Semua Bab Terpaksa Menikahi Anak Majikan: Bab 31 - Bab 40
104 Bab
Mulai Resah
"Ya, masuk!" Ceklikk!Sembari memicingkan kedua mata, lelaki berkeja hitam itu menoleh ke arah pintu. Dan, dari pintu itu ia melihat ada seorang pria berkulit sawo matang sedang membuka pintu. Lalu, dengan cengengesan pria itu berjalan mendekatinya."Hay, Bro!" sapanya renyah.Sedangkan Langit hanya memutar bola matanya malas menanggapinya. "Hem!"Lalu, tanpa disuruh duduk lelaki itu langsung menjatuhkan bokongnya di atas sofa empuk yang berada di tengah ruangan. Kemudian dengan santainya lekaki itu duduk bersenden di sofa tersebut."Tumben banget kamu datangnya telat, Lang?" ucap Revan mulai menatap curiga."Iya, tadi aku bangun kesiangan, tau!" jawab Langit ketus."Em ... aku tau. Pasti ini gara-gara Cahaya ya, kamu sampai bangun kesiangan kek gini?" Dengan senyum mengejek, Revan sedang membayangkan hal yang telah kedua orang itu lakukan semalam.Namun, Langit tak menyadarinya. Ia malah mengangguk dan menjawabnya dengan lesu, "Iya.""Oh ... jadi karena itu." Seraya mengangguk-anggu
Baca selengkapnya
Terpaksa Berbohong
Sementara di Rumah Pak Hadi.Seperti kebiasaannya dulu saat ia tinggal di rumah pamannya itu. Setelah sholat subuh, Cahaya langsung pergi menuju ke dapur untuk membantu Bibinya memasak makanan untuk mereka sarapan."Pagi, Bik," sapanya, ketika melihat wanita paruh baya itu sudah berada di dapur.Irma yang tengah sibuk memasak langsung menoleh ke arahnya. "Eh, pagi juga, Aya?"Gadis cantik itu berjalan mendekat ke arahnya. "Sedang masak apa, Bik?" tanyanya. Tatapan matanya kini tertuju pada wajan yang berada atas kompor depan Bibiknya."Nih, Paman mu minta nasi goreng Ayam, tapi sayang ayam nya gak ada. Ya udah terpaksa deh, Bibik ganti dengan terasi dan telur saja." Sembari terus mengaduk nasi goreng yang sedang dimasaknya, perempuan paruh baya mulai berakting memasang wajah sedih."Tapi kayaknya ini enak banget, Bik. Dari aromanya aja udah kecium baunya gurih dan wangi khas nasi goreng terasi, gitu," celetuk Cahaya sambil mengendus aroma masakan sang bibik."Iya, tapi masih kurang le
Baca selengkapnya
Terasa Hambar
Langit masih saja terus terdiam. Batinnya mulai merasa resah dan gelisah memikirkan di mana keberadaan Cahaya kini. Sebenarnya ia merasa seneng-senang saja ketika tau kalau gadis itu tak lagi berada di apartemennya lagi. Akan tetapi, kenapa ada perasaan yang berbeda di hatinya? Dia merasa ada perasaan aneh. Namun dia sendiri tidak mengetahui perasaan apa itu."Woy, Lang! Malah bengong lagi?" tegur Revan. Bergantian ia balas melempar bantal padanya. Sontak membuat laki-laki berambut klimis itu terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya."Cih ... apaan sih, bikin kaget aja! Udah sana buruan suruh Bella pesen makanan buatku sekarang! Aku lapar tau!" titah Langit. Dengan wajah garang ia melotot kesal padanya."Ya-ya, ok, baik, Bos! Siap laksanakan!" Dengan gaya hormat polisi, Revan menempelkan tangan kanannya di dahi. Kemudian ia segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas menuju ke meja sang sekertaris cantik yang berada tepat ada di depan ruangan tersebut."Bella!" panggil Revan
Baca selengkapnya
Setelah 3 Hari
