All Chapters of Benih Terlarang Kakak Angkat: Chapter 51 - Chapter 60
128 Chapters
51. Suami Cemburu
Yugo melakukan panggilan dengan asisten pribadinya yang ditugaskan untuk mencari informasi soal persiapan dia untuk melakukan operasi mata. Negara yang dipilih sudah ditentukan, jadwal dokter yang sedang dikonfirmasi kapan dia itu bisa berangkat untuk melaksanakan operasi. Tingkat keberhasilan sudah dikonfirmasi 99% akan berhasil. Yugo hanya perlu menjaga kesehatan dan Tetap tenang sampai masa operasi itu tiba.Baguslah kalau begitu. Yugo sudah tidak tahan hidup dalam kondisi buta seperti ini. Dia ingin segera sembuh dan kembali bisa melihat normal seperti dulu.Obrolannya baru saja selesai, deru mobil terdengar.Siena yang datang diantar sopirnya. Mau tidak mau juga harus menyambutnya. Biar bagaimanapun juga, di tengah konflik yang melanda ini. Dia hanya ingin mencari Ayah yang terbaik di mata anaknya. Karena itu juga berguna untuk menambah kekuatan bagi dirinya sendiri.“Papa!” Siena memeluk ayahnya.Yugo memang tidak bisa melihat anaknya. Tapi dia menyadari kalau saat ini Siena su
Read more
52. Meragukan untuk Bersama
"Kenapa Malah melibatkan Siena dalam urusan kita?" Yugo terpaksa harus menegur istrinya karena sudah keterlaluan. Dia memanfaatkan anak mereka yang sebenarnya tidak tahu masalah apa yang terjadi pada orang tuanya.Yugo juga kecewa berat karena Angel meracuni otak anak mereka dengan hal hal yang tidak baik. Seperti mengatakan kalau Mahes adalah orang yang menyebabkan ini semua. Bahkan, Angela juga membuat Siena memercayai bahwa orang yang menyebabkan kehancuran ini semua adalah mahes."Aku nggak ngomong apa-apa sama dia." Angela masih berkilah. "Yugo ... aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan ke kamu. Aku menyesal. Apa demi Siena kamu nggak bisa memberiku kesempatan?""Kalau aku nggak memberimu kesempatan, mungkin aku sudah memperkarakan ini ke jalur hukum!"Angela diam cukup lama setelah Yuoi mengatakan itu. Dia tahu kesalahan yang dilakukannya cukup besar. Apalagi, setelah membuat Yugo terluka, perempuan itu malah kabur bersama Siena.Yugo menutup teleponnya. Tidak perlu menyak
Read more
53. Memanfaatkan Siena
Pagi hari Mahes menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Junior biasanya akan menghabiskan lima belas menit untuk berlari di treadmill, Kasa akan menonton serial kartun sebelum diingatkan lagi untuk mandi.Mereka akan kompak bergerak sendiri untuk siap-siapa kalau Mahes berteriak, "Sayang, ini sudah hampir jam tujuh kalian nggak mandi?"Itu kode alarm yang paling khas yang Mahes lakukan untuk mengingatkan mereka agar segera siap-siap sebelum nanti terlambat.Junior itu orang yang humoris, meski Kasa bukan anak kandungnya, dia suka mengajak bercanda bocah itu sebelum mandi biasanya dia akan mengajak Kasa untuk sikat gigi bersama atau pura-pura mencukur jenggot bersama. Kasa punya alat pencukur mainan yang hampir terlihat sama persis, tanpa pisau tentunya.Kalau sudah basanya Kasa akan pakai kamar mandi lebih dulu. Mahes selalu bilang kalau Junior sebaiknya membiarkan anaknya itu pakai kamar mandi yang lain, biar dia tidak repot. Tapi, Junior bilang kalau mereka sudah terbiasa melaku
Read more
54. Mahes Bukan Lawan yang Lemah
