membuang sial!"

Yavon menampar bagian belakang kepalanya, "Kamu mau pergi ke bar segera setelah keluar dari kantor polisi. Kamu benar-benar nggak ingat pelajaran. Pulang dan renungkan di rumah!"

Yosua mendengarkan perkataan Yavon, dia pergi dengan patuh.

Yavon menghampiri Yogi dan bertanya, "Apakah kamu menyuruh Bu Cindy untuk kembali ke perusahaan?"

Yogi berjalan menuju mobil. "Cedera kakinya belum sembuh, biarkan dia istirahat beberapa hari lagi."

Yavon tahu jelas ketika mendengar apa yang dia katakan. Dia tidak merasa kasihan dengan cedera kaki Cindy yang membuatnya sulit untuk pergi bekerja, dia hanya yakin bahwa setelah cedera kaki Cindy sembuh, Cindy akan kembali bekerja di perusahannya.

Dia selalu mengendalikan Cindy seperti ini, Yavon sungguh tidak tahu harus berkata apa.

Yosua adalah orang yang tidak bisa diam. Saat diminta merenung, dia merenung selama tiga hari. Tiga hari kemudian pada malam hari, dia memanggil semua orang ke Istana Barat.

Istilah halusnya adalah "menyambut dan menghilangkan kelelahan", tapi nyatanya itu hanya alasan untuk mengajak semua orang bersenang-senang. Dia sebenarnya tidak tahu arti sebenarnya dari menyambut dan menghilangkan kelelahan.

Saat sedang bersenang-senang, dia bahkan menelepon Cindy.

"Cindy, kami ada di Istana Barat sekarang, ayo datang! Kami sedang membuang sial karena aku masuk kantor polisi hari itu. Tanpa kamu hari itu, aku nggak akan bisa keluar! Kamu adalah pahlawannya, kamu harus hadir di pesta ini!"

Tanpa berpikir pun Cindy mengetahui siapa saja yang hadir di pestanya.

Yogi mungkin tidak ada di sana, tapi teman-teman Yogi pasti ada di sana, Cindy tidak ingin terlibat dalam kalangan yang bukan tingkatannya lagi, jadi tentu saja dia menolak.

"Tuan Muda Yosua, maaf, kerabatku datang ke rumahku, aku harus menjamu mereka, jadi nggak bisa keluar. Selain itu, aku hanya menelepon Pak Yavon hari itu. Seharusnya Pak Yavon yang berjasa. Kalau kamu ingin berterima kasih, berterima kasih saja pada Pak Yavon."

"Nggak, tunggu dulu." Yosua mengambil ponsel dan berjalan keluar sambil menutup sebelah telinganya, "Apakah kamu benar-benar di rumah? Kenapa musik di tempatmu terdengar familier bagiku?"

Tiba-tiba Cindy berkata, "Tuan Muda Yosua, kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu."

"Tunggu sebentar, tunggu sebentar!"

Yosua berjalan menuju gerbang Istana Barat, dia mencari ke kiri dan ke kanan, lalu dia melihat sosok yang dikenalnya di pinggir jalan, matanya berbinar, dia segera menghampiri dan menangkap lengannya.

"Cindy!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0495

    Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0494

    Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0493

    Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0492

    Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0491

    Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0490

    Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status