All Chapters of Perjalanan Balas Dendam Termanis: Chapter 51 - Chapter 60
134 Chapters
Bab 51 Kepedulian Yang Abadi
Langkah kaki terus mengayun, hingga sampai pada sebuah ruangan yang tak begitu luas, tetapi juga tidak sempit.Namun, begitu sampai di sana, Ibram sudah tidak ada di ruangan sebelumnya."Lho, ke mana dia? Kenapa ruangannya kosong?" gumam Endrick keheranan. Sampai seorang perawat memasuki ruangan itu untuk membereskan ruang gawat darurat yang sempat digunakan sebelumnya.Endrick pun langsung bertanya. "Sus, pasien atas nama Ibram ke mana, ya? Kenapa ruangannya kosong?"Perawat itu pun menjelaskannya secara singkat. "Oh, kalau itu dipindahkan ke ruang perawatan intensif.""Bisa saya tunjukkan ruangannya!"Perawat itu pun berjalan keluar dari ruangan tersebut. "Baiklah, mari ikut saya!" ujarnya berjalan di depan mereka.Jaraknya cukup jauh dan memang harus menaiki sedikit anak tangga yang ada di sana.Setelah hampir lima menit, mereka pun berhenti di depan sebuah pintu ruangan. Perawat itu membukakan pintu ruangan tersebut dan ...."Silakan, pasien atas nama Ibram ada di sana!" ujar pe
Read more
Bab 52 Ketika Ayah Seperti Musuh
"Aku tidak akan membiarkan kalian terus bahagia!" ucap wanita yang mengenakan kacamata hitam dengan sweater hoodie itu. Dirinya memerintahkan kepada Rejho untuk menjalankan rencana yang sempat ia beritahukan. Sementara wanita itu memperhatikan dari jarak jauh.Rejho berjalan menuju mobil tersebut. Ia membuka bagian depan mobil dengan membawa sebuah alat di tangannya. Sebelum melakukan itu, ia bersikap seolah-olah dirinya pemilik mobil tersebut. Mengelabui siapapun yang melihat, agar tidak ada yang curiga kepadanya. Setelah Rejho melakukan tugasnya, ia pun menutup kembali bagian depan mobil tersebut. Pada saat tidak ada siapapun yang melihat ke arah sana, dirinya kemudian berlari ke arah mobil lain dan memasukinya."Bagaimana?" Rejho mengacungkan jempolnya. "Aman! Lihat saja, rencanaku tidak akan gagal!" jawab Rejho dengan bangga.Wanita itu tertawa. "Apa? Rencanamu?! Kau itu hanya pesuruhku!" ejeknya kepada Rejho yang awalnya bangga dengan apa yang ia lakukan, tetapi kemudian malu
Read more
Bab 53 Rem Blong Mengacaukan
Mobil terus melaju kencang tanpa kendali. Berkali-kali Endrick menginjak pedal rem, namun sepertinya tidak berpengaruh apa-apa. Sampai dirinya nyaris menabrak mobil yang sedang melaju kencang. Dengan cepat, ia membelokkan mobil yang dikemudikannya tersebut hingga menabrak sebuah pohon besar.Karena itu, kepala Endrick membentur setir, sedangkan kepala Zsalsya membentur bagian pintu karena saat itu ia sedang berpegangan sembari menoleh ke samping.Mobil mengepul dan beberapa warga yang melihat hal itu pun langsung menolong mereka di sana."Cepat keluar, Zsalsya, sebelum mobil ini meledak!"Kala itu, tubuh Endrick tampak lemas, darah keluar deras dari kepala. "Kita keluar sama-sama!" sahut Zsalsya yang nyaris pingsan melihat darah yang tampak jelas di kepala Endrick. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Begitu terasa basah, Zsalsya lekas melihatnya. Rupanya, ia pun berdarah dan ....Secara mendadak Zsalsya pingsan setelah melihat darah yang mengucur dan basah di pelipis kirinya.
