Raja Naga Meninggalkan Gunung의 모든 챕터: 챕터 591 - 챕터 600
662 챕터
Bab 591
Mendengar kalimat itu, Widia berusaha menahan emosinya. Jika memungkinkan, dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Gavin lagi, tetapi memikirkan situasi yang dihadapi Keluarga Lianto, dia hanya bisa menjawab dengan pasrah, "Baik, aku akan langsung ke hotel!"Setelah menutup telepon, Gavin sangat bersemangat. Dia buru-buru ingin kembali ke hotel. Widia akan datang menemuinya, wanita yang dia impi-impikan selama ini akan segera menjadi miliknya.Namun, dia telah berjanji pada kepada Kakek Rohan untuk menunggunya di sini. Hanya saja, setelah menunggu beberapa saat, hatinya tak tenang. Dia pun menyuruh sopirnya menunggu Kakek Rohan dan buru-buru naik taksi kembali ke hotel.Lagi pula, Kakek Rohan sangat puas dengan sambutannya hari ini. Beliau bahkan menawarkan Gavin kembali lebih dulu, jadi seharusnya dia tidak akan keberatan dengan hal itu.Sekalipun Kakek Rohan marah, Gavin juga tidak peduli begitu banyak lagi. Beliau paling hanya akan mengomelinya sebentar dan tidak akan turun tanga
더 보기
Bab 592
"Haha. Kamu masih berpura-pura di depanku?""Kamu pikir aku nggak tahu kenapa kamu mengungkit masalah Tetua Harun? Bukankah kamu hanya mau memamerkan kekuatanmu, yang bahkan bisa membunuh Tetua Harun?""Sayangnya, aku tahu kondisi Tetua Harun. Dia terkena Bubuk Penguras Energi, jadi kekuatannya telah menurun. Jangankan Kekuatan Transformasi tingkat menengah, dia bahkan nggak bisa menggunakan Kekuatan Transformasi tingkat awal.""Kamu hanya beruntung. Itu sebabnya, dia bisa mati di tanganmu!"Rohan berkata dengan nada mengejek, "Sayangnya, aku sudah tahu masalah ini dari awal."Mendengar itu, Tobi pun bertanya, "Benarkah? Seingatku, dia berada pada Kekuatan Transformasi tingkat menengah atau bahkan mendekati Kekuatan Transformasi tingkat akhir. Seharusnya kekuatannya nggak jauh berbeda darimu.""Kamu kira aku akan percaya?"Rohan berkata dengan nada meremehkan, "Sudahlah. Berhenti omong kosong lagi. Sekarang, aku mau kamu rasakan Tapak Semut Penggigit milikku."Begitu selesai berbicara,
더 보기
Bab 593
Sayangnya, ketika mendengar itu, Tobi hanya tersenyum tipis dan berkata dengan nada datar, "Tentu saja aku tahu kemampuan Aula Varun. Hanya saja, yang akan menjadi target Aula Varun bukanlah aku, melainkan Keluarga Gumilar.""Jangan khawatir. Keluarga Gumilar sudah mau hancur, jadi kamu nggak usah takut kesepian. Tak lama lagi, akan ada yang menemanimu.""Apa? Apa yang kamu bicarakan ...."Ekspresi Rohan berubah drastis. Tobi telah membeberkan banyak informasi kepadanya, tetapi dia tidak bisa berpikir lagi. Dia hanya merasakan sebuah kekuatan ringan menerpa dirinya dan membuatnya ambruk ke bawah.Dia langsung kehilangan nyawa begitu saja.Hingga saat-saat terakhirnya, dia bahkan tidak tahu identitas lawan yang sebenarnya. Hanya saja, dia tahu bahwa Gavin, si bajingan itu telah memprovokasi tokoh hebat.Masalah ini bahkan akan membuat Keluarga Gumilar terpuruk.Melihat Rohan yang telah ambruk, Tobi mengamati sekeliling rumahnya. Meskipun dia sangat berhati-hati, masih saja ada sedikit k
더 보기
Bab 594
