All Chapters of Kaisar Penguasa Kegelapan: Chapter 11 - Chapter 20
106 Chapters
Meracik Pil
Hiattt .. Ciattt .. Ciattt Tian Ling dan Xie Long kembali beradu tinju, namun Tian Ling terlihat hanya bisa bertahan. Teknik tinju Xie Long yang berada ditahap penggabungan qi puncak berhasil membuat Tian Ling terengah-engah dan terdesak. Bammm Xie Long berhasil meninju dada Tian Ling, membuat Tian Ling terpental tiga meter ke belakang dan mengeluarkan darah segar. Tian Ling menyeka darah yang keluar dari bibirnya, “Sial … kekuatannya cukup besar. Namun, aku pasti dapat mengalahkannya.” “Bocah, jangan bengong! Rasakan ini! Tinju Harimau.” Sebuah silet berbentuk kepala harimau yang besar muncul dari tinju Xie Long. Kepala sileut harimau itu melesat sangat cepat ke arah Tian Ling. Bammm Tian Ling menangkis dengan kedua tangannya, namun dia kembali terpental dan tubuhnya menghancurkan sebuah pohon besar. Tian Ling langsung bangkit, kemudian melesat ke arah Xie Long. “Tinju Dewa, Kematian Tragis.” Duarrr Ledakan cukup besar terjadi tatkala tinju Tian Ling dan Xie Long saling be
Read more
Membantu Bangsawan
Pertarungan antara lima pengawal dengan sepuluh bandit beruang berlangsung sangat sengit. Kelima pengawal terlihat kualahan menghadapi sepuluh bandit itu, namun mereka terus bertahan untuk melindungi bangsawan yang ada di dalam kereta kuda. Trangg .. Trangg ..Trangg Bunyi peraduan pedang dan golok terus terjadi dan terdengar cukup nyaring di telinga. “Aku akan membantu kalian.” Tian Ling tiba-tiba muncul untuk membantu. Para pengawal melirik ke arah Tian Ling, mereka cukup kaget melihat Tian Ling yang tiba-tiba muncul ternyata masih sangat muda. “Bocah, apa kamu bodoh?” Pemimpin bandit memaki Tian Ling, dia merasa Tian Ling hanya mencari mati. Tian Ling tidak mempedulikan pemimpin bandit, dia mengeluarkan pedang langit. “Kekuatan yang berbicara.” Tian Ling langsung melesat, langkahnya sangat apik dengan penuh perhitungan. Saat para bandit menyerang dengan golok mereka, Tian Ling dengan mudah menangkis dan menghindar. Tian Ling kemudian menebas satu persatu kelompok bandit berua
Read more
Paviliun Bulan Sabit
Tian Ling kemudian mendaftar menjadi peserta turnamen. Setelah itu, dia mencari sebuah penginapan karena turnamen akan diselenggarakan keesokan harinya. Tian Ling memasuki beberapa penginapan, namun banyak penginapan yang sudah penuh oleh pengunjung. Tian Ling kembali memasuki sebuah penginapan dan menemui seorang pelayan. “Apa masih ada kamar kosong di penginapan ini?” “Kebetulan tuan, kamar di penginapan ini hanya tinggal satu,” balas pelayan. “Aku akan menginap selama tiga hari, berapa harganya?” “30 koin emas tuan.” Tian Ling memberikan 50 koin emas kepada pelayan. “Sisanya, aku menginginkan hidangan yang enak selama menginap disini.” “Baik tuan,” balas pelayan kemudian memberitahukan nomor kamar penginapan yang akan ditempati Tian Ling. Setelah memperoleh penginapan, Tian Ling memutuskan untuk melihat-lihat kota mentari. Tian Ling berjalan menyusuri kota sampai akhirnya melihat sebuah bangunan besar bertuliskan paviliun bulan sabit. Paviliun bulan sabit merupakan tempat
Read more
Kutukan Iblis
