Semua Bab Kembalinya Kesatria Shengcun : Bab 31 - Bab 40
65 Bab
31. Feng Guang Tiba di Sebuah Desa
Dua hari berikutnya, Feng Guang sudah pamit kepada Lei Cuan dan Jui Shin. Ia berangkat ke kota Siancu sendirian dengan tekad yang kuat untuk melakukan tindakan tegas terhadap kelompok Sekte Iblis Merah, yang selama ini kembali melakukan tindakan-tindakan jahat terhadap para penduduk di kota Siancu dan desa-desa di sekitar kota tersebut.Beberapa hari setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Feng Guang menginjakkan kakinya di sebuah desa yang ada di pinggiran kota Siancu. Ia tampak kaget sekali ketika melihat desa tersebut carut-marut, banyak rumah-rumah penduduk yang hancur berantakan dan bahkan ada sebagian dari rumah-rumah di desa tersebut tinggal sebuah reruntuhan sisa terbakar.Desa itu terlihat sepi sekali, hanya ada beberapa orang penduduk saja yang tengah melakukan perbaikan rumah-rumah mereka."Kenapa rumah-rumah penduduk desa ini hancur berantakan? Peristiwa apa yang baru mereka alami?" Feng Guang masih duduk di atas pelana kudanya sambil mengamati sekitaran tempat terse
Baca selengkapnya
32 Keberadaan Feng Guang Sudah Diketahui oleh Kelompok Sekte Iblis Merah
Pria itu menarik napas dalam-dalam, kemudian menjawab pertanyaan Feng Guang, "Siu Hua adalah putra sulung Mendiang Le Tu Hua, dia lebih kejam dari ayahnya. Siu Hua menganggap bahwa salah seorang dari kelompok pendekar yang bentrok dengan anak buahnya adalah pelaku yang sudah membinasakan ayahnya dan juga menganggap bahwa kelompok pendekar Yanmar merupakan penduduk asli desa ini."Feng Guang kembali mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia baru paham dengan motif yang sesungguhnya, sehingga kelompok Sekte Iblis Merah melakukan serangan terhadap para penduduk desa tersebut."Aku akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di desa ini. Kalian jangan khawatir! Aku memilik cara tersendiri untuk memecah belah kelompok Sekte Iblis Merah," kata Feng Guang menegaskan."Kami setuju, dan kami akan membantumu untuk mendapatkan informasi terkait orang-orang dari kelompok Sekte Iblis Merah," sahut penduduk lainnya.Ada banyak hal yang dibicarakan oleh Feng Guang dan para penduduk desa tersebut. Tetapi
Baca selengkapnya
33. Kehadiran Jui Shin dan Pendekar Berambut Putih
Bersamaan dengan itu, tangannya bergerak cepat menyambar pergelangan tangan Feng Guang.Tetapi, Feng Guang tampak sigap sekali. Sembari membentak, ia langsung membalikkan tubuh dengan menggerakkan tangannya balas mencekal pergelangan tangan Siu Hua.Betapa terkejutnya Siu Hua saat pergelangan tangannya dicekal keras oleh Feng Guang. Dengan demikian, ia sudah tak dapat bergerak lagi, tak ada kekuatan lagi untuk melakukan pergerakan karena tangan Feng Guang mencekal pergelangan tangannya dengan sangat kuat.Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Feng Guang, ia melipat tangan Siu Hua ke belakang, kemudian langsung memukul punggung pendekar itu dengan kekuatan tenaga dalam yang sangat luar biasa. Siu Hua mengerang kesakitan, lalu jatuh terpuruk di hadapan Feng Guang. 'Kurang ajar! Pendekar ini benar-benar memiliki kepandaian ilmu bela diri yang tinggi,' batin Siu Hua."Kau akan bernasib sama dengan ayahmu!" bentak Feng Guang langsung bergerak dan kembali mencekal pergelangan tangan Siu Hu
Baca selengkapnya
34. Pertarungan Sengit di Desa Buihang
