All Chapters of Dikejar Mafia Posesif: Chapter 41 - Chapter 50
96 Chapters
#41. Para Wanita Hebat
“Kakak, aku pergi dulu …. Aku akan pulang ke desa ini bulan depan ….”Air mata Jackson berkumpul di pelupuk mata tatkala dia memeluk Cecilia di pelabuhan feri. Perpisahan sungguh berat, tapi Jackson harus mencari uang di kota.“Jangan menangis!” seru Cecilia ketika Jackson melambaikan tangan dari atas feri. “Aku akan baik-baik saja!”Setelah mengantar Jackson ke pelabuhan, Cecilia pergi ke panti asuhan di mana dia mulai bekerja sebagai asisten dapur. Suster Theressa memberinya pekerjaan yang cukup mudah, seperti memotong sayur-mayur dan buah-buahan.Tidak hanya Suster Theressa, karyawan lain yang bekerja di panti asuhan itu juga benar-benar murah hati kepada Cecilia.Karyawan-karyawan itu sebagian besar wanita lanjut usia yang sangat religius. Karena itulah mereka rela bekerja tanpa diupah sebagai bentuk dedikasi mereka kepada Tuhan. Sebagaimana bibi-bibi itu mencintai anak-anak panti asuhan, mereka pun menyayangi Cecilia yang sebatang kara.“Dulu aku juga bercerai dengan suamiku keti
Read more
#42. Berkorban Demi Anak
“Oeeek … oeeek …!”“Aduh, Olivia, ada apa denganmu? Berhentilah menangis, Ibu mohon ….”Dok - dok - dok!“Hei! Cepat diamkan bayimu! Aku tidak bisa tidur karena tangis bayimu membuatku pusing!”“Y-ya, Nyonya! Maafkan saya! Bayi saya sedang tidak enak badan!”Nyonya tetangga yang tinggal di kanan kamar Cecilia sangatlah galak.Sepertinya Nyonya galak itu membenci bayi. Dia selalu menggedor dinding Cecilia dan memarahi Cecilia dengan ucapan kasar apabila Olivia menangis.Padahal, paman-paman yang main judi sampai subuh hari di gang belakang juga lebih ribut daripada Olivia. Lagipula kebisingan semestinya jadi hal biasa di rusun kumuh ini, karena dinding di sini sangatlah tipis.“Tidurlah, Olivia, buah hati Ibu ….” Cecilia menimang bayinya sambil terus berdiri sepanjang malam. “Tidurlah yang nyenyak, supaya Ibu juga bisa beristirahat ….”Mengurus bayi seorang diri tentu saja bukan hal yang mudah.Dua minggu pertama sejak Olivia lahir, Cecilia mengalami kekurangan tidur kronis yang mengak
Read more
#43. Dua Paman Olivia
Kampung nelayan itu terasa seperti kampung halaman bagi Cecilia.Memang ada beberapa orang yang telah sedikit mengganggu Cecilia di kampung itu, tetapi di sana Cecilia bertemu teman-teman yang terasa seperti keluarga.Para suster dan para bibi di panti asuhan menangis ketika Cecilia berpamitan.“Cecilia, jangan lupakan kami, ya ….” kata Suster Theressa sambil terisak.“Tidak mungkin aku bisa melupakan kalian,” ucap Cecilia haru. “Kalian adalah orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku dan hidup Olivia selama kami tinggal di sini.”“Olivia adalah cucu kami semua, kami berharap dia tumbuh sehat dan bahagia ….” Para bibi berpesan. “Dan, eh, Jackson! Tampaknya kau pemuda yang kuat! Jagalah kakakmu dan keponakanmu baik-baik!”“Tentu saja, Bibi!” sahut Jackson semringah.Jackson merangkul Cecilia yang menggendong Olivia, kemudian mempersilakan wanita itu masuk ke bangku belakang mobil bersama bayinya.Di mobil, Cecilia merasakan kesedihan yang mendalam ketika harus meninggalkan kampung
Read more
#44. Hidupku Tanpa Dirimu