Read more
Bab 54 Dibalik Musibah Hingga Terpisah
Zsalsya dan Endrick terbaring pada sebuah ruangan yang sama. Mereka terbaring dengan masing-masing ada perban di kepala mereka. Endrick ditemani Rosmala di sampingnya, sedangkan Zsalsya hanya sendirian.Ketika itu kedua mata mereka sudah terbuka, beberapa saat yang lalu mereka sudah sadar. Tetapi, hanya Zsalsya yang belum mampu bangkit dari baringnya."Aarghh!" Zsalsya meringis kesakitan kala berusaha menggerakkan badannya.Tangannya merasa ke samping, ia berusaha mencari keberadaan ponsel dan tasnya. "Di mana tasku sekarang?" ucapnya pelan.Namun, ia tidak sadar bahwa sebenarnya tas dan ponselnya ikut terbakar bersama mobil Endrick yang kala itu menabrak pohon besar."Permisi, apa ada keluarga yang bisa menghadap ke ruang administrasi," ujar seorang perawat yang melihat Zsalsya sudah sadar dari pingsannya."Keluarga?" Zsalsya tampak kebingungan karena dirinya tidak memiliki keluarga yang peduli. Jangankan menemani di rumah sakit, dirinya sakit saja tidak ada yang peduli. Ia merasa t
Read more
Bab 55 Ada Apa Denganmu?
Pada saat Zsalsya tengah kebingungan karena tidak tahu siapa yang harus ia hubungi dan bagaimana cara menghubunginya, sedangkan ia sendiri tidak mengingat nomor orang-orang, termasuk Firman.Arzov datang dan langsung menanyakan. "Ada apa?" "Nona ini harus menyelesaikan biaya administrasi sesuai ketentuan rumah sakit. Apa Anda ini keluarganya?" tanya perawat itu setelah sedikit menjelaskan hal itu kepada Arzov."Ya, benar, saya keluarganya. Biar saya yang menanggung biaya rumah sakit ini!" kata Arzov antusias.Zsalsya melongo dibuatnya. "Apakah selama ini aku salah menilainya?" batin Zsalsya ketika melihat cara Arzov yang tampak sangat mempedulikan dirinya.Hatinya mulai tersentuh kembali. Ia merasa bahwa mungkin saja Arzov mencintai dirinya, hanya saja ia selalu abai dan terlalu cemburu. Sehingga, membuat Arzov sering menghilang dan terkadang sulit dihubungi."Baik, kalau begitu mari ikut saya~!" kata perawat itu seraya berjalan meninggalkan Zsalsya di sana.Arzov menaruh buket bunga
Read more
Bab 56 Siapakah Orangnya?
"Memangnya ada apa dengannya?" Zsalsya semakin penasaran dengan apa yang sebelumnya terucap dari mulut Arzov.Ia tidak mengenal Endrick lebih banyak, tetapi menurutnya Arzov mengetahui sesuatu."Tahu apa? Jangan berbohong!" Zsalsya menepis perkataan Arzov, sebab setahunya, selama ini Endrick juga baik kepada dirinya."Dia merencanakan sesuatu untuk membawamu ke dalam masalah besar."Zsalsya masih tidak paham. Besar seperti apa yang sebenarnya Arzov maksud. Selama ini, semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang aneh sama sekali."Oh ya, kalau dia memang peduli padamu, kenapa bukan dia yang membawamu ke sini? Mana dia?" celetuk Arzov.Zsalsya sendiri tidak tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit ini. Sebab, ketika bangun dari pingsan, hanya ada seorang perawat di sampingnya. Endrick tidak ada."Benar juga. Kalau dia memang peduli, kenapa dia tidak ada. Tapi saat itu dia juga tampak luka parah," batin Zsalsya."Sudah. Sekarang aku suapi kamu makan dulu. Jangan pikirkan itu, tidak pent
Read more
Bab 57 Kepalsuan
