Semua Bab 1KG BERAS DARI IBU: Bab 191 - Bab 200

Di depannya ada Roji juga yang tak malu menangis terisak-isak, menangisi kondisi kedua anaknya. Memasrahkan segala upaya yang sudah mereka lalukan untuk menyembuhkan anak-anaknya, berharap kebesaran sang maha kuasa akan hasilnya nanti. Apapun akan mereka terima dengan lapang dada.Benar saja setelah

Tami melengos, lalu perlahan pergi dari sana saking malunya pada ucapan Ika yang dia tahu pasti adalah memang tertuju padanya.***Saat di kampung Roji dan Iroh tengah mengurus pemakaman Hani. Di kota, Salma mulai sedikit menunjukkan tanda-tanda membaik.Yuni yang menungguinya pun dengan harap-harap

"Kamu ... "Santi sedikit terkejut melihatnya, ia sampai berdiri dari duduknya. Setelah 2 tahun lebih berlalu, ini adalah kali pertama mereka bertemu lagi. Dialah Dimas, laki-laki yang menjadi alasan Salma memfitnahnya dulu.Pun dengan Dimas, dia tertegun melihat Santi yang sekarang. Jika dulu, Sant

Syafa mengangguk mengiyakan, jangankan yang dengan terang-terangan begitu, dia cuma dilihatin orang saja suaminya itu bisa marah-marah gak jelas. Ya, se-protektif itu seorang Adji."Udah biarin! Tu anak emang begitu sifatnya, Neng. Teteh udah kenal dia dari lama,""Kenal sih kenal Teh, tapi gak haru

"Oh, yang habis pelajaran olahraga? Ya, aku ingat kejadian itu." cetus Dimas mengingatnya. Lalu menoleh ke arah Santi lagi."Waktu itu ada taruhan pas olahraga itu, tim aku sama timnya Randy. Kalau timku kalah, kami harus pegang-pegang si Neti, Siska sama Salma. Kebetulan memang timku kalah tanding