Siu Hua menarik napas dalam-dalam, ia tertawa dingin menanggapi pertanyaan pendekar itu."Apakah kau tidak tahu, dia itu adalah orang yang sudah membunuh ayahku, dan juda sudah membinasakan puluhan anak buahku. Jika kau mau ikut campur, itu tandanya kau sudah siap menanggung dosa pendekar itu!" Siu Hua membentak dengan menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang."Tidak mungkin ada api kalau tidak asap. Aku tahu, kaulah biang keladinya!" bentak pendekar berambut putih itu dengan nada tinggi.Pada saat perdebatan sengit itu berlangsung, antara Siu Hua dengan pendekar berambut putih. Tiba-tiba, dari dalam kebun yang ada di depan rumah tetua desa, terdengar suara aneh yang lantas disusul dengan munculnya dua orang pria.Kedua orang itu meluncur dan mendarat sempurna. Mereka berdiri tegak membelakangi Jui Shin dan Feng Guang. Pria yang bertubuh kurus tertawa lepas, lantas berkata sambil menudingkan jari telunjuknya ke arah Siu Hua."Apakah kau akan menuntaskan persoalanmu hari ini? At
Baca selengkapnya
35. Tewasnya Sang Pemimpin Sekte Iblis Merah
Siu Hua tampak geram sekali mendengar perkataan yang terlontar dari mulut pendekar bertubuh kurus itu."Sebaiknya kau mundur dari hadapanku!" bentak Siu Hua. "Aku tidak memiliki urusan denganmu," sambungnya dengan suara keras.Tui Lau dan Fei Cun tertawa lepas mendengar perkataan Siu Hua. Seakan-akan mereka mengejek Siu Hua yang dengan mudah sudah dikalahkan oleh Tui Lau."Tuan Pemimpin kelompok Sekte Iblis Merah, apakah kau tidak malu? Bertarung denganku saja kau sudah kalah, apalagi jika bertarung dengan pendekar itu." Tui Lau membentak sambil menoleh ke arah Feng Guang."Kurang ajar, lancang sekali mulutmu! Aku akan menghajar kalian semua yang sudah menghinaku, tapi setelah aku membinasakan dia," jawab Siu Hua menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang yang sedari tadi hanya diam saja bersama Jui Shin.Dengan demikian, Feng Guang pun menjadi gusar karena sikap Siu Hua seperti itu. "Bedebah!" geram Feng Guang kembali melangkah mendekati Siu Hua.Sorot matanya yang tajam terus m
Baca selengkapnya
36 Dua Kelompok Sekte Bentrok di Ujung Desa
Mendengar pernyataan Tui Lau, Feng Guang hanya mengangguk saja sambil tersenyum lebar."Mohon maaf untuk semuanya, alangkah baiknya sekarang kita makan saja dulu. Kebetulan putriku dan para penduduk lainnya sudah menyiapkan makanan lezat untuk kalian semua," kata tetua desa dengan sikap ramah."Terima kasih banyak, Tetua. Kami merasa berhutang budi kepadamu," jawab Feng Guang sambil menjura.Tetua desa hanya tersenyum saja, kemudian bangkit dan langsung mengajak Feng Guang, Jui Shin, dan tiga orang pendekar dari kelompok Yanmar agar segera bergabung dengan para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah untuk makan bersama di sebuah saung yang ada di samping kediamannya.***Keesokan harinya ....Feng Guang dan Jui Shin pamit kepada tetua desa dan semua penduduk desa tersebut. Siang itu, mereka langsung meninggalkan desa Buihang menuju desa Shengcun bersama para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah yang sudah menyatakan diri siap bergabung dengan kelompok Sekte H
Baca selengkapnya
37. Rencana Busuk Sang Walikota
Secara serempak semua pendekar yang ada di tempat tersebut langsung menjura hormat kepada Lei Cuan."Maafkan kami, Suhu," ucap mereka secara bersamaan.Lei Cuan hanya mengangguk, kemudian berkata lagi, "Untuk saat ini, kalian harus fokus menjaga wilayah kota Yuanzi dengan baik. Harus kalian ketahui bahwa kerajaan ini sedang dalam keadaan tidak baik, terutama yang terjadi di kota Yuanzi. Tentara kerajaan sudah tidak dapat dipercaya lagi, sebagian dari mereka sudah mulai terpengaruh oleh hasutan para pejabat yang kontra dengan pemerintah kerajaan.""Baik, Suhu. Orang-orang kita sudah tersebar di berbagai pelosok kota Yuanzi, mereka akan selalu memantau kondisi terkini di wilayah masing-masing," jawab salah seorang pendekar yang dipercaya sebagai ketua dari kelompok para pendekar Sekte Hu Yui Se yang bertugas di desa Shengcun dan juga di distrik-distrik yang ada di seluruh kota Yuanzi.Pria senja itu hanya tersenyum-senyum saja, kemudian mengangguk pelan dan langsung menghentakkan kakiny