Endrick semakin bingung karena tidak tahu bagaimana dirinya untuk menemukan Zsalsya kembali. Ia khawatir seperti kala itu yang butuh berbulan-bulan sampai akhirnya bertemu Zsalsya."Kita kembali saja, yuk!" ajak Kyora. Diam-diam ia tersenyum senang karena rencananya berhasil. "Semakin berhasil setiap rencanaku, semakin mudah aku mendapatkanmu, En-drick!" batin Kyora dengan tatapan licik.Endrick tidak menyahut, ia melangkah pergi dari sana untuk kemudian kembali ke tempatnya dirawat.Sesampainya di sana, Rosmala tengah membereskan barangnya karena Endrick akan pindah ke ruang VVIP sesuai keinginan Rosmala."Ma, kita mau pindah sekarang?" tanya Endrick."Iya, Nak. Lebih cepat 'kan lebih baik, jadi ... untuk apa menunggu? Memangnya mau menunggu siapa?""Benar, juga."Mereka pun kemudian pergi dari tempat itu."Zsa, aku mau keluar sebentar. Kamu jangan ke mana-mana, ya!" pintanya."Oiya."Saat itu Zsalsya tidak tahu bahwa sebenarnya ia ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk berbicara
Read more
Bab 58 Topeng Pria Licik
"Ah, sudahlah. Kalau kamu mau sama Papa, kamu harus ikut. Kalau tidak mau ke rumah sakit, ya sudah, kamu naik taksi saja sana!" Firman yang sedang kesal pun membuatnya tidak bisa meredam emosi yang menggunung. Sedangkan Nana, ia tidak terbiasa dimarahi, karena memang tidak pernah sekalipun ditegur oleh Rosmala."Papa kenapa kasar banget. Apa karena aku ini anak tiri, jadi Papa begitu sama aku?" ucapnya dengan nada merajuk. Matanya melihat ke lantai dengan wajah yang memperlihatkan seolah dirinya sangat sedih. Sehingga, memancing simpati Firman dan membuat Firman merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya.Firman menoleh ke samping, ia melihat wajah Nana yang tampak sedih. "Sekarang mau kamu bagaimana, terserah! Papa mau pergi sekarang!"Kali ini, rupanya cara Nana untuk meluluhkan hati Firman agar bersimpati kepadanya gagal. Ia tampak kesal. Tetapi, di sisi lain ia juga tidak ingin naik taksi. "Aku ikut, Pa ...!" Nana berjalan mengikuti Firman yang kini sudah agak jauh, kare
Read more
Bab 59 Jangan Salahkan Aku
"Papa, terima kasih sudah mau datang!" Zsalsya mendekat ke arah Firman dan kemudian memeluknya. Ia merasa sudah begitu lama tidak memeluk sosok Ayah yang disayanginya, dirinya tidak mau melewatkan kesempatan ini."Papa bilang juga apa. Lebih baik kamu terima saja perjodohan ini dan menikah saja dengan Arzov. Dia ini anak yang baik. Sudah mau bawa kamu ke rumah sakit, sekarang pun masih mau menemani!"Arzov yang mendengar pujian itu semakin besar kepala. Ia merasa bahwa idenya kali ini memang cerdas. "HAHAHA! Benar, 'kan kataku, dia pasti langsung tergerak hatinya untuk segera menikahkan kami!" batin Arzov sembari tersenyum. Kala itu, Arzov tidak memikirkan persoalannya dengan Nana. Baginya, untuk saat ini ia ingin mendapatkan Zsalsya terlebih dahulu, lalu setelah menikmatinya ... barulah ia berniat untuk memberi kepastian kepada Nana. "Kalau bisa mendapatkan keduanya, kenapa harus salah satu!" batinnya.Tanpa sadar, Nana yang berdiam diri di sana tengah memendam rasa kesal terhad
Read more
Bab 60 Apapun Demi Kamu
Waktu terus berjalan, dan kini malam telah tiba. Endrick hanya berdiam diri di ranjang pasiennya. Tanpa ponsel dan tanpa Zsalsya yang kian jam selalu teringat di kepala."Nak, makan dulu! Sejak tadi kamu belum makan apa-apa," kata Rosmala. Ia merasa khawatir dengan kondisi Anaknya yang lebih banyak diam tanpa mempedulikan apapun."Aku belum lapar, Ma. Nanti saja aku makannya. Mama juga belum makan, 'kan?"Sebaliknya, Endrick pun tidak melihat Rosmala makan. Wanita itu hanya terus menemaninya tanpa pergi kemana-mana."Kamu tidak usah terlalu pedulikan Mama. Kalau lapar, Mama bisa makan sendiri. Tapi kamu, Mama belum tenang kalau kamu belum makan. Bagaimana kamu bisa cepat sembuh, kalau kamu membiarkan perut kosong terus begitu!" Rosmala terus bersungut-sungut. Sebagai seorang Ibu, Rosmala selalu khawatir dengan kondisi Endrick -- Anaknya. Terlebih lagi, ia tidak memiliki Anak lain selain Endrick saja."Tante, apa boleh saya yang suapi Endrick?" tanyanya.Rosmala tidak yakin. Tetapi,
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status