Melihat penampilan Gavin, Widia mulai merasa takut. Dia buru-buru menyampaikan tujuannya, "Aku setuju menikah denganmu, tapi kamu harus menungguku selama tiga hari. Aku butuh waktu untuk menetralkan perasaanku.""Menikahimu?""Widia, tampaknya kamu salah paham. Memang benar, aku ingin menikahimu sebelumnya, tapi sekarang aku hanya ingin main-main denganmu. Kalau kamu nggak mau, Keluarga Lianto akan hancur."Gavin diam-diam tersenyum sinis, 'Siapa suruh kamu begitu sombong sebelumnya, bahkan berani menutup teleponku. Sekarang kamu menyesal, 'kan?'Begitu mendengar kata-kata itu, Widia langsung emosi, tetapi dia masih berusaha menahan diri. Lagi pula dia memang tidak berniat bersama dengan Gavin, jadi dia pun berkata, "Tak peduli apa yang kamu inginkan, aku janji akan melakukannya, tapi bukan sekarang, melainkan tiga hari kemudian.""Huh! Widia, menurutmu, apa aku bersedia menunggu selama tiga hari?""Aku kira masalah apa. Kalau memang ini, nggak perlu dibahas lagi," kata Gavin sambil be
더 보기
Bab 595
Lantaran pikiran Widia berkecamuk, tangannya yang memegang pisau tampak tidak stabil.Melihat Widia panik dan kebingungan, Gavin segera mengambil kesempatan itu untuk melangkah maju dan merebut pisau dari tangan wanita itu.Kemudian, dia mendaratkan sebuah tamparan di pipi Widia.Meski dia sangat menyukai Widia, dia tidak senang dan cemburu lantaran wanita itu begitu peduli kepada Tobi.Widia langsung terjatuh ke samping dan mengerang kesakitan. Memandang Gavin perlahan berjalan mendekatinya, dia baru tersadar, "Ka ... kamu sengaja membohongiku agar kamu punya kesempatan untuk mengambil pisauku.""Untuk apa aku bohong kepadamu?""Kakek Rohan memang pergi membunuh Tobi. Aku juga berpesan kepadanya, jangan biarkan Tobi mati dengan mudah, dia harus diberi pelajaran. Kamu tahu nggak, Kakek Rohan terkenal suka menyiksa orang," ucap Gavin sambil tertawa sinis."Ka ... kamu bukan manusia!"Widia tampak panik sekaligus marah. Dia mulai terlihat putus asa."Haha. Aku memang bukan manusia, kamu
더 보기
Bab 596
"Sebenarnya, itu semua dipersiapkan dari awal. Aku akan berpura-pura muncul untuk menyelamatkanmu. Sayangnya, Tobi malah mengambil peran itu. Kalau nggak, kamu mungkin sudah menjadi wanitaku."Gavin tertawa, lalu berkata, "Widia, Tobi diam-diam sudah menjagamu selama ini, tapi kamu sama sekali nggak tahu.""Tahu nggak mengapa aku sengaja menceritakan semua ini kepadamu? Aku ingin kamu tahu segala pengorbanannya dan membuatmu tersiksa.""Ka ... kamu nggak tahu malu!"Widia tidak lagi tahu harus berkata apa lagi. Emosi dan rasa sakit yang dia rasakan tidak bisa dia lampiaskan keluar, apalagi saat mengira Tobi sudah mati, dia makin bertambah putus asa.Sekalipun pernah mengalami putus asa berkali-kali sebelumnya, dia tidak pernah merasa begitu putus asa seperti hari ini. Dia bahkan tidak tahu harus berbuat apa lagi."Nggak tahu malu? Ya, aku bukan hanya nggak tahu malu, aku juga cabul."Gavin tersenyum sinis dan berkata, "Widia, tunggu saja. Aku nggak hanya akan bermain-main denganmu, tap
더 보기
Bab 597
Tobi menoleh dan melihat ke arah pintu, lalu berkata dengan nada datar, "Gavin, apa aku mengizinkanmu pergi?"Mendengar kalimat itu, ekspresi Gavin langsung berubah. Entah kenapa, kakinya tiba-tiba tidak bisa bergerak. Meski jaraknya dengan pintu begitu dekat, dia tetap tidak bisa menggapainya.Memandang Tobi yang berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah, dia bahkan lupa dengan seni bela diri yang dimilikinya. Wajahnya tampak syok. "Ja, jangan sembarangan.""Asal kamu tahu, aku ini pewaris Keluarga Gumilar. Kalau kamu berani menyentuhku, Keluarga Gumilar nggak akan melepaskanmu begitu saja.""Keluarga Gumilar?""Kamu kira aku takut?" Wajah Tobi penuh dengan ekspresi mencemooh.Raut wajah Gavin menjadi pucat. Tampaknya yang dikatakan Tobi memang benar. Hanya dalam waktu sesingkat ini, Tobi telah membunuh beberapa ahli bela diri hebat dari Keluarga Gumilar, termasuk Kakek Rohan, yang memiliki Kekuatan Transformasi tingkat akhir.Padahal, Kakek Rohan termasuk ahli bela diri yang hebat