Tanpa terasa, sudah selama tiga hari Cahaya menginap di rumah pamannya. Selama itu pula Langit selalu dibuat kelabakan karena harus menyiapkan segala keperluannya sendiri. Selain itu pula dirinya juga merasa kebingungan karena tidak mengetahui di mana istrinya itu berada.Kini pria bermata coklat itu baru menyadari kalau keberadaan Cahaya di apartemennya ini ternyata sangat membantu dirinya.Terlebih lagi soal makanan. Semenjak ditinggal oleh Cahaya, entah mengapa selera makan pria tersebut jadi menurun. Karena menurutnya semua makanan yang ia makan terasa hambar dan tak ada yang seenak masakannya.Sebenarnya ia ingin sekali menghubunginya untuk menanyakan di mana gadis itu berada sekarang. Namun, rasa gengsinya itu lebih tinggi sehingga ia pun malu untuk menanyakannya. Karena selama ini ia selalu cuek dan tidak perduli padanya. Jika ia tiba-tiba menelfonnya pasti gadis itu akan merasa aneh, bukan?"Namun, kira-kira di mana ya, gadis itu sekarang? Aku harus bisa menyelidiki siapa-siap
Baca selengkapnya
Serba Salah
Setelah 3 hari gadis itu menghilang. Langit dibuat cukup kelimpungan mencarinya. Sampai-sampai pria itu menyuruh seseorang untuk mencari keberadaannya. Hingga akhirnya dari orang suruhanya itulah ia pun bisa mengetauhui kalau gadis tersebut ternyata sedang menginap di rumah pamannya yang berstatus sebagai sopir pribadi ayahnya.Bukannya ia peduli dengan gadis itu. Tetapi, ia hanya takut jika sampai kedua orang tuanya tau kalau gadis itu tak lagi ada di apartemennya, yang ada nanti urusunnya bakal panjang. Belum lagi, ia juga kepikiran dengan ucapan Revan kemarin. Ia takut jika gadis itu benar-benar minggat karena sudah tak tahan denga sikap dingin dan acuhnya selama ini padanya. Sehingga sebelum itu terjadi, ia pun berinisiatif untuk mencarinya dan ingin segera membawanya pulang ke apartemen. Sebenarnya ia merasa cukup kesal padanya. Karena dengan tanpa seizinnya gadis itu malah main pergi dan lebih parahnya lagi sampai menginap pula di rumah Pamannya. Jika sampai gadis itu mengadu
Baca selengkapnya
Langit Sakit
Sembari memegangi perutnya yang terasa sakit, Langit terlihat berjalan sempoyongan akan menuju ruang kerjanya.Bertepatan dengan itu, karena Cahaya merasa penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh suaminya sekarang. Sehingga ia pun berniat membuka pintu untuk mengintip pria tersebut.Namun di luar dugaan, betapa terkejutnya ia ketika melihat Langit yang sedang berjalan sempoyongan sambil merintih kesakitan memegangi perutnya. Sontak membuatnya sangat panik, dengan segera ia keluar dan langsung berlari menghampirinya."Kak Langit kenapa?" tanyanya sembari mengaitkan tangan laki-laki itu ke bahunya. Lalu ia memapah pria itu untuk bisa berjalan."Perutku sakit banget, Ya. Mungkin penyakit maag ku kambuh lagi. Karena berapa hari ini aku selalu telat makan," jawabnya dengan sangat lemah. Wajah pria itu kini terlihat pucat dan sedikit merintih, seperti sedang menahan kesakitan.Sehingga membuat Cahaya tak tega dan merasa sedikit bersalah padanya."Duh ... ini semua pasti gara-gara aku
Baca selengkapnya
Si Dokter Rese
Ucapan pria muda yang seumuran dengan Langit itu langsung terjeda. Dengan mengerutkan dahi, pria tersebut tampak syok saat melihat siapa orang yang tengah membuka pintu apartemen mewah milik temannya itu."Loh, kok bukan Langit?" tanyanya membatin."Em ... maaf! Anda siapa? Bukankah ini adalah apartemennya Langit? Atau ... aku yang salah tempat, ya?" ujarnya, dengan wajah yang tampak kebingungan, pria tersebut celingukan sedang mencari keberadaan Langit di sekitar sana."Iya benar. Kakak gak salah tempat kok. Ini memang benar apartemennya Kak Langit. Mari silahkan masuk! Kakak ini pasti temannya Kak Langit, bukan?" Sembari tersenyum ramah Cahaya mempersikahkan pria itu untuk masuk.Pria itu mengangguk. "Iya, saya adalah temannya Langit. Apakah Langitnya ada?""Iya, ada, Kak. Dia sedang berada di kamarnya sekarang. Silahkan Kakak langsung saja ke kamarnya!""Oh, baiklah."Lalu dengan penuh tanda tanya, lelaki yang bernama Mahendra Wijaya itu masuk ke dalam apartemen tersebut."Siapa gad
