Semua Bab Inikah Rasanya Cinta: Bab 51 - Bab 60
100 Bab
Bab. 51
Clara sudah mengangkat sendoknya untuk memasukkan suapan berikutnya ketika mendadak hawa dingin menembus kulitnya. Clara tidak perlu mendongak untuk melihat siapa yang masuk. Samar ia mendengar Sherly menyambut Aeron. Tapi Clara yakin, perasaan ini bukan karena Aeron.Diam-diam Clara mendesah seraya menurunkan sendoknya. Ketika Judith berteriak untuk menyambut tamu yang datang bersama Aeron itu, Clara mendapati dugaannya benar. Clara berdiri." Maaf, semuanya… kurasa aku harus segera berangkat. Aku tidak biasa datang terlambat," pamit Clara.Ryan menunduk untuk menatap jam tangannya dan mengangkat alis pada Clara. Ini bahkan belum jam 7. Clara hanya bisa menggeleng kecil seraya meninggalkan meja makan. Clara berjalan keluar seraya menatap lurus ke depan. Ia bahkan tidak menoleh sedikit pun untuk menatap sosok Louis yang berdiri di pintu ruang makan bersama Aeron.Begitu saja, Clara melewati Louis. Dan Clara masih harus berusaha keras menahan rasa sakit di dadanya tatkala melewati Lou
Baca selengkapnya
Bab. 52
Pria yang memukul Clara tadi menjerit ketika truk hitamnya terdorong mundur oleh sebuah Range Rover putih dari arah depan. Clara bisa melihat dengan jelas pengemudi Range Rover itu dan hanya bisa mendesah." Kau baik-baik saja?" tanya gadis muda yang sekarang sudah berdiri di depan Clara.Clara menatap gadis itu dan mengangguk." Segera jalankan mobilmu agar yang lain bisa lewat. Pria itu sudah ditangani dengan baik sekarang," kata Clara sebelum berbalik dan berjalan ke mobilnya.Clara kembali mendesah begitu duduk didalam mobilnya lagi." Mom, apa yang harus kulakukan dengannya?" Clara bertanya putus asa seraya menatap roda kemudi dengan muram.***Jantung Louis seolah tercabut paksa ketika melihat pria itu memukul Clara. Seluruh tubuh Louis gemetar menahan amarah. Rasanya Louis ingin mematahkan tangan pria itu saat ini juga. Tapi Louis berusaha berpikir dengan akal sehatnya.Maka bergegas Louis kembali ke mobil Aeron yang dipinjamnya dan tanpa berpikir panjang, dia melajukan mobil b
Baca selengkapnya
Bab. 53
Alex tertawa kecil." Aku datang kemari karena ada hal penting yang harus kubicarakan denganmu, Clara," ucapnya kemudian.Clara mendesah seraya memperbaiki posisi duduknya dan menatap Alex dengan tatapan lurus." Apalagi kali ini?" keluh Clara.Alex kembali tersenyum kecil." Pagi ini, Louis sudah mengancam orang di pinggir jalan dan menghancurkan mobilyang dipinjamnya dari temannya," Alex berkata.Clara menyipitkan mata." Dari mana kau tahu?" tanyanya." Aku selalu mengawasi Louis, dan juga dirimu, Clara," jawabnya." Menurutmu apa yang terjadi pagi ini, kalau begitu?" tantang Clara.Alex mendesah pelan seraya bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke jendela kantor Clara dan duduk di sana." Seseorang memukulmu, membuat pipi kananmu memar, lalu Louis tidak bisa untuk tidak menghajar pria pengecut itu. Priaitu beruntung Louis tidak membunuhnya. Mengingat temperamennya yang begitu buruk jika menyangkut dirimu, pria itu benar-benar beruntung karena Louis bahkan tidak meledakk
Baca selengkapnya
Bab. 54