더 보기
Bab 598
Seberapa kuatnya pun diri Tobi, dia juga tidak mungkin ahli bela diri setingkat Guru Besar.Selama ada kakeknya, ditambah dengan ahli bela diri dari Keluarga Gumilar, Tobi pasti tidak bisa berkutik lagi dan akan berakhir mengenaskan. Bagi Gavin, Tobi hanya memiliki secuil seni bela diri saja.Widia melirik Tobi, dia khawatir Gavin tidak akan menepati janjinya. Dia pun bertanya, "Tobi, bagaimana kalau Gavin ingkar janji?""Jangan khawatir. Kalau dia berani ingkar janji, dia pasti akan membayar harga mahal," jawab Tobi dengan nada datar."Ya!"Widia mengangguk dan berkata, "Gavin, kamu dengar itu?""Ya. Bu Widia, tenang saja. Aku bersumpah, aku pasti akan memegang janjiku. Aku akan menelepon Kakek Muhar sekarang dan membatalkan pertunangan."Gavin mengeluarkan ponselnya, menghubungi nomor Kakek Muhar dan langsung menceritakan tujuannya.Kakek Muhar tertegun sejenak, lalu buru-buru bertanya, "Tuan Gavin, apa maksudmu? Mengapa tiba-tiba dibatalkan? Jangan-jangan Widia sembarangan bicara at
더 보기
Bab 599
Melihat Gavin merangkak keluar, Widia diam-diam tersenyum pahit. 'Dasar Tobi, padahal sudah seperti ini, mengapa dia masih memprovokasi Gavin lagi?'Jika dia tersinggung, bagaimana mereka bisa menghentikan Keluarga Gumilar yang ingin membalas dendam sepenuhnya?Namun, Widia juga tidak mempermasalahkan hal ini dengan Tobi dan hanya bertanya, "Tobi, kamu rasa dia akan menepati janjinya?""Nggak!" jawab Tobi dengan jujur. Dari sorot mata Gavin sewaktu hendak pergi, dia tahu pria itu menahan emosi dan kebencian di dalam hatinya."Ah ...."Widia tertegun sejenak, lalu berkata, "Lantas, mengapa kamu hanya diam saja tadi dan membiarkannya pergi begitu saja?""Selain membiarkan dia pergi, memangnya bisa apa lagi? Bukankah kita nggak boleh membunuhnya? Tak mungkin kita tahan dia di sini terus, 'kan?"Tobi mengangkat bahu tak berdaya."Ini ...."Widia tersenyum pahit. Ini semua gara-gara dia. Jika mereka tidak melepaskannya, apa benar Gavin harus dibunuh? Dia pun bertanya dengan pasrah, "Terus,
더 보기
Bab 600
"Nggak, aku serius. Aku nggak sembarangan bicara.""Sudahlah, aku nggak tanya lagi, jadi nggak usah diperdebatkan."Widia berkata, "Yang paling penting bagi kita sekarang adalah memikirkan cara untuk menghadapi balas dendam Keluarga Gumilar besok.""Tenang saja, aku punya solusinya. Kamu nggak perlu khawatir, jadi kembalilah dan tidur dengan nyenyak," ujar Tobi.Seandainya Keluarga Gumilar benar-benar mengutus orang ke sini, dia tidak akan keberatan memberikan sedikit bantuan kepada Aula Varun untuk membantu mereka menangani Keluarga Gumilar.Menurutnya, jika Gavin ingin melawannya kali ini, dia pasti meminta bantuan ahli bela diri terkuat di Keluarga Gumilar, Ridwan, untuk turun tangan sendiri, bahkan dia mungkin juga akan membawa beberapa ahli bela diri bersamanya.Jika demikian, dia termasuk telah memberi pertolongan besar kepada Aula Varun.Lantaran, besok Aula Varun akan menggerebek Keluarga Gumilar dan menangkap semua anggota keluarganya.Jika bukan karena ini, Tobi juga tidak mu
더 보기
이전
1
...
5859606162
...
67
DMCA.com Protection Status