Baca selengkapnya
Tragedi Di Atas Ranjang
Cahaya hanya terbengong dan terheran-heran melihat interaksi keduanya yang terlihat sangat lucu dan konyol. Sungguh pertemanan kedua orang itu terlihat sangat aneh.Satu orang mempunyai sifat keras kepala, dingin dan kaku sesuai apa yang diucapkan oleh Mahendra tadi. Sedangkan satu orangnya lagi mempunyai sifat yang sangat berlawanan dengannya. Yaitu konyol dan jail. Sehingga orang yang melihatnya pasti akan tertawa geli jika melihat tingkah laku dari keduanya yang terlihat sangat berlawanan sifat itu.Setelah dokter muda itu pulang, Cahaya segera memberikan obat kepada Langit. Lalu setelah meminum obat, gadis itu menyuruhnya untuk segera tidur.Dengan sangat lemah lembut gadis tersebut terlihat begitu tulus dan ikhlas mau merawat dan melayaninya. Hingga tanpa Langit sadari, ia kini mulai merasa nyaman dan senang bila berada di dekatnya.Setelah pria itu membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Cahaya segera menutup tubuh pria tersebut dengan selimut. Lalu ia hendak berjalan menuju sofa
Baca selengkapnya
Langit Mulai Jail
Tiba-tiba Cahaya yang kembali mengigau langsung mendorong dan menendang tubuh Langit. Hingga laki-laki itu pun terjatuh dari atas ranjang.Brrugg!"Aww ...." Langit yang tidak siap dengan serangan dadakan dari Cahaya tadi pun langsung terjungkal akibat dari dorongan gadis tersebut."Auh ... bokongku sakit banget!" pekiknya merasa kesakitan."Duh ... kenapa Aya malah menendangku, sih? Kalau gak mau aku deketin tinggal bilang, 'kan bisa. Kenapa main dorong dan nendang aku segala?" keluhnya merasa sedikit kesal dengan gadis yang masih tertidur pulas di atas kasurnya itu.Kemudian sambil memegangi pinggang dan mengusap-usap bokong, lelaki itu berusaha untuk bangun. Lalu ia tampak kebingungan ketika ia melihat ke arah Cahaya yang ternyata masih dalam keadaan memejamkan mata."Loh, ternyata dianya masih tidur? Berarti dia tadi sedang mengigau lagi? Huff ... ku pikir dia tadi terbangun dan dengan sengaja mendorongku," gumamnya sambil te
Baca selengkapnya
Kejadian Yang Tak Terduga
Keesokan harinya, Cahaya terbangun dalam posisi yang sama dengan semalam. Yaitu sedang dipeluk oleh suaminya dari belakang. Seketika itu hati Cahaya langsung merasa bahagia dan masih belum bisa percaya kalau semalam ia tertidur di dalam dekapan laki-kaki itu.Semula Cahaya mengira kalau semalam itu hanyalah sebuah mimpi belaka. Tetapi ketika ia terbangun ternyata semua ini adalah nyata. Di mana saat ini laki-laki yang telah berstatus sebagai suaminya itu, kini sedang memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Hingga saking eratnya ia bahkan tak bisa bergerak sedikit pun.Hatinya kini berbunga-bunga merasa sangat bahagia karena tidak mengira dengan semua kejadian ini. Seketika itu Cahaya langsung tersadar dari lamunannya. Lalu ia ingin segera membangunkan laki-laki tersebut."Kak, bangun! Ini sudah pagi loh! Ayo kita shalat subuh dulu!" Dengan menepuk pelan tangan Langit yang melingkar di pinggangnya kini, gadis itu mencoba untuk membangunkannya.Perlahan lelaki itu mulai terbangun, dengan b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status