"Kenapa kau melakukan semua ini padaku, Alex?" keluh Clara sedih seraya menghapus air matanya yang jatuh tanpa disadarinya."Karena aku memercayaimu, dan itu cukup untuk menjelaskan segalanya,"sahut Alex seraya berjalan melewati Clara."Alex!"Clara menahan Alex sebelum pria itu meninggalkan ruangannya." Kau tahu aku juga memercayaimu…."Alex menunduk.Tanpa berbalik ia membalas,"Jangan. Itu hanya akan membuatmu semakin terluka,"lalu Alex punmeninggalkan Clara dengan tanda tanya besar di benak gadis itu.Apa yang disembunyikan Alex darinya?***Louis terlonjak kaget ketika pintu ruang keluarga terbuka. Ia tadi sedang memikirkan Clara dan sekarang… oke, mungkinLouis salah lihat. Tidak mungkin Clara yang berdiri di pintu itu dan tidak berlari pergi begitu melihat Louis. Tidak mungkin…."Apakah ada hal buruk yang terjadi?"tanya Louis hati-hati.Clara menggeleng, lalu dengan santai mengambil tempat di sebelah Louis di sofa nyaman itu, sebelum memandang layartelevisi 60 inch itu dengan
Baca selengkapnya
Bab. 55
Bayangan masa lalu kembali menghampiri Louis. Masa lalu yang ingin dilupakan Louis. Masa lalu yang menjadi mimpi buruk Louis. Masa lalu yang diharapkan Louis tidak pernahada….***"Kakak…."Louis kecil berseru seraya berlari menghampiri ka-kaknya yang baru pulang dari sekolah.Alex menatap adiknya itu dan tersenyum seraya mengangkat adik kecilnya dan menggendongnya di atas pundaknya,membuat Louis kecil tertawa riang."Daddy tidak akan pulang lagi, ya, malam ini?"Louis bertanya begitu mereka memasuki rumah besar yang terasa lengang itu."Daddy sibuk. Dad mencari uang untuk kita. Kelak, jika kita sudah bisa mengembalikan seluruh uang Dad, dia akan memiliki banyak waktu luang untuk kita,"Alex memberi penjelasan."Benarkah? Kalau begitu, kita harus mencari uang yang banyak dan mengembalikannya pada Daddy, bukan begitu, Kak?"tanya Louis lagi.Alex mengiyakan seraya menurunkan Louis dari pundaknya."Kau harus jadi orang yang pintar dan berguna agar bisa menghasilkan banyak uang,"nasihat ka
Baca selengkapnya
Bab. 56
"Aku akan membunuhmu!"Louis berteriak pada Alex yang berbalik dengan santai lalu melambaikan tangannya."Aku akan membunuhmu, Alex!"Dan sejak saat itu, hanya satu alasan Louis untuk bertahan pembalasan dendam.***"Sebaiknya kau mengatakan padaku di mana teman-temanmu yang lain agar aku bisa membebaskanmu dari kebodohan ini,"desis Alex di tengah rasa sakit yang membutakan Louis."Pergilah ke neraka!"maki Louis sebagai jawaban, membuat sebuah goresan dalam kembali mendarat di lengannya."Jawaban yang salah, Dik,"balas Alex seraya berdiri."Buat dia menjawab, bagaimanapun caranya,"perintah Alex pada orang-orangnya sebelum meninggalkan ruangan yang pengapitu.Louis hanya bisa menggertakkan gigi menahan erangan dan rasa sakit yang menderanya ketika orang-orang Alex terusmenyiksanya. Dan di tengah siksaan yang membutakannya itu, Louis jatuh tak sadarkan diri. Dan dalam ketidaksadarannya itu, berkali-kali Louis kembali ke masa lalunya dan semakin tersiksa karenanya.Dan ketika Louis akh
Baca selengkapnya
Bab. 57
Clara mengusap lembut kepala Louis seraya berkata,"Aku tidak akan meninggalkanmu, Louis. Tak peduli bagaimanapun kau menyakitiku, aku tidak akan meninggalkanmu."Lalu Clara merapikan selimut Louis sebelum meninggalkan kamar Louis.Di depan pintu kamar Louis, Clara bertemu dengan Aeron."Apa yang terjadi?"tanya Aeron."Tidak ada. Louis hanya sedikit merasa tidak enak badan. Aku hanya menemaninya sampai dia tertidur. Dia selalu gelisah setiap kali tidak enak badan,"jawab Clara.Aeron menoleh ke pintu kamar Louis."Kau mengenalnya dengan cukup baik,"kata Aeron.Clara tersenyum kecil."Hanya kebiasaan,"sahut Clara seraya berjalan ke kamarnya yang terletak tepat di sebelahkamar Louis."Kau sudah mau tidur?"tanya Aeron lagi.Clara berhenti, menoleh, dan mengerutkan kening."Apa ada sesuatu yang harus kulakukan?"Clara bertanya kembali.Aeron tersenyum."Bergabunglah dengan aku dan yang laindi ruang keluarga. Dengan tekanan seperti itu, kurasa kau butuh sedikit waktu untuk rileks,"jawab Ae
