Semua Bab Raja Baru untuk Dunia Kegelapan: Bab 41 - Bab 50
70 Bab
41. Menuju Pertanian Besar
Gadis yang menurut Yuan bernama Eirlys tiba-tiba menatap Yuan seakan-akan dia melihat keberadaanya. Dia meninggalkan Lixue dan berjalan ke arah Yuan.“Siapa namamu?” tanya gadis itu.“Yuan,” jawab Yuan masih terpana melihat gadis yang ada di depannya. Mata biru shafire yang terlihat begitu indah seakan dia tenggelam ke dalam lautan biru itu.“Yuan.” Gadis itu tersenyum lembut dan memanggil namanya.“Yuan!” samar-samar suara gadis itu berubah. Suara yang terasa menyiksa telinganya hingga dia terpaksa mengerjap beberapa kali dan membuka matanya.“Yui! Suaramu menghancurkan mimpiku!” teriak Yuan melemparkan bantal ke arah Yui yang berdiri berkacak pinggang dan menghindari bantal yang dilempar Yuan dengan sempurna.“Ganti bajumu dan kita berangkat sekarang!” titah Yui tanpa ada jeda sedikit pun untuk Yuan membantah.Yuan hanya bisa pasrah dan melangkah turun dari tempat tidur dengan malas. Dia manarik setelan baju ganti yang sudah disiapkan, membawanya ke kamar mandi dan berencana langsun
Baca selengkapnya
42. Mengumpulkan Spirit
Sesuai permintaan, mereka memberikan sebuah kamar paling ujung di gedung ibukota. Sebuah kamar dengan taman di depannya. Tempat itu tertutup dari luar sehingga cocok untuk persiapan mengumpulkan para spirit. “Aku tidak mau lagi mengenakan pakaian ini!” seru Yuan melepas syal yang menghias rambutnya dan membiarkan rambut hitam panjang itu tergerai bebas. Yui berkacak pinggang di depan Yuan yang sudah merajuk. “Sabarlah, hanya dua hari lagi dan kita bisa pergi dari sini. Kau mau menjadi pusat perhatian lalu mengundang pasukan kerajaan? Kita hanya bertiga dengan Kak Xavier, apa kau pikir bisa menghadapi ratusan pasukan kerajaan?” Yui membeberkan semua alasan kenapa Yuan tetap harus berpenampilan sebagai perempuan. “Baik, hanya dua hari,” balas Yuan dengan wajah ditekuk dan terlihat tidak nyaman dengan gaun yang dia kenakan. Tidak ada jamuan untuk kedatangan Yui dan Yuan meskipun begitu pemimpin pasukan kerajaan mengunjungi kediaman walikota. Dia mencurigai kabar adanya anak kembar yan
Baca selengkapnya
43. Boneka Hidup
Xavier berdiri dan menyeringai lebih lebar, mengangkat tangannya dan jarum-jarum hitam itu mulai bergerak. Pemuda yang melihat jarum-jarum itu gemetar, merasakan kakinya kehilangan tenaga. Pelan-pelan kakinya melangkah mundur dan dia pun berbalik kemudian berlari.“Maafkan saya, Tuan Xavier!” teriak pemuda itu lari terbirit-birit karena ketakutan.Xavier tertawa lepas melihatnya. Dia tidak terlalu berharap dengan kemampuan orang-orang di Pertanian Besar yang masyoritas adalah petani. Mereka semua memiliki kemampuan pengolahan, baik dasar dengan manual serta pengendali dengan kristal terutama untuk pertanian. Beberapa pengawal, penjaga dan pasukan di wilayah ini merupakan orang-orang dari wilayah lain yang sengaja di sewa untuk menjaga Pertanian Besar.Saat ini, para pasukan Pertanian Besar merasa terintimidasi dengan kedatangan pasukan kerajaan yang jauh lebih mumpuni dari segala hal. Senjata yang lebih baik, pakaian pantas dengan baju jirah lengkap. Apalagi mereka adalah para petarun
Baca selengkapnya
44. Pasukan Zombie