Kasa di sekolah bersama dengan teman-teman yang lain. Mereka belajar dan bermain bersama seperti biasa. Tidak ada yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Begitu juga dengan Siena.Jam istirahat anak-anak, biasanya mereka akan berkumpul di satu ruangan untuk menikmati kudapan bersama. Beberapa kelompok belajar akan digabung. Salah satu di antaranya adalah kelompok dari kelas Siena dan juga kelompok kelas Kasa.Guru sudah membagi mereka di meja masing-masing. Makanan juga sudah diberikan sesuai dengan jatah anak-anak.Kasa anak yang baik, dia cukup memiliki banyak teman, bocah satu itu menikmati makanan tambahannya di sekolah bersama teman-teman. Sedang asyiknya makan, Siena mendekatinya.“Kasa, kamu mau buah dan juga kue milikku?” Siena bertanya pada Kasa.Kasa yang merasa kalau mereka ini bersepupuan dan orang tuanya tidak pernah mengatakan apa-apa tentang masalah mereka, tentu saja tidak mencurigai apa pun dari sikap Siena ini.Dia hanya bingung. Karena biasanya Siena sangat suka den
Read more
55. Telat Datang Bulan
Angela tidak bisa berkutik ketika Mahes berkata demikian. Niatnya mau mempermalukan dan melecehkan perempuan itu, tapi yang terjadi malah sebaliknya.Perempuan itu membawa Siena pulang secara paksa dan di jalan dia menyalahkan gadis kecil tersebut. "Kamu ini apa-apaan! Kenapa nggak becus jalani perintah yang Mama suruh!".Siena takut-takut di mobil berkata, "Aku sudah ikut seperti apa yang Mama bilang. Tapi, kan Kasa memang nggak salah.""Cukup!" Angela membuat anaknya tutup mulut. "Kamu jangan sampai berani melontarkan kata-kata yang bikin Mama tambah sakit kepala!""Lain kali kalau Mama suruh untuk mengerjai Kasa, kamu nggak boleh gagal!" Angela mengingatkan lagi. "Pokoknya apa pun itu kamu harus berhasil melakukannya!""Iya, Ma." Siena seperti tidak punya pilihan selain menuruti apa kata ibunya."Ingat satu hal lagi." Angela menambahkan. "Kamu jangan bilang hal ini ke papa!""Iya, Ma.""Bagus!" Angela menggunakan kacamatanya. Perempuan itu menyetir sendiri dia menyempatkan untuk me
Read more
56. Kamu Pelakunya
"Positif?" Mahes jadi bertanya sendiri. Omong-omong perempuan itu baru menyadari kalau kalender bulanannya ada yang berubah. Dia terlambat tidak datang bulan sekitar empat minggu. "Iya, Nya." Sumi meyakinkan. "Nyonya telat datang bulan atau nggak belakangan ini?"Mahes mengangguk. "Iya, Mi. Saya telat lebih dari satu bulan.""Nah, Nya." Sumi semakin yakin dengan asumsinya. "Apalagi Nyonya kan nggak pernah pernahnya mual atau pusing pagi-pagi kayak gini. Sumi jadi ingat waktu hamil anak ketiga. Tiba-tiba juga Sumi pusing dan mual begini. Mendingan, Nyonya langsung saja test pack."Mahes setuju dengan saran Sumi itu. Apalagi, dia ini sudah cukup berpengalaman dalam kehamilan. Mahes meminum jahe hangat. Selanjutnya, dia meminta Sumi untuk membelikan alat uji kehamilan. Sumi mengiyakan, di saat Mahes beristirahat dia pergi ke apotek terdekat untuk membeli alat uji kehamilan. Satu jam kemudian, Mahes sudah merasa keadaannya lebih baik. Dia keluar untuk mencari makanan. Karena seum
Read more
57. Saat Kasa Cemburu
"Aku pelakunya?" Junior menunjuk diri sendiri. Mahes mengangguk dengan senyum merekah. Di tangannya ada alat uji kehamilan yang menunjukkan dua garis merah. Pertanda kalau perempuan itu memang tengah positif berbadan dua.Junior meraup wajah segera. Ya Tuhan, kenapa dia bodoh. Toh, selama ini juga orang yang hampir setiap malam menggagahi Mahes adalah dirinya.Kedua kaki pria itu lemas, sampai dia berjongkok."Kak!" Mahes malah jadi takut suaminya kena serangan jantung. Saat perempuan itu berjongkok di depannya, Junior segera memeluk erat."Hes, beneran kamu hamil anak kita?"Mahes mengangguk. "Tapi, masih harus periksa lagi ke dokter. Takut alatnya salah."Junior menggeleng. "Nggak, kamu nggak boleh ngomong gitu. Ini kamu pasti beneran sudah mengandung anakku."Mahes meraih tangan Junior dan menempelkan di perutnya. "Kerasa nggak kalau ada bayi?"Menunggu beberapa detik, Junior menggeleng. "Nggak kerasa apa-apa, Hes." Dia kelihatan bingung saat mengatakannya. "Apa dia masih tidur?"