Pria paruh baya itu penasaran dengan perkataan Tian Ling. “Kutukan iblis? … anak muda, bisakah aku bicara denganmu?” “Bukahkah kita sedang berbicara?” “Bukan disini karena banyak orang berlalu lalang, ikutlah denganku!” ajak pria paruh baya itu. Pria paruh baya itu kemudian mengajak Tian Ling ke sebuah ruangan yang cukup megah, Tian Lingpun hanya mengikutinya. Ruangan itu merupakan ruangan manager paviliun bulan sabit kota mentari. “Tuan, siapa anak muda itu?” tanya manager kepada pria paruh baya yang mengajak Tian Ling memasuki ruangannya. “Aku ingin berbicara dengan tuan muda ini sebentar. Bisakah kamu keluar dari ruangan ini terlebih dahulu?” pinta pria paruh baya. “Baik tuan,” balas manager kemudian meninggalkan ruangannya. “Tuan muda, silahkan duduk!” Pria paruh baya menyuruh Tian Ling duduk di kursi yang sangat empuk yang ada di ruangan manager. Tian Ling hanya duduk mematuhi permintaan pria paruh baya itu. “Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” “Sebelumnya, perkenalk
Read more
Acara Lelang 1
Luo Shen membalikkan badan. “Apa penyakitku sudah sembuh?” “Ya, kamu sudah dapat hidup lama. Namun, kutukan iblis masih tetap akan menjangkiti beberapa keturunanmu. Kamu memerlukan pil hati ungu agar kutukan itu berhenti total,” balas Luo Shen. “Apa itu berarti kutukan iblis dapat dihilangkan selamanya dari klan luo?” tanya Luo Shen. Tian Ling mengangguk. “Benar.” “Ngomong-ngomong, apa itu pil hati ungu?” “Itulah permasalahannya, salah satu bahan pembuatan pil hati ungu mungkin sangat sulit didapatkan, yaitu empedu ular es. Proses pembuatannya juga sangat rumit, mungkin hanya aku yang dapat membuatnya di dunia ini.” “Klan luo akan mencari dan memburu ular es di wilayah utara,” balas Luo Shen bersemangat. “Tuan Ling, kamu pasti akan membantu klan luo kan?” “Itu hal yang mudah, klan luo hanya perlu menyiapkan empedu ular es sebanyak anggota klan yang menderita kutukan iblis. Tapi sekarang, aku membutuhkan uang.” Luo Shen langsung mengambil cincin ruang dimensinya lalu memberikann
Read more
Acara Lelang 2
“Baiklah, aku tidak akan berbicara panjang lebar. Barang pertama yang akan kami lelang adalah pil mawar emas.“ Seorang pelayan membawa sebuah kotak berwarna emas, kemudian membukanya di hadapan para peserta lelang, membuat peserta lelang berbinar matanya. “Seperti yang tuan dan nona ketahui, pil mawar emas adalah pil kultivasi tingkat 3 yang sangat berguna bagi kultivator tahap pembangun inti. Kami akan memulai dengan harga 500 koin emas, peningkatan penawaran tidak kurang dari 50 koin emas dan kelipatannya.” “550 koin emas.” Seseorang di lantai bawah langsung menawar. “600 koin emas,” sahut lainnya. “750 koin emas.” Peserta lain tidak mau kalah dan menawarnya beberapa kali lipat. “Apa tidak ada yang menawar lagi?” tanya pembawa acara lelang. Para peserta lelang diam, mereka tidak ingin uang mereka habis di awal-awal pelelangan karena masih banyak sumberdaya yang jauh lebih berharga. “Kalau begitu, pil mawar emas jatuh ke tangan tuan disana.” Pembawa acara menunjuk peserta yang
Read more
Acara Lelang 3
Zhao Han tidak tinggal diam, kembali menaikkan harga. “25.000 koin emas.”“30.000 koin emas.” Tian Ling kembali membuat para peserta lelang tercengang.“35.000 koin emas,” tawar Zhao Han.“Sayang, apa ini tidak berlebihan? Bagaimana jika peserta di ruangan vip nomor 3 yang ternyata menipu kita?” Kekasih Zhao Han memperingatinya.Zhao Han mengerutkan alis. “Benar juga, lagian untuk apa bongkahan tidak berguna seperti itu?”“Lebih baik berhenti menawar dan membiarkan peserta itu mendapatkannya,” ucap kekasih Zhao Han.“50.000 koin emas, ini tawaran terakhirku,” ucap Tian Ling.Kekasih Zhao Han kembali memperingatinya, “sayang, berhentilah menawar! Ini tawaran terakhirnya.”“Baiklah, aku tidak akan menawar lagi,” balas Zhao Han.“50.000 koin emas, apa tidak ada lagi yang menawar?” tanya pembawa acara.Para peserta hening, Zhao Hanpun tidak lagi melakukan penawaran.“Baiklah, bongkahan material ini dimenangkan oleh peserta di ruangan vip nomor 3.”Setelah bongkahan material yang dimenangk