Yuan sedang bernyanyi memanggil para spirit. Dia sudah tidak lagi membaca lembaran kertas lagu untuk dinyanyikan. Syair itu sudah terhafal sempurna karena seringnya dia membaca dan menyanyikannya. Para spirit berkumpul dalam jumlah besar, lebih besar jika dibandingkan dengan lagu yang lainnya.“Kurasa sudah cukup,” Yuan berhenti bernyanyi. Tiba-tiba di telinganya terdengar suara harpa, tanpa sadar dia kembali menyanyikan lagu yang sama. Dia memejamkan matanya. Atmosfer terasa berubah dan perlahan matanya terbuka. Dia tidak berhenti bernyanyi saat seorang gadis cantik memainkan harpa di depannya. Seakan petikan harpa mengiringi lagu yang Yuan nyanyikan, harmoni tercipta antara keduanya.“Bagaimana aku bisa sampai di sini?” batin Yuan mengamati tempat yang sangat asing. Sebuah istana es dengan air yang menjadi atapnya. Istana ini berada di bawah air dan terlindung sebuah kubah besar.“Teruslah bernyanyi, Yuan,” ucap gadis itu masih memainkan harpanya.Yuan masih menyanyikan lagu y
Baca selengkapnya
45. Perang dengan Zombie
“Tangkap mereka!” perintah pemimpin pasukan kerajaan sehingga mereka yang langsung mengepung Yui dan Yuan.“Tunggu dulu, apa yang Anda lakukan!” Walikota Pertanian Besar memprotes perbuatan pemimpin pasukan kerajaan. Dia sebagai pemimpin kota tidak menginginkan tamu spesialnya ditangkap.“Maaf, tugas kami membawa Pangeran Yuan ke istana,” balas pemimpin pasukan kerajaan yang bersikukuh menangkap Pangeran Yuan.“Langkahi dulu mayat kami!” Walikota dan pasukannya membuat benteng perlindungan mengelilingi Yui dan Yuan sehingga pasukan kerajaan terpaksa mundur beberapa langkah.Tak hanya pasukan Pertanian Besar, penduduk yang ada di sana juga tiba-tiba ikut angkat senjata dan memasang diri di deban kedua anak kembar tersebut. “Kami tidak rela menyerahkan Pangeran Yuan dan Putri Yui!”“Ya, benar!” sorak mereka serempak. Kota Pertanian Besar sudah menetapkan pilihan mereka kepada sang pangeran. Mereka rela mengorbankan diri demi apa yang mereka yakini.“Tuan, bagaimana ini? Kita bisa mengha
Baca selengkapnya
46. Tertangkap
Zombie-zombie yang ada berjumlah ribuan, sebagian masih tertahan di luar. Yui memperbaiki gerbang yang berhasil diterobos dan mengganti tanaman rambat dengan kayu-kayu besar.“Mundur!” teriak pasukan Pertanian Besar, mereka mengawal penduduk untuk segera mengungsi. Satu dua orang pasukan menjadi korban. Zombie-zombie itu terus mengejar dengan kecepatan tinggi seperti berlari.Mereka mengejar penduduk desa lalu menjejalkan buah kecil berwarna ungu ke mulut orang-orang itu. Dalam waktu singkat jumlah zombie bertambah. Teriakan histeris dan juga teriakan penduduk yang berubah menjadi zombie menambah mencekam suasana.“Yui, ini terlalu banyak,” ucap Yuan mendekat ke arah Yui, peluh memenuhi tubuh Yuan, dia juga kesulitan bernapas dengan benar. Zombie yang berhasil dimurnikan pun tak lagi berharga karena langsung diserang oleh zombie lainnya. Hari ini nyawa seakan tidak ada harganya. Bercak-bercak merah dan ungu terdapat di setiap sudut tempat.“Kita tidak bisa seperti ini.” Yuan berpikir
Baca selengkapnya
47. Masuk Dunia Mimpi
“Eirlys!” panggil Yuan kepada gadis yang sedang memetik harpa di depannya. Dia tahu dunia ini bukanlah dunia nyata. Eirlys yang ada di depannya saat ini mungkin sedang tertidur di dunia nyata dan saat ini berada di dunia mimpi. Dia sendiri sedang tidak sadarkan diri dalam perjalanan ke istana kegelapan bersama pasukan kerajaan. Yuan menggunakan kemampuannya masuk ke dunia mimpi sebelum benar-benar pingsan.Yuan masuk ke dalam mimpi Eirlys yang sedang berada di masa terindahnya. Sebuah istana es yang menjulang tinggi menantang langit, semua terlihat putih meskipun tidak terasa dingin karena ini hanyalah mimpi. Eirlys duduk mememainkan harpanya bersama dengan Lixue dan seorang pria yang memiliki telinga runcing. Wajah pria itu terlihat mirip dengan Lixue.“Yuan, bagaimana kau bisa ada di sini?” Eirlys terperanjat, dia menatap sosok tampan yang tiba-tiba muncul dalam mimpi indahnya. Bayangan Lixue dan sosok pria yang merupakan ayah dari Eirlys tiba-tiba menghilang seakan mereka hanyalah