Read more
58. Siena, Ibuku Orang Baik
"Ibu belum tahu adiknya Kasa nanti laki-laki atau perempuan." Mahes mulai menyadari kalau anaknya saat ini sedang cemburu. "Tapi, apa bedanya, andainadiknya Kasa ini laki atau perempuan?"Pipi Kasa yang tembam itu tampak menggelembun. Mahes ingin tertawa karena anaknya ini malah terlihat mirip lumba-lumba."Aku mau tahu, adiknya laki-laki atau perempuan. Kalau perempuan, Ibu akan lebih sayang padanya?"Mahes menggumam, mengulur waktu untuk menjawab. "Menurut Kasa?"Kasa tidak tahu jawabannya. "Ibu …." Bocah satu itu memanja. "Kalau Ibu punya anak perempuan, jangan berubah sayangnya denganku."Mahes mengekeh. "Sekarang, Ibu tanya sama Kasa." Perempuan itu membuat anaknya berpikir cukup keras. "Kasa sayang nggak, sama ayah?"Kasa mengangguk sebagai jawaban."Waktu Ibu datang ke rumah ini, apa sayangnya Kasa ke ayah berubah?""Nggak. Aku masih sama sayang dengan ayah."Mahes mencubuy gemas pipi anaknya. "Ibu juga sama kalai begitu. Maksudnya, saat adikmu ini lahir, Ibu akan tetap sama sa
Read more
59. Cinta Lama Bertemu Kembali
Yugo sudah selesai mengemas semua barangnya. Besok dia akan berangkat ke luar negeri untuk melakukan operasi matanya. Sudah cukup lama dia merahasiakan ini dari Angela. Tinggal satu langkah lagi saat besok semuanya berjalan lancar atau bahkan sampai semua urusannya selesai perempuan yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya itu tidak boleh tahu rencana Yugo untuk mengobati matanya.Semua persiapan ini dilakukannya diam-diam. Beberapa kali memang Angela curiga dengan apa yang Yugo lakukan. Tapi, pria itu sejauh ini masih berhasil untuk membuat angela tidak curiga padanya.Saat sedang sibuk begitu, dia malah mendengar suara Angela."Siena, kamu nggak mau membuka kuncir rambutmu itu!" Angela membentak anaknya."Nggak mau, Ma …." Sienan menjawab. "Aku suka dengan pita rambut yang dipasang ink.""Kamu mau mandi sore ini, apa itu nggak juga mau kamu buka?" Angela terdengar sangat marah."Nggak mau, Ma.""Mama akan kuncir lagi!""Aku nggak mau, Ma."Yugo tidak tahan dengan keributan i
Read more
60. Modus Ibu Hamil
Angela mengekeh ketika Adrian berkata ingin menemaninya malam ini."Memangnya kamu nggak punya istri yang akan menunggumu di rumah?""Aku nggak punya siapa-siapa yang menunggu di rumah. Kamu sendiri gimana?" balas laki-laki itu. "Memang nggak ada laki-laki yang sedang menantimu di rumah ataupun akan menemanimu di sini?"Angela menipiskan bibir. Semestinya ada laki-laki yang menunggunya di rumah atau setidaknya sedang bersamanya. Sayang sekali, laki-laki itu saat ini sedang tergoda dengan perempuan lain. Seorang wanita yang pernah tidur dengannya.Angela tidak tahu bagaimana perasaan Yugo sekarang pada wanita tersebut."Aku di sini sendiri, berarti nggak ada siapa-siapa yang sedang menungguku."Adrian menarik kedua sudut bibirnya mendengar omongan tersebut. "Kalau begitu, kita sama." Dia kembali meneguk minumannya. "Aku juga nggak punya siapa-siapa yang sedang menunggu saat ini. Entah di rumah atau di mana pun itu."Angela menghabiskan satu tegukan terakhir minumannya. Perempuan itu h
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status