Bonang melihat cahaya keemasan samar yang berdenyut di sekitar tubuh Nathan. "Anak ini... dia akan menerobos lagi," gumamnya, tersenyum.Ia mengeluarkan beberapa lembar kertas jimat, dan dengan lambaian santai, jimat-jimat itu melayang dan mengelilingi Nathan, membentuk sebuah perisai cahaya yang nyaris tak terlihat. Setelah itu, Bonang duduk dengan santai di sudut pondok, mengeluarkan segenggam kuaci, dan mulai menikmatinya sambil menunggu.Satu hari satu malam berlalu.Cahaya keemasan di tubuh Nathan menjadi semakin kuat, diiringi oleh suara berdengung yang dalam. Dari kejauhan, ia tampak seperti dewa misterius yang diselimuti oleh cahaya suci."Untuk menerobos satu tingkatan kecil saja, dia butuh energi sebanyak ini," kata Bonang pada dirinya sendiri, tercengang. "Benar-benar di luar nalar!"Nggg~BANGG!Tiba-tiba, sebuah gelombang kekuatan spiritual meledak dari dalam diri Nathan. Ia membuka matanya, dan cahaya keemasan yang cemerlang bersinar dari tubuhnya."Nyaman sekali..." ser
Last Updated : 2025-10-22 Read more