Baca selengkapnya
48. Kristal yang Dicuri
Yuan terbangun dan melihat pemimpin pasukan kerajaan menatapnya, tatapan penuh dengan kecurigaan. Pria itu berjalan mendekati Yuan dan bertanya, “Kenapa? Kenapa Pangeran tidak melakukan pemurnian waktu itu?” Mata pemimpin pasukan kerajaan menatap tajam seakan tidak akan melepaskan Yuan begitu saja tanpa penjelasan. Sementara itu, Yuan hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Anda pasti tahu perbedaan di istana dengan Kota Pertanian Besar, itu pula alasan saya tidak bisa melakukan pemurnian.” Yuan menunjukkan tanah yang gersang dan menghitam di luar. Mereka mengamati tanah tersebut dari jendela kamar. “Di sini kontaminasi sangat tebal, sulit sekali bagiku untuk memurnikannya,” lanjut Yuan memberikan alasan atas pertanyaan pemimpin pasukan. Dia tidak akan bisa melakukan pemurnian di istana, kekuatannya belum cukup. “Begitu rupanya,” gumam pemimpin pasukan kerajaan. Dia mendekati Yuan lalu mengikat kedua tangan Yuan di belakang. “Maaf, Pangeran, tetapi saya harus membawa Pangeran kep
Baca selengkapnya
49. Kabur
“Eirlys,” gumam Lixue mengulang nama yang sama berkali-kali. Tanpa sadar air mata mengalir jatuh di pipinya. Nama yang dia dengar terasa menyentuh relung jiwanya, begitu dekat dan terasa kerinduan mendalam, tetapi ingatannya tak kunjung menunjukkan siapa sebenarnya Eirlys.“Apa ini? Kenapa aku menangis? Siapa Eirlys?” Lixue bertanya dalam hatinya, mencari nama Eirlys dalam ingatan yang masih tertutup kabut tebal. Dia tidak ingat siapa Eirlys.“Bekukan dia, Lixue!” gema perintah dari Leiz terdengar. Suara Leiz merupakan perintah yang menekan ingatan tentang masa lalunya, penolakan menjalankan perintah berbuah rasa sakit. Kepala Lixue seperti mendapatkan tekanan kuat setiap kali dia menolak perintah Leiz.“Bekukan dia!” perintah Leiz terus saja berulang hingga Lixue kembali mengangkat tangannya lalu mengarahkannya ke arah Yuan, rasa sakit berkurang sedikit saat perintah mulai dilakukan.“Bekukan, bekukan, turuti perintah,” ucap Lixue yang berkata tidak seperti dirinya, dia seperti robo
Baca selengkapnya
50. Dermaga
Xavier berlari secepat yang dia bisa menuju ke Kota Pertanian Besar. Semua zombie sudah keluar dari kota itu hanya menyisakan kerusakan dan korban yang tidak sedikit. Xavier mencari keberadaan Yui di antara kericuhan suasana yang sedang terjadi.“Putri Yui!” teriaknya. Dia sudah mulai frustasi dan juga merasa takut jika kedua anak kembar tersebut berhasil ditangkap.“Di sini!” jawab Yui melambaikan tangan. Memperlihatkan senyuman yang membuat Xavier lega. Mata Xavier membulat sempurna melihat pria yang berdiri di sebelah Yui. Wajah yang sama yang selalu dia lihat di dalam tabung kaca laboratoriumnya kala itu.“Nacht Fansford, bagaimana bisa dia bangkit lagi,” pikir Xavier menatap pria di sebelah Yui. Jantungnya berdetak lebih kencang, seketika dia mendapatkan serangan kepanikan yang luar biasa, bayangan kehancuran seakan ada di depan mata. Ingatan tentang hari-harinya di laboratorium kembali terulang, juga kebodohannya memercayai Leiz yang menjanjikan dunia indah dengan raja baru. Waj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status