Read more
Acara Lelang 4
Sementara itu, Patriark Jin Feng hanya menyangga janggutnya di ruangan vip nomor 2, dia telah lama mengikuti jalannya pelelangan namun belum ada yang menarik perhatiannya.Tian Lingpun hanya diam, dia menyaksikan jalannya pelelangan sambil kembali mendapatkan suapan dari dua pelayan cantik di sampingnya.“300.000 koin emas,” tawar Zhao Han.WusssYu Hua yang temperamental langsung melesatkan aura membunuh kepada Zhao Han untuk mengintimidasinya.Zhao Han berusaha menetralisir dengan aura kultivasinya, namun itu sia-sia karena kekuatan Yu Hua melebihi dirinya. Bahkan manager paviliun tidak bisa memutus aura membunuh yang Yu Hua lesatkan kepada Zhao Han, membuat Zhao Han memegangi lehernya sesak nafas.Manager paviliun memberi isyarat kepada pembawa acara, pembawa acara langsung memperingati Yu Hua, “tuan dan nona, tolong taati aturan paviliun bulan sabit.”Yu Hua melepaskan aura membunuhnya, dia hanya ingin memperingati Zhao Han agar membiarkannya mendapatkan panah api biru, kemudian k
Read more
Turnamen Kota 1
Para peserta turnamen satu persatu kemudian diberi sebuah gelang giok oleh petugas. Gelang giok itu adalah sebuah artefak yang akan digunakan pada babak pertama turnamen.Setelah mendapatkan gelang giok, para peserta memasuki area yang sudah disiapkan. Tian Ling menengok ke kanan kiri dan melihat ratusan ribu penonton yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing.Di antara barisan penonton, terdapat tempat duduk vip yang ditempati oleh Patriark Jin Feng, Matriark Yu Hua, Patriark Zhang Long dari sekte burung vermilion, para bangsawan kelas atas dari ibukota kekaisaran, dan walikota kota mentari.WusssSeorang pak tua berjenggot putih tiba-tiba melesat ke tengah-tengah arena. Dia kemudian memperkenalkan dirinya di hadapan para peserta dan penonton.“Perkenalkan, aku adalah leluhur kota mentari, Choi Fan. Aku yang akan menjadi juri dalam turnamen kali ini.”Choi Fan menggerak-gerakkan tangannya, pintu gerbang dengan cahaya spiritual tiba-tiba muncul dari dalam tanah. Pintu gerbang itu
Read more
Turnamen Kota 2
Kesepuluh peserta saling pandang, mereka tidak percaya Tian Ling tidak memandang klan zhao sama sekali. Tian Ling bahkan memaksa mereka untuk menghancurkan gelang giok.Saat kesepuluh peserta ditindas oleh Tian Ling, artefak burung trasmisi melintas di area itu. Artefak burung trasmisi merupakan sebuah alat yang mentransmisikan gambaran dunia ilusi ke layar lebar yang ada di stadion. Ratusan artefak burung transmisi telah dipersiapkan untuk mengambil gambaran yang terjadi di dalam dunia ilusi.Layar lebar yang ada di stadion tiba-tiba menampilkan gambaran Tian Ling yang sedang menindas sepuluh peserta dari klan zhao.Zhao Han yang duduk di tempat vip mengucek mata. “Apa yang terjadi? Kenapa mereka ditindas oleh seorang bocah?”Duarrr .. bammm … bammmTian Ling terus menyiksa sepuluh peserta sampai mereka akhirnya tidak tahan dan menghancurkan gelang gioknya masing-masing.Kesepuluh peserta itu tiba-tiba kembali ke stadion dengan luka-luka yang cukup parah. Mereka secara otomatis terel
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status