Baca selengkapnya
38. Bertempur dengan Lima Pendekar Sakti
Menjelang matahari terbenam, Feng Guang dan Suhu Yin sudah meninggalkan istana. Mereka pulang dengan menunggangi kuda masing-masing.Saat tiba di kota Yuanzi, Feng Guang berpisah dengan Suhu Yin. Ia saat itu hendak menemui seorang pembuat pedang yang ada di kota tersebut. Sementara Suhu Yin terus melanjutkan perjalanan menuju pulang ke desa Shengcun.Saat tiba di pusat keramaian kota, Feng Guang tampak heran sekali. Di tempat tersebut terdapat banyak tentara kerajaan, mereka berbaris rapi di sepanjang jalan utama dengan persenjataan lengkap."Ada apa ini? Kenapa banyak sekali prajurit kerajaan?" gumam Feng Guang.Penuh rasa penasaran, Feng Guang langsung turun dari kudanya, ia berjalan sambil menuntun kudanya ke arah seorang pria yang tengah berdiri di depan bangunan kuno yang ada di kota tersebut."Mohon maaf, Paman. Apa yang sedang terjadi? Kenapa begitu banyak prajurit kerajaan di sini?" tanya Feng Guang lirih."Mereka sedang bersiap siaga untuk melakukan operasi keamanan ke wilaya
Baca selengkapnya
39. Feng Guang Terluka Parah
Seiring demikian, tangan pria tersebut bergerak cepat bagai kilat menyambar pergelangan tangan Feng Guang. Tetapi, Feng Guang tak tinggal diam, ia pun bergerak cepat dan balas mencekal pergelangan tangan sang lawan."Kemenangan belum sepenuhnya ada di tanganmu!" bentak Feng Guang langsung memukul wajah pria bertubuh kekar itu.Pria itu mengerang kesakitan dan langsung jatuh di hadapan keempat kawannya. Tampak dari hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar.Empat orang lainnya tampak kaget melihat kehebatan Feng Guang yang sudah melakukan serangan cepat. Padahal saat itu, ia sudah mengalami luka yang lumayan parah."Bedebah, dia benar-benar memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Padahal pukulanku tadi sangat telak sekali," gumam pendekar lainnya yang tadi sudah berhasil memukul jatuh Feng Guang."Kita harus menyerangnya secara bersama-sama, agar kita mengetahui titik kelemahan yang ada pada pemuda itu," sahut kawannya.Melihat kawannya berhasil dijatuhkan oleh Feng Guang, sontak mereka
Baca selengkapnya
40. Feng Guang Diobati Tabib Hong Than
Salah seorang dari mereka kemudian menjawab dengan sikap ragu-ragu, "Silakan saja, Anak muda. Kau mau bertanya apa?""Aku ingin mencari seorang tabib, apakah di desa ini ada tabib yang bisa mengobati luka dalam?"Kedua orang itu saling berpandangan, sepertinya mereka menaruh kecurigaan terhadap pemuda asing yang ada di hadapan mereka.Melihat sikap dua orang laki-laki yang ada di hadapannya seperti itu, Feng Guang hanya tersenyum saja. Lalu kembali menangkupkan kedua telapak tangannya sambil membungkukkan badan penuh hormat."Aku baru saja bertarung dengan sekelompok orang pendekar di kota Yuanzi dan aku mengalami luka yang lumayan parah. Aku mohon bantuan kalian untuk mengantarkan aku Kepada seorang tabib," jelas Feng Guang. "Aku harap kalian sudi menolongku," sambungnya penuh harap."Sepertinya, pemuda ini benar-benar sedang butuh pertolongan. Kau lihat saja wajahnya, lebam dan berdarah," bisik salah seorang dari kedua pria itu."Baiklah, aku akan mengantar dia ke rumah Tabib Hong."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status