All Chapters of Dalam Jeratan Bodyguard Tampan: Chapter 51 - Chapter 55
55 Chapters
Bab 51
Dalam bayangan gelap yang menutupi ruangan, seseorang duduk dengan ponsel di telinganya, berbicara dengan suara yang rendah dan tergesa-gesa. Dia memberikan laporan rinci kepada lawannya di telepon tentang rencana mereka untuk menakuti keluarga Anton dengan mengirimkan kotak-kotak hitam misterius yang berisi kenangan-kenangan yang menyeramkan. Dengan suara yang penuh dengan ketegangan, dia menjelaskan setiap detail, berharap agar lawannya mengerti betapa pentingnya untuk melaksanakan misi ini dengan cermat dan tanpa cela."Awalnya kupikir rencana ini akan berhasil," katanya, mencoba meyakinkan lawannya di sisi lain garis.Dia melihat ke sekelilingnya memastikan kondisi. Dia menyadari bahwa reaksi Anton terhadap ancaman itu sangatlah berbeda dengan yang dia harapkan. Meskipun dia berusaha sebaik mungkin untuk menunjukkan rasa takutnya kepada keluarga dan semua orang, Anton terlihat sangat tenang dan biasa saja di depan orang lain."Kenapa? Ada masalah?"Seseorang diujung telepon bertan
Read more
Bab 52
Siang ini setelah jam makan siang berakhir, Grita dan Anton sedang dalam perjalanan menuju luar kota untuk bertemu dengan klien penting. Perjalanan ini sangat penting bagi perusahaan karena klien yang akan mereka temui berpotensi membawa kontrak besar yang bisa meningkatkan pendapatan perusahaan secara signifikan.Di dalam mobil yang nyaman itu, Grita duduk di kursi penumpang depan sambil sesekali memeriksa jadwal dan dokumen di tablet-nya. Anton yang menyetir mobil terlihat tenang namun fokus. Ia memang lebih suka pergi kemana saja tanpa supir, bahkan perjalanan jauh seperti ini. Grita juga awalnya heran kenapa seseorang yang sangat sibuk seperti Anton ini tidak memiliki supir pribadi, tapi Grita juga tidak bertanya karena itu bukan urusannya. "Jadi, Grita, bagaimana jadwal kita hari ini?" tanya Anton sambil tetap memandang jalan. Suara Anton terdengar mantap, mencerminkan keyakinannya dalam mengatur timnya.Grita membuka kalender di tablet-nya dan mulai menjelaskan, "Pertemuan deng
Read more
Bab 53
Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Grita, setelah melalui rangkaian rapat yang melelahkan dan kerja tanpa henti sejak pagi, Grita merasakan kelelahan yang luar biasa. Tubuhnya terasa berat dan pikirannya mulai kehilangan fokus. Dia duduk di kursi ruangan rapat, berharap bisa mengumpulkan tenaga untuk pulang ke apartemennya.Sementara Anton pergi keluar entah kemana, ia menawarkan Grita untuk pulang bersama dan tentu saja Grita terima. Namun saat ini pria itu pamit pergi entah kemana dan tak kunjung kembali. Sembari menunggu Anton, Grita menelungkupkan wajahnya dimeja dan memejamkan matanya. Tanpa sadar Grita tertidur selama hampir 20 menit. Anton datang sembari membawa dua cup kopi panas. Ia mendekati Grita dengan perlahan. Melihat Grita yang tertidur karena kelelahan, Anton meletakkan cup kopi itu diatas meja. Diperhatikannya wajah damai Grita saat tidur, entah apa yang Anton rasakan tapi ia tak bisa melepaskan pandangannya dari Grita. Mata Grita terbuka perlahan dan
Read more
Bab 54
Entah apa yang merasuki Anton hari ini hingga ia berbaik hati mengijinkan Kara untuk pergi ke kota. Kara langsung bersorak kegirangan seperti anak kecil saat itu juga. Walaupun begitu Anton tidak sepenuhnya membiarkan Kara ke kota begitu saja, ia harus ditemani salah satu bodyguardnya. Batas waktunya juga hanya sampai pukul 6 sore, dan saat itu juga Kara harus sudah sampai dirumah. Satu jam lebih Kara menghabiskan waktunya didalam kamar untuk memilih pakaian yang akan digunakannya. Ia terdiam beberapa saat didepan lemari pakaian melihat rentetan baju-baju miliknya. Hanya ada dress disana, dan sepertinya tidak ada pakaian lain. Kara baru sadar jika selama ini yang ia pakai hanya dress berbagai model serta piyama. Kenapa tidak ada baju yang lain? Kara menyambar sebuah dress tanpa lengan berwarna cream dengan motif bunga-bunga. Dress itu panjangnya sampai mata kaki. Kara memilih dress itu karena ia sangat menyukainya, itu adalah dress favoritnya. Setelah berganti pakaian, Kara duduk s
Read more
Bab 55
Tak ada yang berubah dari taman ini, semuanya tampak masih sama sejak terakhir kali Kara pergi kesini. Kara sangat senang melihat hamparan bunga-bunga dihadapannya, bermekaran dan tumbuh indah. "Ayo, Kai!"Kara menarik tangan Kaisar membuat Kaisar mau tak mau mengikutinya. Gadis itu membawanya menuju ke hamparan bunga tulip kuning. Sesampainya disana Kara melepaskan tangannya dan berlari girang seperti anak kecil. Kaisar hanya melihatnya tanpa ekspresi. Ia mengikuti kemanapun Kara pergi dari belakang.Kaisar baru mengetahui jika ada taman bunga seluas ini dikota. Tamannya sangat bersih, terawat dan banyak bunga yang bermekaran. Kara kembali berjalan menuju kumpulan bunga tulip pink. Ia berjongkok sambil menyentuh bunga itu. "Cantik banget ya, Kai?" tanya Kara. Kaisar mengangguk sekilas. Seakan tersadar sesuatu, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Mau saya foto?" tawar Kaisar. Kara mendongak dan tanpa basa-basi ia langsung mengangguk cepat. Kara berjongkok di samping bung
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status