Baca selengkapnya
Bab. 58
Lalu sementara Louis berbalik dan kembali ke ruang kerjanya, Clara masih membeku di tempatnya. Apa-apaan itu tadi, pikirnya kesal."Hanya dengan menatapmu saja dia sudah merasa lebih baik."Suara Sherly dari belakang membuat Clara menoleh."Perasaannya padamu agak sedikit terlalu mengerikan, eh?"godanya.Clara tersenyum. "Kau tidak tahu bagaimana perasaanku padanya kalau begitu,"sahutnya."Aku penasaran, siapa di antara kalian berdua yang memiliki perasaan paling dalam untuk satu sama lain,"kata Sherly seraya meletakkan jari telunjuk di dagunya, tampak berpikir."Jangan menggodaku,"kata Clara geli."Kurasa aku harus bertanya pada Louis,"kata Sherly seraya hendak beranjak ke kamar Louis."Dia sedang sangat sibuk. Tolong jangan ganggu dia dulu,"pinta Clara.Sherly menjentikkan jemarinya."Ini benar-benar patut untuk dijadikan taruhan. Sampai jumpa saat setelah makan malam nanti, Clara,"pamit Sherly riang sebelum meninggalkan Clara yang hanya bisa menggelengkan kepala pasrah demimelihat
Baca selengkapnya
Bab. 59
"Baik, Nona,"sahut suara di seberang."Tapi, Nona, apakah Nona yakin Nona sudah siap melakukan ini?"tanya suara itu cemas."Aku sudah menunda terlalu lama, Randy,"jawab Clara, tak sedikit pun terdengar ragu."Baiklah jika memang Nona yakin tentang itu. Saya akan menyiapkannya untuk Nona, sesuai dengan perintah Nona,"ucap pria itu."Sampai bertemu sebentar lagi kalau begitu,"pamit Clara sebelum menutup teleponnya.Clara melempar ponselnya ke atas tempat tidurnya, lalu mengambil laptopnya. Ia membuka file yang disimpannya rapidengan password yang tidak diketahui siapa pun. Bahkan siapa pun yang melihat file itu pasti mengira itu hanyalah file sampah.Kenyataannya, seluruh hasil penyelidikan Clara dan berbagai laporan yang didapatnya dari orang bayarannya, tersimpan rapidi folder itu. Clara menggabungkan bukti-bukti yang baru dengan yang lama, tak dapat menahan senyum puasnya demi melihathasil kerja kerasnya selama ini. Setelah menutup kembali file itu, Clara berbaring di atas tempat
Baca selengkapnya
Bab. 60
Clara mendengus geli." Mereka baik. Aku senang kau memiliki teman-teman seperti mereka. Mereka menjagamu seperti seorang adik, dan itu membuatku tenang, " katanya.Louis mengerang." Mereka selalu berusaha membuatku menderita," keluhnya seraya menggandeng Clara keluar dari kamar itu dan turun untuk bergabung dengan yang lain di ruangmakan.Merasakan tangan Clara aman dalam genggamannya seperti ini, Louis merasa begitu tenang. Clara tidak akan pergike manapun tanpanya, dan Louis akan menjaganya. Tatapan mata Aeronlah yang akhirnya membawa Louis kembali pada kenyataan. Louis memberikan gelengan singkat sehingga hanya Aeron yang tahu. Dan ketegangan Aeron tampaknya menular dengan cepat, mendorong Louis untukberkata." Aku akan menjaganya, Aeron." Aeron menatap Louis tajam."Apa kau sudah memikirkan segalanya, Louis?"tanya Aeron dengan nada dingin."Apa kau sudah memikirkan tentang… Alex?"Meskipun Clara sudah berkata bahwa dia tidak akan campur tangan tentang Alex, tapi tetap saja,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status