Tampaknya kehidupan Marcus tetap berjalan normal, meski tanpa kehadiran Cecilia.Dia memang pria yang pandai menyembunyikan isi hatinya. Dia sembunyikan emosinya dengan sangat rapi. Sesungguhnya, Marcus jarang pulang ke rumah, sebab kenangannya bersama Cecilia seolah menyergapnya dari setiap penjuru rumah.Sesungguhnya Marcus merindukan Cecilia. Setiap hal kecil mengingatkannya kepada Cecilia. Film, lagu, aroma … bayangan akan Cecilia menghantui Marcus setiap waktu … seolah Marcus akan gila.Maka, seperti hari-hari lain sejak Cecilia pergi, hari itu Marcus tidur di kantor.Sinar matahari pagi yang hangat menembus jendela ruang kerja Marcus. Namun, kehangatan pagi itu tak mampu menghangatkan hatinya yang sedingin es. Rasa duka yang mendalam masih menyelimuti dirinya.Berdasarkan perhitungan kasar Marcus, seharusnya Cecilia sudah melahirkan bayi mereka. Tapi, Marcus masih belum berhasil menemukan istri dan bayinya, walaupun dia menggunakan jasa detektif swasta yang konon disebut terbaik
Read more
#45. Pasti Akan Kutemukan
Kini, rumor bahwa Wong Enterprise adalah perusahaan yang didanai dan dijalankan oleh para mafia serta pejabat korup, telah beredar luas ke publik. Kantor diserbu media. Suasana di dalam kantor pun semakin menggelisahkan, beberapa karyawan bahkan mengundurkan diri karena takut terlibat kejahatan terorganisir.Sementara itu, akibat insomnia yang dideritanya, kesehatan Marcus juga memburuk.Ketika Marcus ambruk dan harus beristirahat selama beberapa hari di rumah sakit, dewan komisaris mengadakan rapat, mengevaluasi kinerja Marcus sebagai direktur utama sekaligus CEO Wong Enterprise.Jerry Lee menghujat Marcus habis-habisan, menilai bahwa Marcus tidak terbuka kepada mereka, dan telah menyimpang jauh dari visi yang dijanjikan kepada para pemegang saham.Yang gila, Daniel Lau, asisten Marcus di kantor Hong Kong, mendukung semua hujatan Jerry Lee tersebut—bahkan dengan bukti. Tampaknya Jerry telah membuat Daniel berkhianat pada Marcus. Karena setelah itu, Daniel keluar dari Wong Enterprise
Read more
#46. Hantu-Hantu Pelabuhan
Ketika Marcus baru menyalakan mesin mobil untuk pergi menemui si detektif swasta, Hana yang kini menjadi pengawas resepsionis di kantor Wong Enterpise, menghubungi Marcus dari kantor.“Tuan, maaf mengganggu waktu istirahat Anda, tapi sekelompok gangster yang dipimpin Tuan Mikey Han datang ke kantor,” lapor Hana panik. “Mereka tidak akan pergi sampai bertemu Anda.”“Mikey Han?” Sebelah alis Marcus terangkat. “Berikan telepon ini kepadanya.”Tidak lama Marcus harus menunggu, lantas dia mendengar suara Mikey.“Hei, aku tahu kau sekarang menganggur, jadi bergabunglah denganku,” kata Mikey tanpa basa-basi.Mikey tahu soal pemecatan Marcus dari Wong Enterprise dari sebuah artikel di internet. Dewan komisaris Wong Enterprise telah melakukan siaran pers tadi pagi untuk memberitahukan hal itu kepada publik. Begitu beritanya muncul, Mikey langsung mendatangi kantor Wong Enterprise, karena dia tidak punya nomor Marcus yang bisa dihubungi.“Aku tidak tertarik,” sahut Marcus tegas. “Berhentilah me
Read more
#47. Hidup Bersamaku Selamanya
Sebelum Marcus menemui Detektif Tony Ong, detektif swasta yang dia bayar untuk menemukan Cecilia, Krystal sudah menelepon detektif itu terlebih dulu.“Detektif Ong, pergi dan bersembunyilah sekarang juga, dan hindari Marcus karena orang itu berniat membunuh Anda!” perintah Krystal panik. “Aku keceplosan bicara, kukatakan bahwa kau anak buahku!”Sejak Krystal tahu bahwa Marcus menggunakan jasa Detektif Ong untuk menemukan Cecilia, Krystal membayar detektif itu dua kali lipat daripada pembayaran yang ditawarkan Marcus supaya Tony Ong tidak melakukan tugasnya dengan baik.“Tutup kantormu dan pergilah! Akan kuberikan kau uang untuk membuka kantor baru di tempat lain! Marcus sungguh akan membunuhmu jika dia bertemu denganmu!”“Baik, Nona!” sahut Detektif Ong. “Saya akan pergi bersembunyi sekarang juga!”Setelah itu Krystal menghubungi Travis.“Gawat, gawat, gawat!” ucap Krystal dengan tangan menggigil. “Aku keceplosan bicara tentang Cecilia pada Marcus!”“Apa?!” seru Travis marah. “Kau bil
Read more
#48. Perubahan Drastis
Cecilia sadar, rumah mewah Travis itu kini telah menjadi seluruh dunia Cecilia. Dan itu membuatnya bersyukur. Dulu, Cecilia pernah terkurung di tempat yang jauh lebih sempit, dalam kondisi yang sangat mengerikan, yakni ketika dia bersama ibu tirinya.Sambil menimang Olivia, Cecilia merenungi hidupnya sejauh ini.Meski kini Cecilia harus kembali hidup dalam pengasingan, dia lebih bahagia. Dia tidak lagi harus merasakan dera siksa ibu tirinya. Ataupun kesepian yang mendalam, seperti yang selalu dia rasakan di masa kecil, sebab ayahnya jarang ada untuk dirinya.Sejujurnya, Cecilia merasakan berbagai emosi yang intens dan saling bertentangan setelah meninggalkan Marcus. Di satu sisi, dia cukup menantikan momen menjadi seorang ibu dan membangun keluarga harmonis bersama Marcus. Sejujurnya, dia merasa kehilangan sosok suami dan ayah untuk putrinya.Tentu saja, kadang-kadang Cecilia merindukan Marcus.Dia bahkan pernah menulis sebuah surat untuk Marcus, meski hanya dapat menyimpan surat itu
Read more
#49. Kesepakatan Marcus dan Mikey
Mikey Han sudah mulai mengerahkan kru pencarinya untuk membantu Marcus.Hanya dalam waktu tiga hari, Mikey menghubungi Marcus, menemukan suatu petunjuk yang aneh.“Mari bertemu denganku,” kata Mikey pada Marcus. “Aku tunggu kau di hotelku.”Satu jam kemudian, Marcus tiba di hotel bintang lima yang dimiliki Mikey, yang menjadi rumah singgah Mikey selama tinggal di kota ini.“Istrimu bukan mata-mata profesional, kan?” tanya Mikey curiga. “Atau jangan-jangan sebenarnya istrimu polisi yang biasa menyamar?”“Apa maksudmu? Tentu saja bukan! Setahuku Cecilia hanyalah seorang perempuan biasa!” jawab Marcus, heran dengan tuduhan Mikey.“Tapi, istrimu menyembunyikan diri seperti mata-mata profesional. Sejak dia meninggalkan apartemen kalian di Hong Kong, dia seolah berjalan dengan tubuh yang tembus pandang. Bahkan, ketika dia belanja di mall bersama Nona Hana, kamera pengawas di mall dan sekeliling mall seolah telah diretas hanya untuk menyembunyikan pergerakannya,” kata Mikey sambil membaca la
Read more
#50. Permainan yang Mudah
Suatu pagi di gym, ketika Marcus baru selesai berolah raga, Travis menghubunginya.Sejenak Marcus tertegun menatap layar ponsel seraya menyeka keringat di leher, memikirkan apa yang Travis inginkan.Adik Marcus itu tak pernah menghubunginya, kecuali dia membutuhkan sesuatu. Bahkan, setelah Marcus dipecat dari Wong Enterprise dan beritanya sudah disiarkan lewat berbagai media, Travis tidak menemuinya.Sejak kecil, Travis memang selalu begitu.Adik yang berhati dingin, seolah mereka tidak sedarah.Marcus menerima panggilan. “Hm, ada apa?”“Kak, kau di mana?” tanya Travis.“Di gym,” jawab Marcus. “Sebentar lagi aku pulang.”“Kak, ayo makan siang denganku.” Marcus cukup terkejut mendengar ajakan Travis. “Kebetulan aku sedang di luar … dan aku hanya … ah, pokoknya, ayo makan siang di restoran hot pot langgananku.”“Baiklah. Berikan alamatnya padaku. Aku tiba di sana jam 1 siang.”Tepat pukul 1 siang, Marcus tiba di restoran hot pot langganan Travis. Pelayan mengantar Marcus ke sebuah ruang
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status